Remember, if you’re headed in the wrong direction, God allows U-turns! ~Allison Gappa Bottke

Dikatakan bahwa tanpa visi, manusia bagaikan alat yang tidak berguna. Saya berdoa agar saya memiliki visi yang benar di hadapan Tuhan.
Saya berdoa agar visi saya adalah visi yang dapat menyenangkan hati Tuhan dimana saya akan menggunakan semua talenta saya selama saya hidup.
Tidak mudah untuk menemukan visi tersebut, karena saya pun masih mencari visi tersebut. Faktanya, tidak semua orang mau memiliki visi karena sebagian orang terfokus menjalani visi yang datangnya dari orang lain.
Seorang tokoh dalam alkitab bernama Nehemia meninggalkan pekerjaannya yang sudah sangat nyaman dan mempertaruhkan nyawanya di hadapan raja untuk membangun kembali kota tempat nenek moyangnya dikubur. Pada saat itu, visi Tuhan untuk Nehemia adalah membangun kembali kota, tempat pekuburan nenek moyangnya. Itulah visi dan misinya.
Visi yang berasal dari Tuhan ini adalah segalanya untuk Nehemia.
Visi ini melebihi kenyamanan pekerjaannya.
Visi ini melebihi status sosial dirinya.
Visi ini bahkan melebihi nyawanya.
Pertanyaan saya, apakah yang menjadi visi dalam hidup Anda sendiri? Dan Apakah visi tersebut sebanding dengan nyawa Anda?
Maukah Anda mengorbankan waktu Anda untuk mendapatkan visi ini?
Maukah Anda meninggalkan penghasilan Anda untuk mendapatkan visi ini.
Maukah Anda mengorbankan kenyamanan kehidupan Anda untuk mendapatkan visi ini?
Maukah Anda mengorbankan karir Anda untuk mendapatkan visi ini?
Apabila Anda tidak menemukan hal-hal tersebut, bisa jadi permasalahannya adalah Anda tidak terlalu bersemangat untuk melihat dan mencari visi tersebut dalam hidup Anda. Mungkin Anda diajak dan berada di sebuah kondisi dimana Anda merasa semua hal sudah baik-baik saja aatau setidaknya cukuplah untuk Anda untuk berada di zona nyaman Anda. Bisa juga permasalahannya adalah bukan karena visi Anda tidak patut diperjuangkan.
Tetapi Anda memiliki visi yang salah.
Atau visi Anda terlalu kecil.
Atau visi itu tidak realis?
Saya melihat bahwa orang-orang yang memiliki visi yang datangnya dari Tuhan biasanya tidak terlalu pusing dalam mencari visi mereka. Dan saya cukup iri untuk hal ini. Karena rasanya saya harus berpikir terlalu banyak dan keras untuk mencari visi saya sendiri. Ya, benar mereka memiliki waktu-waktu susah untuk menjalaninya atau untuk mengejar visi mereka. Tetapi sesusah apa pun, mereka terus menerus berjalan karena mereka tahu visi itulah yang mereka kejar.
Gairah atau passion adalah sesuatu yang akan Anda lakukan secara mati-matian karena Anda mencintai hal tersebut. Dan pengorbanan yang Anda lakukan untuk medapatkan visi tersebut akan rela Anda berikan untuk hal tersebut. Apabila visi Anda dalam hidup tidak terlalu memiliki pengorbanan yang terlalu besar, berarti bisa jadi visi tersebut tidak terlalu bernilai untuk Anda kejar. Saran saya, berhentilah terfokus kepada visi itu dan carilah sesuatu yang mengusik hati dan diri Anda. Ingat, bahwa Tuhan juga memperbolehkan Anda untuk memutar balik kepada visi yang telah Dia siapkan untuk Anda ketika Anda menyadari visi Anda salah.
Ketika Anda tidak atau belum menemukan visi Anda.
Berhentilah sejenak.
Evaluasi hidup Anda.
Berdoalah.
Mintalah.
Carilah.
Impikan visi Anda.
Dan saya berharap ketika Anda menemukan visi Anda, harganya sebanding dengan harga nyawa Anda. Amin.
No comments:
Post a Comment