Thursday, June 28, 2012

FatherCare

"Iih.. kasian banget ya si bapak. Ngegantiin popok begitu. Memang ibunya kemana, kok sampai si bapak yang ngurusin anaknya sendiri gitu. Pasti lagi shopping si ibunya." bisik-bisik sekumpulan ibu-ibu yang sedang sibuk memakai gincu di seberang sana.

Susahnya begini memang kalau kita hidup di belahan dunia timur, dimana terkesan peran seorang lelaki atau ayah atau suami hanya satu, yakni mencari duit semata.

Padahal posisi seorang ayah juga tidak tergantikan oleh siapapun. Bahkan bisa dibilang cukup banyak lelaki sekarang yang juga berperan aktif untuk mengurus anaknya sendirian.

Beberapa teman saya pun secara aktif mengajak anaknya sendirian bepergian ke mal, mengantarkan anaknya ke dokter, memberi susu, dan lainnya ketika sang istri sedang ada urusan keluar kota atau ada urusan gereja.

Teman saya bahkan pernah mengajak anaknya untuk hangout bersama kami, teman-temannya di Kedai Kopi, Kelapa Gading. Aneh? Tidak! Untuk saya, itu keren dan seksi (dan lucu)

Saya rasa keluarga adalah bukan tentang ini tugas siapa dan siapa melakukan apa. Pernikahan dan leluarga untuk saya adalah tentang kerja sama antara individu-individu di dalamnya. Jadi, siapa yang sempat mengurus anak, ya silahkan urus dan lebih baik ketika suami istri bekerja sama dan bersama-sama mengurus anaknya masing-masing. Sedangkan kenyataan dan sialnya, masih banyak pasangan yang mengkotak-kotakkan siapa melakukan apa, siapa tugasnya apa. Sayang sekali.

Saya yakin, kebanyakan pria pada awalnya mungkin berpikir bahwa nantinya kepengurusan anak akan dilepaskan kepada sang istri karena wanita memang sudah dari sananya "tugas-nya" mengasuh anak, bukan? Belum lagi ada perasaan tidak maskulin bagi sebagian pria ketika mereka harus mengganti popok dll. Ada juga perasaan tidak nyaman ketika berada dengan anak kecil. Tetapi apa pun perasaan aneh yang ada, kecenderungannya adalah ketika sang anak lahir, cara pikir sang suami berubah.

Sejak masih di kandungan, ayah-ayah ini menjalin hubungan yang intim dengan calon anak mereka dan ikatan batin mereka jadi kuat sehingga mereka pun tidak mau kalah dengan sang istri untuk terlibat aktif untuk mengurus sang anak, apalagi kalau wajah sang anak mirip dengan wajah sang bapak. Wah, itu bukan main aktifnya si bapak untuk mengurusi si kecil. Dan dari apa yang saya tahu, kebanyakan wanita juga merasa si pria itu seksi dan keren ketika si pria dapat mengetahui dosis susu yang tepat untuk si kecil. Keren sekali melihat seorang pria dapat secara cekatan mengganti popok si kecil. Keren sekali melihat si kecil tertidur di pelukan sang ayah.

Untuk saya, peran ayah untuk pengasuhan anak tidak boleh dipandang sebelah mata karena kehadiran dan keterlibatan seorang ayah dalam mengasuh anak akan memberikan dampak positif kepada si anak. Anak akan merespon kehadiran seorang ayah dalam memorinya sejak kecil. Kasih sayang ayah bisa jadi lebih penting ketimbang kasih sayang seorang ibu dalam pembentukan karakter seorang anak. Kenapa? Karena anak-anak menaruh perhatian kepada orangtua yang mereka anggap memiliki kekuatan interpersonal dan prestise lebih segar. Ayah seringkali dianggap lebih memiliki kuasa yang lebih besar dan prestise yang lebih tinggi daripada ibu, sehingga ayah berpengaruh lebih besar ketimbang ibu dalam sisi pembentukan karakter. Untungnya sekarang masyarakat kita pun sudah mulai mengenal Father's Day (Hari Ayah) beberapa tahun belakangan ini.

Sayangnya, masyarakat kita masih cenderung menganggap pengasuhan dan pendidikan anak adalah mutlak tugas seorang istri. Anak kebanyakan diasuh oleh ibunya, sedangkan sang ayah hanya hadir secara fisik, tetapi tidak secara psikologis. Akibat pemikiran bahwa anak lebih baik diasuh oleh wanita, apakah Anda sadar ketika anak mulai memasuki dunia pendidikan seperti playgroup, pengajarnya pun hampir 100 persen adalah wanita? Tidak ada sosok pria di para pengajarnya.

Karena masyarakat kita pun belum siap untuk bisa menerima apabila ayah yang berperan untuk pengasuhan anak, biasanya banyak cerita tidak sedap yang dikeluarkan oleh masyarakat kita kalau melihat sang pria yang mengasuh anak. Mulai dari dikira sudah cerai, istrinya selingkuh, istrinya sedang shopping, dan lain sebagainya. Saya berdoa agar nantinya ketika saya punya anak, saya dapat memberikan pengaruh yang besar dan baik untuk anak saya nantinya dari segi karakter si kecil.

Saya sering bercanda tentang gerai perlengkapan bayi Mothercare. Benar bahwa mungkin istri yang memilih perlengkapan bayi, tetapi dari apa yang saya lihat, yang membayar semua perlengkapan itu adalah sang ayah. Tugas seorang ayah untuk membayar? Bisa jadi, tetapi saya yakin ayah pun peduli dan juga sayang dan juga mau berperan aktif untuk mengasuh anak. Seharusnya nama gerai itu bukan Mothercare, tetapi mungkin lebih lengkap apabila nama gerai itu adalah FatherCare.

Wednesday, June 27, 2012

Seputar masalah City Harvest Church

Kong Hee, 47, menghadapi tiga dakwaan karena diduga menggelapkan sekitar $ 24 juta dari dana gedung City Harvest Church untuk penggunaan yang tidak sah.

Berita tersebut cukup mengagetkan saya dan juga mungkin sebagian dari Anda hari ini.

Untuk Anda yang tidak mengetahui siapa itu Kong Hee, beliau adalah pendiri dan pemimpin gereja bernama City Harvest Church yang memiliki sekitar 23.000 jemaat dan memiliki 47 gereja afiliasi.

Kong Hee juga bergerak sebagai pembicara motivator di berbagai kesempatan dan beliau juga mendirikan sebuah pusat pendidikan, sebuah sekolah seni pertunjukan, sebuah penerbitan, sebuah lembaga misi, dan majalah. Saya sendiri beberapa kali mendengarkan cd-cd kotbah yang bagus dari Kong Hee dan cukup kaget hingga sekarang.

Oke, mungkin ini sedikit diluar ranah saya soal masalah penggelapan dana yang dilakukan oleh Kong dan rekan-rekan sejabatnya di gereja City Harvest Church. Saya belum pernah ke gereja CHC sebelumnya dan saya belum pernah mengobrol dengan Kong Hee. Saya juga tidak tahu siapakah yang membocorkan "laporan keuangan" CHC dan lain sebagainya terlepas dari apakah berita penggelapan dana gereja tersebut benar digunakan untuk menyokong karir musik istrinya, Sun Ho, saya tidak memiliki kuasa sama sekali untuk menghakimi siapa pun.

Saya juga membaca komentar-komentar di media sosial tentang betapa buruknya masalah ini. Hal ini tidak lepas karena embel-embel 'pendeta' yang diemban Kong Hee dan tentunyauang sebesar $24 juta bukanlah uang yang sedikit, bukan? Siapa pun bisa tergoda ketika memiliki uang sebanyak itu. Tetapi biarlah lidah saya menahan kritik, penghakiman, gosip, berita yang tidak benar dan lainnya.

Saya tentunya berharap bahwa masalah ini diselesaikan dengan baik. Apabila ternyata benar Kong Hee dan rekan-rekannya bersalah, biarlah dia dihukum sesuai ketentuan yang berlaku meski diberitakan dia menghadapi hukuman penjara seumur hidup dan denda sejumlah besar uang. Akan sangat berat untuk memulihkan nama baik CHC apabila semua tuduhan ini benar. Dan apabila dia tidak bersalah, saya berharap agar nama baiknya dipulihkan.

Tentu juga berat bagi jemaat CHC menghadapi masalah ini. Saya yakin ada banyak orang yang kecewa, kaget, marah dan banyak juga yang masih tegar, mendoakan Kong Hee, optimis dan lainnya. Belajar dari kejadian CHC ini, saya berdoa agar setiap pemimpin di gereja tempat saya bernaung saat ini belajar dari kesalahan yang dilakukan oleh CHC dan tidak ada yang aneh-aneh seperti penggelapan dana dan lainnya.

Saya berdoa agar mereka diberikan kebijaksanaan dan pengertian tentang pengelolaan keuangan yang baik, benar dan jujur agar tidak terjadi penyalahgunaan uang gereja sesen-pun.
Saya berdoa agar mereka mementingkan kebutuhan jemaat ketimbang kebutuhan diri mereka sendiri terlepas apapun godaan yang datang ke diri mereka.
Saya berdoa agar godaan mamon dilepaskan dari setiap umat Tuhan dimanapun mereka berada karena Tuhan berkata dimana hartamu berada, di sanalah hatimu berada. Biarlah Tuhan yang menghakimi masalah ini.

Saya juga berdoa agar kita menjaga hati kita semua seperti Mazmur 112:3 "Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya." Biarlah harta tetap ada di tangan kita tetapi kita juga bijak dalam menggunakannya karena ketika kita pulang ke rumah Bapa nantinya, kita tidak akan membawa uang kita. Amin.

Tuesday, June 26, 2012

Gadget in Life

"If I could do anything over, I'd have spent more time with my first set of children. I would have taken more quality time with them, for sure." - unknown

Romantic Dinner
"Selamat datang ke acara Romantic Dinner kami hari ini. Terima kasih kepada para undangan yang telah datang ke acara ini." ucap sang MC.

Beberapa pasang suami istri mulai memasuki tempat yang telah dipersiapkan oleh panitia untuk acara romantic dinner yang diadakan di tepian tebing dengan pemandangan matahari terbenam pukul enam sore ini.

