Monday, June 4, 2012

Who Are you?

Think positively about yourself.... ask God who made you to keep on remaking you. ~Norman Vincent Peale

Beberapa hari kemarin, Saya membaca ulang kitab Yohanes 1 dan ada satu hal yang membuat saya berpikir di pasal 19-23. Di ayat tersebut, Yohanes berseru-seru di padang gurun untuk memberitakan tentang kedatangan Yesus.

Diceritakan bahwa pada saat Yohanes memberitakan tentang kedatangan Yesus, beberapa orang Lewi dan imam datang kepadanya untuk menanyakan siapakah Yohanes hingga dia berani memberitakan tentang kedatangan Yesus.

Apakah Yohanes Mesias? Yohanes berkata dirinya bukanlah Mesias.
Apakah Yohanes Elia? Yohanes berkata dirinya bukanlah Elia.
Apakah Yohanes nabi yang akan datang? Yohanes menjawab bukan.
Lalu mereka berkata. Siapakah engkau? Yohanes menjawab bahwa dia adalah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! Seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya.

Apa yang menarik? Yang menarik adalah Yohanes begitu mengenali dirinya. Dia sadar bahwa dia hanyalah seorang 'saksi' akan kedatangan Yesus sama seperti Yesaya yang mempersiapkan jalan untuk kedatangan Tuhan. Yohanes mengetahui siapa dirinya persis seperti Yesus yang begitu mengenali dirinya sebagai anak Allah dan juru selamat. Pertanyaan saya kepada Anda. Apakah jawaban yang akan Anda keluarkan ketika Anda ditanya "Berikan jawab atas siapakah engkau?"

Saya merenungkan pertanyaan ini kepada diri saya sendiri saat saya membaca surat Yohanes ini. Saya terdiam selama kurang lebih 20 menit berusaha mencari jawab. Saya hanya bisa menjawab untuk saat ini bahwa saya adalah orang yang hanya ingin membuat Tuhan tersenyum dan bahagia dengan semua talenta yang Dia berikan kepada saya. Mungkin itu bukan jawaban yang cukup memuaskan untuk Anda. Awalnya saya mengira saya mengenal diri saya. Ternyata tidak. Dan sadar tidak sadar, Anda akan memperhatikan bahwa :

Banyak orang berusaha menjadi diri orang lain. Terkadang kita pun begitu.
Banyak orang menjalani kehidupan yang berdasarkan perintah orang lain. Terkadang kita pun begitu.
Banyak orang membenci dirinya sendiri. Terkadang kita pun begitu.
Banyak orang tidak puas dengan kehidupannya sendiri. Terkadang kita pun begitu.

Jadi, siapakah kita? Tahukah dengan benar, pasti dan yakin, siapa kita? Kenyataannya justru berbalik seperti ini :

Bisa jadi Anda tergila-gila berusaha menjadi orang lain tanpa sadar.
Bisa jadi selama ini Anda menjalani kehidupan yang berdasarkan keinginan orang lain seperti orang tua, kekasih, mertua dan lainnya.
Bisa jadi selama ini Anda tidak pernah bisa menerima diri Anda sendiri.
Bisa jadi selama ini Anda tidak puas dengan kehidupan Anda sendiri karena Anda merasa kurang kaya, kurang percaya diri, kurang giat dan lainnya.

Teman saya, Louie, mengirimkan pesan pendek lewat Blackberry Messenger yang diambil dari quote John C. Maxwell, "Anda adalah lensa Anda, siapa diri Anda menentukan cara Anda memandang segala sesuatu."

Lensa apa yang Anda pasang di badan kamera Anda?
Tahukah Anda bahwa setiap lensa kamera itu berbeda fungsi dan bentuknya?
Apakah lensa yang Anda pasang adalah benar lensa yang Anda butuhkan?
Apakah Anda melihat gambaran kehidupan sesuai dengan yang Anda inginkan?
Apabila Anda melihat sesuatu yang tidak sesuai, beranikah Anda merubah itu?
Maukah Anda merubah itu?
Bisakah Anda merubah itu?

Saya yakin kita bisa meski tidak semua dari kita mau. Kenapa? Karena kita semua memiliki jawaban atas siapakah diri kita sendiri. Yang dibutuhkan adalah sedikit keteduhan dan kerinduan hati untuk mencari dan membiarkan Tuhan memberikan jawab atas siapa kita. Seperti di awal pembuka blog ini.

Apapun pemikiran Anda tentang diri Anda sendiri, tawan hanya yang bagus tentang diri Anda. Fokus kepada apa yang Anda bisa dan sudah lakukan meski hal tersebut adalah hal yang sepele.
Mungkin Anda merasa Anda hanya pekerja kantoran biasa. (bersyukurlah Anda masih bisa bekerja di kantoran)
Mungkin Anda merasa Anda hanya seorang ayah yang biasa. (Bersyukurlah Anda masih bisa dikarunian seorang atau lebih anak)
Mungkin Anda merasa Anda hanya orang yang biasa-biasa saja. (Tidak ada orang yang 'biasa-biasa' saja di mata Tuhan)

Kalau Anda merasa seperti di atas. Buang pemikiran itu. Pasang hanya yang positif tentang diri Anda. Gunakan lensa positif untuk diri Anda. Kalau Anda berpikir tentang hal yang bukan positif tentang diri Anda.Saya mendorong Anda untuk bertanya kepada Tuhan sebagai pencipta untuk membuat ulang Anda kembali menjadi positif kembali. Untuk menfokuskan diri Anda kembali, Untuk mempertajam hati dan telinga Anda akan suaraNya.

Semakin Anda mengenali siapa Anda, secara tidak langsung Anda juga mengenali Tuhan karena Anda adalah ciptaanNya. Anda adalah Anak dan dia adalah Bapa. Dan disaat itulah Anda akan mengetahui siapakah Anda. Amin.

No comments:

Post a Comment