Monday, April 30, 2012

3 Macam Aturan

"You have to learn the rules of the game. And then you have to play better than anyone else."

Sadar atau tidak, hidup kita dipenuhi oleh begitu banyak peraturan / hukum dan norma yang berlaku dalam setiap sendi kehidupan kita. Hukum dibutuhkan untuk menyeimbangkan hidup. Menurut saya, ada 3 hal yang bisa lakukan terhadap peraturan, yakni :

Keep the rules.
Break the rules.
Make the rules.

Kebanyakan orang kristen lebih terasosiasi dengan keeping the rules atau hidup biasa-biasa saja. Mereka tidak membunuh atau melakukan tindakan kriminal. Mereka terlibat dalam kegiatan pelayanan, memberikan persembahan, membantu orang lain dan sebagainya. Tetapi menurut saya, hidup yang Tuhan mau dari kita jauh lebih besar daripada hanya hidup biasa-biasa saja.

Tuhan tidak mau kita hanya sekedar keeping the rules. Karena Tuhan kita, Yesus Kristus, secara sempurna menggenapi hukum Taurat (Hukum yang berlaku pada saat Yesus ada di dunia) yang akibatnya adalah kita hidup oleh belas kasih Tuhan melalui iman. Lucunya, ketika Anda berusaha untuk menjaga aturan itu tetap berjalan, yang terjadi biasanya adalah Anda keteteran dan tidak bisa menjaga kedisiplinan Anda untuk mengikuti aturan dan berakhir dengan rasa malas dan jenuh akan aturan tersebut.

Banyak juga orang yang menolak Injil dan secara bersamaan mereka melanggar aturan / break the rules. Tentunya kita melihat begitu banyak orang yang tadinya orang Kristen berubah menjadi pemberontak, menjadi pendosa lagi, memiliki karakter yang merusak karena mereka kecewa dengan Tuhan dan ajarannya.

Terkadang mereka bahkan membenarkan hidup mereka tanpa Tuhan dengan mengatakan lebih mudah menjalani hidup tanpa Tuhan. Apakah benar? Saya rasa tidak. Mereka menipu diri mereka sendiri dan mereka hidup menurut kedagingan mereka sendiri, padahal kedagingan adalah bentuk terburuk dari perbudakan dan hal kedagingan adalah hal yang sangat jauh dari kebebasan.

Saya percaya Yesus Kristus adalah pribadi yang membentuk aturan (make the rules).
Kenapa Ia melakukan itu? Menurut saya, ia melakukan itu untuk meningkatkan paradigma kita dan membentuk ulang hati kita sesuai dengan gambaranNya. Yesus mendefinisikan ulang arti dari agama dan mereka yang mengikuti-Nya harus menjadi bagian dari penciptaan hukum ini dan mencontohkan standar baru ini kepada dunia.

Beberapa orang mengikuti aturan.
Yang lain berakhir dengan menolak aturan dan merusak aturan tersebut.
Tetapi, pengikut Yesus yang sejati membuat aturan yang baik, mereka menetapkan standar dan merubah dunia.

Volume suara Tuhan

"Consuming fire fan into flame, A passion for Your Name, Spirit of God won't you fall in this place, Lord have Your way ... with us,"

Jujur, untuk beberapa hari terakhir, kepala saya penuh dengan pemikiran karena adanya masalah personal. Kepala saya penuh dengan ketidakpastian dan berbagai masalah. Dan entah kenapa, lagu Consuming Fire dari Hillsong United (potongan liriknya di atas) benar-benar bisa memberikan saya sedikit damai di hati saya.

Jadilah saya memutuskan untuk menggunakan lagu tersebut untuk menemani saya berdoa. Sekitar pukul satu pagi saya berdoa di kamar saya yang hening dan gelap. Saya juga memiliki kebiasaan mematikan AC kamar agar tidak terganggu oleh dinginnya AC saat saya berdoa.

Ketika beberapa saat saya berdoa, saya menyadari bahwa lagu tersebut terdengar cukup kencang di telinga saya dan cukup menggangu saya berdoa. Jadi sembari berdoa saya meraih iPod saya dan memutar volumenya untuk mengecilkan suaranya. Namun setelah beberapa kali memutar tombol volumenya, kok, suaranya tidak mengecil. Saya melihat sebentar, ternyata memang volumenya sudah habis alias di nol tapi suaranya masih saja terdengar di headset saya. Bahkan ketika saya melepaskan headset saya pun, saya masih bisa mendengar sayup-sayup suara musik tersebut.

Saat itu saya menyadari bahwa volume terkecil pun terkadang tidaklah benar-benar mati. Meskipun rutinitas doa seringkali saya lakukan di kamar saya juga gelap dan hening. Namun keheningan kemarin terasa sangat berbeda. Faktanya, saya cenderung mencari keramaian dan jarang memiliki waktu untuk benar-benar di dalam keheningan dimana saya bisa mendengar hati nurani saya sendiri. Namun saat itu seperti ada suara di hati yang berkata kurang lebih seperti ini : "Aku tetap bersuara kepadamu hingga hari ini."

Memang saya mengimpikan saya bisa mendengar suara Tuhan secara verbal suatu hari nanti. Saya ingin seperti di Perjanjian Lama dimana banyak oranag bisa mendengar suara Tuhan secara lantang dan nyata. Namun kita seringkali tanpa sadar kita sendiri lah yang mengecilkan volume suara Tuhan dengan pemikiran-pemikiran kita yang terus menerus membesar volumenya.

Untungnya, meskipun kita mengecilkan volume suara Tuhan, desis-desisnya masih akan terus bersuara. Desis-desis suara Tuhan terus mencari kita. Menunggu kita berada di dalam keheningan. Menunggu untuk kita berhenti berada di dalam keramaian pikiran kita, keramaian kegelisahan kita, keramaian ekspektasi kita. Menunggu agar kita mau meluangkan waktu berlutut di hadapanNya. Akhir kata, seperti lirik lagu Hillsong United, saya berdoa agar Roh Kudus mau mencurahkan kasihNya terhadap kita, ditempat dimanapun kita berada.

Wednesday, April 25, 2012

Tips berkencan untuk para pria

@Starbucks Coffee. Salah satu mal di Jakarta. Pukul 19.45. 14 gadget. 8 pria. 3 wanita. Satu topik : Bagaimana mendapatkan pasangan wanita.

Paling enak memang kalau kumpul-kumpul ramai-ramai bersama teman-teman. Ada saja topik-topik menarik yang bisa diperbincangkan. Mulai dari pekerjaan, kehidupan, pernikahan, relationship, hobi, usaha, gosip, dan lainnya. Ibaratnya topik dari jual beha sampai kondisi Israel-Palestina pun hayuks.

Topik yang kemarin saya dan teman-teman cukup lama perbincangkan adalah bagaimana untuk para pria bisa mendapatkan pasangan kencan (Maklum, lebih banyak pria yang datang kemarin ini)

Apa sih yang seharusnya dilakukan para pria untuk bisa menjalani hubungan relationship yang hebat dengan para wanita?

Jadi thread blog kali ini hanya merangkum apa saja yang saya dan teman-teman saya perbincangkan. Dan yap! rangkuman ini khusus untuk pria.

1. Ambil inisiatif
Guys! Ambil inisiatif. Terlepas kalian adalah tipe pria yang super pe-de ataupun tipe pemalu. Harus tetap dari Anda yang mengambil inisiatif pertama. Ajak wanita incaran Anda pergi keluar. Telepon dia (jangan BBM ya). Jangan terlalu banyak berpikir. Lebih baik habiskan lebih banyak waktu untuk mengalami dan mengetahui sendiri tentang dirinya secara nyata. Dan yang lebih penting lagi. Pastikan waktu Anda tepat dalam mengambil inisiatif tersebut. Jangan seperti seorang teman saya yang mengajak wanita incarannya pergi keluar sedangkan wanita incarannya itu sedang dalam pemakaman neneknya. Oopss..

Apabila Anda berhasil mengajak wanita incaran Anda keluar. Jangan lupa buat rencana yang baik. Wanita akan lebih mengapresiasi persiapan Anda karena Anda memberikan beberapa opsi kemana kalian akan pergi ketimbang ketika dia bertanya "kita mau kemana?", jawaban yang Anda berikan adalah "Wah, taukk deh. Terserah kamu aja lah"

2. Maju bersama-sama sebagai pasangan
Jangan juga merasa kalah pamor oleh wanita incaran Anda yang mungkin secara umur lebih muda dari Anda namun pengetahuannya, kemampuannya, bakatnya, ambisinya lebih banyak dari Anda. Apresiasi semua potensi yang ada di dalam dirinya. Jadikan hal tersebut biasa-biasa saja. Kenapa? Karena hal tersebut wajar sekarang ini. Ini bukan jaman Siti Nurbaya dimana wanita hanya mengurus dapur saja, bukan?

Wanita yang sibuk, memiliki banyak talenta dan jago menghasilkan uang dan tahu bagaimana mewujudkan mimpinya bukan untuk Anda jadikan ajang saingan dalam kompetisi tertentu. Meskipun mungkin Anda merasa minder dan malu, tetapi bukankah hal ini bagus? Kok bisa? Karena wanita yang seperti ini mungkin akan meminta Anda untuk menjajaki beberapa area baru dalam hidup Anda yang mungkin memberikan Anda keberhasilan lebih dalam hidup Anda.

Ketika Anda tidak bisa menerima karakter wanita yang meminta Anda untuk maju & melangkah ke beberapa area baru dalam hidup Anda. Berhati-hatilah, bisa jadi Anda memiliki tendensi untuk tidak mau dikontrol oleh pasangan dalam kehidupan relationship Anda. Karena bisa jadi tanpa Anda sadari Anda adalah seorang pria yang pemaksa, penuntut, egois atau tidak bisa mau maju menuju keberhasilan hidup Anda sendiri.

3. Miliki arah atau tujuan dalam hidup Anda
Tidak masalah untuk para remaja kalau mereka belum menemukan tujuan hidupnya. Namun untuk para pria dewasa? Hmm .. bisa jadi ini sebuah masalah. Wanita cenderung tidak terlalu tertarik kepada pria yang tidak memiliki arah / tujuan hidup. Wanita lebih menyukai pria yang tahu kemana arah hidupnya meskipun mungkin pria itu belum berhasil mendapatkan apa yang dia mau. Namun mengetahui bahwa sang pria mengetahui kemana arah hidupnya, setidaknya para wanita merasa lebih 'aman'

Jadi, untuk para pria. Kalau Anda belum menemukan apa yang menjadi arah tujuan hidup Anda. Miliki satu! Miliki tujuan! Miliki sebuah mimpi! Apa yang Anda kejar dalam hidup Anda? Anda mungkin berpikir "Aku tidak yakin apa yang Tuhan inginkan untuk saya." atau "Aku tidak yakin apa yang aku mau. Terlalu banyak hal!" Jawabannya mudah. Ambil waktu sejenak, ambil kertas dan tulis semua hal yang Anda suka dan semua yang ingin Anda capai dan pilih satu dari list tersebut. Saya serius. Pilih satu!

