Tuesday, January 3, 2012

Apakah kamu bahagia?

"Tuhan melemparkan kita semua di dalam dunia ini bahagia meskipun terkadang caranya tidak membahagiakan."

Bahagia adalah 1 kata yang terdengar klise, umum, simpel namun terkadang sangat rumit untuk mengerti apa arti bahagia ini. "Yes, i am enjoying my life but i am not happy with it", Anda pernah dalam posisi seperti itu? Posisi dimana Anda merasa Anda menikmati waktu Anda sendiri tetapi kamu tidak bahagia dengan kehidupanmu?

Saya yakin Tuhan menaruh kita di dunia ini untuk menjadi bahagia dengan kapasitas kita masing-masing. Bahagia, menurut saya seperti investasi jangka panjang, kenapa jangka panjang? Karena saya rasa bahagia jauh lebih besar daripada sekedar enjoy. Lebih lebar daripada sekedar fun, lebih tinggi daripada sekedar menikmati waktu luang. Bahagia berasal dari dalam hati kita yang terdalam yang membuat hidup seakan komplit. Namun apabila saya merenungkan kata bahagia ini, ternyata membingungkan sekali karena terkadang saya tidak mengerti bagaimana sih caranya bahagia? (Dan mungkin banyak orang di luar sana yang tidak mengerti juga bagaimana caranya untuk menjadi bahagia)

Kitab suci ayat Pengkhotbah 4:2 mengatakan "Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati, yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup, yang sekarang masih hidup." Apakah kita yang sekarang hidup, tidak lebih merasa hidup dan bahagia ketimbang mereka yang sudah meninggal? Apabila benar, kita harus berhati-hati dengan kebahagiaan kita, kita harus mulai mengingat-ingat apa saja yang menjadi kebahagiaan kita. Saya sendiri pernah merasa tidak bahagia atau tidak merasa beruntung dan berpikir, mungkin lebih baik mati daripada hidup tetapi tidak bahagia seperti ini. Sadar tidak sadar, kita pasti pernah merasa bahagia (meskipun hanya sekali atau hanya setengah kali), yang lebih parah, saya sering merasa seperti Ayub (tokoh dalam Alkitab), ia berkata dalam kitabnya ayat 9:25 "Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada seorang pelari, lenyap tanpa melihat bahagia," menyedihkan melihat hari-hari kita berlalu namun kita tidak bahagia dengan hidup kita, bukan?

Saya tidak menutup mata akan ada banyak hari yang membuat kita muram, kesal, marah, benci, kecewa, dan akan masih ada banyak hal lagi yang membuat kita jauh dari bahagia. Namun jangan sampai hal-hal tersebut membuat kita lupa akan apa itu kebahagiaan, tidakkah itu satu paket yang menunjang kebahagiaan kita? Sama seperti kue yang akan terasa enak karena ada campuran terigu yang pahit, telur yang amis, gula yang manis, dan sengatan panas microwave? Mungkin beberapa hal berikut ini dapat membantu dalam membantu menemukan kebahagiaan dalam hidup kita.

1. Mendekatkan diri kepada Tuhan
Banyak orang yang merasa tidak dekat dengan Tuhan, atau tidak mau mencoba dekat dengaNya karena mereka merasa tidak membutuhkan Dia, mereka tidak percaya Ia dapat membantu masalah mereka, merasa mereka tidak pantas datang kepadaNya dan puluhan juta alasan lainnnya, tetapi tahukah anda bahwa Tuhan adalah tetap Tuhan? Apap un alasan anda, Ia tidak tergantikan dengan apa pun. Kitab Amsal 3:7 berkata : "Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata." Kalau kita mau menjadi bahagia, maka kita perlu (dan kalau bisa HARUS) di dalam jalanNya. Jalan mana yang lebih baik daripada jalan Tuhan? pertanyaannya adalah bagaimana mengikuti jalanNya? Ambilah Alkitab Anda atau kitab suci Anda dan mulai membacanya sedikit demi sedikit. Mulailah berdoa sedikit demi sedikit setiap harinya dan hidup sesuai dengan firmanNya.