Udara terkadang berhembus sedikit lebih kencang menyebabkan beberapa wanita yang mengikuti acara romantic dinner malam ini menutupi bahu dan lengannya dengan kain atau sekedar mengelus-elusnya dengan tangan mereka.

Meja-meja bundar ditutupi oleh kain berwarna merah dengan bahan yang lembut dengan motif-motif floral terlihat lebih cantik dengan adanya pot bunga kecil di tengahnya. Beberapa papan kecil bertuliskan nama masing-masing pasangan seakan memanggil-manggil para sang pemilik nama agar mereka menempati tempatnya masing-masing. Posisi meja satu sama lain berada cukup jauh sehingga satu meja benar-benar difungsikan agar para pasangan benar-benar menikmati waktu yang ada berduaan.

Saya berada di belakang sebuah area berbentuk cekung. Dengan jelas saya dapat melihat MC yang membawakan acara. Para undangan yang datang. Para pria rata-rata menggunakan kemeja putih dengan setelan jas hitam dengan gaya maskulin. Saya yakin kebanyakan dari mereka adalah pebisnis, ujar saya dalam hati.

Yang wanita? Hmm .. bisa dikatakan bahwa unsur elegan, hormat, feminin, up-to-date, percaya diri dan menarik rata-rata ada di hampir setiap wanita yang datang di sore hari ini meski beberapa dari mereka sudah separuh baya. Saya juga bisa melihat dekorasi tempat acara diadakan dan saya bisa merasakan juga hembusan angin yang sama yang membelai wajah saya. Angin yang sama yang membuat beberapa para undangan wanita merasa sedikit menggigil.

Sementara para undangan yang sudah datang menunggu undangan lain yang belum datang. Para pasangan suami istri ini mengeluarkan gadget mereka masing-masing dan berkutat serius dengan gadget masing-masing. Mulai dari Blackberry, Samsung Galaxy Note, iPad, iPhone, Samsung SIII, HTC, Vertu, dan lainnya.

Jari jemari mereka sibuk menekan-nekan tombol untuk ber-BBM ria.
Beberapa orang mengabadikan suasana sore itu dengan foto kamera gadget mereka dan saya yakin mereka mengunduhnya ke Instagram.
Beberapa mengecek twitter dan Facebook mereka.
Beberapa dari mereka terlihat sedang melihat pergerakan saham sore itu.
Beberapa mengecek koran online dan lainnya. Mereka mengacuhkan pasangannya masing-masing dan sibuk dengan dirinya sendiri.

Menyadari bahwa di setiap meja terlihat cahaya kecil yang timbul dari gadget-gadget tersebut, panitia menyadari ada yang salah dan segera memberitahukan bahwa selama acara berlangsung, tidak diperbolehkan adanya gadget di atas meja dan meminta agar setiap gadget yang ada dimasukkan ke dalam tas atau saku celana. Menghormati perintah sang MC, setiap pasangan memasukkan gadget mereka. Dan yang terjadi kemudian adalah ... kebingungan.

Mereka diam.
Tidak berbicara satu sama lain.
Ada yang hanya melihat-lihat pemandangan.
Ada yang mengetuk-ngetukkan jemari mereka ke meja.
Berpegangan tangan saja mereka tidak.

Hanya beberapa pasang yang berusaha berbicara dengan pasangannya masing-masing. Beberapa wanita terlihat kebingungan harus berbicara apa. Sang pria merasa sangat kikuk dan terlihat berpikir keras apa obrolan pertama yang kira-kira dapat mencairkan suasana. Perhatikan sekali lagi, mereka adalah pasangan suami istri. Pasangan yang sah. Dan saya melihat semua itu, berusaha mencatat setiap detail kejadian yang ada di memori saya dan mengetikkan kata-kata ini kepada Anda.

Dan ini semua terjadi di acara yang bernama romantic dinner. Romantiskah? Tidak. Bagi pasangan-pasangan ini, saya yakin waktu terasa begitu lama dan bukan tidak mungkin, mereka menganggap acara ini hanya membuang-buang waktu saja. Awkward moments benar-benar terasa. Bandingkan ketika saat mereka pacaran, dimana begitu banyak kata dan cerita yang terungkap. Begitu banyak kontak fisik yang belum sah dilanggar. Dimana banyak sekali tawa canda yang terdengar. Dimana dunia hanya milik mereka berdua dan yang lain hanya mengontrak. Kemana perginya semua kesenangan itu? Semua hilang karena adanya gadget yang mengontrol mereka.

Family Restaurant
"Silahkan. Bapak, Ibu. Restaurant kami sedang diskon 30% untuk kartu kredit X" ujar sang pramuniaga menawarkan promo yang sedang berlaku di family restaurant itu dan sebuah keluarga tertarik dengan promo tersebut dan masuk ke dalam restoran.

Sang ayah berusia mungkin sekitar 43 tahunan dengan perut yang sudah membuncit dengan beberapa rambutnya yang sudah beruban. Sang istri mungkin berusia sekitar 39 tahun dengan muka yang sudah berminyak meski rambut tertata rapih. Ia mengenakan tas kulit berwarna hitam dengan merk Balenciaga tertera di tas tersebut. Asli atau palsu, saya tidak mau menghakimi. Anak pertama mereka adalah seorang gadis dengan rok jeans. Kacamata HelloKitty tersekat diantara telinganya membuatnya terlihat lebih manis. Anak kedua mereka adalah seorang anak lelaki yang cukup gemuk dengan 2 tahi lalat di mukanya.

Sang pramuniaga mengantarkan mereka ke sebuah meja bundar. Dan tidak lama kemudian sang ayah dan ibu memesankan beberapa makanan untuk mereka sekeluarga. Sembari mereka menunggu, saya yang berada tidak jauh dari mereka sambil menyeruput teh jasmine.

Sang ayah mengeluarkan Blackberrynya untuk berteks ria.
Sang ibu mengeluarkan samsung galaxy tabnya dan sibuk entah apa.
Sang anak gadis sibuk menelepon entah dengan siapa, mungkin pacarnya.
Adiknya yang kecil, yang lelaki sibuk bermain dengan Nintendonya bermain Mario Kart.

Dan semua ini terjadi di Family Restaurant. Sebuah tempat yang berembel-embel "keluarga" namun tidak ada anggota keluarga yang memperhatikan satu sama lain. Bagi keluarga ini. Kebersamaan adalah penting, tetapi komunikasi tidaklah penting.
Kemana perginya canda tawa sang suami istri ketika anak mereka lahir?
Dimanakah komunikasi ketika sang anak masih di gendongan sang ibu?
Tidakkah sang ayah dan ibu ingin mengetahui apa yang ada di dalam dunia sang anak.
Apakah sang anak tidak rindu bisa bercerita tentang apa saja kepada orang tua mereka yang telah melahirkan dan membesarkan mereka?
Kemana perginya semua keintiman itu?
Semua hilang karena adanya gadget yang mengontrol mereka.

---------------------------------

Saya yakin Anda menemukan lebih banyak kejadian ini di kehidupan nyata dan mungkin Anda punya lebih banyak cerita ketimbang saya. Saya hanya menyentil Anda. Membuat sepenggal cerpen untuk Anda dan membuat Anda tersadar, bahwa secara tidak sadar, terkadang Anda pun mungkin menjadi seperti mereka.

Sadarkah Anda bahwa anggota keluarga adalah hadiah dari Tuhan, terlepas dari seberapa Anda tidak menyukai mereka, tidak cocok dengan mereka, membenci mereka. Mereka ada dari Tuhan karena Tuhan ingin memperbesar dan mengasah karakter Anda. Cintailah anggota keluarga Anda dan pasangan Anda. Berkomunikasilah dengan mereka. Bagilah pikiran dan perasaan Anda kepada mereka. Jangan menyesal dan rindu kepada mereka ketika mereka sudah tiada. Penyesalan tidaklah berguna.

Ingat dan sadari bahwa gadget ada untuk membantu kita, bukan untuk menyerahkan hidup kita kepadanya terlepas dari seberapa hebat dan mahalnya gadget Anda. Anda dapat mencintai gadget Anda, namun maaf, gadget Anda tidak dapat mencintai Anda balik (Sehebat apa pun jawaban SiRi Anda)

Friday, June 22, 2012

Sebuah pemikiran tentang nama kita

"Hai Tre! Apa kabar? Wah, long time no see banget ya?"
"Hai. Iya, udah lama banget gak ketemu nih. Maaf, nama kamu siapa ya? lupa saya." #awkwardmoments

Pernah mengalami awkward moments di atas? Saya sering. Memang saya lebih mudah mengingat wajah ketimbang mengingat nama. Terlepas dari apakah saya seorang Pisces atau tidak, (Karena Pisces cenderung memberikan tanda atau kode tertentu kepada nama seseorang agar mereka tidak lupa) Bukan bermaksud melupakan atau tidak sopan. Namun ketika saya lupa akan nama seseorang, saya hanya ... lupa.

Nama, adalah sesuatu yang melekat kepada seseorang selama hidup kita. Oleh karena itu Anda dan saya tentu tidak suka kalau kita dipanggil dengan sebutan 'hoi', 'eh', 'oi' dan lainnya, bukan? Tahukah Anda bahwa salah satu tugas Adam sebagai manusia pertama adalah memberikan nama kepada setiap makhluk yang ada di bumi?

Sejak jaman Adam, kita sudah memberikan nama kepada banyak hal. Kita memberikan nama julukan kepada teman-teman kita bahkan dan tidak jarang kita memiliki panggilan dari orang-orang terdekat kita. Nama adalah bentuk lain dari harapan. Harapan siapa? Harapan orang tua kita tentunya.

Salah satu sahabat karib saya @riskaoktora melahirkan anaknya yang pertama dan memberikan nama Samantha Mischa Susanto kepada bayi perempuannya. Saya yakin benar bahwa nama tersebut tidaklah sembarangan diberikan. Nama Samantha Mischa Susanto itu jelas telah dipikirkan secara matang-matang.

Tentu saja @riskaoktora dan suaminya pasti menaruh harapan kepada bayi Mischa ke depannya saat mereka memberikan nama kepada anaknya. Tentu mereka berharap dan berdoa agar dengan nama yang mereka pilih, Mischa akan bertumbuh menjadi gadis baik, benar di hadapan Tuhan, memiliki pengaruh positif ke sesama, hormat kepada orang tua, menemukan jodoh yang setara dengan mereka dan ribuan-ribuan doa positif lainnya.

