Sunday, April 1, 2012

Sekilas tentang pernikahan

"To love someone deeply gives you strength. Being loved by someone deeply gives you courage."

Saya ingat saya pernah membaca sebuah artikel di sebuah majalah saat saya menunggu pesawat saya di bandara. Saya lupa artikel dari majalah apa, tapi ditulis oleh Dr.Neil Clark Warren.

Dia mengatakan bahwa “Tahun ini, akan ada 200.000 pernikahan yang gagal dan berakhir dengan percerain – sebelum ulang tahun pernikahan mereka yang kedua di Amerika Serikat”

Cukup mengejutkan, berarti akan ada lebih daripada angka 200.000 apabila kita menggabungkan populasi orang menikah di seluruh dunia. Tidak, saya belum menikah. Namun saya dikelilingi oleh teman-teman yang sudah menikah. Jadi pertanyaan saya, kenapa begitu banyak pernikahan yang gagal?

Ada sebagian orang yang percaya bahwa pernikahan tidaklah lagi dianggap sebuah hubungan yang realistik yang perlu dikejar. Pernikahan bukanlah kebebasan, pernikahan adalah bunuh diri – di sisi lain, orang percaya bahwa pernikahan adalah penyatuan terbesar antara dua manusia dan berupa hadiah dari Tuhan. Meskipun saya belum menikah, saya mengajak Anda berpikir positif untuk menganggap bahwa pernikahan adalah seakan-akan adalah hadiah dari tuhan yang perlu Anda buka. Setidaknya, saya juga berusaha berpikiran terbuka saat menulis tulisan ini.

Jadi, bagaimana kita bisa menghindari tren kawin-cerai dalam lingkungan kita dan mendapatkan pernikahan yang Wow?

1. Mengetahui kualitas dari pasangan
Memilih pasangan yang baik adalah salah satu kunci dari pernikahan yang sukses. Apabila Anda sudah menikah – mengembangkan kualitas pernikahan Anda untuk mendapatkan hubungan yang sukses adalah hal yang paling krusial.

Sebagian besar orang memilih pasangannya berdasarkan penampilan, fokus dari karir, karakteristik fisik, segi keuangan / financial atau dari kesamaan hobi – dan mereka melewatkan hal-hal penting yang seharusnya menjadi faktor kualitas. Berikut adalah faktor-faktornya :
  • Kerendahan hati – mau mengakui kesalahan, mau menerima tanggung jawab, memiliki keinginan untuk belajar dan berkembang.
  • Sikap hamba – memiliki keinginan untuk menolong orang lain, menawarkan diri untuk melayani, mau berinvestasi dalam memajukan / mengembangkan orang lain (Kalau mereka tidak pernah melakukan ini untuk orang lain, akankah mereka melakukan ini untuk Anda?)
  • Hormat. Apakah mereka menghargai nilai kepemimpinan dalam hidup mereka? Entah itu bos mereka, guru, pastur, pembimbing rohani, polisi, anggota keluarga (suami, orang tua, paman), dsb. Apakah mereka menghargai orang yang tidak terlihat kuat, tidak terlihat pintar atau tidak terlihat sukses seperti yang lainnya?
  • Memiliki intensitas rohani yang kompatibel – seseorang yang memiliki gairah dan semangat yang mirip/sama/sejalan dalam dan untuk Tuhan dan mau dipimpin oleh Tuhan (jangan kompromikan hal ini – hanya karena mereka datang ke gereja yang sama dengan Anda, bukan berarti mereka memiliki gairah/semangat yang sama tentang Tuhan)
  • Ia memiliki arah dalam hidupnya – tujuannya, arah atau sebuah misi yang membawa kepercayaan diri, fokus dan mengungkapkan nilai dalam diri seseorang (Karena pernikahan seringkali sulit untuk diperjuangkan ketika salah satu atau kedua pihak kehilangan arah dalam hidup mereka)
  • Kepercayaan diri individual – hal ini akan menghapus tantangan-tantangan yang tidak penting dalam hal intimasi dan kepercayaan.
  • Ia benar-benar baik kepada orang lain – seseorang yang dapat mempertimbangkan kebutuhan orang lain dan senang membantu orang lain (ini adalah kemampuan yang krusial dalam pernikahan).
Tidak ada orang sesempurna ini, Tre. Ini adalah mimpi. Benar! Hal tersebut mungkin seperti mimpi. Tetapi ini adalah sebuah patokan yang harusnya dimimpikan oleh semua orang. Nikahilah orang yang berada diluar batas Anda. Bidiklah setinggi mungkin. Kalau Anda bisa membidik lebih tinggi, kenapa Anda harus membidik yang rendah? Jangan menetapkan diri Anda berhenti dengan orang yang tidak memiliki kualitas hebat hanya karena mereka cinta kepada Anda. Sebaliknya, pilihlah seseorang yang dengan kemampuannya bisa membuat Anda menjadi seseorang yang lebih baik.