Saya berdoa agar pilihan yang Anda pilih membawa berkat untuk kehidupan Anda. Tetapi kalau ternyata yang paling Anda suka adalah game konsol Xbox terbaru. Jangan heran kalau para wanita tidak membalas cinta Anda meskipun Anda cinta mati kepadanya.

4. Berikan perhatian
Wanita senang diperhatikan. Jadi perhatikan dia. Jangan hanya dengarkan apa yang dia katakan tetapi simak apa yang dia maksud. Tanyakan kepadanya tentang dirinya dan mimpi-mimpinya. Dari percakapan saya dengan teman-teman saya, kebanyakan pria tanpa sadar membanggakan dirinya. Berbicara terus menerus tentang dirinya, tentang keberhasilannya, tentang usahanya, tentang prestasi-prestasi yang mereka raih. Intinya? Mereka berusaha memamerkan dirinya di hadapan si wanita. Tidak salah memang untuk memamerkan keberhasilan Anda sebagai pria. Namun saya ingin mengingatkan, jangan terlalu fokus kepada diri Anda lebih banyak.

Seorang pria yang hebat berbicara tentang apa yang telah dia raih. Tetapi pria yang bijak berbicara tentang apa yang dia raih dan juga memperhatikan opini orang lain. Apakah wanita yang Anda incar sedang merasa bahagia? Sedih? Sedang merasa tidak pede? Sedang bingung? Apakah Anda memperhatikan hal ini? Apakah Anda menyadari tanda-tandanya?

Saya yakin hubungan akan berkembang menjadi lebih baik ketika seseorang mau menyadari dan melayani apa yang menjadi kebutuhan pasangannya. Tetapi ketika Anda tidak menyadari apa yang menjadi kebutuhan pasangan Anda, bagaimana bisa Anda melayani mereka? Jangan bangun sebuah hubungan dimana seakan-akan Anda berdua jatuh cinta kepada orang yang sama. Anda sendiri.

Saya beri contoh, ada seorang wanita yang membawa setumpuk dokumen, beberapa DVD, sebuah Alkitab dan iPad terselip di ketiaknya, tidak lupa dia juga membawa segelas latte. Dan ketika dia mencoba membuka sebuah pintu dengan sikunya, ada 3 orang pria yang sedang melihat wanita tersebut. Dari raut wajah 3 pria tersebut menunjukan kalimat seperti "Wah, tuh cewek cute juga ya. Dia mau jadi pacar gue gak ya?" ... Kalau wanita tersebut pintar. Saya yakin jawabannya tidak.

5. Tidak hanya sekedar cantik secara fisik
Pria mudah tertarik kepada kecantikan wanita. Tetapi mari saya ajak Anda mengerti sedikit lebih jauh daripada hanya kecantikan fisik. Benar bahwa kecantikan sering diidentikan dengan masalah fisik. Apabila wanita yang Anda incar menghabiskan terlalu banyak waktu mereka untuk masalah penampilan mereka, mengenakan rok terpendek yang bisa mereka temukan dan mengenakan pakaian paling terbuka. Bisa jadi ada dua hal yaitu : dia sedang mengikuti mode tren fashion ... atau dia sedang menampilkan apa hal terbaik yang bisa dia tawarkan kepada para pria yakni, kecantikan fisiknya semata.

Menurut saya, kecantikan fisik juga harus diimbangi oleh kerendahan hati, karakter dan juga visi. Anda tentu tahu kontes Miss Universe. Mereka sudah super cantik. Tetapi tetap saja penentuan pemenangnya ditentukan oleh karakter, visi dan kerendahan hati yang mereka tunjukkan di hadapan para juri. Jadi, bagaimana dengan wanita incaran Anda? Sudahkah Anda yakin bahwa dia cantik luar dalam?

6. Perlentekan diri Anda
Ini adalah hal yang mutlak harus dilakukan oleh para pria ketika mengajak wanita incarannya keluar untuk kencan. Apa itu? Perlentekan diri Anda. Maksudnya, pakai pakaian yang rapih (jangan kaus oblong kalau bisa). Pakailah sepatu. Jangan lupa pakai Rexona dan parfum Anda yang tidak terlalu keras wanginya. Rapihkan kuku tangan Anda. Terlepas Anda suka atau tidak untuk berdandan, kenyataannya, wanita suka pria yang rapih.

Monday, April 23, 2012

Fisik Does Matter

Teman saya : "Tre, cariin gw pacar, dong!"
Saya : "Boleh, mau yang kaya apa nih pacar lo cari?"
Teman saya : "Fisik nggak penting, yang penting baik!"

Sering mendengar atau berkata seperti teman saya di atas? Atau pernahkah Anda suka dengan seseorang padahal Anda belum mengenal orang tersebut? Anda hanya baru sebatas jatuh cinta pada fisiknya, namun sudah merasa mengenal dan memiliki dirinya?

Pertanyaannya adalah, bagaimana bisa suka sama orang lain tapi kalau belum mengenal karakternya?
Apakah perlu apa-apa dinilai dari fisik terlebih dahulu, tre? Jawaban saya tentu saja perlu, TAPI dalam cara yang benar.

Mungkin Anda berbeda dengan saya, tetapi saya yakin, bahwa fisik memiliki nilai persen yang cukup bermain dalam drama percintaan Anda di kehidupan Anda. Ketika Anda mendapatkan pasangan yang secara fisik benar-benar tipe Anda, tentu Anda lebih bersukacita lagi, bukan? Anda akan lebih bangga terhadap pasangan Anda, dan juga mungkin Anda juga bangga kepada diri Anda sendiri karena Anda berhasil mendapatkan pasangan yang Anda mau (secara fisik).

Bohong kalau Anda tidak memiliki 'tipe-tipe' pasangan ideal Anda. Anda pasti memiliki tipe pasangan yang Anda idam-idamkan terlepas dari Anda mendapatkan orang yang sesuai kriteria Anda atau tidak saat ini atau nantinya. Kalau mau jujur, saya jarang mendengar ada wanita yang mengatakan bahwa tipe pria idealnya adalah cowok yang lebih pendek daripada dirinya. (Tentu kita tahu semua wanita menginginkan pasangan yang lebih tinggi dari dirinya). Saya juga jarang mendengar ada pria yang mengatakan tipe wanita idealnya adalah wanita yang berotot dan maskulin seperti binagarawan (Tentu kita juga mengetahui bahwa tipikal wanita idaman pria adalah yang seperti gitar espanola-labamba!)

Kenapa penting membahas tipe-tipe ini? Karena kalau Anda tidak memiliki tipe ideal dan Anda mengatakan bahwa fisik tidaklah masalah untuk Anda. Anda dalam keadaan gawat. Kenapa? Berarti (harusnya) Anda menyukai semua pria /wanita yang Anda temui (Baik anak-anak, remaja, dewasa, orang tua). Toh, fisik bukan masalah untuk Anda bukan?

Mari kita masuk ke contoh yang ekstrim.
Bayangkan Anda adalah seorang wanita di usia 27 tahun. Siap menikah. Bekerja. Rapih. Memiliki lekuk tubuh ideal dengan payudara yang menggoda setiap pria yang melihat Anda. Dan saat ini Anda mencari pasangan yang cocok untuk Anda. Dan kandidat yang Anda miliki sekarang adalah seorang preman yang tampangnya seram, pengamen remaja yang terlihat belagu, dan seorang pengemis tua yang dekil. Siapa yang Anda pilih?

Harusnya kalau mengikuti prinsip fisik bukanlah masalah, Anda akan menerima ketiganya menjadi pacar Anda. Namun, saya yakin Anda akan lebih memilih tetap menjadi single daripada pacaran dengan ketiga pria ini dan saya cukup yakin Anda tidak terlalu peduli dengan semua karakter yang mereka miliki. Wong, bisa jadi Anda putar balik ketika melihat preman atau pengamen tersebut terlepas apakah karakter si preman atau si pengamen itu baik atau tidak. Anda akan mencari kandidat-kandidat lain yang secara fisik lebih 'berkelas' sesuai keinginan Anda.

Saya mengerti benar maksud Anda bahwa pengertian Anda bahwa fisik tidaklah penting bukanlah seperti contoh ekstrim di atas. Yang Anda maksud adalah ya, fisiknya masih bisa diterima, masih enak dilihat, masih okelah apabila dibanggain sebagai pacar, atau setidaknya kalau foto bareng tidak malu-maluin. Anda hanya sebatas dalam proses self-defense dan asal ucap.

Tetapi, permasalahannya begini, menurut saya, untuk bisa mengenal karakter seseorang, Anda harus bisa menerima keadaan fisiknya terlebih dahulu.
Bagaimana bisa seorang preman mengenal karakter Anda dan sebaliknya kalau Anda saja takut melihat orang tersebut?
Bagaimana bisa seorang pengamen remaja mengenal karakter Anda kalau Anda saja sebal lihat mukanya yang belagu itu?
Bagaimana bisa seorang pengemis tua mengenal karakter Anda kalau Anda saja merasa jijik bersentuhan dengan pengemis itu?

Disaat Anda bisa menerima keadaan fisik seseorang, proses selanjutnya adalah mengenal karakternya. Ketika Anda memasuki tahap ini dan Anda memastikan Anda jatuh cinta, cocok, mau menerima kekurangan dan kelebihan karakternya dan masuk ke dalam jenjang pernikahan yang sejati, selamat datang ke proses yang saya namakan "proses terbalik".

Proses terbalik yang saya maksud disini adalah kadar presentasi Anda akan fisik pasangan / orang lain akan menurun perlahan setelah Anda jatuh cinta kepada kepribadiannya - kepada karakternya - kepada kelemahan dan kelebihannya. Bukan berarti fisik tidak lagi penting, namun kadarnya tidaklah lagi sepenting dulu dan akhirnya Anda bisa menerima fisik pasangan Anda atau orang lain. Mungkin proses terbalik inilah yang membuat Anda terheran-heran kenapa kok banyak pasangan yang wanitanya cantik, tapi pria-nya secara fisik biasa-biasa saja. Atau mungkin pria yang ganteng banget, tapi wanitanya secara fisik biasa-biasa. Saya yakin Anda pernah melihat pasangan seperti ini, eits! Jangan buru-buru menghakimi. Bisa saja dibalik penampilannya fisiknya yang biasa-biasa, ada banyak hal yang luar biasa yang bisa orang tersebut lakukan.