Setiap dari kita memiliki sifat Adam ini.
Kita cenderung memberikan nama kepada sesuatu yang kita suka.
Kita memberikan nama julukan kepada binatang piaraan.
Kita memberikan nama kepada boneka kesayangan kita.
Kita memberikan nama kepada perusahaan dan bisnis kita.
Kita memberikan (dan menghabiskan cukup banyak waktu) untuk mencari dan memberi nama yang sesuai kepada anak kita.

Kenapa tidak Tuhan sendiri saja yang menamakan sesuatu? Kenapa Tuhan menyuruh Adam untuk menamakan segala sesuatu? Apakah Tuhan begitu sibuknya? Saya rasa Adam disuruh untuk menamakan nama semua makhluk hidup karena Adam diberikan kuasa untuk menciptakan, berkreatifitas. Bukankah manusia diciptakan serupa dengan Allah? Jadi manusia diperbolehkan untuk memberikan nama kepada semua makhluk.

Kalau Anda berpikir bahwa memberikan nama kepada semua makhluk adalah pekerjaan yang mudah, Anda bisa menanyakan kepada kenalan Anda berapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk memilihkan nama untuk anak mereka. Mengingat begitu banyaknya nama yang sama, kebanyakan orang tua sekarang memilihkan nama untuk anak mereka nama yang unik. Saking tidak mau sama-nya, nama-nama yang sulit dieja pun dipilih , seperti Leszczynska atau Farquharson (Susah, yah?)

Bayangkan ketika Anda diberikan sebuah kekuasaan untuk boleh memberikan nama kepada anak sahabat dekat Anda. Tentu Anda tidak akan sembarangan memilih nama. Sungguh susah untuk memberikan nama kepada makhluk hidup karena kita akan mengeluarkan usaha, pemikiran, kreatifitas, harapan, masukan, pertimbangan buruk, dan banyak faktor lain. Kenapa? Karena Anda tentu berharap nama yang Anda berikan akan memberikan kuasa dalam hidup anak tersebut.

Kata orang, nama biasanya menjadi perwujudan dari sikap seseorang. Banyak sekali pasangan yang menamakan anak mereka seperti tokoh-tokoh panutan di Kitab Suci. Namun nama yang indah agaknya belumlah menjadi jaminan untuk hidup yang murni. Dalam Alkitab, nama Ananias berarti Allah yang memberikan, sedang Safira berarti yang cantik, yang jelita. Namun sayang, sikap perilaku mereka tidak sesuai dengan nama yang mereka sandang. Sikap mereka penuh dengan ambisi, tipuan dan akhirnya mereka meninggal karena melecehkan Roh Kudus.

Bagaimana dengan Anda?
Pernahkah Anda menanyakan kepada orang tua Anda, kenapa orang tua Anda memberikan nama tersebut kepada Anda?
Pernahkah Anda mengetahui apa harapan-harapan orang tua Anda saat mereka memberikan nama tersebut kepada Anda?
Sudahkah Anda hidup dan memenuhi harapan-harapan mereka?
Pernahkah Anda bertanya kepada Tuhan kenapa Tuhan memberikan nama tersebut kepada Anda?

Wednesday, June 20, 2012

Kejutan dari Tuhan

Semua orang menyukai kejutan (dalam cara dan maksud yang positif) Tidak sedikit kejutan memberikan warna dalam hidup kita. Bahkan kita pun terkadang menunggu-nunggu datangnya kejutan dari orang lain.

Dalam segi iman, karena kita adalah anakNya, dan Ia adalah Bapa kita. Sama seperti seorang ayah yang suka membahagiakan anaknya dengan memberi kejutan, maka Bapa kita di Surga pun sama. Ia suka memberikan kita kejutan.

1. Kejutan adalah cara kerja Tuhan untuk menuntun kita kepada tujuanNya
Ketika Abraham diminta Tuhan untuk pergi ke sebuah tempat yang dikehendaki Tuhan, Abraham sama sekali tidak mendapatkan petunjuk sama sekali tentang tempat yang dituju. Tidak ada informasi sama sekali tentang cuaca, tingkat kejahatan, populasi penduduk, gersang atau subur, atau lainnya. Tidak sama sekali. Meski demikian Abraham hanya mengerti bahwa Tuhan menyuruhnya pergi. Rinciannya akan diberitahukan kemudian.

Jika Anda saat ini sedang menantikan Tuhan untuk memberikan perintah, Anda tidak akan pernah menjadi pihak yang membuat langkah awal dalam menaati kehendakNya. Anda hanya perlu bersiap diri untuk mempercayai rencanaNya, mengetahui bahwa hal tersebut akan dipenuhi oleh banyak kejutan. Karena kejutan adalah merupakan bagian cara kerja Tuhan dalam hidup kita.

2. Kejutan akan memperbesar kapasitas iman kita
Ketika Anda melihat adanya unsur kejutan yang datangnya dari Tuhan, Anda harus bersiap menghadapinya karena kalau tidak, bisa jadi Anda akan berlari ke arah yang berlawanan. Terkadang rencana Tuhan akan membuat Anda takut,. Anda akan diintimidasi oleh tuntutan-tuntutan ilahiNya. Bisa jadi Anda dikecewakan oleh perintahNya.

Bisa jadi Tuhan memberi Anda jawaban tidak! tunggu! berdiam dirilah dahulu! Dan Anda tergoda untuk membantah atau setidaknya menegosiasikan hal tersebut dan bisa jadi Anda marah kepada Tuhan. Tetapi ketika Anda percaya kepada Tuhan dalam iman. Iman akan selalu berkata "Saya dapat melakukan hal tersebut, Tuhan. Saya mempercayaiMu. Saya tidak mengerti, tetapi saya percaya penuh kepadaMu. Mari kita lakukan ini."

Sial untuk Anda bahwa kehendakNya bagi hidup Anda akan penuh dengan kejutan-kejutan. Ia memiliki lebih banyak rencana untuk hidup Anda dalam pikiranNya jauh lebih daripada apaa yang bisa kita pikirkan untuk diri kita sendiri. Beberapa kejutan Tuhan mungkin menggerakkan kita untuk keluar dari zona nyaman kita. Atau mungkin kita pindah lintas budaya dan lintas negara yang membutuhkan tingkatan iman yang lebih tinggi.

Berhati-hatilah dengan perasaan terlalu mantap di mana Anda berada saat ini, baik secara fisik, emosional, geografis, rohani atau iman. Jika Tuhan menginginkan Anda pindah, bersiaplah untuk bekerjasama denganNya, apa pun resikonya. Jika ia menuntun Anda untuk berubah, maka berubahlah. Kejutan-kejutan yang datangnya dari Tuhan selalu memperbesar kebutuhan Anda akan iman.

3. Melangkahlah di dalam iman untuk rencana Tuhan
Beberapa tahun lalu, ketika saya sedang mencari tempat kerja yang baru, saya sempat berpikir bahwa mungkin saya hanya membutuhkan 1-2 bulan saja untuk dapat menemukan tempat kerja baru. Namun kenyataannya, saya membutuhkan 6.5 bulan untuk mencari tempat baru. Dan ya, itu adalah 6.5 bulan terlama saya menganggur. Sungguh berat saya menjalani hari demi hari. Sudah sekitar 75 lamaran yang saya ajukan dan tidak ada jawaban sama sekali. Jawaban Tuhan untuk saya adalah "TUNGGU dan BERSABAR!"

Ketika Tuhan menjawab doa saya setelah 6.5 bulan yang melelahkan akibat stress dan doa, ajaibnya Tuhan memberikan saya hingga ada 8 tempat kerja yang menginginkan saya bekerja secepatnya. Karena bingung, saya meminta jawaban Tuhan lagi dan ia mengarahkan saya kepada satu tempat dari 8 pilihan tempat kerja yang ada.

Jujur, pada hari pertama saya melangkahkan tempat di kantor baru pun, saya masih sempat berpikir bahwa rasanya salah sekali Tuhan menempatkan saya di kantor tersebut. Tetapi tampaknya justru Tuhan membentuk iman saya di kantor baru ini. Yang saya lakukan hanya berserah dan melangkah dalam iman. Saya hanya mencoba taat. Dan rencana Tuhan tidak pernah salah. Setidaknya ketaatan saya bisa membawa saya jalan-jalan ke luar negeri beberapa kali bersama kantor yang sekarang. Melangkah dengan iman bisa jadi membuat kita merasa salah tempat, tetapi ketika Anda menyerahkan semuanya dalam iman Anda kepada Tuhan, percayalah, Dia dapat membenarkan Anda.

4. Ketaatan selalu menumbuhkan pertumbuhan
Ketika Anda taat kepada Tuhan, Dia akan mendorong akar-akar iman Anda menjadi semakin dalam. Dan ketaatan itu akan merangsang setiap pertumbuhan dalam setiap aspek kehidupan Anda. Kita bertumbuh secara rohani, secara fisik, secara emosional dan yang paling penting adalah secara rohani. Kita bertumbuh dalam percaya kepadaNya, dan hubungan kita denganNya diperkuat dan diperbaharui setiap hari.

Tuesday, June 19, 2012

Ketika waktunya telah datang!!!


Anda tentu tahu almarhum Michael Jackson. Kemarin ini, kebetulan, ayah saya sedang menonton film "This Is It", sebuah film dokumenter tentang Michael Jackson sebelum ia meninggal.

Saya pun sebenarnya tidak sengaja ikut menonton film tersebut karena menghabiskan makanan saya di ruang tengah.

Karena saya menyukai musik, saya ikut menonton film tersebut. Saya sadar bahwa orang-orang yang berada sebagai pendukung Michael Jackson pastilah sangat berbakat, atau setidaknya mereka sudah yang 'terbaik' di bidang mereka.

Entah itu pemain gitarnya, pemain drumnya, penata panggung, tata busana, pengatur cahaya, dokumenter. Maksudnya, ini Michael Jackson, King of Pop, loh! Tidak sembarang orang bisa sepanggung dengan dirinya.

