Tuesday, April 17, 2012

"God Is Good" or "Is God Good?"

A : "Tuhan tuh baikk banget deh dalam hidup gw."
B : "Apanya yang baik? Gw doa gak dikabulin, tuh."

Kita tentu melihat sekeliling kita begitu banyak orang yang memiliki agama, beragama dan menjalankan agama.

Namun dalam kenyataan dan proses kehidupan nyatanya, seringkali kita melihat orang-orang beragama tersebut menyalahkan Tuhan untuk kejadian tertentu.

Pertanyaan saya untuk Anda adalah dimanakah posisi Anda saat ini?

Apakah Anda mengatakan Tuhan itu baik? Atau sebaliknya, Anda mempertanyakan, apakah Tuhan itu baik? Karena jelas ada perbedaan besar dalam kedua hal ini.

Mereka yang mengatakan Tuhan itu baik, jelas dan pasti telah mengenal Tuhan atau setidaknya pernah merasakan kebaikan Tuhan dalam kehidupan mereka.

Mungkin mereka mengalami kebaikan Tuhan di luar perkiraan mereka, atau mungkin doa mereka terjawab sehingga efek yang dihasilkan dari pernyataan bahwa Tuhan itu baik adalah rasa bersyukur dan terus menerus ingin merasakan lagi dan lagi kebaikan Tuhan.

Bagaimana dengan orang-orang yang mempertanyakan apakah Tuhan itu baik? Mereka beragama namun mungkin tidak pernah atau belum merasakan kebaikan Tuhan dalam hidup mereka. Mereka mempertimbangkan kebaikan Tuhan atas ekspektasi yang mereka harapkan dan selama mereka tidak mengharapkan apa yang menjadi ekspektasi mereka terjadi atau terkabul, maka mereka akan terus mempertanyakan kebaikan Tuhan.

Sehingga efek yang dihasilkan adalah amarah, emosi, pertanyaan-pertanyaan yang tidak beralasan. Kenapa? Karena mereka kecewa ketika mereka mendapatkan Tuhan tidaklah sebaik yang mereka duga. Bukankah hal ini terbalik? Bukankah seharusnya kita sebagai manusia, ciptaanNya mengikuti kehendakNya?

Saya percaya bahwa di mana pun posisi iman Anda saat ini, Tuhan kita baik. Sudah menjadi karakter Tuhan bahwa Dia baik. Tidak ada yang jahat di dalamNya. Dan Tuhan pun menginginkan Anda menjadi baik serupa denganNya.

Sayangnya, pikiran kita terlalu dangkal untuk mengetahui pikiranNya. Benar bahwa kita mungkin tidak selalu mengerti akan apa yang terjadi kepada kita, tetapi akan sangat melelahkan dan menghabiskan waktu (mungkin seumur hidup Anda) untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan "Tuhan, Kenapa?"

Berkat Tuhan yang datang untuk kita tidak untuk dipertanyakan tetapi untuk dinikmati. Udara yang Anda hirup sekarang bukan untuk dipertanyakan "Kenapa saya harus menghirup udara? Kenapa, sih, udara ini ada?" Yang Tuhan mau hanya "Anakku, hirup! dan berterimakasihlah". Semudah itu.

Ketika Anda mendengar kata berkat, apa yang ada di dalam pikiran Anda?
Apabila Anda hanya berpikir berkat yang dimaksud adalah harta benda dari segi materi? Kalau iya, perluas lagi pemikiran Anda. Berkat Tuhan jauh lebih besar daripada harta benda Anda. Berkat Tuhan meliputi umur, kesehatan, teman-teman, waktu, keluarga, pekerjaan, rekan kantor, transportasi, rumah, kota, negara tempat Anda tinggal, talenta, pemikiran Anda, dan masih banyak lagi.

Hanya saja, kita lebih sering mempertanyakan kebaikan Tuhan karena kita tidak sadar kita mengurung kebaikan Tuhan berdasarkan ekspektasi kita.
Kita jarang mengucapkan terima kasih atas kesehatan kita.
Kita jarang berterima kasih atas penglihatan kita.
Kita jarang berterima kasih atas udara yang masih kita hirup.
Kita jarang berterima kasih atas umur yang masih bersama kita dan lain sebagainya.

Akan sangat melelahkan dan sungguh sayang apabila seumur hidup Anda mempertanyakan apakah Tuhan itu baik karena Anda tidak akan pernah merasakan kebaikan Tuhan secara nyata apabila Anda tidak pernah memberikan kesempatan kepada Tuhan untuk membuktikan seberapa baiknya Dia.

Kalau Anda akan terus menerus curiga, tidak percaya, maka Anda akan menjadi bebal karena Anda bertahan dengan pemikiran dan kekuatan Anda sendiri. Dan percayalah, tidak bisa selamanya Anda bertahan hidup dengan kekuatan Anda sendiri. Lagipula, bukankah kekuatan Tuhan jauh lebih besar daripada manusia yang hanya merupakan ciptaanNya? Yang perlu Anda lakukan hanyalah berserah, melepaskan ego dan harga diri Anda dan biarkan Ia yang menuntun hidup Anda.

Ketahuilah, ketika Anda berkata dengan mulut Anda sendiri mengatakan Tuhan itu baik dan mau dengan rela membiarkan Tuhan menuntun setiap langkah Anda. Tuhan sedang tersenyum balik kepada Anda, dan percayalah, senyum Tuhan adalah sesuatu yang paling Anda ingin lihat.

No comments:

Post a Comment