Sangatlah penting untuk menikahi seseorang yang secara intelektual dan sosial cocok dengan Anda, tetapi tidak kalah pentingnya juga untuk berada dengan seseorang yang bisa menginspirasi Anda untuk pergi ke tempat yang lebih tinggi dalam hidup karena kekuatan yang dia miliki. Saya tidak mengatakan bahwa cinta itu tidak penting. Cinta itu penting, namun cinta saja tidaklah cukup. Benar bahwa dia mencintai Anda, tapi belum tentu dia bisa membuat Anda berkembang dalam aspek-aspek kehidupan Anda.

2. Undanglah sebuah keadaan yang bisa dipertanggungjawabkan (Akuntabilitas)
Luangkan waktu Anda untuk bersama dengan orang yang memiliki kualitas pernikahan yang lebih baik daripada Anda, belajar dari mereka. Tanyakan kepada mereka, ide-ide apa saja yang mereka punya tentang kencan, kriteria pasangan ideal mereka, pelajaran-pelajaran yang mereka dapatkan, pemikiran-pemikiran mereka tentang orang yang membuat Anda tertarik saat ini. Kebanyakan dari kita mungkin tidak peduli dengan hal ini. Kita lebih senang berkumpul dengan teman-teman yang statusnya sama, padahal belajar dari mereka yang sudah lebih dahulu menikah ketimbang kita juga memberikan masuk yang besar.

Hati-hati juga untuk tidak terjebak antara akuntabilitas dengan meminta dukungan untuk keputusan Anda. Kenapa? Karena Anda menginginkan seseorang yang bisa jujur kepada Anda dan membantu Anda untuk membantu Anda dalam area-area yang krusial dalam hidup Anda. Sedangkan terkadang perlu disadari bahwa emosi kita memimpin kita kepada sebuah hubungan yang seharusnya tidak kita masuki. Disaat inilah kita membutuhkan perspektif dan sudut pandang orang lain untuk membantu kita dalam mengambil keputusan.

3. Jangan ragu untuk mengambil kelas pra- nikah
Terbukti bahwa kelas ini membantu banyak sekali pasangan. Benar bahwa kelas ini tidak akan mengungkap semua kebutuhan Anda. Kelas ini tidak akan menyelesaikan semua masalah, tetapi kelas ini akan membuat Anda memiliki dasar yang lebih kokoh untuk mendapatkan pernikahan yang lebih sukses.

Jangan ragu untuk mendapatkan konseling dari seseorang yang telah dilatih dari konseling pernikahan yang mungkin alkitabiah. Dan jangan pernah memulai konseling SETELAH anda membuat rencana pernikahan (meskipun hal tersebut lebih baik daripada tidak ada konseling sama sekali) – tetapi dapatkan kelas konseling jauh dalam hubungan anda jauh sebelum proses perencanaan pernikahan dibuat agar selama proses yang berjalan dapat membantu Anda mengambil keputusan-keputusan penting.

4. Berjalanlah dengan pelan
Banyak orang berpikir bahwa saat mereka berpikir mereka menemukan orang yang tepat, mereka buru-buru mencari penghulu untuk segera menikah. Wow-Wow. Sabar sebentar. Justru saya ingin menyarankan kepada Anda. Ketika Anda merasa Anda sudah menemukan seseorang yang tepat untuk Anda, Jangan buru-buru. Berjalanlah lebih pelan dan kemudian LEBIH PELAN LAGI. Catat ini, “Berjalanlah lebih pelan diluar perkiraan Anda.”

Banyak orang memburu waktu ketika mereka merasa menemukan orang yang tepat. Tahukah Anda bahwa waktu sebenarnya adalah teman, bukan musuh Anda? Sangatlah baik untuk berada dalam sebuah hubungan pacaran setidaknya 1 tahun – bahkan akan lebih baik apabila anda berada dalam hubungan pacaran 2-3 tahun sebelum Anda menuju ke pernikahan ketimbang hanya 1 bulan berpacaran dan memutuskan untuk menikah?

Habiskan setidaknya 10% dari jangka waktu dari masa pacaran Anda untuk mempersiapkan pernikahan dan habiskan waktu 90% sisanya untuk membangun hubungan Anda. Karena banyak sekali saya menemukan banyak orang yang terbalik, mereka terfokus 90% waktunya untuk membicarakan pernikahan, padahal kualitas hubungan mereka hanyalah 10%nya.

Menghabiskan waktu lebih lama dengan pasangan memungkinkan Anda untuk melihat mereka dalam keadaan baik, keadaan susah, dalam liburan, dan musim-musim lainnya dalam kehidupan Anda.

Waktu akan memberikan Anda kesempatan untuk mendapatkan jaminan bahwa isu-isu masa lalu bukanlah kendala dan semuanya akan dapat diselesaikan dengan baik untuk mendapatkan jaminan bahwa hubungan yang sekarang akan lebih baik dari hubungan-hubungan Anda di masa lalu.

Waktu akan memberikan Anda kesempatan untuk mengetes karakter pasangan dan mengerti satu sama lain secara emosional dan spiritual.

Akhir kata, pernikahan bisa menjadi sebuah hubungan yang istimewa dan menyenangkan. Kemungkinan Anda akan menikmati pernikahan akan meningkat cepat ketika Anda memilih orang yang tepat dan menjadi orang yang tepat.

No comments:

Post a Comment