Yohanes 2:10 "... dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

Ayat di atas menjadi tamparan untuk saya ketika saya saat teduh kemarin malam.
Dikatakan bahwa bukankah setiap dari kita terbiasa untuk menyajikan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, kita akan menyajikan yang kurang baik?
Sadar tidak sadar, kita seringkali melakukan hal tersebut, termasuk saya.
Dari segi pekerjaan, kita cenderung melakukan yang terbaik yang kita bisa lakukan dalam masa percobaan 3-6 bulan pertama.
Kita datang tepat waktu, pulang sedikit lebih telat dengan harapan atasan kita akan menganggap kita baik. Dan seringkali setelah kita diterima sebagai karyawan permanen, kita mulai menyajikan yang kurang baik. Kita datang telat, pekerjaan sering tidak kita selesaikan dan lain sebagainya.
Dari segi hubungan kita dengan pasangan, pada masa pendekatan kita cenderung menyajikan yang terbaik dari diri kita sendiri kepada calon pasangan. Mulai dari perhatian yang sangat ekstra, membawa calon pasangan ke tempat-tempat terbaik, mengantar - jemput calon pasangan dimana pun dan kemana pun mereka mau. Dan setelah calon pasangan resmi menjadi pasangan kita, kita cenderung menyajikan yang kurang baik. Kita tidak terlalu sering memuji mereka, kita tidak menyimak mereka, kita malas mengantar - jemput mereka dan lain sebagainya. Itu alasan kenapa pasangan yang sudah menikah mengatakan "Dulu, waktu pe-de-ka-te, dia nggak begini. Dia nggak begitu, loh, tre."
Dari segi iman kita kepada Tuhan pun begitu. Kita mendekati Tuhan dengan semangat berapi-api pada awal-awal kita lahir baru, atau sedang dalam tahap perkenalan dengan Tuhan. Atau disaat kita menginginkan sesuatu dari Tuhan, kita memberikan yang terbaik kepada Tuhan. Kita memberikan perpuluhan lebih besar, kita berdoa lebih lama. Dan setelah kita dapat, kita cenderung lupa akan kebaikan Tuhan dan kita kembali ke hidup kita yang lama.
Sama seperti ayat di atas, bukankah seharusnya, kita menyajikan selalu anggur yang selalu baik dalam hidup kita. Setiap saat. Setiap waktu. Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda selalu menyajikan anggur yang selalu baik? Atau setidaknya mencoba untuk menyajikan anggur yang selalu baik dalam setiap aspek kehidupan Anda?
No comments:
Post a Comment