"A man's accomplishments in life are the cumulative effect of his attention to detail."

Jujur, saya bukan tipe orang yang bekerja dengan detil. Susah sekali untuk saya memperhatikan hal-hal yang detil dalam pekerjaan.
Beberapa kali saya miss-spell khususnya untuk hal-hal yang kecil. Berbeda dengan teman saya yang apabila ada satu titik kecil yang mencuat karena salah, dia bisa melihat titik kecil itu. Ia sangat benar-benar memperhatikan hal tersebut, and yes, i do missed the details.
Pernahkah Anda mendengar orang mengatakan self defend mereka sendiri dengan ucapan ini "Sorry, i don't do details". Saya lebih terbiasa melihat segala sesuatu dalam 'skala besar' dan saya tidak terlalu suka memikirkan atau memperhatikan hal-hal yang detil sadar tidak sadar.
Bagaimana dengan Tuhan kita? Dalam caraNya sendiri. Bisa dibilang, Tuhan juga mengatakan "Sorry my son, i also dont do details", setidaknya kalimat ini keluar dari mulutNya mengenai perintah yang Ia berikan kepada tokoh-tokoh dalam Alkitab, Bahkan terkadang kita menemukan Ia bukan hanya tidak sekedar tidak detil, tetapi juga terkadang cenderung tidak jelas / vague.
Mari kita lihat contoh dibawah :
- Ia memberikan perintah kepada Abraham : "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;" (kej 12:1)
- Ketika Ia menyuruh Petrus untuk berjalan diatas air, Ia hanya berkata "Datanglah"
- Ketika Musa diberikan perintah untuk membebaskan bangsa Israel dari bangsa Mesir, Tuhan hanya berkata "Pergilah, aku mengutus engkau menghadap Firaun"
Dari 3 contoh di atas, tidak ada detil yang diberikan oleh Tuhan. Sama sekali tidak ada. Dia tidak memberikan sedikitpun contekan, intipan ataupun preview dari perintahnya. Ia hanya memerintahkan dan mengharapkan ketaatan.
Sifat alami dari manusia adalah, kita membutuhkan dan menginginkan sesuatu yang jelas. Musa menginginkan petunjuk lebih dari Tuhan, ia menginginkan detil yang lebih, apa yang akan terjadi nantinya, apa yang harus ia katakan kepada bangsanya, kemana secara pasti ia harus berjalan? Tetapi Tuhan tetap tidak memberikan detil lebih. Dan apa yang Tuhan katakan? "Aku bersamamu, katakan kepada mereka, Aku yang mengutusmu" .. Bisa Anda bayangkan betapa bingungnya Musa? Mungkin Musa sedikit mendengus kepada Tuhan sambil menepuk dahinya.
Bukankah itu yang juga terjadi kepada kita, apabila kita mendapat pekerjaan di kantor, kita juga menginginkan detil? Apa job desc-nya, kapan deadline-nya, siapa klien-nya, dengan siapa harus kita meng-acc pekerjaan ini, berapa kali revisi yang kita lakukan, kapan meetingnya? Kira-kira apa seleranya? Dan kita cenderung kesal, cemas dan kawatir akan pekerjaan yang kita tidak tahu, atau tidak jelas meskipun untuk sebagian orang hal tersebut tantangan.
Di sisi lain, Anda mungkin berpikir Tuhan sedikit plin-plan, karena di permukaan, sepertinya rencanaNya terasa sangat detil, dan hal plin-plan ini terasa tidak nyaman, khususnya apabila ketika Anda diminta Tuhan untuk melompat keluar dari batas iman Anda. Karena apabila Anda baca di Alkitab, Tuhan memiliki setiap detil kejadian. Mulai dari perjalanan Abraham, Tulah, Laut merah, bahkan sampai kemampuan Petrus untuk bisa berjalan di atas air dan itu semua sangat meyakinkan.
Di sisi lain, Allah kita adalah Allah yang sangat detil, bahkan mungkin ia adalah sumber ke-detil-an jauh dari apa yang kita pernah bayangkan. Ia telah mempersiapkan semuanya. Setiap kejatuhan dan kebangkitan kita telah ia persiapkan dengan caranya sendiri. Dan semuanya itu telah diatur sedemikian rupa untuk mengantarkan kita kepada tujuan terakhir kita yang sesuai dengan rencanaNya.
Jadi Tuhan secara pasti melakukan semua detil tentang rencana dan rancanganNya dan AKAN menjalankan semua itu. Permasalahannya, Tuhan tidak pernah membicarakan rincian-rincian itu ketika ia berkomunikasi dengan Anda. Kenapa? karena Ia tahu bahwa apabila ia membicarakan rincian-rincian itu, akan ada beberapa hal yang Anda belum siap dan mungkin Anda akan takut dan mundur dari perintahNya, jadi lebih baik Anda belajar sembari berjalan.
Dan yang paling penting adalah karena Dia lebih tertarik dengan ketaatan penuh Anda daripada pengertian penuh Anda. Anda belum tentu akan mulai berjalan meskipun Anda mengerti penuh akan suatu hal kan? Apabila Anda diberitahu oleh Tuhan, bahwa Anda akan mendapatkan rumah idaman Anda di atas tebing namun di kaki tebing ada banyak macan yang berkeliaran, masih maukah Anda berjalan ke puncak tebing?
Jadi, janganlah khawatir, Tuhan memiliki setiap detil aspek hidup Anda. Dia hanya tidak memerlukan Anda mengetahui setiap detil yang Ia punya, Ia hanya menginginkan langkah pertama Anda, yakni mengikuti perintahnya secara taat.
No comments:
Post a Comment