Monday, July 2, 2012

Iri : Bentuk ketidak-bisaan Anda menerima diri Anda sendiri

Jealousy is no more than feeling alone against smiling enemies. ~Elizabeth Bowen

Saya rasa sejak jaman Adam dan Hawa, perasaan iri dan cemburu dengan mudah merasuki setiap dari kita.

Begitu banyak pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokan karena motifnya mereka iri dan cemburu akan kepunyaan orang lain. Pepatah rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau menandakan Anda tidak menanam di ladang Anda sendiri. Saya mengambil contoh dari wanita-wanita yang bisa dengan mudahnya iri dengan tubuh orang lain atau tubuh supermodel.

Oke, anggap saja Anda wanita dan Anda tidak merasa nyaman dengan tubuh Anda karena Anda merasa tubuh Anda gemuk atau beratnya diatas rata-rata atau ada timbunan lemak di perut dan lengan Anda dan Anda merasa iri dengan seorang wanita yang bisa dengan mudahnya menggunakan pakaian superketat dan superseksi di mal. Permasalahannya adalah ini :
  • Anda tidak tahu apa yang wanita itu telah lakukan untuk mendapatkan tubuh se'ideal' itu. Anda juga tidak tahu apa yang wanita itu lakukan untuk merawat tubuhnya. Bagaimana kalau tadinya wanita itu beratnya 90kg dan memutuskan untuk secara mati-matian menurunkan berat badannya (Ya, hal tersebut memungkinkan, Anda saja yang mungkin terlalu malas untuk melakukannya?)
  • Kapan terakhir kali ANDA benar-benar berusaha untuk mencapai sesuatu yang dekat dengan usaha wanita itu? Dan seberapa keras Anda bersedia melakukan ini-itu untuk mempertahankannya? (Apabila jawaban Anda adalah esok hari, maaf, Anda tidak akan menurunkan apa pun)
  • Biasanya kalau Anda cemburu, yang terjadi adalah Anda membenci diri Anda sendiri. Apa gunanya untuk Anda? Anda tidak menambahkan apa pun dalam diri Anda dengan membenci diri Anda sendiri.
  • Kenapa Anda mengharapkan sesuatu yang wanita itu miliki, seakan-akan hal tersebut tidak mungkin untuk Anda? Wanita tersebut tidak lahir dengan memiliki gigi yang terbuat dari emas dan berlian, kok. Yang dia miliki hanyalah sebuah tubuh yang sehat dan berbentuk yang bisa juga Anda dapatkan dengan latihan, kerja keras, kemauan, dan tekad serta semangat di tempat gym atau olahraga lainnya.
Mari saya ajak Anda melihat Kitab Yusuf di kitab Kejadian 41:43-45 berikut ini,
41:41 Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."
41:42 Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus dan digantungkannya kalung emas pada lehernya.
41:43 Lalu Firaun menyuruh menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, dan berserulah orang di hadapan Yusuf: "Hormat!" Demikianlah Yusuf dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.

Kalau Anda melihat sepenggal ayat di atas, tentu Anda berpikir "Oh, enak benar si Yusuf, bisa tenar seperti itu. Bisa langsung diangkat raja Firaun." Atau kalau kita mau mencibir dan menuduh Yusuf, kita bisa dengan mudah mengatakan bahwa dia mengkhianati Tuhan dan dia hanya memperdulikan kekuasaan dan uang. Tetapi tahukah Anda cerita lengkapnya?

Yusuf dikhianati oleh saudara-saudaranya dan dimasukkan ke penjara.
Yusuf dijual untuk menjadi budak.
Yusuf dituduh memperkosa istri majikannya dan kemudian masuk lagi ke dalam penjara.
Semua ini terjadi selama kurang lebih 13 tahun lamanya. Dan Alkitab berkata dia melewati semua itu tanpa mengeluh sehingga Tuhan mengangkat dia untuk menyelamatkan bangsa dan keluarganya.

Anda masih iri terhadap ketenaran Yusuf? Ataukah Anda masih mau menjadi seperti Yusuf yang harus melewati semua kejadian itu? Saya tidak yakin Anda mau. Anda lihat, kebanyakan dari kita iri kepada orang lain karena kita hanya melihat apa yang menjadi ujung hidup dari kesuksesan orang lain. Kita tidak mau peduli dan ambil pusing dengan apa saja kejadian yang menjadi proses mereka. Anda tidak tahu apa saja harga yang telah mereka bayar untuk bisa menjadi sukses seperti mereka sekarang.

Dan ini bukan hanya tentang hubungan terhadap sesama, tetapi juga tentang keluarga yang sukses. Pernikahan yang sukses. Perusahaan yang sukses. Gereja yang sukses. Karir yang sukses. Pendidikan yang sukses dan lainnya. Bisa jadi semua itu harus didapatkan setelah melewati beberapa neraka dunia seperti yang dilalui oleh Yusuf. Tetapi perbedaannya, mereka memiliki keyakinan dan iman untuk terus melangkah tanpa mengeluh seperti Yusuf juga.

Masihkah Anda menginginkan berkat yang sama setelah Anda mengetahui latar belakangnya?
Apakah Anda mau untuk melewati itu semua untuk mendapatkan kesuksesan yang sama?
Bisakah Anda tidak terpancing untuk iri setelah Anda mengetahui keseluruhan ceritanya?
Saya rasa setiap berkat yang diturunkan untuk setiap kita tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi pemicu roh iri atau kecurigaan dalam orang lain.

Jadi, jangan habiskan lebih banyak waktu untuk cemburu akan berkat yang didapatkan orang lain. Tuhan akan memberikan Anda secara pasti apa yang Anda butuhkan selama Anda menjalankan apa yang menjadi tugas Anda dan pastikan tugas itu berasal dariNya. Cemburu adalah bentuk Anda memikirkan diri Anda sendiri. Anda terjebak dengan pemikiran Anda sendiri. Iri artinya Anda membatasi kemampuan dan berkat Anda sendiri.

Jangan cemburu akan kemana Tuhan membawa orang lain pergi. Ya, mungkin orang lain sudah pernah pergi jalan-jalan ke tempat-tempat baru dimana Anda belum pernah mendengar nama atau mengunjungi tempat tersebut. Berhentilah berpikir kapan kira-kira Tuhan akan menjamah Anda karena Dia selalu menjamah kehidupan Anda setiap harinya. Hanya saja, Anda yang tidak pernah sadar dan mengerti akan jamahanNya karena Anda terlalu sibuk membaca cerita orang lain tanpa sempat menulis cerita Anda sendiri.

Jadi, lebih baik rubah cara pikir Anda. Lebih baik Anda berpikir bahwa hari ini Anda merasakan begitu besar jamahan Tuhan yang begitu besar dan begitu baik, sehingga karena besar dan baik kasih karuniaNya, ada orang lain diluar sana yang cemburu dan iri akan kasih karunia yang Anda dapatkan dariNya. How's that?

No comments:

Post a Comment