Tentu saja sudah pasti menjadi keinginan setiap orang untuk bisa sepanggung dan bermain musik bareng dengan sang 'Raja Pop'. Bisa menjadi penari latarnya saja sudah keren! Saya rasa kalau pun Anda bertanya kepada setiap pemusik apa yang akan mereka lakukan untuk bisa bermain satu panggung dengan Michael Jackson, saya yakin jawabannya adalah mereka akan melakukan apa saja. Mereka akan latihan gila-gilaan dan lainnya apabila mereka diberikan kesempatan itu.

Saya akan kesampingkan sedikit tentang Michael Jackson ini dan mengambil tema tentang apa yang harus dilakukan. Permasalahannya, menurut saya, bukan begitu cara mainnya. Kita tidak bekerja keras setelah kesempatan datang kepada kita. Justru sebaliknya, kesempatan akan datang kepada kita setelah kita bekerja keras. Anda tidak percaya? Mari kita bicara tentang Orianthi. Sekedar informasi saja, Orianthi adalah salah satu gitaris wanita pengiring konser-konser Michael Jackson dan dia juga memiliki album sendiri.

Menurut Anda, berapa jam yang telah dihabiskan Orianthi kecil untuk bermain di kamarnya sebelum dia melakukan pertunjukkan di pentas sekolahnya semasa SMP? Beranjak SMA, menurut Anda, berapa banyak waktu yang dia habiskan untuk bermain pertunjukkan di klub dan dia dapat menjadi pemain pengiring konser-konser yang kurang ternama? Dan berapa banyak pertunjukkan konser yang kurang ternama yang harus dia lakukan sebelum dia dapat bermain sebagai pemain tambahan di belakang panggung yang lebih besar? Dan ingat, setelah semuanya ini, belum tentu datang kesempatan dia dapat bermain satu panggung dengan Michael Jackson.

Mari kita beralih ke Daud. Entah sudah berapa kali Daud melawan singa dan beruang dan binatang buas lainnya sendirian sebelum dia mengalahkan Goliath di depan umum. Dia tahu bahwa dia dipersiapkan untuk sesuatu ketika dia melawan binatang-binatang buas itu. Dia tidak tahu kalau nantinya dia harus melawan Goliath. Daud hanya menyadari ada panggilan khusus untuk dirinya, dan dia perlu untuk menaruh iman dengan tanggung jawab hari ini dan mempersiapkan untuk kesempatan yang akan datang esok hari.

--------------

Amsal 18:16 versi saya kurang lebih mengatakan seperti ini "Bakat seseorang memberikan ruang yang lebih luas untuk dirinya, dan akan membawa dia ke hadapan orang-orang besar."

Permasalahannya, kebanyakan dari kita menghabiskan hidup kita berdiam di kamar kita yang nyaman, menunggu seseorang mengetuk pintu kamar kita dan kemudian memberikan kita kesempatan. Menurut ayat ini, bakat dan talenta Anda-lah yang membuatkan ruang panggung Anda sendiri. Dari talenta dan bakat ini lah yang memungkinkan Anda bertemu dengan orang-orang yang lebih besar yang memiliki passion yang sama dengan Anda.

Orianthi bisa bertemu dengan Michael Jackson yang juga memiliki passion di bidang musik. Bahkan Michael Jackson pun bisa bertemu dengan orang-orang besar lainnya diluar bidang musik seperti presiden, Paus, pemimpin-pemimpin negara lainnya dan banyak orang besar lainnya.

Orang-orang seperti Orianthi ini bukanlah orang yang bekerja gila-gilaan setelah kesempatan datang kepadanya. Orang-orang seperti Orianthi inilah yang mau melakukan proses persiapan Tuhan jauh sebelum kesempatan bermain dengan Michael Jackson datang. Dan ketika momen itu datang, BAM! Mereka tahu di dalam hati mereka ... inilah saatnya. This is it!

Friday, June 15, 2012

Belajar dari masa lalu kita

"Dua tahun saya dipenjara. Awalnya hanya karena diajak teman untuk mencuri . Namun naas, teman saya meninggal di tangan massa. Saya beruntung saya bisa terhindar dari amukan masa. Masa-masa di penjara? Ingin mati rasanya.

Mengetahui saya keluar dari penjara, tidak ada lagi anggota keluarga saya yang mau menerima saya. Orang tua saya pun tidak lagi mau menganggap saya sebagai anak. Kakak saya pun mendukung karena ia malu memiliki adik seorang penadah barang curian. Saya pergi dari kampung halaman saya beberapa tahun lalu. Dan disinilah saya sekarang, berusaha menyambung hidup dengan menjual bakmi gerobak.

Berusaha bertahan hidup dan berusaha mendapatkan maaf dari keluarga saya. Saya rasa yang kedua yang lebih susah ketimbang hanya bertahan hidup. Saya hanya berharap ada kesempatan lagi yang diberikan kepada saya. Saya rindu dengan keluarga saya. Dengan omelan ayah, dengan belaian Ibu. Dengan candaan kakak. Saya tahu saya salah. Jalan yang pernah saya ambil salah. Namun apakah Tuhan begitu kejamnya sehingga pintu maaf tidak lagi terbuka untuk saya?"

----------------------

Dan saya pun sibuk menghabiskan dengan lahap bakmi yang dijual oleh tukang bakmi tersebut. kalau Anda meneteskan mata karena membaca cerita di atas, lebih baik seka air mata Anda karena cerita di atas murni fiktif karangan saya semata. Mungkin kehidupan Anda di masa lalu tidaklah seberat cerita fiktif di atas atau mungkin lebih berat. Yang saya tahu bahwa tidak ada orang yang tidak memiliki kesalahan di masa lalu dan tidak tertutup kemungkinan bahwa orang akan memiliki kemungkinan mengambil keputusan yang salah di masa depan. Di artikel blog kali ini, saya ingin membahas sedikit tentang masa lalu.

Tidak peduli seperti apa Anda di mata orang-orang lain sekarang ini, setiap orang memiliki sisi gelapnya sendiri
Masa lalu saya pun bisa dibilang tidak selalu indah. Tidak, saya belum pernah membunuh orang atau tindakan-tindakan kejahatan pidana atau perdata hingga saat ini. Namun, ada masa-masa kelam dalam hidup saya. Ada banyak keputusan-keputusan yang saya ambil dan ternyata salah dan tidak benar di hadapan Tuhan dan manusia. Saya mungkin juga mengecewakan banyak orang di sekitar saya, seperti orang tua, teman baik, rekan kerja, keluarga, pasangan dan lainnya.

Benar bahwa kita semua berdosa sejak lahir, karena alamiah dan karena pilihan-pilihan kita yang tidak benar. Di tempat yang paling dalam, di hati kita, saya rasa sebaik apa pun orang, hati kita benar-benar bejat. Kita meraba-raba dalam kegelapan dalam menemukan jalan keluar dari kebutaan jiwa kita. Mungkin tidak semua orang mau terbuka dalam menceritakan masa lalu mereka yang kelam. Mungkin mereka malu, merasa tidak perlu menceritakan, lebih aman dan nyaman ketika hanya diri mereka yang tahu masa lalu mereka.

Apa pun masa lalu Anda. Seberapa kelamnya. Saya yakin Tuhan memiliki rencana untuk Anda dan saya. Dia dapat menggunakan masa lalu Anda yang kelam untuk melakukan kebaikan rencanaNya. Percayalah, kalau Anda mengenal saya sepuluh tahun ke belakang saja, Anda akan melihat sisi gelap saya kehidupan saya yang bisa dikatakan 'gelap'. Anda tidak akan menemukan tulisan-tulisan positif seperti yang ada di tulisan blog saya sekarang. Hanya kasih karunia Kristuslah yang akhirnya merubah saya hingga saya seperti ini ... dan semua dilakukannya lewat masa lalu saya.

Apa pun kesalahan yang Anda lakukan di masa lalu. Tidak ada seorang pun yang TIDAK memiliki pengharapan di dalam Tuhan
Tidak ada satu dosa atau pun keterikatan apa pun di dunia ini yang dapat menghalangi Anda kepada kasih karunia Tuhan, kecuali Anda sendiri. Ketika Anda menyadari Anda melakukan kesalahan, mau datang kepadaNya untuk melakukan perubahan secara tulus. Tuhan akan memberikan kepada Anda hidup baru. Dia akan menjadikan Anda baru. Ya, mungkin butuh waktu untuk memproses hidup Anda menjadi baru.

Selalu ada pengharapan ketika Anda mau berlutut secara rohani ke hadapanNya. Lucunya, saya rasa Tuhan senang membuat kita lelah dan berlutut di hadapanNya. Tuhan senang melihat kita mau berserah dan mengandalkan kekuatanNya ketimbang kita sekuat tenaga mengandalkan kekuatan kita sendiri. Saya sendiri, terlepas dari apa pun kesalahan dan dosa yang saya perbuat pada hari ini, selalu dan pasti, mendapatkan pengharapan baru ketika saya berdoa kepadaNya tidak peduli seberapa malunya saya di hadapanNya.

Sekelam apa pun masa lalu Anda, siapa pun dapat memulai permulaan baru dengan Tuhan
Kalau orang bijak mengatakan "Tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar", maka saya rasa kalimat yang tepat untuk paragraf ini adalah "Tidak pernah ada kata terlambat untuk mulai melakukan sesuatu yang benar." Ketika Anda berlutut di hadapan Tuhan dan mengakui Anda salah, Anda mendapati Anda menghadapi kenyataan akan kesalahan yang Anda perbuat.

Jangan terpaku dan membuang waktu pada masa lalu Anda.
Jangan terpaku dan membuang waktu hubungan pacaran / pernikahan Anda yang gagal.
Jangan terpaku dan membuang waktu pada diri Anda yang dahulu.

Taruh pengharapan Anda kepadaNya. Kenapa? Karena pengharapan yang kita berikan kepada Tuhan artinya memberikan kuasa kepada Tuhan agar Dia mau bekerja memberikan kita jawaban dari pengharapan di hari esok yang lebih cerah, dimana dosa-dosa kita diampuni. Hal yang memalukan dihapuskan. Keterikatan kita dilepaskan. Kita tidak lagi terbelenggu pada masa lalu kita. Kasih karuniaNya akan memampukan kita untuk berjalan. Dan dia mau kita berjalan mengikuti cerita yang telah Dia persiapkan untuk kita.

