Hidup adalah pilihan. Setidaknya itu yang sering saya dengar dari orang bijak. Pilihan yang kita ambil juga menentukan kemana kehidupan kita berjalan.

Suka atau tidak, kita pasti dan harus memilih. Sadar atau tidak, kita pasti melakukan pilihan setiap hari.
Kita memilih untuk melewati rute ke kantor, kita memilih untuk memilih makanan untuk makan siang, kita memilih untuk mendengarkan lagu untuk menemani kita. Hanya saja bobot dari pilihan yang kita lakukan berbeda-beda.
Pilihan dasar yang diajarkan kepada kita biasanya adalah pilihan tentang salah atau benar. Hal ini penting dan menjadi dasar yang diajarkan oleh orang tua kita sedari kecil. Sekali lagi seperti yang saya bilang, pilihan benar atau salah adalah pilihan yang menjadi dasar pelatihan kita.
Namun seiring pertumbuhan kita secara rohani dan karakter, pilihan benar dan salah berubah menjadi pilihan menjadi baik atau pilihan menjadi hebat.
Apakah Anda menginginkan pilihan yang baik atau pernikahan yang hebat?
Apakah Anda menunggu untuk memiliki pasangan yang baik atau pasangan yang hebat?
Apakah Anda akan membesarkan anak Anda agar menjadi anak yang baik atau anak yang hebat?
Mana yang lebih enak di telinga Anda? Baik atau hebat?
Ia pria yang baik VS Ia pria yang hebat
Kehidupannya baik-baik saja VS Kehidupannya hebat
Cara pikirnya baik VS Cara pikirnya hebat
Mana yang lebih besar kapasitasnya? Di telinga saya kata hebat lebih besar dibanding baik. Anda berpikiran hal yang sama? *toss
Sayangnya, banyak anak-anak Tuhan masih berkutat kepada pilihan benar atau salah tanpa pernah menyadari bahwa sepenuhnya bisa terjadi Anda hidup benar dengan cara yang salah. Kita datang ke gereja dengan kebaikan tetapi tidak mengerti akan kebenaran. Saya pun masih belajar akan hal ini. Saya masih berkutat dengan pilihan benar dan salah terkadang. Kenyataannya, banyak orang merasa puas cukup dengan hidup baik-baik saja. Mereka tidak perlu merasa hebat. "Biarlah orang lain yang hebat" kata mereka.
Kehidupan Anda yang baik-baik saja berada dalam 'di tengah-tengah', karena godaan bisa saja datang ke dalam kehidupan Anda yang baik.
Anda bisa memiliki selingkuhan walaupun Anda masih menikah atau berpacaran.
Anda menyayangi orang tua Anda, namun tidak peduli dengan mereka.
Anda tidak pernah memukul anak Anda, tetapi Anda Anda gagal membesarkan Anak Anda.
Anda bisa saja menjadi orang yang baik, tetapi Anda hidup jauh dari apa yang Tuhan inginkan, karena standar dari kata "baik" itu sangatlah luas. Saya rasa banyak tokoh-tokoh dalam Alkitab yang mengambil pilihan dan menjalani kehidupannya bukan berdasarkan pilihan benar atau salah, tetapi atas dasar pilihan baik dan hebat.
Abraham adalah orang yang baik. Apabila dia dikurung di dalam rumah pun, dia akan tetap menjadi orang yang baik. Tetapi apa yang kita tahu? Abraham lebih dari sekedar baik, ia adalah orang yang HEBAT. (Ia memilih untuk menjadi hebat). Dan hal yang sama pun dilakukan oleh Musa, Daud, dan murid-murid Yesus.
Dalam Matius 19, terjadi kebalikannya. Pemuda ini telah melakukan semua hal yang diperintahkan Taurat. Berarti pengusaha muda ini adalah orang baik bukan? Tetapi ketika Yesus memerintahkan pengusaha muda ini untuk menjual semua miliknya untuk mengikut Dia, pemuda ini menolak dan merasa berat. Pemuda ini melepaskan kesempatan untuk melompat dari level baik ke level hebat.
Seperti yang kita tahu, pemuda ini akhirnya sedih dan pulang ke rumah. Saya selalu penasaran akan akhir cerita ini, seandainya saja kita dapat merubah cerita ini. Kira-kira apa yang akan terjadi ke pengusaha muda ini APABILA ia mau menjual semuanya? Apa berkat yang akan Ia dapatkan?
Kita memiliki kesempatan yang lebih besar dibanding pengusaha muda dalam cerita ini. Kita bisa memilih pilihan yang tidak dipilih oleh pengusaha muda itu. Apabila pengusaha muda itu pulang dengan bersedih, kita bisa pulang dengan puas. Puas karena benar dan baik untuk menjadi hebat karena didikan Tuhan.
Benar bahwa Anda bisa mulai dengan pilihan yang baik. Tetapi jangan hanya berhenti disana! Buatlah agar pilihan baik Anda menjadi pilihan yang hebat! Tuhan memiliki lebih banyak rencana untuk agar sekedar hidup Anda baik-baik saja. Kenapa? Karena ia ingin menjadikan hidup Anda hebat. Tanyakan pertanyaan ini kepada diri Anda sendiri, "Apabila saya meninggal nanti, saya mau dikenang sebagai orang yang baik? Atau orang yang hebat?"
No comments:
Post a Comment