Permasalahannya ... Jatuh cinta atau tidak. Mau mencoba atau tidak. Jadian atau tidak. Semua dimulai dari fisik. Kenapa? Wong, kalau fisiknya tidak ada, hantu dong? Apakah mau Anda jatuh cinta kepada hantu? (Hanya becanda, namun saya yakin Anda mengerti maksud saya)

Untuk Anda yang merasa minder karena masalah fisik Anda. Tidak perlu minder, malu. Saya yakin Tuhan menciptakan semua orang sempurna. Saya pernah memiliki seorang teman yang tidak memiliki satu kaki dan tangan kanannya hanya memiliki tiga jari. Tetapi walaupun demikian, kecepatan saya mengetik kalah dibanding dia. Semangat saya kalah dibanding dia. Dan dia bisa menyanyi jauh lebih bagus ketimbang saya. Fisik Anda sudah sempurna apapun kekurangan yang Anda rasa. Yang perlu Anda lakukan adalah menjaga kesehatan fisik Anda dan mengembangkan karakter Anda ke arah yang lebih baik setiap waktu.

Saya lebih bangga mengenal dan memiliki teman-teman atau orang-orang yang secara fisik "biasa" tetapi memiliki karakter yang luar biasa ketimbang orang yang memiliki fisik karakter sempurna tetapi karakternya sungguh mengecewakan. Ada begitu banyak orang di luar sana yang secara fisik adalah kurang, tetapi apa yang bisa mereka lakukan mencengangkan.

Akhir kata, menurut saya proses mengenal karakter adalah proses di mana cinta Anda bisa berakhir sampai tua. Ketika Anda mendapati Anda dan pasangan Anda sama-sama masih bisa bergandengan tangan hingga Anda berdua tua nantinya, Anda akan bersyukur mendapatkan pasangan Anda. Saya bersyukur apabila Anda mendapatkan pasangan yang sesuai dengan tipe ideal Anda secara fisik dan karakter.

Ingatlah bahwa Anda hanya perlu membutuhkan sedikit waktu untuk bisa menerima atau jatuh cinta kepada fisik seseorang, namun akan perlu waktu yang lebih lama (bisa jadi seumur hidup) untuk mencintai karakter seseorang.

Tuesday, April 17, 2012

"God Is Good" or "Is God Good?"

A : "Tuhan tuh baikk banget deh dalam hidup gw."
B : "Apanya yang baik? Gw doa gak dikabulin, tuh."

Kita tentu melihat sekeliling kita begitu banyak orang yang memiliki agama, beragama dan menjalankan agama.

Namun dalam kenyataan dan proses kehidupan nyatanya, seringkali kita melihat orang-orang beragama tersebut menyalahkan Tuhan untuk kejadian tertentu.

Pertanyaan saya untuk Anda adalah dimanakah posisi Anda saat ini?

Apakah Anda mengatakan Tuhan itu baik? Atau sebaliknya, Anda mempertanyakan, apakah Tuhan itu baik? Karena jelas ada perbedaan besar dalam kedua hal ini.

Mereka yang mengatakan Tuhan itu baik, jelas dan pasti telah mengenal Tuhan atau setidaknya pernah merasakan kebaikan Tuhan dalam kehidupan mereka.

Mungkin mereka mengalami kebaikan Tuhan di luar perkiraan mereka, atau mungkin doa mereka terjawab sehingga efek yang dihasilkan dari pernyataan bahwa Tuhan itu baik adalah rasa bersyukur dan terus menerus ingin merasakan lagi dan lagi kebaikan Tuhan.

Bagaimana dengan orang-orang yang mempertanyakan apakah Tuhan itu baik? Mereka beragama namun mungkin tidak pernah atau belum merasakan kebaikan Tuhan dalam hidup mereka. Mereka mempertimbangkan kebaikan Tuhan atas ekspektasi yang mereka harapkan dan selama mereka tidak mengharapkan apa yang menjadi ekspektasi mereka terjadi atau terkabul, maka mereka akan terus mempertanyakan kebaikan Tuhan.

Sehingga efek yang dihasilkan adalah amarah, emosi, pertanyaan-pertanyaan yang tidak beralasan. Kenapa? Karena mereka kecewa ketika mereka mendapatkan Tuhan tidaklah sebaik yang mereka duga. Bukankah hal ini terbalik? Bukankah seharusnya kita sebagai manusia, ciptaanNya mengikuti kehendakNya?

Saya percaya bahwa di mana pun posisi iman Anda saat ini, Tuhan kita baik. Sudah menjadi karakter Tuhan bahwa Dia baik. Tidak ada yang jahat di dalamNya. Dan Tuhan pun menginginkan Anda menjadi baik serupa denganNya.

Sayangnya, pikiran kita terlalu dangkal untuk mengetahui pikiranNya. Benar bahwa kita mungkin tidak selalu mengerti akan apa yang terjadi kepada kita, tetapi akan sangat melelahkan dan menghabiskan waktu (mungkin seumur hidup Anda) untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan "Tuhan, Kenapa?"

Berkat Tuhan yang datang untuk kita tidak untuk dipertanyakan tetapi untuk dinikmati. Udara yang Anda hirup sekarang bukan untuk dipertanyakan "Kenapa saya harus menghirup udara? Kenapa, sih, udara ini ada?" Yang Tuhan mau hanya "Anakku, hirup! dan berterimakasihlah". Semudah itu.

Ketika Anda mendengar kata berkat, apa yang ada di dalam pikiran Anda?
Apabila Anda hanya berpikir berkat yang dimaksud adalah harta benda dari segi materi? Kalau iya, perluas lagi pemikiran Anda. Berkat Tuhan jauh lebih besar daripada harta benda Anda. Berkat Tuhan meliputi umur, kesehatan, teman-teman, waktu, keluarga, pekerjaan, rekan kantor, transportasi, rumah, kota, negara tempat Anda tinggal, talenta, pemikiran Anda, dan masih banyak lagi.

Hanya saja, kita lebih sering mempertanyakan kebaikan Tuhan karena kita tidak sadar kita mengurung kebaikan Tuhan berdasarkan ekspektasi kita.
Kita jarang mengucapkan terima kasih atas kesehatan kita.
Kita jarang berterima kasih atas penglihatan kita.
Kita jarang berterima kasih atas udara yang masih kita hirup.
Kita jarang berterima kasih atas umur yang masih bersama kita dan lain sebagainya.

Akan sangat melelahkan dan sungguh sayang apabila seumur hidup Anda mempertanyakan apakah Tuhan itu baik karena Anda tidak akan pernah merasakan kebaikan Tuhan secara nyata apabila Anda tidak pernah memberikan kesempatan kepada Tuhan untuk membuktikan seberapa baiknya Dia.

Kalau Anda akan terus menerus curiga, tidak percaya, maka Anda akan menjadi bebal karena Anda bertahan dengan pemikiran dan kekuatan Anda sendiri. Dan percayalah, tidak bisa selamanya Anda bertahan hidup dengan kekuatan Anda sendiri. Lagipula, bukankah kekuatan Tuhan jauh lebih besar daripada manusia yang hanya merupakan ciptaanNya? Yang perlu Anda lakukan hanyalah berserah, melepaskan ego dan harga diri Anda dan biarkan Ia yang menuntun hidup Anda.

Ketahuilah, ketika Anda berkata dengan mulut Anda sendiri mengatakan Tuhan itu baik dan mau dengan rela membiarkan Tuhan menuntun setiap langkah Anda. Tuhan sedang tersenyum balik kepada Anda, dan percayalah, senyum Tuhan adalah sesuatu yang paling Anda ingin lihat.

Monday, April 16, 2012

Apa alasan Anda?

Saya suka memimpikan suatu hari nanti saya bisa mendengar suara Tuhan secara verbal, (mungkin terlalu berlebihan harapan ini).

Atau setidaknya, saya berharap Roh Kudus atau malaikat Tuhan menghampiri saya untuk memberikan perintah misalnya.

Saya cukup iri dengan tokoh-tokoh di Alkitab yang bisa melihat malaikat secara langsung dimana malaikat tersebut memerintahkan sebuah maksud kepada mereka.

Saya hanya memikirkan, kira-kira akan seperti apa reaksi saya ketika saya dalam posisi seperti itu.

Mari kita lihat cerita Gideon dalam Kitab Hakim-hakim.

Hakim-hakim 6:12, 14-15
6:12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."
6:14 Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!"
6:15 Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku."

Saya rasa ketika Tuhan datang kepada kita, atau setidaknya malaikat Tuhan datang kepada kita dalam posisi Gideon, satu hal yang pasti adalah kita merasa kita tidaklah layak. Kita merasa sangat kecil. Dan ketika Tuhan menunjukkan kepada kita siapa kita sebenarnya, reaksi pertama kita adalah kita akan menolak itu semua, karena kita merasa kita sangat kecil.

Tuhan, Saya bukan pahlawan yang gagah berani.
Tuhan, Saya bukanlah orang yang cocok untuk pekerjaan itu.
Tuhan, Saya bukan orang yang tepat.
Tuhan, Saya tidak memiliki kemampuan untuk itu.
Tuhan, Saya tidak layak.
Tuhan, Saya tidaklah cantik
Tuhan, Saya tidaklah memiliki kasih yang cukup.
Tuhan, Saya tidak ...
Tuhan, Saya bukan ....

Sial untuk Anda, Tuhan tidak melihat itu semua. Dia tidak menilai Anda dari silsilah keluarga / keturunan Anda atau dari performa Anda. Dia menilai Anda dari potensi yang Anda miliki yang berasal dari Dia juga.

Tuhan tidak mengukur Anda berdasarkan dari pengalaman terendah Anda, tetapi Dia mengukur Anda berdasarkan seberapa tinggi pengaruh yang bisa Anda berikan untuk orang lain.

Tuhan tidaklah menetapkan kehidupan Anda atas apa yang telah Anda lakukan atau siapakah Anda, tetapi Dia menetapkan kehidupan Anda berdasarkan apa yang telah Yesus lakukan untuk Anda, dan betapa pentingnya Yesus untuk Anda.

Jauh sebelum Tuhan menunjukkan kepada Anda siapakah Anda sebenarnya atau apa yang seharusnya Anda lakukan di dunia, sebenarnya Ia sudah tahu siapa Anda, apa yang harus Anda lakukan dan akan Anda lakukan. Dengan kata lain, Tuhan tidak pernah kaget akan protes-protes kita, Tuhan tidak kaget dengan permintaan-permintaan kita, dan Tuhan tidak kaget akan perasaan-perasaan dan pergumulan kita.