----------------------

Benar bahwa terkadang saya masih terbelenggu dengan sesuatu yang berasal dari masa lalu saya. Mungkin Anda pun begitu. Mungkin hal tersebut adalah rasa takut, rasa malu, rasa sedih, keterikatan Anda dengan apa pun kecanduan Anda dan Anda dilumpuhkan oleh karena hal itu. Mungkin Anda tidak bisa berpikir positif.

Saya selalu mengatakan bahwa berpikir positif itu lebih susah ketimbang berpikir negatif. Apabila Anda masih terikat dengan sesuatu dari masa lalu Anda. Jangan biarkan pikiran-pikiran negatif itu mengikat Anda karena di sekeliling Anda ada banyak orang-orang yang lebih tidak layak mendapatkan kasih karunia Tuhan ketimbang Anda, tetapi hei, Tuhan dengan kasihNya membawa mereka keluar dari lubang dosa mereka.

Jika Tuhan dapat merubah hidup mereka, Anda pun mendapatkan kesempatan yang sama besar dengan mereka. Kesesatan kita yang membuat kita takut. Dan anugerah Tuhan lah yang membebaskan kita dari rasa takut itu. Ketika Anda merasa masa lalu Anda mengikat Anda, sekarang saatnya Anda datang kepada Tuhan. Berlutut kepadaNya, meminta kasih karuniaNya dan biarkan Dia memimpin hidup Anda.

God Is Able

"Ketika Anda mengatakan Tuhan tidak bisa membantu Anda. Pertanyaan saya untuk Anda, adalah ... Siapakah yang bisa?"

Banyak orang percaya namun mereka tidak percaya. Banyak orang datang ke gereja setiap minggunya berharap untuk bisa lebih percaya.

Terkadang hanya di saat hari minggu saja segi spiritual kita terasah dan semua itu hilang di hari selasa. Terkadang, iman kita hanya bertahan untuk 1 hari saja.

Kenapa? Karena mungkin sebenarnya kita tidak percaya. Kita tidak bermaksud tidak percaya, namun logika, kesibukan dan juga pemikiran kita yang mencoba untuk tidak percaya.

Mata kita terbutakan oleh pemikiran logika kita dan kita membentuk benteng pemikiran kita sendiri sehingga apa pun kabar baik yang masuk ke dalam kita, perlahan-lahan benteng pemikiran kita mencoba untuk menolaknya. Mencoba untuk mengingkari itu, karena kita tidak berusaha untuk percaya. Kita percaya namun di saat yang sama kita juga tidak percaya. Khawatir? Tenang, Anda bukan yang pertama tidak percaya kepada Tuhan. Musa pun pernah dalam posisi ini.

Bilangan 11:21-23
11:21 Tetapi kata Musa: "Bangsa yang ada bersama aku ini berjumlah enam ratus ribu orang berjalan kaki, namun Engkau berfirman: Daging akan Kuberikan kepada mereka, dan genap sebulan lamanya mereka akan memakannya!
11:22 Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup? Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup?"
11:23 Tetapi TUHAN menjawab Musa: "Masakan kuasa TUHAN akan kurang untuk melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah firman-Ku terjadi kepadamu atau tidak!"

Menarik melihat Musa beradu debat dengan Tuhan. Musa menggunakan akal logikanya untuk mendebat Tuhan. Kenyataannya hanyalah satu, Bangsa Isreal menginginkan daging dan Tuhan berkata bahwa Ia akan menyediakannya. Tetapi Musa mendebat semua itu karena dia tidak melihat bagaimana bisa 600.000 orang diberi makan daging sedangkan tidak ada binatang di sekitar mereka.

Hal ini mungkin terlihat sepele, tetapi perhitungan Musa didasarkan oleh estimasi yang berdasarkan logika, dan untuk Tuhan, logika bukanlah temanNya karena Tuhan tidak memiliki kekuatan yang terbatas. Kenyataannya, sebenarnya pernyataan Musa sebenarnya bisa dibilang kurang ajar. Musa menyerang Tuhan, karena ketika kita membatasi kemampuan Allah menurut logika kita, itu menghina kemampuan-Nya. Hal ini sama seperti membatasi kekuasaan Allah yang tidak terbatas ke tempat yang telah dibangun oleh imajinasi kita yang terbatas.

Sayangnya banyak orang berpikir bahwa situasinya terlalu besar untuk bisa diatasi oleh Tuhan. Tampaknya seakan-akan manusia memiliki sifat dasar dan tendensi dalam diri kita untuk merasakan bahwa masalah-masalah yang sekarang kita hadapi terlalu besar untuk Tuhan ikut campur di dalamnya.

Situasi finansial Anda begitu besar, sehingga tampaknya Tuhan tidak dapat membantu keuangan Anda.
Penyakit Anda begitu parah, sehingga tampaknya mustahil untuk Tuhan menyembuhkan itu.
Pernikahan Anda begitu kacau balau sehingga tampaknya tidak mungkin untuk Tuhan mengembalikan pernikahan itu ke arah yang lebih baik.
Keterikatan / kecanduan Anda terhadap sesuatu begitu lekatnya sehingga tampaknya Tuhan tidak mampu melepaskan Anda dari kecanduan itu.
Teman-teman dan anggota keluarga Anda begitu jauh dari Tuhan sehingga tidak mungkin Tuhan bisa meraih mereka.

Bukankah pemikiran-pemikiran yang saya tulis di atas kurang lebih sama seperti pemikiran Musa saat ia meminta daging kepada Tuhan? Kita membatasi pemikiran kita sendiri kepada hal yang berdasarkan logika. Dan ketika logika kita berkata tidak mungkin, hidup kita pun berhenti di titik 'tidak mungkin tersebut.' Sayangnya, kekuatan Tuhan tidak masuk di akal manusia dan Anda harus terbiasa dengan hal ini. Dan hal ini adalah hal yang menakjubkan.

Karena Dia bisa mengembalikan jalan Anda dengan cara yang tidak masuk akal.
Dia bisa menyembuhkan pernikahan Anda dengan cara yang tidak masuk akal.
Dia bisa mematahkan kuasa dosa dalam hidup Anda dengan cara yang tidak masuk akal.
Dia bisa menyelamatkan hidup orang-orang yang Anda rasa tidak bisa diselamatkan dengan cara yang tidak masuk akal.

Apa pun situasi yang Anda hadapi saat ini, Anda tidak terlempar dari jangkauan tangan Tuhan. Anda tidak akan dan tidak pernah menjadi orang pertama yang akan bisa mematahkan kuasa dan kekuatan Tuhan. Mungkin semua hal terlihat mustahil bagi Anda, tetapi jangan pernah lupa bahwa apa yang mustahil bagi Anda adalah kesempatan bagi Tuhan untuk menggunakan ke-mustahil-an itu menunjukkan bahwa Dia yang berkuasa atas segalanya.

Monday, June 11, 2012

(Mencoba) Mendengar Suara Tuhan

Entah sudah berapa juta kali saya iri (dari segi positif) dengan beberapa teman rohani saya yang memiliki karunia dapat mendengar suara Tuhan / Roh Kudus.

Saya selalu penasaran seperti apa rasanya mendengar suara Tuhan. Saya iri dengan tokoh-tokoh besar di Alkitab pun dapat mendengar suara Tuhan (secara verbal).

Menurut saya, salah satu kemampuan terbesar dari setiap manusia di dunia ini yang harus diasah terus menerus adalah kemampuan mendengar. Khususnya mendengar suara Tuhan.

Dan saya yakin dibutuhkan latihan yang secara terus menerus untuk dapat apa yang Dia katakan dalam setiap musim kehidupan kita.

Apalagi, kita hidup di dunia yang penuh dengan banyak kebisingan dan juga gangguan. Hal-hal tersebut dapat membuat kita lebih susah untuk bisa mendengarkan suara Tuhan. Atau setidaknya dengan begitu banyaknya suara di sekitar kita, kita bisa menyalah-dengarkan suaraNya.

Anda pernah berada dalam kondisi dimana ada seseorang yang mengenakan bunyi ringtone handphone yang sama persis dengan Anda, sehingga Anda mengira handphone Anda yang berbunyi? Beberapa kali saya berada di dalam kondisi seperti itu. Ketika Anda dalam kebisingan seperti itu, agak sulit untuk Anda untuk mengetahui mana suara yang "milik" Anda.

Di dunia sekarang ini, kita punya masalah yang sama seperti bunyi handphone di atas dalam mendengar suara Tuhan. Ketika kita memiliki satu masalah, dan semua orang tampaknya ingin membantu kita dengan memberi saran, kita semakin bingung, suara siapa yang harus kita turuti atau pikirkan?

Kita hidup di dunia yang penuh dengan suara mulai dari kita tidur hingga kita bangun lagi. Bahkan kita sendiri yang mengisolasi diri kita dengan lagu, musik, berita, gosip, kritik, iPod, dan lainnya. Kita tidak memiliki waktu untuk tenang. Karena banyaknya suara yang masuk ke dalam otak dan hidup kita, agak susah memastikan apakah suara yang datang kepada kita benar suara Tuhan, suara kita sendiri ataukah suara Iblis.

Ketika Anda memutuskan untuk kabur dari kebisingan tersebut dengan mengambil liburan selama beberapa hari, keadaan tersebut tidak akan berubah. Ya, mungkin hal tersebut akan sedikit memberikan perbedaan dan perubahan untuk Anda. Kenapa, karena belum tentu tempat liburan Anda adalah tempat liburan yang sunyi. Kebanyakan kita mengambil liburan ke tempat yang kurang lebih sama bisingnya.

Dan ketika kita menyelesaikan liburan, kita mendapati diri kita kembali ke tempat yang sama kita pergi dengan kebisingan yang nyata, tuntutan-tuntutan hidup yang nyata, dan gangguan-gangguan yang nyata. Dan di tempat yang bising itulah kita berusaha untuk mendengar suara Tuhan. Saya pernah berpikir, mungkin untuk bisa mendengar suara Tuhan, saya perlu pergi ke goa-goa, atau pulau yang tidak berpenghuni, atau pergi ke gunung selama berminggu-minggu, atau ikut retret ke tempat yang benar-benar sepi.

