
Saya akan merubah kata hobi menjadi aktifitas kesukaan agar kita lebih mudah membahasnya. Sekarang, ketika Anda sudah beranjak dewasa, kalau orang menanyakan kepada Anda, apa yang menjadi aktifitas kesukaanAnda? Apa kira-kira jawaban yang akan Anda berikan kepada orang yang menanyakan hal tersebut kepada Anda? Apakah Anda masih menjawab makan, tidur, nonton sebagai jawaban Anda? Mari ambil waktu sejenak, pikirkan kira-kira apa jawaban akan apa aktifitas kesukaan Anda. Apa kira-kira aktifitas kesukaan yang akan Anda mau lakukan dengan senang hati walaupun Anda tidak dibayar?
Teman saya mengatakan secara antusias bahwa aktifitas kesukaannya adalah fotografi. Jadi, Anda tidak perlu heran kalau dia senang, rela untuk menghabiskan berjam-jam waktunya untuk hanya memilih hanya 3 dari ratusan foto yang dia jepret untuk diedit. Istri teman saya sampai geleng-geleng kepala karena pusing melihat ratusan foto itu. Untuk saya pribadi, mungkin jawabannya adalah bermusik. Ya, saya suka sekali bermain musik. Saya menemukan keriangan, tantangan, kemauan, kedamaian, spontanitas ketika saya bermain musik. Apalagi kalau saya bisa memainkan lagu yang saya suka dengan lancar, wah, senangnya bukan main. Begitu pun dengan menulis, saya merasakan setidaknya 'sampah-sampah' otak saya sedikit ter-delete ketika saya menuangkannya dalam bentuk tulisan.
Setiap orang jelas memiliki aktifitas kesukaannya masing-masing, bahkan ada beberapa orang yang memiliki lebih dari satu aktifitas kesukaan. Apapun aktifitas kesukaan Anda, mulai dari menulis, fotografi, berkebun, menjahit, futsal, mainan rakitan, traveling, dan lainnya, saya yakin bahwa aktifitas kesukaan Anda adalah titik awal potensi dalam diri Anda yang harus Anda perhatikan secara benar, karena kemungkinan besar kesuksesan Anda berawal dari aktifitas yang Anda sukai.
Tidak ada manusia yang 'tidak bisa apa-apa'
Kalau Anda berkata "Wah, Tre. Saya mah gitu-gitu aja, gak bisa apa-apa. Saya nggak bisa menulis, nggak bisa ini, nggak bisa itu. Saya kan bukan Anda." Sialnya, saya juga bukan Anda. Tidak ada manusia di dunia ini yang lahir untuk tidak melakukan apa-apa. Semalas-malasnya Anda untuk bergerak. Anda perlu membuka mulut untuk memakan makanan yang ingin Anda makan. Anda perlu bergerak. Tidak ada manusia yang tidak bisa melakukan apa-apa. Yang ada hanyalah manusia malas. Mungkin Anda tidak bisa membetulkan barang-barang elektronik, namun Anda pakarnya dalam soal memecahkan permasalahan. Mungkin Anda bukan pakarnya bermain gitar, namun begitu ada yang bertanya kepada Anda tentang informasi gadget, Anda pakarnya. Coba luangkan waktu sejenak untuk menemukan jawaban, kira-kira Anda pakar di area apa?
Anda tahu bayi yang 'tidak bisa apa-apa' itu sebenarnya bisa melakukan banyak hal? Mereka bisa menangis, tertawa, minta makan, kencing sembarangan, buang pup sembarangan, mengigau. Mungkin Anda berkata "Ya, itu kan bayi". Nah! Itu maksud saya. Kalau bayi saja yang kita anggap tidak bisa apa-apa bisa melakukan hal-hal yang saya sebut di atas, bagaimana dengan Anda? Apa yang Anda bisa?
Tidak semua orang memiliki aktifitas kesukaan?
Mungkin Anda pernah juga menemui orang-orang yang memiliki kesulitan mendefinisikan apa yang menjadi aktifitas kesukaan mereka. Terdengar lucu mungkin, namun orang-orang ini hadir ditengah-tengah kita. Menurut saya, kemungkinan besar mereka tidak memiliki jawaban akan apa yang menjadi aktifitas kesukaan mereka, karena mungkin mereka tidak pernah secara serius memahami, menyadari dan mencoba mencari tahu. Bahkan ada di antara mereka yang tidak peduli. Mereka menganggap remeh aktifitas kesukaan mereka karena ternyata aktifitas kesukaan mereka (menurut mereka) hanyalah barang tersier, tidak penting, hanya sekedar wasting-time. Apalagi untuk teman-teman saya yang sudah menikah dan punya anak. Mereka rela untuk 'melupakan' apa yang dulunya menjadi aktifitas kesukaan mereka karena alasan sudah punya anak, jadi mereka lebih giat mencari uang. Haruskah seperti itu? Saya rasa tidak perlu.