Abraham tidaklah mengagetkan Tuhan ketika ia mengatakan kepada Tuhan bahwa Ia sudah tua. Sudah berumur lebih dari 800 tahun.
Musa tidaklah mengagetkan Tuhan ketika ia mengatakan kepada Tuhan bahwa Ia gagap.
Gideon tidaklah mengagetkan Tuhan ketika ia mengatakan kepada Tuhan bahwa dia adalah orang yang paling terkecil, dari suku yang paling terkecil juga.

Jadi, kira-kira apa alasan yang akan Anda berikan kepada Tuhan ketika Tuhan datang kepada Anda? Saya membayangkan ketika saya dalam posisi ini, mungkin saya juga akan memberikan beribu alasan untuk Tuhan tidak menggunakan saya.

Sialnya, apapun alasan Anda. Anda tidak dapat merubah pemikiran Tuhan akan Anda. Ketika Tuhan sudah bertitah kepada Anda, Anda tidak memiliki pilihan / argumen. (Apalagi argumen itu berasal dari Anda sendiri)

Anda bukanlah dibuat untuk menjadi ahli dalam satu- dua bidang hanya untuk Anda sendiri. Anda bukan satu-satunya yang bisa membuat dunia ini berubah. Karena Anda bukanlah ahli dalam satu bidang kalau Tuhan tidak memberikan Anda kemampuan untuk itu. Satu-satunya orang yang bisa membuat Anda bisa/mampu adalah Tuhan itu sendiri.

Ketika Tuhan memberitahukan kepada Anda siapakah Anda sebenarnya, mungkin reaksi pertama Anda adalah "Saya bukan ... / saya tidak ...,"

Untungnya reaksi pertama kita bukanlah jawaban final kita untuk Tuhan.

Friday, April 13, 2012

A.K.U

"Sungguh benar bahwa pendidikan negara ini terbelenggu oleh dogma dan juga pesimisme. Ini yang harus diubah."

Entah apa pendapat Anda yang membaca tulisan ini, namun saya setuju bahwa sebagian besar sistem pendidikan negara ini perlu untuk diubah segera.

Kita harus keluar dari pakem-pakem yang ada. Rasanya sudah tidak lagi relevan ketika saat kita kecil, disuruh oleh guru untuk menggambar gunung, yang kita gambar adalah dua gunung di kanan-kiri dengan matahari mencuat ditengah gunung tersebut dan ada setapak jalan di tengah-tengahnya.

Benar bahwa pola gambar dua gunung pada gambar anak-anak memang sering sekali kita jumpai, termasuk juga pada sekolah-sekolah tingkat kanak-kanak dan juga sekolah dasar. Hal tersebut memang terjadi sudah cukup lama. Mungkin dari nenek moyang kita bangsa Indonesia sudah ada pola-pola gambar seperti itu. Pola gambar tersebut sangat jarang ditemukan di negara-negara lain selain Indonesia. Walaupun banyak negara yang memiliki kesamaan faktor alam terutama banyak gunung dan persawahan, namun hal tersebut tidak membuat gambar dua gunung ini populer di negara lain. Saya kurang tahu apakah guru-guru di negara ini masih mengajarkan cara menggambar gunung seperti itu kepada anak-anak didiknya. Hati kecil saya berharap tidak. Saya berharap di era iPad, iPhone ini ada terobosan dalam cara mengajar.

Atau mungkin saya dan Anda juga adalah korban dari kalimat "Ibu memasak di dapur, dan ayah sedang ... (contekan ada di akhir tulisan). Sistem pengulangan dari generasi ke generasi dalam hal pendidikan menurut saya, kuranglah tepat. Karena inovasi juga harus dibangun. Dan masa-masa yang tepat untuk memberikan pencerahan, cara pikir baru dimulai sejak dini.

Pendidikan bukanlah hanya tugas pemerintah semata. Namun sudah menjadi tugas kita semua (Para pemuda, wanita, orang tua, kita semua) lah yang bertugas mendidik masyarakat kita. Apabila Anda memiliki anak, Anda lah yang memegang peranan terbesar dalam pendidikan anak Anda. Pendidikan bukan hanya sekedar menjadi tugas guru di sekolah. Semua pelajaran dimulai dari keluarga dan kemudian lembaga pendidikan bertugas untuk mempertajam.

Sialnya, banyak lembaga pendidikan memberikan pengajaran yang salah. Mereka terlalu terpaku kepada teks atau sistem yang seringkali "turun-temurun" dari generasi yang dahulu dengan materi yang 'itu-itu' juga. Ketika seseorang atau sebuah sistem yang terkesan baru dan lebih inovatif, sistem tersebut seringkali dimusuhi. Sekolah harusnya memberikan optimisme. Berapa kali kita mendengar teman-teman sebaya kita justru merasa pesimis bisa mendapatkan ranking karena gurunya sudah menghakimi bahwa sekuat apapun anak tersebut mencoba, ranking tidak akan didapat.

Saya sendiri beruntung sempat mengalami sistem pengajaran yang sama sekali berbeda saat saya kuliah karena saya dan teman-teman mendapatkan seorang dosen yang memang bekerja di Amerika Serikat dan ketika dia pulang ke Indonesia, dia memutuskan untuk mengajar paruh waktu. Dia mengajarkan sistem pengajaran yang dilakukan di Amerika Serikat. Prosesnya? Sulit! Kami dipaksa untuk keluar dari pakem yang ada. Kami harus keluar dari cara pikir bahwa menggambar gunung bukan hanya dua gunung di kanan-kiri dan ada matahari di tengahnya. Kami harus keluar dari semua pakem yang ada. Sulit sekali rasanya.

Namun hasilnya? Terobosan! Saya dan teman-teman mendapatkan sebuah cara pikir baru. Ide-ide liar kami berhasil dieksekusi dengan baik menjadi sesuatu yang positif dan fresh. Tentu kami bangga dengan hasilnya karena kami sendiri tidak pernah berpikir bisa melewati cara pikir kami yang kuno. Sisi negatifnya? Dosen tersebut dimusuhi oleh para dosen lainnya, karena menurut dosen lainnya, cara mengajar seperti itu tidaklah layak digunakan di ranah pendidikan Indonesia. Jadi, optimisme semacam inilah yang harusnya diberikan oleh para pengajar kepada anak-anak didiknya. Saya mendorong kita semua untuk memberikan optimisme kepada orang lain. Dan untuk para pengajar, Anda seharusnya lebih memperhatikan A.K.U ketimbang materi pelajaran semata. Apa itu A.K.U?

A : Ambisi
Saya rasa banyak lembaga-lembaga pendidikan yang mengajarkan banyak hal kepada anak muridnya namun sayangnya mereka tidak mendorong atau tidak membantu sang murid untuk menemukan apa yang menjadi arah atau ambisi mereka. Seakan-akan sudah menjadi tugas si murid sendiri untuk mencari tahu apa yang menjadi arah mereka. Mungkin benar bahwa ada beberapa orang yang sudah mengetahui apa yang menjadi arah mereka. Namun bagaimana nasib mereka yang tidak mengerti atau tidak mengetahui kemana arah mereka? Bagaimana kalau mereka tidak mengerti cara menemukan apa yang menjadi passion mereka dan tidak ada yang menolong mereka?

K : Kemampuan dan Kemauan
Semua orang ingin terkenal dan menjadi sukses. Namun seberapa besar kemauan Anda untuk bisa menjadi sukses? Besar atau kecil. Apakah kemauan Anda untuk menjadi sukses juga dibantu oleh kemampuan Anda? Apakah Anda menyadari apa yang menjadi kelemahan Anda dan juga menyadari apa yang menjadi kelebihan Anda? Sudahkah Anda hanya terfokus untuk mengasah kelebihan Anda ketimbang berkutat untuk menyempurnakan kelemahan Anda yang hasilnya tidak akan maksimal? Kalau Anda berpikir bahwa uang atau modal yang menjadi kendala utama Anda untuk bisa berkembang, buang jauh-jauh pemikiran itu. Karena Anda diberikan Tuhan kemampuan untuk bisa dikembangkan menjadi uang (terlepas dari besar atau kecilnya harga yang didapat). Permasalahannya, Anda mau menggunakan kemampuan tersebut atau tidak?

U : Usaha
Ketika Anda memiliki arah, tujuan, kemauan dan juga kemampuan untuk mencapai apa yang menjadi cita-cita Anda. Sudahkah Anda berusaha untuk meraihnya? Atau Anda hanya sekedar diam mematung? Benar bahwa semua tergantung kepada Anda. Namun Anda akan lebih sulit menjalankan usaha Anda ketika Anda tidak menemukan lingkungan atau orang-orang yang tidak mendukung Anda. Anda akan lebih mudah merasa pesimis ketika Anda merasa orang tua Anda, teman-teman Anda, pasangan Anda, keluarga Anda, guru Anda, pembimbing Anda malah ikut mematahkan semangat Anda. Kita tidak akan pernah bisa memiliki apa yang menjadi cita-cita kita kalau kita tidak pernah mengusahakannya. Sulit? Pasti! Tetapi semua bukan masalah berapa kali Anda jatuh, tetapi berapa kali Anda menahan nafas dan kembali bangkit.

Saya adalah seseorang yang cenderung memiliki bawaan karakter pesimis. Jadi untuk saya pribadi, merubah cara pikir saya menjadi lebih optimis sangatlah susah. Benar. Mempertahankan cara pikir untuk terus berpikir positif sungguh menguras tenaga, pikiran, waktu, emosi dan juga ketahanan tubuh. Namun cara pikir positif ini harus dilatih. Kenapa? Karena kemalasan mungkin datang dalam bentuk yang menarik, tetapi tidak ada kepuasan yang datang dari kemalasan. Ketika Anda menentukan arah, memantapkan langkah menggapai cita-cita atau impian yang Anda mau. Mengerahkan segenap kemauan dan kemampuan Anda serta menanamkan secara terus menerus sikap optimis dalam diri Anda. Saya yakin, kepuasan kesuksesan Anda akan terasa lebih nikmat ketika Anda melihat diri Anda sudah melewati semua itu.

---------------------------------
*Contekan jawaban ""Ibu memasak di dapur, dan ayah sedang membaca koran di teras."

Sesuatu yang lebih parah dari lajang dan kesepian

Saya tidak terlalu mengerti akan pernikahan karena saya belum menikah. Tetapi saya menemui banyak orang yang 'seakan-akan' menyesal mereka menikahi pasangannya karena ternyata begitu banyak perbedaan di antara mereka.

Dan ternyata pernikahan yang mereka harapkan tidaklah seperti bayangan mereka. Meskipun demikian, mereka tetap menjalani kehidupan pernikahan mereka hanya saja pernikahan mereka hanya sekedar 'bertahan hidup' saja. Tidak ada kegembiraan dan kenikmatan di dalamnya.