Tetapi saya tidak melakukan itu, untungnya. Kenapa? Karena saya yakin, Tuhan yang berkata-kata kepada mereka yang berada di gunung, di pulau tidak berpenghuni, di goa-goa adalah Tuhan yang sama yang berbicara kepada saya di tengah kebisingan hidup saya. Kalau kita ingin mencoba mendengar suaranya, yang perlu kita lakukan adalah menyaring semua suara-suara yang ada dan menyatukan frekuensi kita dengan frekuensi-nya Tuhan. Mungkin kita perlu berdoa lebih sering di sebuah tempat yang memungkinkan kita lebih rileks dan tenang seperti gereja atau taman yang sepi. Betapa pun bisingnya hidup yang Anda miliki. Tuhan tetap berbicara kepada Anda. Setiap hari bahkan. Bahkan sekarang. Bahkan ketika Anda membaca blog ini pun, Tuhan berbicara kepada Anda.

Sedikit cerita. Saya pernah kehilangan anjing saya di siang hari. Di tempat saya tinggal, cukup banyak rumah yang memelihara anjing yang jenisnya sama seperti anjing peliharaan saya. Dengan keadaan panik, pikiran carut marut entah kemana, kekhawatiran yang menggila, dengan semua kebisingan yang ada. Ketika saya terus memanggil nama anjing peliharaan saya, saya bisa tahu itu adalah suara anjing peliharaan saya. Saya yakin itu suaranya. Kenapa? Karena saya mengenal suaranya. Apakah Anda mengenal suara Tuhan Anda? Bisa jadi kita yang kurang peka terhadap suaranya.

Ya, saya pun masih berusaha mendengar suara Tuhan hingga hari ini. Tetapi sesusah dan sebising apa pun keadaan, bukan berarti hal tersebut tidak mungkin. Justru kesusahan dan kebisingan inilah yang membuat Anda seharusnya untuk lebih giat mencari frekuensinya Tuhan dan lebih berusaha mendengar dan mengenali suaraNya.

Ketika Anda mendengar, mengenali dan mengetahui frekuensinya Tuhan, yang perlu Anda lakukan adalah menyimpan salurannya di hati dan jiwa Anda. Ingat, Dia selalu mengudara dan berbicara kepada Anda, ketika Anda tidak bisa mendengar suaraNya, bisa jadi antena Anda yang bermasalah.

Anggur Kehidupan

Yohanes 2:10 "... dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

Ayat di atas menjadi tamparan untuk saya ketika saya saat teduh kemarin malam.

Dikatakan bahwa bukankah setiap dari kita terbiasa untuk menyajikan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, kita akan menyajikan yang kurang baik?

Sadar tidak sadar, kita seringkali melakukan hal tersebut, termasuk saya.

Dari segi pekerjaan, kita cenderung melakukan yang terbaik yang kita bisa lakukan dalam masa percobaan 3-6 bulan pertama.

Kita datang tepat waktu, pulang sedikit lebih telat dengan harapan atasan kita akan menganggap kita baik. Dan seringkali setelah kita diterima sebagai karyawan permanen, kita mulai menyajikan yang kurang baik. Kita datang telat, pekerjaan sering tidak kita selesaikan dan lain sebagainya.


Dari segi hubungan kita dengan pasangan, pada masa pendekatan kita cenderung menyajikan yang terbaik dari diri kita sendiri kepada calon pasangan. Mulai dari perhatian yang sangat ekstra, membawa calon pasangan ke tempat-tempat terbaik, mengantar - jemput calon pasangan dimana pun dan kemana pun mereka mau. Dan setelah calon pasangan resmi menjadi pasangan kita, kita cenderung menyajikan yang kurang baik. Kita tidak terlalu sering memuji mereka, kita tidak menyimak mereka, kita malas mengantar - jemput mereka dan lain sebagainya. Itu alasan kenapa pasangan yang sudah menikah mengatakan "Dulu, waktu pe-de-ka-te, dia nggak begini. Dia nggak begitu, loh, tre."


Dari segi iman kita kepada Tuhan pun begitu. Kita mendekati Tuhan dengan semangat berapi-api pada awal-awal kita lahir baru, atau sedang dalam tahap perkenalan dengan Tuhan. Atau disaat kita menginginkan sesuatu dari Tuhan, kita memberikan yang terbaik kepada Tuhan. Kita memberikan perpuluhan lebih besar, kita berdoa lebih lama. Dan setelah kita dapat, kita cenderung lupa akan kebaikan Tuhan dan kita kembali ke hidup kita yang lama.


Sama seperti ayat di atas, bukankah seharusnya, kita menyajikan selalu anggur yang selalu baik dalam hidup kita. Setiap saat. Setiap waktu. Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda selalu menyajikan anggur yang selalu baik? Atau setidaknya mencoba untuk menyajikan anggur yang selalu baik dalam setiap aspek kehidupan Anda?

Friday, June 8, 2012

Met My Blind Newborn Puppy : Rudolf.

I Believe that every animals can communicate quite well. And they do. - Tre Haushinka

Lihat foto di sebelah dan kenalkan anak anjing saya. Namanya Rudolf. Usianya baru sekitar 3 minggu saat ini. (baru saja saya mengambil fotonya)

Sejak pertama kali lahir dari induknya, saya dan keluarga menyadari bahwa Rudolf jarang sekali bergerak. Berbeda dengan 3 anak anjing lainnya yang sudah bisa bergerak kesana kemari atau setidaknya membuat suara "nguik-nguik", Rudolf tetap saja diam.

Menyadari ada keanehan, kakak saya dan saya bergegas membawa Rudolf untuk diperiksa. Dan hasilnya cukup mengagetkan bahwa Rudolf ternyata tidak memiliki bola mata alias cacat buta permanen sejak lahir.

Tentu, kami sekeluarga sedih sekali. Apalagi melihat Rudolf sering sekali menabrak segala sesuatunya saat dia berjalan. Dan terkadang ia susah sekali untuk bisa menyusu kepada induknya. Tidak terbayang bagaimana nanti ketika Rudolf sudah agak besar. Bisakah dia melihat makanannya nanti? Apakah nanti ketika kami memanggilnya, dia bisa tidak menabrak sana-sini? Entahlah.

Terkadang saat saya menaruh Rudolf di atas ranjang saya untuk bermain dan melihat dia mengendus-ngendus atau mencoba menggigit ekornya, saya merasa sedih. Benar-benar sedih. Sehingga akhirnya saya bermain dengan Rudolf saja untuk menghilangkan kesedihan saya. Saya biasanya membiarkan dia megiggit jemari saya dan dia pun tidak mau melepaskan jemari itu. Sungguh lucu melihatnya. Dalam hati saya sempat bertanya kepada Tuhan, kenapa di dunia ini perlu ada perbedaan. Tetapi apa pun itu, saya yakin ciptaan Tuhan tidak pernah tidak memiliki arti.

Saya yakin ada banyak binatang lain yang dibuang dan disiksa oleh manusia karena alasan bosan, mengganggu, iseng, tidak mau mengurus, dan alasan lainnya. Sama seperti anak haram, anak tersebut dibuang, tidak diinginkan dan terkadang dibunuh untuk meringankan beban. Namun bagaimanapun keadaan Rudolf, kami sekeluarga sepakat untuk membesarkan Rudolf walaupun dia tidak bisa melihat, kami yakin pasti Rudolf memiliki kelebihan lain, entah fisik yang lebih kuat atau penciuman yang lebih hebat ketimbang anjing lainnya. Apa kelebihan Rudolf, kami belum tahu. Satu hal yang pasti, Rudolf adalah anggota keluarga kami sekarang.

Melihat keadaan Rudolf, setidaknya membuat saya bersyukur saya bisa melihat. Tidak ada yang kurang dengan diri saya. Saya lahir secara sehat hingga hari ini.
Melihat keadaan Rudolf, saya menyadari pasti sungguh berat menjadi orang tua dari anak yang memiliki kecacatan fisik seperti kebutaan seperti Rudolf. Betapa saya memberikan simpati saya dan juga dukungan saya kepada para orang tua yang mau dan sabar membesarkan anak mereka yang memiliki kecacatan fisik. Lima jempol untuk Anda sekalian para orang tua.
Melihat keadaan Rudolf, saya yakin Rudolf akan menjadi seekor anjing yang luar biasa. Yang tidak kalah dengan anjing sehat lainnya.

Ada sedikit cerita yang akan saya berikan untuk Anda. Saya mengutip cerita ini dari tempat lain, Judulnya :

Harga Anak Anjing yang cacat.
Di sebuah toko hewan yang menjual berbagai jenis anjing peliharaan, terpajang sebuah pengumuman yang menyatakan bahwa ada beberapa anak anjing berusia sebulan yang siap dijual. Melihat pengumuman itu, seorang anak laki-laki, masuk ke dalam toko kemudian bertanya, “Berapa harga anak anjing yang Anda jual?” kemudian sang pemilik toko menjawab, “Satu anak anjing bisa diberi harga 500 ribu sampai 700 ribu rupiah,”

Anak laki-laki itu kemudian mengambil beberapa lembar uang yang ada di dalam saku celananya, “Uangku hanya lima puluh ribu, apakah aku boleh melihat-lihat anak anjing yang Anda jual?”

Pemilik toko anjing itu tersenyum dan tidak keberatan, dia segera bersiul dan muncul beberapa ekor anjing yang berlarian menuju sang pemilik toko. Dari beberapa ekor anak anjing tersebut, ada salah satu anak anjing yang berjalan sedikit pincang dan tertinggal di belakang. “Anak anjing itu kenapa?” tanya sang bocah.

Sang pemilik toko kemudian menjelaskan bahwa anak anjing itu memang mengalami cacat fisik sejak lahir, pada salah satu kaki belakangnya. “Kalau begitu, aku mau membeli anak anjing itu,” kata sang anak laki-laki. “Aku sarankan agar kau tidak membeli anak anjing cacat itu, tetapi kalau kau menginginkannya, aku akan memberikan secara cuma-cuma,” ujar sang pemilik toko.

Wajah anak laki-laki itu tampak kecewa. “Aku tidak mau kalau Anda memberikan anak anjing itu secara cuma-cuma. Sekarang saya hanya punya uang lima puluh ribu, aku akan mencicil membayarnya dengan uang sakuku,” ujarnya dengan suara yang yakin dan mantap. “Nak, kenapa kau ingin membeli anak anjing cacat itu? Dia tidak bisa berlari dengan cepat, tidak bisa melompat dengan gesit dan bermain seperti anak anjing lainnya,” ujar sang pemilik toko.