2. Terima diri anda secara komplit
Musuh terbesar kita sebenarnya adalah diri kita sendiri, yaitu pikiran kita sendiri. Saya menemukan banyak orang yang tidak bisa menerima dirinya sendiri baik secara fisik atau mental. Saya sendiri pun kadang seperti itu. Saya suka bertanya-tanya kenapa saya tidak begini, kenapa tidak begitu? Namun apa pun itu, saya mencoba menerima diri saya sendiri dan tidak berniat untuk merubah satu hal pun tentang keadaan fisik saya. Sebaliknya, saya mencoba mengevaluasi apa saja yang menjadi kelemahan saya dan berusaha memperbaikinya baik secara karakter, kepribadian dan lain sebagainya. Ingat bahwa apapun keadaan fisik yang anda miliki, itu semua rancangan Tuhan dan rancanganNya tidak pernah salah.

3. Berikan bantuan kepada orang lain
Salah satu cara efektif menjadi bahagia adalah memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan. Kenapa bisa efektif? Karena apabila kita membantu orang lain, kita mengeksistensikan diri kepada orang lain. Ada sebuah perasaan yang tidak dapat dilukiskan saat kita membantu orang lain. Benar bahwa kita lahir dan mati sendirian, tetapi saat kita hidup kita (perlu) hidup dengan orang lain.

Memberikan bantuan kepada orang lain juga memberikan kepada kita kekuatan untuk bisa menjalani hidup dengan lebih tegar karena kita tahu kita tidak sendirian, dan mungkin masalah yang kita hadapi tidaklah sebesar orang yang kita tolong. Bukankah memberi bantuan kepada orang lain juga adalah salah satu bentuk ibadah kita terhadap Tuhan? Benar kita tidak bisa memberikan apa-apa kepada Tuhan, tetapi kita bisa ikut memberikan pertolongan kepada sesama untuk tuhan. Sudahkah anda memberikan pertolongan kepada orang lain hari ini?

4. Kembangkan skill atau talenta Anda berdasarkan passion Anda
Apa yang menjadi hobi Anda? Apa yang menjadi passion Anda? Jawaban seperti tidur atau makan atau nonton tentu bukan menjadi skill dan passion Anda. Itu hanya salah satu cara untuk mengusir kebosanan anda. Tidur atau makan adalah kebutuhan manusia, bukan talenta atau passion Anda. Apakah hal yang membuat Anda merasa anda benar-benar "powerful" saat melakukan hal tersebut. Saya merasa "powerful" saat saya menulis, bermain musik, fotografi dan mencari informasi.

Untuk apa hal ini perlu? Karena ketika Anda menyadari dan mengetahuinya, anda bisa memberikan pengaruh yang besar dan berkontribusi terhadap kehidupan orang banyak melalui passion anda. Mungkin passion Anda (belum) menghasilkan cukup banyak uang, tetapi anda merasa sangat puas dalam melakukannya hingga anda pun rela untuk tidak dibayar. Jadi, apakah hal yang membuat anda rela tidak dibayar tetapi anda akan memberikan semua yang Anda punya untuk melakukannya?

5. Meluangkan waktu dengan keluarga
Beberapa tahun yang lalu, saya lebih sering menghabiskan waktu dengan teman-teman saya atau pasangan saya ketimbang dengan keluarga saya. Kenapa? karena saya tidak merasa 'dekat' dengan keluarga saya. Keluarga dan saya seperti guru dan murid. Ada celah yang cukup tebal rasanya. Namun saya mengerti akhirnya, bahwa keluarga adalah lebih penting daripada teman, lebih penting daripada pasangan (dalam kapasitas yang benar dan tidak berlebihan tentunya). karena keluarga adalah tempat saya tertanam, keluarga adalah darah yang tidak terpisahkan dari saya untuk selama-lamanya. terkadang ada saja kejadian aneh, lucu, yang kalau saya ingat bisa membuat saya menyunggingkan senyum.

Benar bahwa rasanya aneh pertama kali saya bertanya kepada mama saya "Mama udah makan?" It just feels so weird. But hey, she is still my mom anyway no matter what. Sadari juga bahwa suatu hari, mereka yang telah membesarkan dan melahirkan kita akan pergi meninggalkan kita, dan penyesalan selalu datang terlambat, bukan? Memberikan perhatian atau waktu kita terhadap keluarga tidak akan membunuh kita, sebaliknya mungkin kita akan merasa menyesal karena tidak meluangkan waktu untuk setidaknya mencoba lebih dekat dengan keluarga kita saat mereka tiada suatu hari nanti.

No comments:

Post a Comment