Amsal 21:19 berkata "Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah."

Kalau para wanita merasa tersindir karena ayat diatas, mungkin saya boleh menambahkan ayat tambahan untuk menyindir para pria juga yang kira-kira mungkin bunyinya akan seperti ini : 21:19(a) "Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan pria yang suka main perempuan, pemabuk dan malas."

Dari ayat ini, tampaknya arti kesepian bukanlah tinggal di gurun sendirian.
Tetapi kesepian adalah tidak hadirnya kehadiran Anda di hadapan seseorang yang mengenal Anda.
Bisa jadi Anda tidak dihormati dengan semestinya oleh orang yang seharusnya menghormati Anda.
Bisa jadi Anda tidak lagi dicintai oleh orang yang seharusnya mencintai Anda.
Bisa jadi Anda tidak lagi memiliki pengaruh apa-apa di dalam pernikahan Anda.
Bisa jadi Anda tidak lagi dianggap oleh suami atau istri Anda.
Bisas jadi Anda tidak lagi dianggap oleh mertua Anda.
Intinya adalah, ada atau tidaknya Anda, tidaklah memberikan pengaruh.

Kenyataannya, satu-satunya hal yang lebih parah daripada tidak memiliki pasangan dan kesepian adalah Anda menikah dan kesepian.

------------------

Saya sangat terharu apabila melihat teman-teman saya saat mereka menjalani hari H mereka. Kenapa? Karena di lubuk hati saya, saya berharap mereka akan menjalani kehidupan pernikahan yang sangat menyenangkan saat mereka mengumbar janji pernikahan mereka. Saya ingin agar kehidupan mereka akan lebih baik dibanding saat mereka masih pacaran.

Apabila saya saja yang memiliki posisi sebagai teman, saksi mereka, bisa begitu berharap pernikahan mereka akan indah, apalagi mereka yang menjalani kehidupan pernikahan, bukan? Bukankah orang yang menikah itu berpikir bahwa mereka sudah menemukan pasangan yang tepat untuk mereka? Seseorang untuk berbagi suka dan duka? Teman untuk bercanda? Dan tentunya mereka berharap bahwa pernikahan mereka akan sampai selamanya hingga kematian memisahkan mereka, bukan?

Beberapa pasangan memutuskan mereka menikah karena merasa pasangannya tersebut layak untuk jadikan teman perjalanan untuk melawan badai pernikahan. Mereka yakin mereka bisa melewati badai itu dengan saling bergenggaman tangan. Kenyataannya, mereka kaget mengetahui sebagian besar waktu mereka dihabiskan untuk berkelahi satu sama lain, dan akhirnya mereka terlalu capai untuk berjuang untuk hal lain. Mimpi mereka tidak lagi sama. Mereka berpikir bahwa pasangan mereka akan menghabiskan makanan yang masih tersisa, tetapi kenyataannya, mereka bertengkar begitu sering sehingga mereka tidak lagi makan bersama. Badai itu adalah inti kehidupan pernikahan mereka.

------------------

Sangatlah mudah untuk mengasihani diri sendiri di saat seperti ini. Namun saya menyemangati Anda untuk tidak melakukan hal tersebut! Ini bukan tentang pasangan Anda. Ini tentang Anda. Saya tidak menulis ini agar Anda mengasihani diri Anda. Saya menulis ini agar Anda dapat memikirkan secara sekelibat bagaimana perasaan pasangan Anda apabila mengetahui pasangan Anda merasa diabaikan, merasa tidak dianggap, merasa hampa.

Saya bersyukur kepada Tuhan, bahwa ayah dan ibu saya masih sangat akur dan menghargai satu sama lain. Mereka masih bertengkar kecil namun mereka masih bergandengan tangan saat mereka jalan. Mereka pun ke gereja bersama-sama dan masih ada acara makan bersama dengan anak-anaknya. Pernikahan mereka cukup sukses untuk saya.

------------------

Benar bahwa saya tidak mengetahui keadaan Anda. Mungkin Anda tidak lagi dianggap, tidak lagi dihormati, tidaklah lagi dicintai dengan semestinya. Dan apabila itu benar, Anda mendapatkan simpati saya. Tetapi satu hal yang pasti, mengasihani diri sendiri tidak akan membawa satu senti pun lebih dekat kepada kebahagiaan pernikahan Anda yang pernah Anda bayangkan.

Justru sebaliknya. Apabila Anda mengasihani diri sendiri, Anda akan membekukan potensi dan emosi dari api cinta yang pernah ada dari pernikahan Anda lebih cepat daripada apapun emosi yang pernah ada di dalamnya. Benar bahwa Anda tidak bisa mengontrol apa dan bagaimana seharusnya pasangan Anda memperlakukan Anda. Tetapi Anda dapat mengontrol bagaimana Anda seharusnya memperlakukan pasangan Anda. Jadi, jagalah agar pasangan Anda tidaklah merasa kesepian.

Jadikan diri Anda hari ini menjadi orang yang lebih hangat dan intim saat bersama dengan pasangan Anda di tempat tidur.
Jadikan hari ini tidak lagi menjadi hari perang bersama dengan pasangan Anda.
Jadikan diri Anda hari ini menjadi orang yang pernah mereka hargai dan hormati saat Anda masih berpacaran dengan dirinya.
Jadikan hari ini semuanya berjalan lebih baik saat Anda berbincang-bincang dengan pasangan Anda.
Jadikan hari ini adalah hari dimana Anda memutuskan untuk berputar haluan dan mencari cara untuk keluar dari badai itu bersama-sama dengan pasangan Anda.

Pernikahan Anda bukan ditujukan untuk menjadi pengingat abadi akan sesuatu yang buruk yang tiba-tiba datang. Dan sesuatu yang buruk tidaklah perlu terus-terusan dipertahankan. Hal tersebut dapat dirubah. Dan perubahan itu dimulai dari ... Anda.

Wednesday, April 11, 2012

Saya hanya mau DIA!

Kita hidup di dunia yang penuh dengan pertanyaan dan pilihan. Sadarkah Anda akan hal ini?

Saya akan memudahkan hal ini untuk Anda. Saya sedang ingin makan ayam di sebuah restoran cepat saji. Dan ketika saya menghampiri konter restoran cepat saji tersebut. Apa yang saya dapatkan? Akan ada banyak pilihan yang keluar dari mulut karyawan yang melayani saya.

Halo, Anda pesan apa?
Dada atau paha?
Original / Crispy / Blackpepper?
Goreng atau rebus?
Tambah nasi biasa / Nasi uduk / Organik?
Minumnya pepsi? Coca cola? Sprite? Green tea? Lemon tea? Kopi?
Tambah perkedel / Bakwan / Kentang / Nuggets?
Bayar tunai / Debit / Kartu kredit?
Anda mau struknya / tidak?
Anda mau beli kumpulan CD lagu ini?
Ok. Selamat menikmati.

Huff ... Begitu banyak pertanyaan hanya untuk membeli 1 menu ayam. Membingungkan bukan? Benar bahwa beberapa pertanyaan diatas mungkin memang diperlukan, tetapi banyaknya pertanyaan dan pilihan saya menjadi rancu akan apa yang sebenarnya saya butuh. Bukankah saya hanya butuh ayam saja?

Beberapa kali saya harus menggelengkan kepala akan pertanyaan-pertanyaan yang tidak saya butuhkan, karena saya hanya butuh 1 hal. Ayam saja. TOK! (Bayangkan ... mereka bahkan menawarkan cd lagu?) Dan sadarkah Anda bahwa kita juga seringkali melakukan hal ini kepada orang lain di gereja tanpa kita sadari?

Hi. Siapa Nama Anda?
Anda Katolik / Kristen?
Anda Katolik apa? Katolik reguler / karismatik / biblikal / ortodoks?
Anda Kristen apa? Protestan ? Anglikan? Oriental? Monofisit? Nestorian?
Anda sudah babtis? Babtis apa? Selam / Ciprat / Rendam / Siram? (Pesen Kwetiaw?)
Anda mengucapkan syalom atau cukup berjabat tangan saja?
Anda bisa bahasa roh atau hanya bahasa manusia saja?
Anda ikut persekutuan doa / sudah pelayanan / jemaat saja?
Anda rutin memberikan perpuluhan / hanya sumbangan saja?

Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah pertanyaan yang seringkali ditanyakan kepada saya saat saya masih mencari gereja yang cocok untuk saya.

Ya, saya sangat antusias ingin berkembang di dalam Tuhan, namun entah kenapa, justru gereja-gereja dengan pertanyaan seperti ini membuat saya "kabur" dari gereja itu di hari pertama saya datang.

Benar bahwa beberapa pertanyaan itu mungkin diperlukan, namun bukan itu yang saya butuh lagipula saya merasa gereja dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu sangat membedakan orang.

Terkesan hanya orang-orang yang "sama" dengan mereka saja yang akan diterima. Saya cukup terbata-bata menjawab semua pertanyaan itu, karena "Hei. Bukan ini yang saya butuh. Saya bahkan tidak tahu beberapa jawaban akan pertanyaan yang Anda tanyakan. Saya hanya mau Kristus."

Pernahkah Anda begitu haus sehingga Anda merasa tidak ada yang lebih penting daripada air? Bayangkan apabila Anda sangat-sangat-sangat-sangat haus, dan ketika Anda mampir ke toko untuk membeli sebotol besar air, sang kasir masih menanyakan begitu banyak pertanyaan kepada Anda.

Air apa yang Anda mau? Air biasa / Ozon?
Air dingin atau panas atau hangat?
Merk A / B / C / D / E?
500ml? 800 ml? 1500 ml? 2000 ml?
Mau yang harga Sekian / Sekian / Sekian?
Atau mau beli yang merk ini? Beli ini dapat permen merk X, loh.

Bisa jadi yang Anda lakukan adalah marah dan mengatakan "APA SAJA!! YANG PENTING AIR! CEPAT" Dan ini yang saya butuhkan! Saya begitu haus akan YESUS, jadi stop menanyakan begitu banyak hal dan berikan kepada saya tentang YESUS!

Sadarkah Anda begitu banyak gereja yang menjelek-jelekkan gereja lain. Mereka berusaha membedakan gereja miliknya dengan gereja lain dengan berbagai macam fasilitas, kotbah, segi pelayanan, jemaat, dan lainnya. Saya tidak mengatakan salah apabila gereja memiliki fasilitas. Hal tersebut bagus, namun apakah harus dengan cara menjelek-jelekkan gereja lain? Bukankah semua gereja didasarkan oleh satu Tuhan yang sama, yaitu Kristus Yesus?

