Monday, December 5, 2011

What is a friend?

"Saya menyadari sekarang, terkadang mencari teman dalam arti kata sesungguhnya sama susahnya seperti mencari seorang pembantu rumah tangga."

Menurut saya, kata 'teman' sekarang memiliki makna yang rancu dan juga luas sekali sekarang ini. Khususnya setelah media sosial mulai masuk menggerogoti kehidupan kita sejak jaman Friendster. Pernahkah Anda mengambil waktu sejenak dan mengetahui seberapa banyak teman Anda dalam hidup Anda?

Tidak bisa dipungkiri bahwa Anda mungkin bisa memiliki ribuan teman di Facebook atau twitter, Google+, Multiply, atau situs-situs pertemanan sosial lainnya. Namun apakah benar ribuan orang itu benar-benar teman Anda? Pernahkah Anda saring semua teman Anda dan menghitung berapa banyak teman Anda sebenarnya.

1. Siapa itu teman?
Atas dasar apakah Anda menyebut orang lain teman? Kalau Anda menyebut teman-teman di friendlist Facebook Anda dengan sebutan teman, benarkah mereka teman Anda? Karena faktanya, terkadang teman kita di jejaring sosial adalah orang-orang virtual yang belum pernah kita temui sebelumnya.

Menurut saya, untuk bisa mengatakan orang tersebut adalah teman, Anda harus benar-benar mengenalnya di dunia nyata dan juga dunia maya terlepas apakah teman Anda adalah teman kantor atau tidak, apakah orang tersebut keluarga Anda atau tidak. Lalu, Anda secara rutin bertemu dan menghabiskan waktu berbincang bersama dengan orang tersebut. Saya rasa, apabila Anda tidak memiliki teman di luar teman kantor, rekan kerja atau siapapun yang tidak berhubungan dengan urusan pekerjaan, berarti Anda tidak memiliki teman sama sekali.
Saya memiliki kurang lebih 300 teman di friendlist BB saya, 500-an orang di friendlist Facebook saya. Dan 100-an orang di friendlist twitter saya. Ketika saya mengevaluasi kualitas pertemanan saya, bisa dikatakan yang benar-benar teman, tidak lebih dari 20 orang.

2. Maintenance.
Benar bahwa kita tidak bisa cocok dengan semua orang karena ada perbedaan karakter, namun setidaknya saya mencoba untuk membuat kuantitas orang-orang yang masuk ke siklus "Teman" saya lebih banyak.

Permasalahan yang sering saya lihat di sekitar saya dalam soal pertemanan adalah banyak orang tidak menjaga hubungan mereka dengan orang lain. Jangankan mau ngobrol panjang lebar, mau ketemuan saja susahnya minta ampun. Lucunya, saya menemukan banyak sekali sebagian besar teman saya yang yang baru saja menikah tiba-tiba hilang dari peredaran dan tidak lagi ada kabarnya. Mereka begitu manis ketika mengharapkan kita datang ke pesta pernikahannya, namun begitu menikah? Wizzz ... Secepat kilat mereka menghilang tanpa kabar. Itu baru yang jadi pasangan baru, belum yang sudah punya anak. Saya angkat jempol untuk teman-teman saya dan Anda yang masih menjaga hubungan dengan teman-teman lama Anda setelah Anda menikah atau sudah memiliki anak.

Pertanyaannya, sebegitu susahkahnya untuk mengingat kami, teman-teman lama yang dulu biasa ketawa-ketiwi bareng, pergi bareng? Sebegitu mudahnyakah kami dibuang hanya dengan alasan "Sorri, gw udah merit. lo tau lah, gw sibuk!" Sebegitu tidak punya waktunyakah Anda-Anda yang sudah menikah untuk sebatas menyapa kami, teman-teman lama Anda dengan sekedar menanyakan "Apa kabar?" di wall Facebook, atau BBM atau sebatas SMS? Benarkah Anda sesibuk itu sampai tidak tidak memiliki waktu sama sekali. Tolong dicatat bahwa setiap orang memiliki waktu, tinggal masalah apakah Anda menjadikan teman-teman Anda sebagai prioritas atau tidak. Tapi saya menyarankan Anda untuk menghubungi kembali teman-teman Anda. Dan untuk Anda yang sudah menyadari berapapun teman yang Anda miliki, jaga terus kualitas maintenance Anda dengan teman-teman Anda. Saya sendiri berusaha meningkatkan jumlah 20 orang teman saya meningkat ke arah 50.

3. Karakter dan Harga diri.
Pernah Anda dengar kalimat seperti ini dari celotehan teman-teman Anda atau kenalan Anda? "Ah, dia juga nggak pernah nyariin gw lagi kok, ngapain gw nyariin dia?" Apabila Anda pernah mendengar celotehan ini, saya rasa Anda mengerti apa yang saya maksud dengan harga diri. Sadarkah Anda kalau Anda begitu sombong? Kenapa harus orang lain yang mencari Anda dulu? Apakah harus Anda yang menjadi raja untuk diperlakukan secara istimewa dulu. Apakah Anda sadar bahwa pertemanan itu adalah hubungan timbal-balik. Bukan hubungan timbal-timbal atau balik-balik?

