No day is so bad it can't be fixed with a nap. ~ Carrie Snow

Beberapa hari terakhir, entah karena memang terlalu banyak pikiran yang mandek, atau memang pengaruh umur yang tidak lagi muda, atau memang karena sedang tidak fit, saya merasa sangat letih dan bawaannya mau pergi ke pulau kapuk di ranjang tersayang.
Bahkan ketika saya bangun di pagi harinya setelah saya puas tidur pun, saya masih merasa kurang tidur. Menangkal rasa kantuk, entah sudah berapa sachet kopi yang saya tenggak untuk membuat kelopak mata ini setidaknya masih terbuka. Lucunya, selagi saya menyeruput kopi saya, pikiran saya menyuruh saya untuk membuat blog tentang masalah tidur ini.
Saya menyadari bahwa tidur adalah sebuah eksklusifitas yang kita dapat selama kita hidup di dunia. Tidur hanya kita dapatkan di dunia. Di surga kita tidak tidur karena kita sibuk memuji Tuhan, hidup bersamaNya. Saya tidak pernah mendapatkan bacaan atau referensi bahwa kita membutuhkan tidur di surga. Di neraka pun kita tidak tidur karena kita sibuk disiksa oleh iblis-iblis. Saya juga tidak pernah mendapatkan bacaan atau referensi bahwa kita boleh meminta waktu sebentar untuk tidur di sela-sela Iblis menyiksa jiwa-jiwa di neraka.
Sadarkah Anda karena Tuhan tidak pernah tidur, maka Iblis pun juga tidak pernah tidur? Tuhan tidak pernah melepaskan pandangannya untuk melindungi dan memberkati kita. Sedangkan Iblis juga tidak pernah melepaskan pandangannya dari kita untuk menipu, mencobai dan menerkam kita. Bahkan di saat kita tidur pun, Tuhan memberkati kita. Dan satu sisi, di saat kita tidur, Iblis masih berusaha menyesatkan kita.
Karena kita masih hidup dalam tubuh yang berupa daging ini, maka kita butuh tidur. Tidur berfungsi untuk memulihkan, menyegarkan. Setiap masalah berat dapat terasa lebih ringan apabila kita tidur secukupnya. Dan setiap dari kita butuh tidur yang cukup. Tuhan Allah menyadari hal ini, dan karena berkatNya yang melimpah seperti udara yang Dia berikan kepada kita secara bebas setiap harinya, maka setiap hari pun kita membutuhkan tidur. Tanaman butuh tidur, binatang butuh tidur, bahkan orang-orang terkeji di muka bumi pun butuh tidur, bukan?
Tuhan mengajarkan dan menyuruh kita untuk hanya tidur SECUKUPNYA. Kenapa? Karena Tuhan tahu tidur yang berlebihan akan membuat kita malas dan kemalasan akan merugikan kita. Saya selalu menyukai ayat dari Amsal tentang kemalasan akibat kebanyakan tidur.
6:9 Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
6:10 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring"
6:11 maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.
Ams. 19:15 Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar.
Saya merasa dijewer oleh Tuhan saat menuliskan ayat ini lagi, karena ya, untuk beberapa waktu belakangan saya sering sekali tidur melewati waktu 'snooze' saya dan akhirnya saya merasa kurang tidur dan akibatnya saya menjadi malas. Saya yakin banyak dari Anda semua yang juga memiliki kesulitan untuk bangun pagi atau kebanyakan dari kita ingin pergi tidur disaat setelah jam makan siang atau saat hari sedang hujan.
Benar bahwa kebanyakan orang malas menghabiskan waktu mereka dengan tidur nyenyak. Kalau Anda mengetik kata 'lazy' di Google / Yahoo pun, saya yakin kemalasan diidentikan dengan tidur. Saya jadi ingat akan omelan teman saya saat dia melihat seorang tukang ojek yang sedang tidur di pangkalan ojek di daerah Gunung Sahari. Dia berkata "Gimana mau kaya? Bukannya cari penumpang, siang-siang gini tidur. Muter, kek cari penumpang."
Seperti yang saya tulis di atas bahwa tidur adalah sebuah eksklusifitas. Tidak semua orang dapat tidur secara berkualitas. Banyak saya baca artis-artis atau orang berduit pun memiliki kesulitan tidur. Uang tidak dapat membeli tidur yang berkualitas. Saya rasa kebanyakan dari kita(khususnya saya) perlu melatih hidup tidak malas dan melatih hidup tidak mudah mengantuk atau mudah menjadi malas. Apalagi karena orang Indonesia yang terkenal malasnya dan saya tidak bangga menjadi Indonesia-ers yang malas. Hei! Saya tidak mau hidup miskin di kemudian hari hanya karena saya malas. Dan kekayaan hanya bisa didapatkan kalau kita tidak malas.
No comments:
Post a Comment