Monday, April 23, 2012

Fisik Does Matter

Teman saya : "Tre, cariin gw pacar, dong!"
Saya : "Boleh, mau yang kaya apa nih pacar lo cari?"
Teman saya : "Fisik nggak penting, yang penting baik!"

Sering mendengar atau berkata seperti teman saya di atas? Atau pernahkah Anda suka dengan seseorang padahal Anda belum mengenal orang tersebut? Anda hanya baru sebatas jatuh cinta pada fisiknya, namun sudah merasa mengenal dan memiliki dirinya?

Pertanyaannya adalah, bagaimana bisa suka sama orang lain tapi kalau belum mengenal karakternya?
Apakah perlu apa-apa dinilai dari fisik terlebih dahulu, tre? Jawaban saya tentu saja perlu, TAPI dalam cara yang benar.

Mungkin Anda berbeda dengan saya, tetapi saya yakin, bahwa fisik memiliki nilai persen yang cukup bermain dalam drama percintaan Anda di kehidupan Anda. Ketika Anda mendapatkan pasangan yang secara fisik benar-benar tipe Anda, tentu Anda lebih bersukacita lagi, bukan? Anda akan lebih bangga terhadap pasangan Anda, dan juga mungkin Anda juga bangga kepada diri Anda sendiri karena Anda berhasil mendapatkan pasangan yang Anda mau (secara fisik).

Bohong kalau Anda tidak memiliki 'tipe-tipe' pasangan ideal Anda. Anda pasti memiliki tipe pasangan yang Anda idam-idamkan terlepas dari Anda mendapatkan orang yang sesuai kriteria Anda atau tidak saat ini atau nantinya. Kalau mau jujur, saya jarang mendengar ada wanita yang mengatakan bahwa tipe pria idealnya adalah cowok yang lebih pendek daripada dirinya. (Tentu kita tahu semua wanita menginginkan pasangan yang lebih tinggi dari dirinya). Saya juga jarang mendengar ada pria yang mengatakan tipe wanita idealnya adalah wanita yang berotot dan maskulin seperti binagarawan (Tentu kita juga mengetahui bahwa tipikal wanita idaman pria adalah yang seperti gitar espanola-labamba!)

Kenapa penting membahas tipe-tipe ini? Karena kalau Anda tidak memiliki tipe ideal dan Anda mengatakan bahwa fisik tidaklah masalah untuk Anda. Anda dalam keadaan gawat. Kenapa? Berarti (harusnya) Anda menyukai semua pria /wanita yang Anda temui (Baik anak-anak, remaja, dewasa, orang tua). Toh, fisik bukan masalah untuk Anda bukan?

Mari kita masuk ke contoh yang ekstrim.
Bayangkan Anda adalah seorang wanita di usia 27 tahun. Siap menikah. Bekerja. Rapih. Memiliki lekuk tubuh ideal dengan payudara yang menggoda setiap pria yang melihat Anda. Dan saat ini Anda mencari pasangan yang cocok untuk Anda. Dan kandidat yang Anda miliki sekarang adalah seorang preman yang tampangnya seram, pengamen remaja yang terlihat belagu, dan seorang pengemis tua yang dekil. Siapa yang Anda pilih?

Harusnya kalau mengikuti prinsip fisik bukanlah masalah, Anda akan menerima ketiganya menjadi pacar Anda. Namun, saya yakin Anda akan lebih memilih tetap menjadi single daripada pacaran dengan ketiga pria ini dan saya cukup yakin Anda tidak terlalu peduli dengan semua karakter yang mereka miliki. Wong, bisa jadi Anda putar balik ketika melihat preman atau pengamen tersebut terlepas apakah karakter si preman atau si pengamen itu baik atau tidak. Anda akan mencari kandidat-kandidat lain yang secara fisik lebih 'berkelas' sesuai keinginan Anda.

Saya mengerti benar maksud Anda bahwa pengertian Anda bahwa fisik tidaklah penting bukanlah seperti contoh ekstrim di atas. Yang Anda maksud adalah ya, fisiknya masih bisa diterima, masih enak dilihat, masih okelah apabila dibanggain sebagai pacar, atau setidaknya kalau foto bareng tidak malu-maluin. Anda hanya sebatas dalam proses self-defense dan asal ucap.