Setelah terdiam beberapa detik, anak laki-laki itu menarik ujung celana panjang yang dia pakai. Tampak sepasang kaki yang terbuat dari bahan metalik, sepasang kaki palsu. “Aku juga tidak bisa berlari dengan cepat, tidak bisa melompat dengan bebas seperti anak-anak lainnya. Karena itu aku tahu bagaimana rasanya, dan anak anjing itu membutuhkan seseorang yang mengerti bagaimana rasanya menjadi sosok yang–aku lebih suka menyebutnya spesial dibandingkan cacat,” Pemilik toko langsung terharu dan mengatakan, “Aku akan berdoa agar anak-anak anjing yang lain bisa memiliki majikan sebaik dan sehebat dirimu, nak.”



-----------------------------------------------

Saya akan mencoba mengupdate postingan blog tentang Rudolf ini atau mungkin memposting foto-foto terbaru tentang Rudolf lewat twitter. Untuk teman-teman yang memiliki simpati terhadap Rudolf, saya ucapkan terima kasih banyak yah dan untuk teman-teman yang sudah memiliki teman piaraan di rumah, jangan lupakan mereka ya. Mereka butuh kasih sayang kalian juga. Tuhan Yesus Memberkati.

Thursday, June 7, 2012

[For Ladies Only] Sedikit banyak tentang pria


"Tre. I just dont understand boys! They too hard to predict! I cant understand the way they're thinking! Hell with 'em" #oops


Tidak hanya pria. Terkadang wanita pun juga susah dimengerti, kok.

Untuk para wanita, pria susah diselami (memang laut?) karena mereka, para wanita terkadang tidak mengerti apa, sih yang menjadi maunya pria?

Apa, sih yang ada di dalam pikiran mereka?
Sebentar, apakah benar mereka berpikir?
Jangan-jangan mereka tidak berpikir, tre.
Kalau mereka berpikir, kenapa mereka terlalu misterius?
Atau terlalu personal?
Atau memang ada pemikiran yang mereka tidak akan bagikan kepada kami, para wanita?

Saya ingin membagikan sedikit ilustrasi yang mungkin juga seringkali Anda alami bersama pasangan.

Seorang pria dan wanita sedang menghabiskan waktu berduaan dan keadaan menjadi sedikit hening.
Seringkali wanita menanyakan hal ini kepada sang pria. "Sayang, kamu mikirin apa?"
Jawab sang pria "Tidak ada. Sayang. Aku tidak mikirin apa-apa."
Namun sang wanita tidak menyerah. "Ayolah, apa yang sedang kamu pikirkan?"
Jawab sang pria "Serius. Tidak ada."

Para wanita berpikir hal ini tidak mungkin. Tidak mungkin pria tidak memikirkan apa-apa. Bagaimana mungkin seorang pria tidak memikirkan apa-apa? Wong, mereka juga manusia, bukan? Fakta sial untuk Anda para wanita, Ya! Para pria melakukan itu. (Setidaknya, mereka bisa melakukan hal tersebut.)

Benar bahwa pria dan wanita berbeda dan justru karena perbedaan ini yang membuat kita seringkali salah mengerti akan keinginan pasangan kita.
Kita seringkali salah mengerti akan pengharapan pasangan kita.
Kita seringkali salah mengerti akan hal-hal yang pasangan kita sukai juga.
Kebanyakan alasan wanita merasa bingung adalah karena mereka seringkali tidak mengerti apa yang menjadi kebutuhan sang pria.
Wanita cenderung lebih suka pria yang memperhatikan kebutuhan dirinya. #ayo.jujur


Pria butuh dukungan / semangat
Dukungan sangat berarti untuk pria. Anda tentu tahu istilah dibalik seorang pria yang hebat, ada wanita yang hebat. Pujian dan apresiasi yang ditunjukkan secara jujur dan tulus adalah bentuk dari dukungan dari wanita kepada pria.

Berikan dukungan kepada pria dengan mengingatkan siapa dirinya, apa hal-hal yang bisa dia lakukan, hal-hal positif yang telah dia kerjakan, ingatkan dia betapa dia sudah menjadi teman yang baik untuk Anda dan juga betapa dia ada untuk Anda disaat Anda mengalami kesusahan.

Dorong semangatnya dalam usaha dia melakukan hal-hal di bidang yang menurut Anda penting, entah apakah pria tersebut sedang mencoba menjadi seorang ayah yang baik, seorang pencari nafkah yang baik atau mungkin menjadi seorang suami yang lebih baik lagi untuk Anda.


Pria membutuhkan rasa hormat
Benar bahwa pria seharusnya menghormati wanita, tetapi bukan berarti pria juga tidak ingin dihormati oleh wanita. Pria juga menyukai bersama wanita yang dapat menghormati dirinya. Pria juga membutuhkan seseorang yang dalam beberapa area kehidupannya, sang wanita dapat menyentuh jiwanya dengan cara : menghormatinya.

Anda mau agar pria melakukan lebih untuk Anda, para wanita? Gampang. Hormatilah dia.
Apabila seorang pria merasa tidak dihormati, dia akan perlahan mundur. Dan ingat, karena dia seorang pria, akan sangat susah untuk seorang pria secara terang-terangan meminta dia ingin dihormati. Ini bertentangan dengan harga dirinya. Bagi seorang pria, sudah seharusnya juga untuk seorang wanita menghormati dirinya secara alami tanpa perlu sang pria mengatkaan dia ingin dihormati. Apabila seorang pria merasa tidak dihormati, terlepas apakah itu adalah perkataan atau perbuatan dari wanita yang tidak menghargai dirinya, maka hal tersebut harus dibenahi. Segera.

Untuk Anda, para wanita. Ketika pasangan Anda menjauh dari Anda dengan cara mereka meluangkan waktu lebih banyak ke pekerjaan, hobi mereka, atau meluangkan diri mereka jauh lebih banyak untuk berkumpul dengan teman-temannya. Anda sebaiknya segera sadar diri - mungkin Anda tidak terlalu menaruh respek kepada dirinya.

Apabila Anda yakin Anda tidak menaruh hormat kepada dirinya. Kumpulkan keberanian Anda dan bertanya apakah ada hal-hal yang telah Anda lakukan atau perbuat sehingga hal tersebut membuat dirinya merasa tidak dihargai. Tidak dihormati. Dan ya, ini saatnya Anda menyimak. Benar-benar mendengar dan menyimak jawaban dia. Dan kemudian, Anda harus bertindak.

Ucapkan juga terima kasih kepada dirinya untuk telah mau berbagi dan menceritakan kendala-kendala atau hal-hal yang mengganggu dirinya. Apabila si pria jujur dan Anda mendengarkan dan menyimak apa yang telah dia katakan dan Anda mulai mencoba untuk melakukan perubahan, hal ini dapat membuka kembali kesempatan agar hubungan Anda dengannya menuju level yang lebih baik lagi.


Pria butuh wanita yang dapat menjadi sahabatnya
Anda terkejut mengetahui bahwa pria juga membutuhkan seorang wanita yang tidak hanya bisa menjadi kekasihnya tetapi juga menjadi sahabatnya? Benar bahwa pria mungkin menyukai wanita yang bisa mengerti percakapan tentang bisnis, hobi, olahraga, otomotif. Karena di satu sisi dan saat yang bersamaan, seakan wanita tersebut bisa menjadi pria tetapi tetap juga seorang wanita.

Pria menyukai wanita yang bisa melakukan sesuatu yang seakan-akan membuat dia nyaman seakan-akan dia sedang pergi dengan teman hangoutnya tanpa menggunakan kalimat koma 'Aku ini perempuan. Aku ngga ngerti tentang sepakbola, aku nggak ngerti tentang otomotif, dsb"


Pria membutuhkan wanita yang mandiri
Pria menyukai seorang wanita yang tidak menganggap terlalu serius tentang dirinya atau kehidupan pribadinya. Pria membutuhkan wanita yang juga memiliki selera humor dalam diri mereka untuk menemani mereka. Sekarang jujur. Pria mana yang betah menghabiskan waktu dengan wanita yang 'high maintenance', dimana sang wanita hanya sibuk mengurusi rambutnya, sang wanita sibuk mengurusi make up yang dipakainya terlalu tipis atau terlalu tebal, sibuk mengurusi sepatu-sepatu hak tinggi Christian Louboutin atau Jimmy Choo yang sedang diskon, dsb.

Seorang wanita yang memiliki kemandirian diri yang sehat adalah seseorang yang menarik untuk para pria. Menurut saya, hal yang lebih membuat pria malas dalam membina sebuah hubungan dengan wanita atau menjalani kehidupan pernikahan yang kacau adalah ketika sang wanita idaman tersebut sangat bergantung kepada sang pria untuk setiap kebutuhan emosional dan seakan-akan tidak memiliki kemandirian sendiri. Pria akan rela mengeluarkan uangnya untuk seseorang yang dapat membuatnya dirinya nyaman, menjadi dirinya sendiri dan seorang teman hidup yang dapat membuatnya memiliki kepercayaan diri. Amin.

Wednesday, June 6, 2012

Playground!!!

"Jojo! Jangan naik sendirian. Nanti kamu kenapa-kenapa!" ...
"Mama! Jojo gak usah dipegangi, Jojo bisa sendiri kok!"

Setidaknya itu cuplikan dari apa yang saya dengar siang ini saat saya melihat seorang ibu berusaha melarang anaknya untuk naik eskalator sendirian.

Si kecil Jojo merasa tidak ada yang salah dengan naik eskalator sendiri sedangkan sang ibu merasa khawatir kalau si kecil Jojo akan terluka atau sesuatu yang buruk akan terjadi padanya ketika si kecil Jojo naik sendirian ke eskalator itu. Kita tahu banyak anak yang harus diamputasi tangan dan kakinya karena terjepit eskalator, bukan?

Sadar tidak sadar, tidak ada dari kita yang suka dikekang. Kita tidak suka dibatasi. Bahkan pembatasan BBM bersubsidi toh, menimbulkan permasalahan yang kian pelik, bukan? Tetapi suka tidak suka, selalu ada pembatasan dalam hidup kita. Tanpa sadar, ada pihak-pihak yang membatasi kita. Pihak-pihak tersebut memberikan batas yang tidak terlihat yang tidak bisa kita lewati.