Mungkin terdengar sepele, tetapi banyak orang menjadi tidak lagi menghubungi teman-temannya lagi karena faktor harga diri ini. Saya imbau Anda untuk berubah. Pepatah mengatakan, kalau Anda ingin orang lain berubah ... Rubahlah diri Anda sendiri. Jangan tunggu orang lain mencari Anda. Hubungi mereka.

4. Downgrade atau Upgrade?
Benar bahwa terkadang teman datang dan pergi. Terkadang kita bertemu dengan orang-orang baru, dan terkadang teman-teman lama kita tergantikan dengan teman-teman baru karena orang-orang baru terasa lebih menyenangkan. Salahkah? Menurut saya tidak. Memiliki banyak teman adalah menyenangkan. Hanya saja, secara kualitas, ada di posisi manakah teman-teman Anda sekarang? Karena apabila Anda bertemu dengan teman-teman baru, bisa jadi kualitas posisi teman-teman Anda melemah dan posisi teman-teman Anda menguat. Menurut saya, ada beberapa bagian dalam pertemanan, yakni :

Orang baru - sekedar kenal - teman musiman - teman - sahabat - soulmate

Orang baru adalah orang-orang yang baru saja dikenalkan kepada Anda.
Sekedar kenal adalah Anda pernah bertemu dengan orang tersebut tetapi tidak pernah meluangkan waktu dengan mereka.
Teman musiman adalah Anda pernah meluangkan beberapa waktu (1-3x) untuk bertemu dengan mereka.
Teman adalah orang-orang yang secara intens berhubungan dengan Anda secara rutin.
Sahabat adalah orang-orang yang mengerti Anda, mengerti kelemahan, kebutuhan Anda, kekurangan Anda, dan tidak pergi meninggalkan Anda apapun musim kehidupan Anda.
Soulmate adalah orang yang bisa memenuhi atau melengkapi kekosongan jiwa kita, terlepas kita menjadikan dia pasangan hidup kita atau tidak karena menurut saya, soulmates tidak harus memiliki.


Saya tidak memungkiri ada teman-teman saya yang tadinya sahabat, namun kemudian turun menjadi sekedar kenal karena kami sudah lama tidak bertemu. Namun saya berusaha untuk mengangkat kembali posisi teman-teman saya. Jadi bagaimana biasanya saya mengakalinya? Saya campurkan saja keduanya. Saya membawa teman-teman lama saya bertemu dengan teman-teman baru karena ada benefit untuk semuanya. Teman lebih banyak, networking lebih luas dan kumpul-kumpul lebih seru. The more the merrier, is it not?

5. Yang Anda kenal, belum tentu Anda kenal.
Entah ini pernah terjadi kepada Anda atau tidak. Tetapi saya mengalami beberapa kali kejadian dimana teman-teman yang saya pikir tadinya bisa menolong saya, ternyata tidak pernah ada untuk saya. Dan akhirnya, teman yang menolong saya adalah orang yang ada di level teman musiman. Begitupun juga dengan doa. Saya menemukan bahwa orang-orang yang mendoakan saya adalah orang-orang yang saya tidak begitu kenal. Saya terkejut menemui fakta bahwa kita tidak boleh menyepelekan siapapun teman kita. They are there for us, and we are here for them. Seperti yang saya katakan, hubungan pertemanan adalah hubungan timbal balik.

6. Bagaimana mencari teman?
Saya sendiri jujur kurang begitu tahu jawaban akan pertanyaan ini. Karena saya pun masih dalam proses mencari teman dalam artian sebenarnya. Bukan sekedar kenal, bukan sekedar teman musiman. Saya hanya berusaha ramah kepada orang lain, mengingat mereka, mencoba menurunkan harga diri saya untuk bisa lebih humble, ikut beberapa komunitas dan grup untuk bisa menambah teman.

Terlepas dari apakah Anda memiliki teman atau tidak, berapapun jumlah teman Anda di lingkungan kerja, di dunia maya, ketahuilah bahwa memiliki teman-teman sama pentingnya seperti Anda memiliki keluarga. Teman adalah dukungan, suka duka, pelepas stress, penikmat hidup. Saya jadi ingat sebuah quote yang mengatakan "It is true that we born and die alone, but we lived among people", Jadi sudahkah Anda berhitung, berapa banyak sih sebenarnya jumlah teman kita?

1 comment:

  1. Yah kata "teman" emang luassssssss, range-nya juga lebaaaarrrr, dari teman sekedar pernah dikenalin atau pernah kenal sampe teman dekaaaaatttttttt; teman yg jauh di mata dekat di hati, atau teman yg dekat di mata tapi jauh di hati ada juga; teman yg suka nusuk dr belakang juga ada, teman sejati juga pasti ada.

    ReplyDelete