Tetapi, permasalahannya begini, menurut saya, untuk bisa mengenal karakter seseorang, Anda harus bisa menerima keadaan fisiknya terlebih dahulu.
Bagaimana bisa seorang preman mengenal karakter Anda dan sebaliknya kalau Anda saja takut melihat orang tersebut?
Bagaimana bisa seorang pengamen remaja mengenal karakter Anda kalau Anda saja sebal lihat mukanya yang belagu itu?
Bagaimana bisa seorang pengemis tua mengenal karakter Anda kalau Anda saja merasa jijik bersentuhan dengan pengemis itu?

Disaat Anda bisa menerima keadaan fisik seseorang, proses selanjutnya adalah mengenal karakternya. Ketika Anda memasuki tahap ini dan Anda memastikan Anda jatuh cinta, cocok, mau menerima kekurangan dan kelebihan karakternya dan masuk ke dalam jenjang pernikahan yang sejati, selamat datang ke proses yang saya namakan "proses terbalik".

Proses terbalik yang saya maksud disini adalah kadar presentasi Anda akan fisik pasangan / orang lain akan menurun perlahan setelah Anda jatuh cinta kepada kepribadiannya - kepada karakternya - kepada kelemahan dan kelebihannya. Bukan berarti fisik tidak lagi penting, namun kadarnya tidaklah lagi sepenting dulu dan akhirnya Anda bisa menerima fisik pasangan Anda atau orang lain. Mungkin proses terbalik inilah yang membuat Anda terheran-heran kenapa kok banyak pasangan yang wanitanya cantik, tapi pria-nya secara fisik biasa-biasa saja. Atau mungkin pria yang ganteng banget, tapi wanitanya secara fisik biasa-biasa. Saya yakin Anda pernah melihat pasangan seperti ini, eits! Jangan buru-buru menghakimi. Bisa saja dibalik penampilannya fisiknya yang biasa-biasa, ada banyak hal yang luar biasa yang bisa orang tersebut lakukan.

Permasalahannya ... Jatuh cinta atau tidak. Mau mencoba atau tidak. Jadian atau tidak. Semua dimulai dari fisik. Kenapa? Wong, kalau fisiknya tidak ada, hantu dong? Apakah mau Anda jatuh cinta kepada hantu? (Hanya becanda, namun saya yakin Anda mengerti maksud saya)

Untuk Anda yang merasa minder karena masalah fisik Anda. Tidak perlu minder, malu. Saya yakin Tuhan menciptakan semua orang sempurna. Saya pernah memiliki seorang teman yang tidak memiliki satu kaki dan tangan kanannya hanya memiliki tiga jari. Tetapi walaupun demikian, kecepatan saya mengetik kalah dibanding dia. Semangat saya kalah dibanding dia. Dan dia bisa menyanyi jauh lebih bagus ketimbang saya. Fisik Anda sudah sempurna apapun kekurangan yang Anda rasa. Yang perlu Anda lakukan adalah menjaga kesehatan fisik Anda dan mengembangkan karakter Anda ke arah yang lebih baik setiap waktu.

Saya lebih bangga mengenal dan memiliki teman-teman atau orang-orang yang secara fisik "biasa" tetapi memiliki karakter yang luar biasa ketimbang orang yang memiliki fisik karakter sempurna tetapi karakternya sungguh mengecewakan. Ada begitu banyak orang di luar sana yang secara fisik adalah kurang, tetapi apa yang bisa mereka lakukan mencengangkan.

Akhir kata, menurut saya proses mengenal karakter adalah proses di mana cinta Anda bisa berakhir sampai tua. Ketika Anda mendapati Anda dan pasangan Anda sama-sama masih bisa bergandengan tangan hingga Anda berdua tua nantinya, Anda akan bersyukur mendapatkan pasangan Anda. Saya bersyukur apabila Anda mendapatkan pasangan yang sesuai dengan tipe ideal Anda secara fisik dan karakter.

Ingatlah bahwa Anda hanya perlu membutuhkan sedikit waktu untuk bisa menerima atau jatuh cinta kepada fisik seseorang, namun akan perlu waktu yang lebih lama (bisa jadi seumur hidup) untuk mencintai karakter seseorang.

No comments:

Post a Comment