Monday, July 23, 2012

Part 1 : Suara Tuhan

Oke, saya pernah menyebutkan di blog-thread saya sebelumnya bahwa saya iri dengan nabi-nabi di Perjanjian Lama yang bisa mendengar suara Tuhan secara verbal.

Siapa yang tidak mau? Tidakkah Anda ingin bisa mendengar suara Tuhan? Ayolah, masa Anda tidak ingin mendengar suaraNya sama sekali?

Dia lebih besar dari kita.
Dia tahu apa yang terbaik untuk kita.
Dia mencintai kita.

Kita memiliki begitu banyak musim dan area dalam kehidupan kita dimana kita sangat-sangat ingin mendengar suaraNya.

Lalu kenapa, begitu Anda begitu ingin mendengar suaraNya, kita tidak mendengar suaraNya sama sekali? Kemanakah Dia?

Saya sadari bahwa ketika kita menolak untuk mendengar suaraNya di satu area kehidupan Anda karena Anda merasa Anda tidak membutuhkan Tuhan, maka bisa jadi Anda tidak bisa mendengar Dia di seluruh kehidupan Anda. Akan ada begitu banyak pertanyaan Anda dan Anda sangat ingin mendengar suaraNya, misalnya :

Haruskah Anda mengambil pekerjaan tersebut?
Haruskah Anda menikahi orang tersebut?
Haruskah Anda menjalani ide atau proyek tersebut?
Haruskah Anda melakukan ini atau itu?
Ada masa dimana Anda ingin mendengar suaraNya karena Anda kesepian
Dan daftarnya terus berlanjut dan berlanjut...

Permasalahannya begini, kita ingin mendengarkan Tuhan, kita merindukan suara Tuhan ketika kita menginginkan kita mendengar suaraNya. Ketika banyak orang merasa mereka tidak mendengar suara Tuhan, mereka kecewa dan berjalan semakin menjauh dari Tuhan karena mereka merasa Tuhan tidak memberikan petunjuk atau bisikan kepada mereka.

Saya tidak merasa Tuhan berbicara kepada saya.
Ketika saya meminta Dia berbicara, Dia tidak berbicara.
Saya meminta kepadaNya tetapi Dia tidak menjawab.
Percuma saya meminta dan ingin mendengar suaraNya. Lupakan saja.

Dan karena kekecewaan Anda, Anda terus saja berjalan menjauh. Tetapi bagaimana dengan sebaliknya? Bagaimana kalau kita yang tidak memberikan jawaban kepada Tuhan ketika Dia ingin mendengar suara kita? Kemanakah kita ketika Tuhan menyuruh kita untuk bersyukur? Kemanakah kita ketika Tuhan menyuruh kita untuk disiplin membaca firmanNya setiap hari? Kemanakah kita ketika Dia ingin kita melakukan ini dan itu?

Permasalahannya adalah ini, ketika Anda merasa dan berpikir bahwa Anda tidak mendengar suaraNya, Anda tidak sedang berada di frekuensi yang sama dengan frekuensiNya. Anda menginginkan Tuhan yang berada di frekuensi Anda. Padahal seharusnya, kita yang menyesuaikan frekuensi kita denganNya.

Anda tahu Radio Prambors? Radio Prambors selalu mengudara setiap hari di frekuensi 102.2FM. Ketika Anda ingin mendengar siaran Prambors, Anda tentu menyetel frekuensi Anda sesuai dengan frekuensi Prambors bukan? Anda tidak mungkin bisa menyetel siaran Radio Prambors di frekuensi lainnya. Hal yang sama juga terjadi antara Anda dan Tuhan. Tahukah Anda bahwa setiap saat Tuhan selalu membuka siaran frekuensiNya untuk Anda ketemukan.

Tuhan selalu akan menggunakan semua media yang Anda tahu untuk berbicara kepada Anda. Bisa lewat alam, keluarga, spanduk, firman di Alkitab, iklan, lagu, tulisan di majalah, lewat gereja, lewat oranag asing, atau mungkin lewat tulisan di blog saya ini. Dia memberikan Anda semua sumber yang bisa Anda dengarkan. Tetapi Anda yang tidak mau menyatukan frekuensi Anda denganNya. Bahayanya adalah ketika Anda tidak bisa mendengar suaraNya di salah satu area kehidupan Anda, bisa jadi Anda juga tidak bisa mendengar suaraNya di area hidup Anda yang lain.

Kita hanya mau mendengarkan Dia ketika kita sedang ingin mendengarkanNya. Sadarkah Anda bahwa Anda bisa dengan mudah melewatkan satu lagu ke lagu yang lainnya hanya dengan menekan tombol next di iPod? Saya pun begitu, ketika intro pertama lagu A terdengar dan saya sedang tidak mood untuk mendengarkannya, saya tinggal menekan tombol next hingga saya mendengarkan lagu yang sesuai dengan mood saya.

Sayangnya, terkadang kita memperlakukan Tuhan seperti iPod. Padahal, seharusnya kita tidak memperlakukan Tuhan seperti lagu di iPod kita. Seharusnya suara Tuhan menjadi lagu yang selalu ingin kita dengar berulang-ulang karena lagu itu terlalu sayang untuk dilewatkan. Jadi, rubah kembali frekuensi Anda. Sesuaikan frekuensi Anda denganNya dan bersiaplah menikmati lagu terbaik Anda, yakni ... suaraNya.

No comments:

Post a Comment