Banyak gereja yang terkesan meniadakan tempat untuk mereka yang tidak memiliki cara babtis yang sama dengan mereka. Mereka meniadakan tempat untuk mereka yang berlatar belakang berbeda dengan mereka dan lain sebagainya. Benar bahwa ada tempat untuk mereka, tetapi tempat itu terbatas. "Orang-orang ini sudah tidak lagi terselamatkan walaupun mereka percaya kristus". Itu mungkin adalah ucapan tersedih yang saya pernah dengar yang keluar dari seorang pendeta / romo / pemimpin.

Apabila Anda secara sadar atau tidak sadar menanyakan hal-hal tersebut kepada orang yang rindu kepada Kristus, saya mendorong Anda untuk merubah sikap dan cara pikir Anda. Karena pertanyaan Anda bisa jadi menjauhkan orang tersebut dari gereja. Lagipula, bukankah Kristus sendiri yang menjadi Tuhan dan Ia tidak pernah membedakan. Ingatlah, orang yang haus akan Yesus hanya mau satu hal, yakni YESUS ITU SENDIRI!

Tuesday, April 10, 2012

Seandainya saja kita tidak bodoh

Berapa banyak dari kita yang melakukan perbuatan bodoh? Pernahkah berpikir kita masuk neraka hanya karena satu kesalahan bodoh kita?

Meskipun untuk kita, sepertinya perbuatan bodoh kita itu sebenarnya masih bisa diampuni.

Bayangkan kita masuk neraka hanya karena kita tidak memberikan tumpangan kepada orang yang membutuhkan atau kita menggosipkan orang lain saat kita hangout bersama teman-teman kita. Sepertinya sial sekali bukan?

Omong-omong soal sial, Bukankah ada sebuah kepercayaan di masyarakat bahwa angka 13 adalah angka yang bisa membawa kesialan untuk kita. Oleh karena itu saya akan membawa Anda kepada angka sial ini, siap?

1 Samuel 13:13
Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.

Ayat ini cukup menakutkan ya? Karena selain ada 2 angka 13 disana, perhatikan isi ayatnya. Kita dikatakan bodoh oleh Tuhan, saya rasa itu adalah momen yang paling engkau tidak mau selama hidupmu.

Tetapi berapa banyak dari kita yang berbuat bodoh? Sama seperti anak kecil yang bermain api dimana akhirnya apinya menjadi besar dan menyebabkan kebakaran. Ayat ini cukup keras bunyinya karena Tuhan tahu kita sebagai manusia seringkali berbuat bodoh, tetapi perhatikan bunyi ayat terakhirnya, Tuhan tidak ingin kita menjadi bodoh dan melakukan perbuatan bodoh karena sebenarnya Tuhan sedang mengokohkan kerajaan kita.

Karena ketika banyak orang membicarakan konsekuensi atau akibat dari dosa atau perbuatan mereka atau tidak mendengarkan perintah Tuhan, mereka biasanya memfokuskan diri kepada hasil /result dari hasil kebodohan atau dosa kita.

Tre, apa sih maksud dari kalimat diatas? Maksudnya adalah ini :
  1. Orang akan lebih senang membicarakan penyakit kelamin Anda karena Anda sering melakukan seks diluar nikah dengan sembarang orang.
  2. Orang akan lebih sering membicarakan Anda karena Anda dipecat karena melakukan korupsi di kantor.
  3. Orang akan membicarakan Anda karena pekerjaan Anda tidak sesuai dengan skill Anda, karena apabila Anda tidak memperdulikan panggilan dari Tuhan, Anda bisa saja berakhir di tempat atau pekerjaan yang salah.
Diatas adalah beberapa contoh hasil/result yang menakutkan yang mungkin kalau kita pikirkan kita semua tidak akan mau mengalaminya kan?
Siapa yang mau punya anak di luar nikah?
Siapa yang mau dipecat?
Siapa yang mau dirinya dibicarakan oleh banyak orang (dalam hal yang negatif?).

Bukankah perintah tuhan mengatakan kita tidak boleh berzinah? Bukankah perintah tuhan mengatakan kita tidak boleh korupsi? Dan sadarkah Anda dengan tidak mematuhi perintah tuhan, ada begitu banyak berkat dari Tuhan yang kita lewatkan yang sebenarnya Tuhan sudah siapkan untuk kita HANYA KARENA KITA TIDAK MAU PATUH?

Bayangkan sebaliknya apabila Anda mematuhi perintah Tuhan.
  • Berapa banyak pengaruh baik, pemikiran positif yang bisa Anda bagikan kepada orang lain?
  • Bayangkan betapa indahnya pernikahan Anda dimana Tuhan menjadi landasan pernikahan Anda?
  • Betapa hebatnya hidup yang bisa Anda punya.
  • Bayangkan orang meniru hidup Anda. Bayangkan pengaruh atau efek positif yang bisa Anda berikan kepada orang lain.
Saya tidak pernah mau mengalami kejadian di Samuel 13:13 ini.
Sebisa mungkin saya tidak mau mendengar Tuhan Allah berkata :
  • "Tre, Anakku yang Kukasihi. Andai saja kamu sedikit lebih dermawan, Aku akan ..."
  • "Tre, Anakku yang Kukasihi. Andai saja kamu sedikit lebih setia, Aku akan ...."
  • "Tre, Anakku yang Kukasihi. Andai saja kamu sedikit lebih beriman, Aku akan ..."
  • "Andai saja kamu ...., Aku akan ...."

Tentu Anda juga juga tidak mau momen ini terjadi, bukan? Tidakkah itu membuat Anda penasaran akan apa Tuhan akan lakukan ANDAI SAJA ANDA SEDIKIT LEBIH ....???? Karena pada akhirnya, Anda ingin hidup anda lebih berarti, lebih berguna dan lebih bermakna. Apapun yang Tuhan Allah inginkan dalam hidup Anda, percayalah, itu adalah apa yang Tuhan inginkan UNTUK Anda.

Saya sangat-sangat bersimpati dengan orang yang melakukan bunuh diri apabila membaca ayat ini. Yah, saya hanya bisa mengatakan orang-orang yang melakukan bunuh diri itu bodoh, karena mereka menyerah. Mereka menyerah kepada semuanya termasuk diri mereka sendiri. Apakah mereka sekarang kira-kira menyesal mereka mengakhiri hidup mereka apabila mereka tahu berapa banyak berkat Tuhan yang akan mereka terima sebenarnya, namun mereka memilih untuk mengakhiri seluruh berkat itu?

Dan Anda dapat mendapatkan semua itu, andaikan Anda sedikit lebih ....

Monday, April 9, 2012

Who do you say I AM?

Namaku Yesus.

Aku adalah :
Jalan.
Kebenaran.
Dan Hidup!
Tidak ada seorangpun yang bisa mencapai Bapa tanpa melalui Aku!
Menurutmu siapakah aku? Ada yang mengatakan bahwa aku adalah :

Guru.
NABI PALSU!
Raja.
PEMBUAL!
Tuhan.
PEMBOHONG!
Penyelamat.
PENIPU!
Mesias.
MUNAFIK!
Penyembuh.
PENYEMBAH SIHIR!

Jangan acuhkan Aku. Menurutmu, siapakah aku?

Seputar Jumat Agung 2012

Bapak : "Ade, duduk sini. Hayo dibaca bukunya. Jangan ganggu yang disebelah. Hayo, dibacanya apa?"
Anak : (Sang anak pun membaca tulisan di puji syukur.)

Mungkin Anda tidak melihat ada yang aneh apabila hanya melihat penggalan di atas. Namun bagaimana kalau saya beritahukan kepada Anda kalau anak kecil tersebut memiliki kecacatan pada keseimbangannya? Bagaimana kalau saya beritahukan kepada Anda bahwa sang ayah harus merangkul pinggangnya sepanjang misa agar sang anak tidak 'oleng' ke kanan atau ke kiri. Atau terkadang sang ayah harus memangku dan menahan tubuh sang anak dan sesekali mengalihkan perhatian sang anak.

Ya, anak tersebut duduk tepat di sebelah saya. Tidak jarang kakinya menendang saya. Tidak jarang dia berhenti membaca karena sadar saya sedang memperhatikan dia. Usianya mungkin 7-8 tahun. Rambutnya tebal, mengenakan pakaian berwarna pink lengkap dengan pita tersangkut di belahan tengah rambutnya. kulitnya putih. Suaranya lantang lengkap dengan ejaan yang disempurnakan.

Tidak jarang saya mendengar sang istri mengeluh kepada suaminya untuk mengambilkan bangku yang memiliki sandaran agar sang anak bisa senderan, namun karena kebaktian sudah mau dimulai, agak susah mencari kursi karena hampir semua kursi sudah penuh. Ketika di tengah misa pun sang ibu mengajak anaknya untuk ke toilet. Itupun butuh perjuangan berat, karena sang anak menolak. Setelah beberapa saat membujuk dan membisikkan sesuatu ke telinga sang anak, barulah sang anak itu menyetujui ajakan ibunya. Itupun sang ibu dengan susah payah memapah tangan sang anak, menjaga agar sang anak tidak terjatuh karena kecacatan yang ada pada keseimbangannya.

Yang saya lakukan hanya mendengar, memperhatikan dan mengecap semua ke dalam benak saya bahwa menjadi orang tua tidaklah mudah. Lebih mudah mempersiapkan diri menjadi orang tua ketimbang menjadi orang tua secara real. Saya hanya bisa berdoa agar orang tua dari anak tersebut diberikan kesabaran. Berdoa agar sang anak diberikan kesembuhan dan berbakti kepada orang tuanya. Berdoa agar kemurahan hati Tuhan turun atas keluarga tersebut. Berdoa agar apapun kekurangan yang ada pada mereka, dapat berbalik menjadi kelebihan yang dapat membantu orang lain.

Ketika saya melihat kepada salib Yesus yang ditutupi kain berwarna ungu dan dengan anak tersebut disamping saya, lucunya, saya menitikkan air mata. Sedih karena ada orang lain yang harus mendapatkan kecacatan fisik. Sekaligus bersyukur tidak ada satupun kekurangan dalam diri saya. Betapa Tuhan menciptakan saya sempurna. Ketika saya mencium patung Yesus sebagai tanda penghormatan, betapa saya sadar, saya berada di dalam naungan Tuhan. Saya adalah hambaNya. Saya adalah milikNya.

Bapa kita di surga menjaga kita meskipun kita juga 'cacat' karena dosa dengan segenap kekuatanNya agar kita tidak jatuh. Agar kita tidak oleng ke kanan dan ke kiri. Dia juga mengalihkan perhatian kita agar kita hanya terfokus kepada suaraNya. Dan tidaklah mudah untuk Bapa kita di surga menjaga kita, anak-anakNya yang cenderung ingin 'bergerak-bebas' kesana kemari tanpa adanya penjagaan.