Lebih baik melakukan sesuatu yang kita suka, namun...??
Saya yakin ketika Anda dipaksa melakukan sesuatu yang menjadi aktifitas kesukaan Anda, Anda tidak akan pernah mengeluh atau terpaksa untuk melakukannya. Malah, bisa jadi Anda meminta waktu tambahan untuk bisa terus melakukan aktifitas itu karena waktu akan berjalan dengan cepat ketika kita melakukan apa yang kita sukai. Sama saja dengan berlibur. Ketika Anda rileks dan menikmati benar liburan Anda, tentu Anda ingin aktifitas berlibur Anda lebih lama, bukan? Jelas, lebih baik melakukan sesuatu yang kita suka.
Namun ... permasalahannya ada begitu banyak aktifitas kesukaan yang kita sukai, tetapi ternyata tidak memberikan nilai tambah di kemudian hari. Ternyata aktifitas kesukaan kita malah membuat nilai hidup kita berkurang. Saya ambil contoh kaum wanita yang (kebanyakan) mengatakan bahwa aktifitas kesukaan mereka adalah berbelanja dan merawat diri. Salahkah? Tidak. Sah-sah saja untuk merawat diri sendiri dan memanjakan diri. Namun, apakah aktifitas kesukaan ini memberikan nilai tambah? Bisa jadi bisa kalau misalnya, mereka menggunakan aktifitas berbelanja mereka dengan mencari networking yang luas dan kemudian mencoba menjual barang juga.
Lalu, bagaimana mengembangkan aktifitas kesukaan yang kita miliki?
Langkah pertama tentu mengevaluasi kira-kira aktifitas kesukaan mana yang memiliki nilai lebih atau segi investasi untuk kehidupan kita. Saya tidak mengatakan bahwa memiliki banyak aktifitas kesukaan itu salah, namun alangkah baiknya ketika kita berhasil mengubah aktifitas kesukaanyang kita miliki menjadi nilai lebih. Dari sekian banyak aktifitas kesukaan Anda, pasti ada satu ada dua yang paling menonjol dari semuanya. Saya sendiri mungkin akan mengatakan bahwa aktifitas kesukaan saya adalah menulis dan musik. Saya tidak bisa melepaskan dua hal ini. Kedua hal ini sudah seperti candu yang positif untuk saya.
Visi akan meng-upgrade aktifitas kesukaan Anda.
Setelah Anda mengevaluasi kira-kira hobi apa yang Anda sukai, perjelas visi Anda akan hobi Anda. Kira-kira apa yang akan dan bisa Anda lakukan dengan aktifitas kesukaan Anda yang bisa Anda lakukan saat ini. Tentu saja dibutuhkan pemikiran kombinasi antara masa ini dan visi ke depan. Karena yang namanya visi, tentu kita berbicara tentang masa depan, namun semuanya dilakukan di masa ini. Tentu saja ketika kita berbicara tentang visi, hal ini bukan hanya tentang kita, tetapi juga orang lain. Ketika Anda menemukan apa yang menjadi aktifitas kesukaan Anda, perhatikan juga bahwa seharusnya aktifitas kesukaan Anda memberikan pengaruh positif terhadap orang lain.
Aktifitas kesukaan Anda bisa menjadi ladang uang untuk Anda.
Saya yakin benar para peserta Masterchef memiliki aktifitas kesukaan memasak. Saya yakin benar peserta Indonesian Idol memiliki aktifitas kesukaan bernyanyi. Tidak mungkin seorang yang tidak menyukai masak / nyanyi akan mendaftarkan diri mereka untuk acara tersebut, bukan? Kecuali kalau mereka iseng. Jangan remehkan apapun aktifitas kesukaan, walaupun hal tersebut kecil.
Kalau Anda suka celoteh, ngobrol, Anda bisa saja menjadi host penyiar radio terkenal seperti Farhan atau menjadi motivator terkenal.
Kalau Anda suka makan, ngemil, Anda bisa saja menjadi tokoh peliput makanan seperti Pak Bondan.
Kalau Anda suka masak, Anda bisa saja menjadi koki milyader seperti Rachel Ray atau Gordon Ramsay. Anda tahu penghasilan mereka berapa? Kecil! Hanya 18 juta per tahun (untuk Mbak Rachel Ray) dan 7.5 juta dolar per tahun (untuk Pak Gordon)
Kalau Anda suka bermusik, Anda bisa saja menjadi artis musik terkenal.
