Wednesday, January 18, 2012

Sodara-Sodara! Kalau Tuhan itu ada, Iblis pun ada.

"Tuhan tuh ada nggak, sih?" Anda pernah mempertanyakan hal ini? Kalau Tuhan itu tidak ada, lalu Iblis, piye? Nda ada jugakah?"

Mengisi waktu senggang karena tidak adanya hiburan, akhirnya kemarin saya memutuskan untuk menonton film DVD saja di rumah dan film DVD yang dipilih adalah "The Rites" karena dari sinopsisnya sepertinya cukup bagus plus film ini diperankan oleh Anthony Hopkins. (Maknyus!)

Film ini diambil dari kisah nyata bercerita tentang Michael Kovak (Colin O Donoghue), seorang murid seminari yang diutus untuk mempelajari ilmu pengusiran setan (excorsim) di Vatikan untuk mengatasi tentang meragukan hal-hal yang diluar logika dan juga tentang imannya sendiri.

Michael sendiri adalah orang yang sangat logis, dimana ia sangat mengandalkan pskiatris dibanding teori iblis tentang orang yang kerasukan karena sedari kecil, ia bersama ayahnya terbiasa untuk mengurusi mayat. Akhirnya ia dikirim ke seorang ahli pengusiran setan bernama Bapa Lucas (Anthony Hopkins) - Seorang pastor yang sudah ribuan kali mengusir setan - Dimana ia melihat sendiri kekuatan iblis benar-benar ada dan sikap skeptisnya mulai runtuh.

Ada beberapa bagian dari film ini berupa quotes yang saya rasa cukup menarik, yakni :
1. Father Lucas : Be careful Michael, choosing not to believe in the devil doesnt protect you from him.
Benar sekali. Memilih untuk tidak mempercayai Iblis itu ada, tidak akan membuat kita terlindung darinya. Beruntunglah saya dan Anda yang belum pernah melihat dan bertemu dengan Iblis dan sial-lah mereka yang sudah bertemu dengan karyawan Iblis seperti dedemit sawah, setan bangkong, kuntilanak, pocong dan gerombolan Iblis lainnya. Untuk mereka yang memiliki kesempatan istimewa bertemu muka dengan muka dan foto bareng gerombolan Iblis, mungkin mereka dapat langsung mengatakan "Ya! Setan itu ada." Lalu, bagaimana dengan Anda dan saya yang belum pernah mendapatkan 'privilege' untuk bertemu langsung dengan Iblis? Apakah itu berarti Iblis tidak ada? Heits! Kalau Anda menjawab iya atau setuju, bisa jadi Anda sudah mulai tertipu daya olehnya.

2. Father Lucas : You know, the interesting thing about sceptics, is that we're always looking for proof ... the question is, what on earth would we ever do if we found it?
Saya pernah memiliki teman yang benar-benar skeptis dengan adanya Tuhan. Baginya, Tuhan itu tidak ada efeknya, tidak memiliki tempat di hatinya. Kenapa? Karena dia belum pernah melihat Tuhan secara langsung atau secara tidak sadar menyadari apa saja berkat yang pernah dia terima dari Tuhan. Anda tahu cerita tentang Thomas yang baru percaya kepada Tuhan kalau dia memiliki kesempatan untuk mencucukkan jarinya ke lubang tangan Yesus? Pertanyaan saya, apa yang harus dibuktikan oleh Tuhan untuk menunjukkan bahwa dia sayang, peduli dan setia kepada Anda? Anda diberikan udara secara gratis loh. Anda diberikan penglihatan untuk bisa membaca blog ini. Itu saja sudah cukup untuk menunjukkan Dia sayang kepada Anda. Dan seandainya pun Tuhan memberikan Anda bukti nyata, apa yang akan Anda lakukan dengan bukti itu?

3.Father Lucas : What is that you believe?
Michael : That's not the devil.
Father Lucas : Does a thief or a burglar turn on the lights while he's robbing your house? No. He prefers you to believe that he's not there ... like the devil.
Michael : Gets complicated when no proof of the devil is somehow proof of the devil.
Untuk ente-ente yang bahasa ing-geris-nya kurang bagus, maksud percakapan diatas adalah kenapa para pencuri mematikan lampu pada saat mereka mencuri karena para pencuri itu ingin agar Anda mempercayai bahwa dia tidak ada disana. Tetapi hanya karena Anda tidak bisa melihatnya, bukan berarti pencuri itu tidak ada disana. Ambil contoh yang lebih simpel, saya melihat Anda di keramaian mal. Saya melihat Anda dari lantai 3, dan Anda sedang berjalan dengan selingkuhan Anda di lantai UG. Apakah hanya karena Anda tidak melihat saya, semua itu berarti bahwa saya tidak melihat Anda? Tidak, toh?

----------------------------------------

Menarik sekali apabila dipikirkan, bahwa apabila Tuhan mengetahui dosa-dosa kita, begitu pun pula dengan Iblis. Dan Iblis akan menjerat kita dengan dosa-dosa kita. Iblis bermain dengan pikiran kita, mengatakan "Tidak apa-apa, lakukan saja." dan lain sebagainya. Dan setuju sekali, apabila kita tidak mempercayai adanya Iblis, hal itu tidak akan melindungi kita dari jeratan Iblis, sebaliknya ... kita harus meminta perlindungan Tuhan setiap harinya, agar kita dapat mengerti kemauanNya.

Kira-kira, kalo misalnya saya berbincang dengan Iblis secara face to face (amit-amit sih), apa yang akan saya banggakan kalau ia juga mengetahui dosa-dosa saya? Apa yang akan saya banggakan kalau dia menjerat saya dengan semua hawa nafsu saya dan pikiran-pikiran saya yang berdosa? Yang ada saya tertunduk malu, dan Iblis akan mengambil jiwa saya di neraka.

Kitab Markus 8:33 berkata "Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Benar bahwa manusia dipenuhi hawa nafsu dan hawa nafsu inilah yang membawa manusia kepada dosa, manusia ingin semuanya dan terkadang semua cara digunakan. Iblis mengerti benar akan nafsu duniawai ini, oleh karena itu apabila kita dikonfrontasi dengan Iblis langsung seperti di dalam film ini, bisakah kita mengelak dari dosa-dosa kita? Kabar baiknya adalah, kita mempunyai Tuhan Yesus yang walaupun Dia tahu dosa-dosa kita, Ia akan mengampuni kita apabila kita mau mengakui dosa kita KALAU kita mau mengakuinya.

No comments:

Post a Comment