Ketika saya berdiri untuk menerima berkat dari pemimpin misa, tidak sengaja saya menginjak kaki sang anak, dan dia mengaduh pelan "Duh" dan saya pun kikuk, namun saat saya melihat wajahnya, dia hanya tersenyum malu dan cepat-cepat membaca lagi buku yang sedang dipegangnya. Jumat Agung. Betapa saya menyadari hal yang sepele terasa sangat besar kalau saja kita mau memperhatikan dan membuka hati kita.

Kemasan yang aneh

Terkadang Tuhan menjawab doa kita dengan kemasan / bentuk paket yang aneh.
Terkadang permintaan / doa kita dijawab oleh Tuhan tetapi bentuk kemasan doa yang kita minta bentuknya tidak datang sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Anda berdoa untuk kerendahan hati, yang Anda dapatkan Anda malah diinjak-injak oleh orang lain untuk melatih kerendahan hati Anda.

Anda berdoa untuk memiliki kemampuan mencintai tanpa syarat, yang Anda nikahi adalah seseorang yang tidak sempurna untuk melatih Anda mencintai tanpa syarat.

Anda berdoa untuk iman yang lebih tinggi, yang Anda dapatkan adalah situasi yang kacau balau sehingga memungkinkan Anda untuk lebih sering berdoa dan mengandalkan Tuhan.

Anda berdoa untuk kesabaran, yang diberikan kepada Anda adalah mertua yang tidak sabaran. (oops!)

Masih banyak contoh yang bisa digunakan. Dan contoh-contoh di atas mungkin akan membuat Anda menjadi malas berdoa dan Anda mungkin tidak berdoa untuk paket-paket pilihan situasi di atas. Tetapi apabila Anda tidak siap dengan pilihan paket situasi di atas, hal tersebut adalah menjadi kerugian Anda. Bukan keuntungan Anda.

2 Petrus 1:8 mengatakan "Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita." Ayat ini mengatakan bahwa kita memiliki kualitas untuk berhasil.

Paket yang datang kepada Anda mungkin tidak seperti Anda harapkan, tetapi semua bentuk situasi itu akan membuat dan membantu karakter dan personaliti Anda sesuai seperti apa yang Anda harapkan.

Doa terbaik kita seringkali adalah apa yang kita minta Roh Kudus jelaskan, kita berharap Roh Kudus akan menyaring semua itu dan secara gamblang memberitahukannya kepada kita. Seringkali kita tidak mau menerima paket dari Tuhan apabila jalan / keadaannya tidaklah sesuai dengan apa yang kita bayangkan.

Di luar dari apapun paket yang datang kepada Anda. Paket kiriman Tuhan selalu tepat! Tuhan adalah CEO dari bisnis penjawaban doa sejak ribuan tahun dan Dia tahu apa yang Dia lakukan. Jadi, teruslah berdoa dan mempercayai apapun situasi yang datang atau sedang Anda hadapi adalah sesuai dengan apa yang Anda minta dalam doa Anda. Meskipun Anda tidak tahu semua itu dalam prosesnya.

The power of forgot

"Waks. Saya lupa!" ... Kalimat ini mungkin sering kita lontarkan kepada orang lain dan terkadang kepada diri kita sendiri. Manusia mudah sekali untuk lupa sehingga apakah Anda tahu begitu banyak suplemen yang membantu kita untuk bisa tidak mudah lupa?

Apakah lupa ini memberikan sesuatu yang positif untuk kita? Setahu saya kalau kita mengatakan kita lupa, biasanya yang datang adalah sesuatu yang bermakna negatif. Seperti saat kencan pertama, akan sangat gawat apabila pria lupa membawa dompetnya. pengurusan surat-surat penting, akan sangat menyusahkan apabila dokumen-dokumen pendukung juga lupa kita bawa dan lain sebagainya.

Lupa. Sesuatu yang terdengar simpel dan biasanya bersifat pertahanan yang kita lontarkan agar kita tidak disalahkan. Kata lupa adalah daerah abu-abu karena apa yang bisa dilakukan ketika kita lupa? Sadar tidak sadar, penyakit lupa bisa membuat kehidupan kita menurun, karir kita bisa saja menurun karena kita lupa akan jadwal. Pernikahan pun bisa jadi tidak lagi harmonis ketika pasangan lupa akan kapan tanggal pernikahan dan lupa akan tanggal ulang tahun pasangannya, bukan? Lupa bisa membawa kita ke kehidupan yang lebih rendah.

Penyakit lupa adalah wajar untuk kita manusia, siapa yang tidak pernah lupa? Khususnya apabila umur kita semakin tua dan fisik kita semakin lemah, maka ingatan kita juga memudar. Kita juga memaklumi apabila orang tua seringkali lupa karena ingatan mereka tidak lagi sebagus dahulu. Dan bukankah kita cenderung kesal apabila orang yang menjanjikan sesuatu kepada kita tidak menepatinya dengan satu kata ini "Lupa".

Bagaimana dengan Tuhan kita? Untungnya, Dia tidak pernah lupa akan apapun. Ia selalu menepati janjinya. Ia ingat akan seluruh berkatNya, Ia ingat akan janjiNya, ingat akan anakNya, ingat akan seluruhNya.

Terbayangkah apabila Tuhan kita lupa memberikan berkatNya kepada kita?
Terbayangkah apabila Tuhan kita lupa memberikan pengampunanNya kepada kita?
Terbayangkah apabila Tuhan lupa dengan kita?

1Tawarikh : 16:15
Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan,

Tidak pernah sedetikpun Tuhan lupa akan kita. Kita-lah yang sering melupakan Tuhan sengaja atau tidak sengaja. Ada ribuan dan jutaan alasan yang dikeluarkan oleh manusia untuk melupakan Tuhan. Entah itu pekerjaan, janji yang tidak ditepati, tidak merasakan hadirat Tuhan, tidak berasa Tuhan itu ada, marah kepada Tuhan, apapun alasannya.

Kita bahkan secara "natural" terkadang lupa saat kita senang. Kita tidak mengucapkan syukur kepada Tuhan akan peristiwa baik yang datang kepada kita karena kita berpikir itu adalah sesuatu yang pantas kita dapatkan dan hal baik itu bukan datang dari Tuhan. Tetapi saat kita tidak mendapatkan apa yang kita mau, kita dengan segera datang kepada Tuhan untuk mengerahkan kekesalan dan umpatan kita, berkata bahwa Tuhan itu tidak baik. Parahnya, manusia bisa sangat dengan mudah melupakan sesuatu dengan sengaja. Bukankah kita sangat sakit hati ketika mengetahui kita dilupakan oleh orang lain meskipun mungkin orang tersebut tidak dengan sengaja melupakan kita?

Saya menyenangi pribadi Tuhan yang tidak pernah sedetik pun lupa. Membayangkan bahwa Ia yang begitu besar mau ingat dengan saya. Ia tidak pernah lupa dengan kita semua. Ia ingat akan semuanya dan Ia menjaga kita. Bukankah akan sangat bangga ketika kita bertemu dengan artis idola kita dan artis idola kita mengingat kita "Hei Tre, kita terakhir bertemu saat saya mengadakan konser di kota X, apa kabarmu?" ... wow! isnt that fantastic? Bukankah Anda akan menaruh respect kepada orang-orang yang mengingat Anda. Bayangkan ketika Anda bertemu dengan Tuhan dan Tuhan mengetahui nama Anda dan mengingat Anda secara spesifik.

Dan apakah Anda mengetahui bahwa Tuhan juga memberikan kekuatan lupa dalam otak kita akan kematian kita? Kita tidak terlalu berpikir akan kematian kita, seakan-akan kematian kita tidak pernah terbersit dalam kehidupan kita. Seakan-akan Tuhan membutakan akal pikiran kita akan kematian kita. Kenapa? karena Tuhan ingin kita menjalani dan menikmati waktu yang kita miliki di dunia dan "melupakan" kematian kita. Ia lebih tertarik membuat kita mengerjakan apa yang menjadi rancangan Ia untuk kita. Ia lebih memilih kita Ingat akan diriNya dibanding dengan berapa banyak waktu lagi yang kita miliki disini. Benar bahwa suatu hari nanti, waktu kita akan habis, tetapi kita seakan "lupa" akan berapa banyak waktu yang kita miliki di dunia.

Pernahkah Anda terbayang kalau Tuhan tidak memberikan kekuatan "lupa" akan kematian kita? mungkin kita akan stress karena setiap hari kita berpikir tentang sisa waktu kita di dunia. Tuhan tahu akan beban mental kita apabila kita memikirkan terus hari kematian dan sisa waktu kita dan itu tidaklah baik untuk kita. Walaupun demikian, Tuhan tidak pernah lupa akan kita. Sebaliknya, Tuhan menginginkan Kita-lah yang mengingat diriNya, Ia menginginkan agar setiap hari kita merenungkan firmanNya, Ia menginginkan setiap hari kita mengingat Dia lewat doa, Ia ingin agar kita mengingatNya ketika kita berada dalam suka dan duka.

Untuk saya, "Forgot is A way to remember", karena saat kita lupa akan sesuatu, berarti kita memiliki sesuatu yang harus kita ingat atau mungkin Anda sudah sangat lama sekali tidak menjalani hal tersebut. Pernahkah Anda merasa begitu penasaran akan sesuatu yang Anda tidak bisa ingat?

Saya lupa akan lirik lagu ini ; berarti saya sudah lama sekali tidak mendengarkan lagu itu.
Saya lupa akan rasanya makanan itu ; berarti saya sudah lama sekali tidak makan makanan itu.
Saya lupa nama Anda ; berarti sudah lama sekali Anda tidak bertemu dengan orang tersebut.

Tahukah Anda kalau kalau Tuhan juga menginginkan agar Anda tidak melupakan orang-orang yang pernah masuk ke dalam kehidupan Anda? Mungkin Anda kesulitan untuk berdoa apa kepada Tuhan ... saran saya ingatlah seluruh orang yang Anda kenal dan sebutlah nama mereka. Orang tua Anda, kakak-adik Anda, suami / istri Anda, teman-teman terbaik Anda, guru Anda, orang-orang yang menjadi panutan Anda, gembala sidang Anda, teman-teman pelayanan Anda, mantan Anda, sebutlah nama orang-orang tersebut. Maka Anda akan menemukan bahwa ternyata ada begitu banyak orang di kehidupan Anda dan Anda tidak akan merasa kesepian.