Kalau Anda suka mengumpulkan orang, Anda bisa saja mendirikan perusahaan networking.
Kalau Anda suka mengajar, Anda bisa saja menjadi seorang pengajar atau motivator yang hebat seperti Rene Soehardono atau Hermawan Kertajaya atau Mario Teguh.
Kalau Anda suka makan, ngemil, Anda bisa saja menjadi tokoh peliput makanan seperti Pak Bondan.
Kalau Anda suka masak, Anda bisa saja menjadi koki milyader seperti Rachel Ray atau Gordon Ramsay. Anda tahu penghasilan mereka berapa? Kecil! Hanya 18 juta per tahun (untuk Mbak Rachel Ray) dan 7.5 juta dolar per tahun (untuk Pak Gordon)
Kalau Anda suka bermusik, Anda bisa saja menjadi artis musik terkenal.
Kalau Anda suka mengumpulkan orang, Anda bisa saja mendirikan perusahaan networking.
Kalau Anda suka mengajar, Anda bisa saja menjadi seorang pengajar atau motivator yang hebat seperti Rene Soehardono atau Hermawan Kertajaya atau Mario Teguh.
Apa? Anda mengatakan Anda bukan mereka? Hei, kalau mereka bisa, Anda pun bisa! Ya, Anda bisa menjadi seperti mereka semua ASAL Anda memperhatikan benar dan mengasah aktifitas kesukaan Anda dan tidak menyia-nyiakan hal tersebut. Kita tidak hidup dibawah tekanan wajib militer. Anda tahu tentang wajib militer? Dimana semua pria diharuskan untuk menjadi tentara seandainya negara membutuhkan mereka. Pertanyaan saya, apakah semua prajurit yang mengikuti wajib militer ini memang mau menjadi tentara? Saya yakin tidak. Ada dari mereka yang ingin menjadi pianis terkenal, ada yang mau jadi pengusaha, ada yang ingin membuka restoran, ada yang ingin menjadi dokter.
Aktifitas kesukaan Anda adalah wujud sayang Tuhan kepada Anda
Manusia diberikan kebebasan oleh Tuhan untuk melakukan sesuatu yang mereka sukai. Sesuatu yang mereka dapat lakukan berdasarkan apa yang sudah diberikan oleh Tuhan di dalam diri Anda. Tidak! Saya tidak menyukai berhitung. Saya juga tidak menyukai olahraga. Tidak pernah saya berpikir untuk menjadi atlet. Tuhan memberikan kepada kita kepribadian, karakter, kesukaan, tantangan untuk masing-masing kita.
Bahkan Tuhan memberikan kepada beberapa dari rekan-rekan kita yang aktifitas kesukaannya adalah berdoa. Oleh karena itu ada pendoa-pendoa. Ada pengkhotbah. Ada orang-orang yang aktifitas kesukaannya memberikan nilai lebih kepada diri kita secara lisan maupun tulisan. Jadi, pergunakan aktifitas kesukaan Anda. Tidak hanya pergunakan, tetapi maksimalkan aktifitas kesukaan agar apa pun aktifitas kesukaan, hal tersebut dapat menjadi nilai tambah dan juga investasi yang terus bertumbuh kembang di hidup Anda.
Aktifitas kesukaan Anda adalah wujud sayang Tuhan kepada Anda
Manusia diberikan kebebasan oleh Tuhan untuk melakukan sesuatu yang mereka sukai. Sesuatu yang mereka dapat lakukan berdasarkan apa yang sudah diberikan oleh Tuhan di dalam diri Anda. Tidak! Saya tidak menyukai berhitung. Saya juga tidak menyukai olahraga. Tidak pernah saya berpikir untuk menjadi atlet. Tuhan memberikan kepada kita kepribadian, karakter, kesukaan, tantangan untuk masing-masing kita.
Bahkan Tuhan memberikan kepada beberapa dari rekan-rekan kita yang aktifitas kesukaannya adalah berdoa. Oleh karena itu ada pendoa-pendoa. Ada pengkhotbah. Ada orang-orang yang aktifitas kesukaannya memberikan nilai lebih kepada diri kita secara lisan maupun tulisan. Jadi, pergunakan aktifitas kesukaan Anda. Tidak hanya pergunakan, tetapi maksimalkan aktifitas kesukaan agar apa pun aktifitas kesukaan, hal tersebut dapat menjadi nilai tambah dan juga investasi yang terus bertumbuh kembang di hidup Anda.
No comments:
Post a Comment