Wednesday, January 4, 2012

Merintis usaha bukan diawali dgn mencari bisnis yang kira2 bagus, tapi ... ??

"Bosen nih tre, gw kerja karyawan. Gw mau buka usaha ah. Kira-kira usaha apa yah yang bagus dan cepet dapet duit?"

Setidaknya, kalimat itu yang seringkali saya dengar oleh banyak orang dan seringkali tanpa sadar saya ucapkan saat perbincangan mengenai rencana untuk membuka usaha dengan teman-teman atau rekan kerja.

Memang benar siapa pun pasti ingin sukses dan bergelimangan harta. Namun, ada begitu banyak faktor yang harus diperhatikan untuk mendapatkan kesuksesan. Mulai dari modal, mental yang mau terus bangun dan mencoba, dukungan, mentor, lokasi dna lainnya.

Saya tergelitik oleh kalimat tweet dari @ReneCC yang mengatakan bahwa sungguh aneh ketika seseorang menyatakan bahwa dirinya mau menjadi enterpreneur, tetapi dia malah menanyakan "bisnis apa yang bagus?"

Semua bisnis itu bagus, jadi apa yang menjadi minat Anda?
Ya. Semua bisnis itu bagus. Memiliki bisnis yang baik tentu lebih bagus lagi. Baik dalam artian bisnisnya sehat, berjalan dan terus berkembang terlepas dari kecil atau besarnya bisnis yang dimiliki. Memiliki bisnis membuat kita belajar-belajar-dan belajar. Jadi, pertanyaannya seharusnya bukan dilihat dari apa bisnis yang bagus, tetapi dimulai dari diri sendiri.

Ya! Bisnis itu dimulai dari diri sendiri. Apa yang Anda sukai? Apa yang Anda minati? Ada begitu banyak bisnis diluar sana. Seringkali saya menemukan diri saya sendiri bingung untuk memilih bisnis mana yang bagus ketika saya meminta pendapat kepada teman saya, bisnis apa yang bagus. Kenapa? Karena semua bisnis yang teman saya berikan kepada saya, saya tidak tertarik atau tidak mengerti. Hanya diri Anda sendiri yang mengerti apa minat dan interest Anda.

Jadi, bisnis apa yang bagus dan bisa mendatangkan banyak uang dalam sekejap, tre?
Kalau Anda bertanya kepada saya, bisnis apa yang kira-kira bagus dan dengan cepat bisa mendatangkan uang dalam sekejab. Jawaban saya adalah bisnis esek-esek dan narkoba. Benar loh. Kalau dipikir-pikir, bisnis esek-esek, target marketnya jelas, yakni hidung belang. Ada berapa juta pria hidung belang di dunia ini. Bisnis esek-esek itu untungnya sangat menguntungkan apalagi kalau dikelola secara profesional. Begitu juga dengan bisnis narkoba, sering kan kita lihat di film-film aksi, si pemilik bisnis narkoba bergelimangan harta.

Pertanyaannya, siapkah Anda dengan konsekuensi moralnya? Siapkah Anda dengan dosanya? Apakah itu passion Anda? Dan siapkah Anda masuk penjara? Dan siapkah Anda kehilangan nyawa. Belum tentu, kan?

Bagaimana dengan usaha keluarga?
Saya melihat begitu banyak orang tua yang agak 'memaksa'kan kehendak ke anaknya agar sang anak meneruskan usaha keluarganya. Padahal, belum tentu minat sang anak itu sama dengan minat yang dimiliki orangtuanya saat orangtuanya merintis usaha tersebut. Tetapi jangan khawatir, walaupun Anda sedang / dalam tahap melanjutkan usaha orang tua, passion / minat Anda tetap milik Anda, dan Anda bisa mencuri-curi waktu untuk menjalankan dan mengembangkan minat Anda menjadi bisnis yang serius.

Being a follower or a starter?
Tidak salah memang rasanya kalau seseorang mengikuti arahan atau ajakan teman untuk sama-sama berbisnis ASAL dia menyenangi bidang usaha yang dia geluti nantinya. Hal pertama yang perlu Anda pikirkan untuk memulai usaha, saya rasa bukanlah meraup semua usaha yang Anda, misalnya Anda membuka usaha jual pulsa, jual air jerigen, jual pakaian, jual elektronik dalam waktu yang bersamaan. Dalam artian, apa yang bisa dijual, Jual!

Yang harus Anda temukan adalah dimana minat Anda? Apa passion Anda? Apabila Anda masih bekerja sebagai karyawan dan suka memasak, tidak masalah kalau Anda pada awalnya harus kerepotan menjalani dua profesi. Anda masih bekerja sebagai karyawan di perusahaan dan juga merintis usaha katering, misalnya. Tetapi, setidaknya Anda menjalani passion Anda.

Anda tahu J.K Rowling tentunya, (penulis buku Harry Potter, kalau-kalau Anda tidak tahu). Seorang penulis novel fantasi yang menyihir anak-anak, remaja bahkan orang tua di seluruh belahan dunia ini. Apa yang dia lakukan? Dia menjadi starter. Bukan follower. Apa yang menjadi bensin starter dia? Jawabannya, kecintaan dan passionnya akan menulis buku. Dan saya sangat-sangat-sangat yakin J.K Rowling tidak bertanya kepada tetangganya pertanyaan 'Bisnis apa yang bagus, ya?' Lalu tetangganya mengatakan kepadanya 'Nulis buku!', lalu J.K Rowling mulai menulis buku. Kenapa? Karena menulis buku itu sangat menguras waktu, tenaga, dan pikiran.

Jadi, salah besar kalau Anda mengatakan mau membuka usaha dengan tujuan akhir mendapatkan uang tetapi Anda tidak memiliki passion dan minat sama sekali dengan bisnis yang Anda jalani. Ketika Anda menjalani passion Anda dengan gila-gilaan seriusnya, saya yakin uang akan mengikuti Anda. Teman saya, Learry Hanata, yang sejak kuliah gila-gilaan jatuh cinta dengan fotografi akhirnya bisa memiliki usaha fotografinya sendiri setelah beberapa saat bekerja sebagai 'karyawan' di bidang fotografi. Tidak cukup sampai disana, dia juga menjalani usaha restoran kuliner di Mal Kelapa Gading. Hebatnya? Bukan teman saya yang mengajukan permintaan tempat, tetapi pihak Mal Kelapa Gadinglah yang meminta dia untuk membuka gerai disana. Seriously insane! Dia tidak menanyakan 'bisnis apa yang bagus', sebaliknya, he managed to make his own business thats good! And money follow too, of course.

Dan, jangan ajukan pertanyaan bisnis apa yang bagus, sebaliknya, tanyakan kepada diri Anda apa talenta, passion, dan juga minat Anda? Ketika Anda menemukannya, disitulah bensin awal Anda untu memulai usaha. Yang Anda perlu lakukan adalah, menyalakan api untuk membakar bensin passion Anda tersebut.

No comments:

Post a Comment