Jangan lupakan semua yang Anda lewati, catatlah itu semua dalam benak dan catatan harian Anda. Ingatlah bahwa semua itu sangat berarti. Bukankah teman-teman dan keluarga yang sudah mendahului kita tidak pernah kita lupakan? Dan jangan lah pernah lupakan. Karena saat kita mengingat semuanya itu, percayalah, hidup Anda akan jauh lebih berarti. Dan ketika Anda tersenyum ketika mengetahui hidup Anda berarti, disaat itulah Tuhan tersenyum kepada Anda, karena Ia mengetahui ciptaanNya mengetahui mereka memiliki arti.

Wednesday, April 4, 2012

Galau? Penting?

Versi 1 : "Aku rela kamu sakiti setiap hari, karena aku memang sayang sama kamu."

Versi 2 : "Aku bukan sebatang korek api yang bisa kau bakar demi menghangatkanmu untuk bersama orang lain."

Versi 3 : "KaU daTan9 mEmbaWa CinTa daN kEseTiaaN. DaN kaU peRgi MeniNggaLkaN Luka Dan KeHancuRan. DaN aQ leBih Baik dikEnaL laLu di LupAKAN daRipada di CinTai LalU dKhiAnaTi."

Galau. Kata ini sering sekali kita temui, ucapkan, dengar khususnya dari bahasa gaul anak-anak muda jaman sekarang. Sebagian besar kegalauanterjadi pada usia remaja yang sebagian besar bingung menghadapi masalah hidup yang dihadapi. Entah masalah asmara, sekolah atau mungkin memikirkan masa depan. Orang yang galau kadang terlihat jelas ketika mereka menulis status di facebook / twitter mereka.

Saya tidak menentang kegalauan karena saya sendiri acapkali mendapatkan perasaan seperti itu. Namun apa itu galau? Saya rasa galau adalah sebuah perasaan yang tidak enak, campur baur yang berada dalam pikiran kita, dan perasaan ini memaksa kita untuk memilih melakukan sesuatu yang pada akhirnya kita bingung dan sialnya ikut memainkan emosi kita sehingga kita tidak bisa berpikir jernih. Galau bisa terjadi kapanpun. Baik sebelum mengambil keputusan, melakukan pilihan atau setelah menentukan pilihan.

Saya pun bisa merasa galau ketika saya ragu akan keputusan saya. Apakah yang harus saya putuskan. Benarkah ini yang Tuhan mau? Atau jangan-jangan ini hanya kemauan saya semata. Saya rasa murid-murid Tuhan pun pasti pernah merasa galau. Saya pun galau ketika hari Sabtu dan Minggu datang karena saya merasa saya sangat kesepian ketika menyadari bahwa saya tidak memiliki teman hangout atau hanya sebatas menghabiskan weekend sendirian. Saya pun galau ketika menyadari ada resiko yang harus saya tanggung ketika saya memutuskan sebuah pilihan, dan resikonya besar pula. Waduh.

Saya rasa kegalauan terbesar yang sering orang dapati adalah mereka merasa sangat kesepian.
Mereka merasa sangat-sangat tidak berharga.
Mereka merasa mereka benar-benar di titik bawah dunia seakan-akan dunia runtuh dan menimpa mereka semua, khususnya soal masalah cinta.
Mereka merasa tidak lagi memiliki nilai dan sesuatu yang bisa dibanggakan.
Mereka merasa tidak layak dan cenderung membuang dirinya sendiri.

Permasalahannya, saya menyadari bahwa kegalauan yang sering orang rasakan, baik perasaan sendirian, tidak dihargai, helpless, merasa lemah dan lainnya sebenarnya (sadar tidak sadar) adalah tipu muslihat Iblis agar kita menolak diri kita sendiri. Ketika kita menolak diri kita sendiri, bukankah kita sebenarnya menolak Tuhan. Kok bisa?

Sadarkah Anda bahwa sebenarnya Anda tidak pernah sendiri walaupun secara fisik Anda sendiri? Anda adalah ciptaan Tuhan oleh karena itu Tuhan selalu ada bersama Anda. Begitu juga dengan Roh Kudus. Roh Allah siap memberikan Anda penghiburan selalu KALAU Anda meminta kepadanya. Anda cukup mengatakan "Tuhan, saya sedang galau. Tolong hibur saya." Saya yakin pertolongan Tuhan akan datang.

Pertanyaannya, apakah Anda mencari Tuhan secara SERIUS ketika Anda galau? Tidak masalah kalau Anda meluangkan kegalauan Anda kepada teman yang bisa merubah cara pikir Anda, tetapi seringkali saya menemui orang yang sedang merasa galau malah melemparkan kegalauannya kepada temannya yang galau juga. Jadinya? Galau kuadrat!

Atau Anda hanya sekedar mencari penghiburan fana seperti jalan-jalan ke mal sendirian, menghabiskan waktu sendirian di kafe-kafe atau lainnya? Kalau Anda melakukan hal-hal di atas itu, semakin Anda terjebak dalam kesepian fana yang Iblis ciptakan untuk Anda Karena Iblis semakin mengerti cara pikir Anda dan semakin mengetahui titik lemah Anda.

Hanya Tuhan yang bisa membantu Anda ketika Anda galau. Tidak ada manusia yang bisa membantu Anda ketika Anda galau. Permasalahannya ketika Anda galau, pikiran Anda seringkali lemah dan mengikuti emosi Anda dan akhirnya Anda mempersilahkan Iblis untuk menuntun Anda kepada kelemahan Anda. Ketika Anda mempersilahkan Iblis masuk disaat Anda merasa galau, Iblis akan menciptakan dunia semu dalam pikiran Anda dan akan menyuruh Anda menolak bahkan kalau bisa menyakiti diri Anda sendiri.

Anda akan dihadapkan kepada kenyataan palsu dimana Anda didakwa Anda tidak bisa berbuat apa-apa. Anda tidak punya bakat apa-apa. Anda sudah layak dan pantas hidup hanya sendirian. Sudah layak dan sepantasnya Anda tidak mendapatkan perhatian siapa-siapa. Sudah wajar kalau Anda membunuh diri Anda sendiri karena Anda tidak layak lagi hidup karena tidak ada lagi tujuan yang perlu Anda tempuh dalam hidup Anda.

Pada akhirnya, Anda menikmati dihina, Anda menikmati seluruh dunia tahu bahwa Anda tidak bisa berbuat apa-apa, Anda menikmati perhatian-perhatian teman-teman Anda yang menghibur Anda. Anda menikmati semua dunia tahu bahwa Anda yang ditinggalkan. Anda menikmati semua perasaan kesepian itu secara sadar dan tidak sadar ... kesemuanya ini berbuntut kepada : Anda mengeluh kepada Tuhan karena Anda merasa Tuhan tidak adil kepada Anda. Pertanyaan saya, benarkah Tuhan tidak adil kepada Anda? Atas dasar apa Anda tahu bahwa Tuhan tidak adil kepada Anda? Hanya karena Anda sedang galau, bukan berarti Anda benar untuk menghakimi Tuhan dengan mengatakan Dia tidak adil.

Jadi, ketika Anda galau, fokuslah kepada kelebihan Anda dan bersyukurlah kepada Tuhan akan hal-hal yang telah Anda dapatkan. Apapun hal terkecil yang Anda bisa pikirkan. Kalau perlu, catat apa saja berkat yang Anda telah dapatkan dan buka catatan kecil itu setiap kali Anda merasa galau. Anda mungkin pintar memasak, Anda pintar memberikan lelucon, Anda mungkin bisa membuat prakarya kertas, dsb. Simple things does matter.

Anda bisa bersyukur bahwa Anda masih bisa melihat, masih bisa memiliki pekerjaan tetap, masih bisa menikmati fasilitas televisi / internet, masih memiliki gadget, keluarga, teman-teman baik. Atau bahkan Anda bisa bersyukur akan hal-hal yang paling kecil dan mungkin tidak terlalu penting seperti bersyukur Anda masih bisa kentut, masih bisa mengupil, masih bisa gunting kuku, masih bisa mandi, dsb. Bukankah bersyukur juga adalah sesuatu yang sulit dilakukan disaat kita galau? Teman saya @Veraac menulis pujian ini kepada suaminya di akun twitternya, "Hebatnya Gemi Agung (@gemiagung), selalu bisa bersyukur d itengah kerepotan & segala ujian. Proud of you!!"

Saya tidak tahu apa pujian syukur yang @gemiagung ucapkan. Namun saya bersyukur teman saya @Veraac mendapatkan suami seperti @gemiagung. Pernahkah Anda bayangkan, kira-kira pujian apa yang akan Tuhan tuliskan di twitter surga ketika Dia tahu kita bisa mengucapkan syukur atas apapun yang terjadi pada kita? Ingat ucapan saya, bahwa ketika Anda galau, Anda memberi celah kepada Iblis untuk memanfaatkan kebimbangan Anda untuk membuat Anda menolak diri Anda, merusak diri Anda, dan membuat Anda mengeluh kepada Tuhan. Jangan biarkan itu!

Selain bersyukur. Anda juga harus merubah mindset Anda. Untuk mereka-mereka yang galau karena masalah pacaran karena diputuskan secara sepihak, mengalami perselingkuhan atau ada kejadian yang tidak mengenakkan atas hubungan kalian, simpati saya untuk kalian. Saya mengerti bahwa kalian membutuhkan waktu untuk memulihkan hati kalian sendiri. Tapi tolong, wong waktunya jangan lama-lama. Semakin lama Anda terjebak dalam kegalauan Anda akan hubungan Anda, tidak hanya Anda yang capai dan lelah. Keluarga dan teman-teman Anda juga akan merasa lelah mengurus 'anak kecil' seperti Anda. Bisa jadi mereka malah cenderung antipati kepada Anda.

Jadi, rubah mindset Anda. Perbarui cara pikir Anda. Fokus kepada kelebihan Anda. Yakin kepada potensi dan talenta Anda. Yakinkan diri Anda bahwa Anda bisa melewati itu semua. Jadikan kata Galau Anda artinya adalah : God Is Always Listening And Understand. Kalaupun Anda membutuhkan orang lain untuk berbagi, pastikan Anda berbagi kegalauan Anda kepada orang yang bisa merubah mindset Anda. Segalau-galaunya perasaan Anda, ada jutaan orang yang berusaha bertahan hidup dengan semangat yang lebih membara daripada Anda. Kenapa Anda kalah dari mereka?

Saya akhirnya hanya bisa menyerah dan tepokjidat kepada salah seorang teman saya di facebook yang statusnya selama tahunan terus menerus galau, dan ketika saya bertanya kenapa dia terus menerus galau selama bertahun-tahun (ditambah dengan ribuan postingan lirik-lirik melankolis lagu-lagu Indonesia dengan tulisan al4y), jawabannya hanya singkat, tegas, padat, yakni, "Ya iyalah, gak gaul kalau nggak galau." (Penting?)