Friday, June 22, 2012

Sebuah pemikiran tentang nama kita

"Hai Tre! Apa kabar? Wah, long time no see banget ya?"
"Hai. Iya, udah lama banget gak ketemu nih. Maaf, nama kamu siapa ya? lupa saya." #awkwardmoments

Pernah mengalami awkward moments di atas? Saya sering. Memang saya lebih mudah mengingat wajah ketimbang mengingat nama. Terlepas dari apakah saya seorang Pisces atau tidak, (Karena Pisces cenderung memberikan tanda atau kode tertentu kepada nama seseorang agar mereka tidak lupa) Bukan bermaksud melupakan atau tidak sopan. Namun ketika saya lupa akan nama seseorang, saya hanya ... lupa.

Nama, adalah sesuatu yang melekat kepada seseorang selama hidup kita. Oleh karena itu Anda dan saya tentu tidak suka kalau kita dipanggil dengan sebutan 'hoi', 'eh', 'oi' dan lainnya, bukan? Tahukah Anda bahwa salah satu tugas Adam sebagai manusia pertama adalah memberikan nama kepada setiap makhluk yang ada di bumi?

Sejak jaman Adam, kita sudah memberikan nama kepada banyak hal. Kita memberikan nama julukan kepada teman-teman kita bahkan dan tidak jarang kita memiliki panggilan dari orang-orang terdekat kita. Nama adalah bentuk lain dari harapan. Harapan siapa? Harapan orang tua kita tentunya.

Salah satu sahabat karib saya @riskaoktora melahirkan anaknya yang pertama dan memberikan nama Samantha Mischa Susanto kepada bayi perempuannya. Saya yakin benar bahwa nama tersebut tidaklah sembarangan diberikan. Nama Samantha Mischa Susanto itu jelas telah dipikirkan secara matang-matang.

Tentu saja @riskaoktora dan suaminya pasti menaruh harapan kepada bayi Mischa ke depannya saat mereka memberikan nama kepada anaknya. Tentu mereka berharap dan berdoa agar dengan nama yang mereka pilih, Mischa akan bertumbuh menjadi gadis baik, benar di hadapan Tuhan, memiliki pengaruh positif ke sesama, hormat kepada orang tua, menemukan jodoh yang setara dengan mereka dan ribuan-ribuan doa positif lainnya.

Setiap dari kita memiliki sifat Adam ini.
Kita cenderung memberikan nama kepada sesuatu yang kita suka.
Kita memberikan nama julukan kepada binatang piaraan.
Kita memberikan nama kepada boneka kesayangan kita.
Kita memberikan nama kepada perusahaan dan bisnis kita.
Kita memberikan (dan menghabiskan cukup banyak waktu) untuk mencari dan memberi nama yang sesuai kepada anak kita.

Kenapa tidak Tuhan sendiri saja yang menamakan sesuatu? Kenapa Tuhan menyuruh Adam untuk menamakan segala sesuatu? Apakah Tuhan begitu sibuknya? Saya rasa Adam disuruh untuk menamakan nama semua makhluk hidup karena Adam diberikan kuasa untuk menciptakan, berkreatifitas. Bukankah manusia diciptakan serupa dengan Allah? Jadi manusia diperbolehkan untuk memberikan nama kepada semua makhluk.

Kalau Anda berpikir bahwa memberikan nama kepada semua makhluk adalah pekerjaan yang mudah, Anda bisa menanyakan kepada kenalan Anda berapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk memilihkan nama untuk anak mereka. Mengingat begitu banyaknya nama yang sama, kebanyakan orang tua sekarang memilihkan nama untuk anak mereka nama yang unik. Saking tidak mau sama-nya, nama-nama yang sulit dieja pun dipilih , seperti Leszczynska atau Farquharson (Susah, yah?)

Bayangkan ketika Anda diberikan sebuah kekuasaan untuk boleh memberikan nama kepada anak sahabat dekat Anda. Tentu Anda tidak akan sembarangan memilih nama. Sungguh susah untuk memberikan nama kepada makhluk hidup karena kita akan mengeluarkan usaha, pemikiran, kreatifitas, harapan, masukan, pertimbangan buruk, dan banyak faktor lain. Kenapa? Karena Anda tentu berharap nama yang Anda berikan akan memberikan kuasa dalam hidup anak tersebut.

Kata orang, nama biasanya menjadi perwujudan dari sikap seseorang. Banyak sekali pasangan yang menamakan anak mereka seperti tokoh-tokoh panutan di Kitab Suci. Namun nama yang indah agaknya belumlah menjadi jaminan untuk hidup yang murni. Dalam Alkitab, nama Ananias berarti Allah yang memberikan, sedang Safira berarti yang cantik, yang jelita. Namun sayang, sikap perilaku mereka tidak sesuai dengan nama yang mereka sandang. Sikap mereka penuh dengan ambisi, tipuan dan akhirnya mereka meninggal karena melecehkan Roh Kudus.

Bagaimana dengan Anda?
Pernahkah Anda menanyakan kepada orang tua Anda, kenapa orang tua Anda memberikan nama tersebut kepada Anda?
Pernahkah Anda mengetahui apa harapan-harapan orang tua Anda saat mereka memberikan nama tersebut kepada Anda?
Sudahkah Anda hidup dan memenuhi harapan-harapan mereka?
Pernahkah Anda bertanya kepada Tuhan kenapa Tuhan memberikan nama tersebut kepada Anda?

No comments:

Post a Comment