Saya mengerti kita hidup di budaya yang membebaskan segalanya saat ini. Kita hidup di budaya dimana para pria dan wanita merasa bebas meniduri siapa pun yang mereka mau selama mereka sama-sama mau. Kita hidup di budaya kita bebas menyelingkuhi siapa pun asalkan tidak ketahuan dan apabila ketahuan, maka resiko tanggung sendiri. Kita hidup di budaya dimana kita bebas mengekspresikan semua emosi dan perasaan kita baik di dunia nyata dan dunia maya. Bahwasanya, kita bebas melakukan semua hal yang kita suka, asalkan hal tersebut tidak merugikan orang lain dan membuat kita bahagia.

Secara alamiah, kita merasa bahwa batasan adalah penghalang bagi kebebasan kita. Dan kebebasan kita adalah segalanya. Masuk akal, bukan? Dan saya yakin, sebagian besar dari Anda yang membaca tulisan ini pun setuju dengan kalimat frase di atas. Tetapi saya mendapat pengertian juga dari gereja tempat saya bernaung, @JPCC bahwa ternyata batasan juga adalah bentuk kebebasan kita.

Ketika saya menonton sebuah film komedi Thailand berjudul ATM, diceritakan bahwa ada seorang pria yang memelihara buaya dan dia mengurung buaya tersebut di dalam sebuah gubuk. Dia memberikan batasan kepada buaya tersebut agar tidak keluar dan tidak membahayakan orang lain.

Atau misalnya Anda memiliki anak balita dan Anda membiarkan mereka bermain di sebuah ruangan, tentu Anda akan memberikan sekat atau pembatas, bukan? Tujuannya bukan untuk melarang mereka bermain dengan ruangan yang lebih besar. Tetapi tujuannya adalah untuk mencegah sesuatu dari luar yang dapat melukai mereka. Entah misalnya, kucing peliharaan atau anjing peliharaan Anda melukai si kecil. Apakah sekat itu membatasi gerakan si balita kecil itu? Ya, benar. Tetapi di satu sisi, sekat tersebut juga membiarkan si balita bermain dengan ceria di area yang telah Anda siapkan untuk mereka, yang mana mungkin areanya tidak terlalu besar, mungkin.

Dengan cara yang sama, sekat atau pembatas memberikan kita kemampuan untuk bersyukur kepada Tuhan atas berkatNya dalam hidup kita. Seringkali kita berpikir bahwa Tuhan memberikan kita pembatas dalam hidup karena Tuhan tidak menginginkan kita bahagia. Dia ingin membatasi kebahagiaan kita dalam hidup. Padahal, sebaliknya, Dia memberikan kita kemampuan untuk menikmati apa yang telah Dia berikan kepada kita. Dia sebenarnya sedang meletakkan kita di area dimana kita bisa dengan puas bermain. (Sekali lagi, mungkin areanya tidak terlalu besar, mungkin)

Kita semua tahu bahwa di agama apa pun, hubungan seks sebelum pernikahan tidaklah diajarkan, tidak direstui dan dibenci. Kenapa Tuhan membenci hubungan seks sebelum pernikahan? Karena hal tersebut bukanlah area yang perlu Anda masuki sebelum Anda menikah. Anda memaksa memperlebar area bermain Anda dengan mencoba menerobos sekat atau pembatas yang Tuhan telah siapkan.

Permasalahannya, kebanyakan dari kita berpikir tentang pembatas dengan pemikiran seperti ini "Sejauh apa saya bisa mendorong sekat pembatas ini?" Ketimbang dengan pemikiran "Apa yang saya bisa lakukan di dalam sekat pembatas ini?" ... Pikiran yang pertama terfokus untuk seberapa kuat kita mendobrak pembatas itu dan merasakan sendiri akibatnya. Pikiran yang kedua terfokus kepada menikmati area yang telah diberikan kepada kita.

Kita mengklaim kita menginginkan kebebasan. Kita ingin melakukan apa yang kita mau. Tetapi menurut saya, kebebasan bukanlah melakukan segala hal yang Anda mau. Tetapi, kebebasan adalah melakukan apa yang Anda punya saat ini. Sadar tidak sadar, Tuhan telah memberikan kepada Anda begitu banyak hal dalam hidup Anda saat ini. Bahkan bisa jadi area bermain Anda saat ini lebih besar daripada area bermain orang lain. Satu hal yang pasti, Dia menaruh sekat itu agar Anda bisa menikmati apa yang Anda punya saat ini.

Apabila Tuhan merasa sekat yang Dia berikan terlalu sempit, Dia akan melihat itu dan memperbesar sekat itu agar Anda tidak terjepit sekat itu. Agar Anda bisa bergerak bebas di area bermain itu. Agar Anda bisa menikmati mainan-mainan yang telah Dia taruh dalam hidup Anda.

Sekat pembatas adalah sebuah berkat, karena bukankah prinsipnya, apa yang bernilai untuk kita, kita lindungi?

Anak bayi kita bernilai bagi kita, oleh karena itu kita menaruh mereka di boks tidur.
Pakaian kita bernilai bagi kita, oleh karena itu kita menaruh mereka di lemari.
Mobil kita bernilai bagi kita, oleh karena itu kita memarkir mobil kita di garasi.
Pekerjaan kita bernilai bagi kita, oleh karena itu kita memacu diri kita berkarir di dalamnya.
Apa pun yang Anda miliki saat ini, semua berasal dari Tuhan.

Jadi, berhenti mendobrak sekat pembatas itu.
Berhenti menatap dengan benci sekat pembatas itu.
Berhenti membanding-bandingkan besarnya area bermain Anda dengan area orang lain.
Berhenti merusak sekat pembatas itu. Anda tidak akan tahu bahaya apa yang ada di luar sana.

Sebaliknya lakukan apa yang Tuhan inginkan untuk Anda setelah Dia menaruh sekat itu untuk Anda, yakni : Mulailah bermain di area bermain Anda yang telah Tuhan siapkan untuk Anda. Bemainlah dengan apa yang Anda miliki yang asalnya dari Tuhan.

Harga sebuah visi

Remember, if you’re headed in the wrong direction, God allows U-turns! ~Allison Gappa Bottke

Dikatakan bahwa tanpa visi, manusia bagaikan alat yang tidak berguna. Saya berdoa agar saya memiliki visi yang benar di hadapan Tuhan.

Saya berdoa agar visi saya adalah visi yang dapat menyenangkan hati Tuhan dimana saya akan menggunakan semua talenta saya selama saya hidup.

Tidak mudah untuk menemukan visi tersebut, karena saya pun masih mencari visi tersebut. Faktanya, tidak semua orang mau memiliki visi karena sebagian orang terfokus menjalani visi yang datangnya dari orang lain.

Seorang tokoh dalam alkitab bernama Nehemia meninggalkan pekerjaannya yang sudah sangat nyaman dan mempertaruhkan nyawanya di hadapan raja untuk membangun kembali kota tempat nenek moyangnya dikubur. Pada saat itu, visi Tuhan untuk Nehemia adalah membangun kembali kota, tempat pekuburan nenek moyangnya. Itulah visi dan misinya.

Visi yang berasal dari Tuhan ini adalah segalanya untuk Nehemia.
Visi ini melebihi kenyamanan pekerjaannya.
Visi ini melebihi status sosial dirinya.
Visi ini bahkan melebihi nyawanya.

Pertanyaan saya, apakah yang menjadi visi dalam hidup Anda sendiri? Dan Apakah visi tersebut sebanding dengan nyawa Anda?

Maukah Anda mengorbankan waktu Anda untuk mendapatkan visi ini?
Maukah Anda meninggalkan penghasilan Anda untuk mendapatkan visi ini.
Maukah Anda mengorbankan kenyamanan kehidupan Anda untuk mendapatkan visi ini?
Maukah Anda mengorbankan karir Anda untuk mendapatkan visi ini?

Apabila Anda tidak menemukan hal-hal tersebut, bisa jadi permasalahannya adalah Anda tidak terlalu bersemangat untuk melihat dan mencari visi tersebut dalam hidup Anda. Mungkin Anda diajak dan berada di sebuah kondisi dimana Anda merasa semua hal sudah baik-baik saja aatau setidaknya cukuplah untuk Anda untuk berada di zona nyaman Anda. Bisa juga permasalahannya adalah bukan karena visi Anda tidak patut diperjuangkan.
Tetapi Anda memiliki visi yang salah.
Atau visi Anda terlalu kecil.
Atau visi itu tidak realis?

Saya melihat bahwa orang-orang yang memiliki visi yang datangnya dari Tuhan biasanya tidak terlalu pusing dalam mencari visi mereka. Dan saya cukup iri untuk hal ini. Karena rasanya saya harus berpikir terlalu banyak dan keras untuk mencari visi saya sendiri. Ya, benar mereka memiliki waktu-waktu susah untuk menjalaninya atau untuk mengejar visi mereka. Tetapi sesusah apa pun, mereka terus menerus berjalan karena mereka tahu visi itulah yang mereka kejar.

Gairah atau passion adalah sesuatu yang akan Anda lakukan secara mati-matian karena Anda mencintai hal tersebut. Dan pengorbanan yang Anda lakukan untuk medapatkan visi tersebut akan rela Anda berikan untuk hal tersebut. Apabila visi Anda dalam hidup tidak terlalu memiliki pengorbanan yang terlalu besar, berarti bisa jadi visi tersebut tidak terlalu bernilai untuk Anda kejar. Saran saya, berhentilah terfokus kepada visi itu dan carilah sesuatu yang mengusik hati dan diri Anda. Ingat, bahwa Tuhan juga memperbolehkan Anda untuk memutar balik kepada visi yang telah Dia siapkan untuk Anda ketika Anda menyadari visi Anda salah.

Ketika Anda tidak atau belum menemukan visi Anda.
Berhentilah sejenak.
Evaluasi hidup Anda.
Berdoalah.
Mintalah.
Carilah.
Impikan visi Anda.

Dan saya berharap ketika Anda menemukan visi Anda, harganya sebanding dengan harga nyawa Anda. Amin.