
Begitu banyak orang menggemakan "No SARA" di berbagai tempat namun sering saya melihat pembahasan di forum-forum atau artikel-artikel di berita-berita online ujung-ujungnya berakhir dengan SARA.
Saya juga sering menemui orang-orang dan juga komunitas-komunitas agama fanatik yang ujung-ujungnya tidak bisa menerima perbedaan hanya karena agama mereka berbeda.
Menurut saya, agama bukan warna kulit, bukan bentuk mata, ataupun berbagai gen bawaan lainnya. Hal tersebut adalah ras. Ketika Anda tidak bisa menerima orang lain berbeda warna kulit, berbeda bentuk mata, berbeda logat, berbeda etnis, berbeda agama dengan Anda. Tahukah bahwa Andalah yang membuat perbedaan itu ada?
Menyedihkan, menyebalkan dan sekaligus mencengangkan bahwa (beberapa atau lebih) manusia bisa menjadi sedemikian jahatnya karena membela agamanya sendiri. Mereka mengatasnamakan agamanya-lah yang paling benar, paling suci, paling sempurna. Padahal, tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang sempurna dan agama hanyalah sebuah media untuk kita menyatukan iman kepada Tuhan.
Alasan membela Tuhan pun tidak dapat saya terima ketika membela Tuhan dilakukan dengan kekerasan, pemerasan, pembunuhan, pengeroyokan, pemerkosaan, dan lainnya. Kalau benar kita membela Tuhan, maka kita harus membela Dia dengan menunjukkan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Karena tidak ada agama atau aturan yang menentang hal-hal tersebut di atas.
Saya yakin tidak ada seorang pun di antara kita yang mengaku memiliki Tuhan yang jahat apapun jenis agama Anda. Ketika seseorang atau sekelompok orang mengatasnamakan agama atau Tuhannya untuk melakukan kekerasan, saya yakin yang sedang mereka bela bukanlah Tuhan tetapi adalah ego, harga diri, keras kepala dan juga ketidakbisaan mereka dalam menerima perbedaan.
Saya berasal dari keluarga yang multi agama, mulai dari Islam - Katolik - Kristen - Buddha ada di keluarga saya dan saya percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Tuhan satu-satunya. Terlepas apakah Anda mempercayai Yesus atau tidak sebagai juru selamat Anda, itu adalah hak Anda dan saya tetap menghormati pilihan Anda. Saya sendiri menghormati orang-orang lain yang berbeda agama dengan saya. Saya tidak memaksakan kehendak saya kepada orang lain untuk menganut agama saya.
Yang saya sungguh ingin tanyakan kepada orang-orang atau kelompok-kelompok yang berpikiran sempit dan suka menindas orang lain dengan mengatasnamakan agama tertentu atau membawa Tuhan mereka adalah untuk menekan umat kristiani adalah dengan menanyakan pertanyaan ini, "Dapatkah Anda memberitahukan satu saja tindakan kejahatan yang pernah dilakukan oleh Tuhan saya (Yesus Kristus?) kepada Anda, terhadap hidup Anda, atau apa pun itu? Karena di Alkitab sendiri dikatakan, tidak ada seorang pun yang dapat menemukan satu pun kesalahan pada diriNya."
Ketika Anda tidak bisa memberikan jawabnya, ketahuilah bahwa yang sedang Anda bela adalah ketidaktahuan, harga diri, keegoisan dan juga keras kepala Anda dan cara pikir Anda. Untuk saya pribadi, ketika ada seseorang atau kelompok atau pihak-pihak yang terus menerus meneror, menekan, menindas, memfitnah agama lain, dan menjelek-jelekkan Tuhan yang lain. Saya cukup yakin bahwa mereka adalah penakut dan hidup penuh dengan kekhawatiran, tidak bisa berlaku sportif dan juga kekanak-kanakan.
Mereka takut bahwa ajaran lain (mungkin) lebih benar.
Mereka khawatir pengikut mereka (mungkin) menjadi tertarik dan pindah ke agama sebelah.
Mereka takut bahwa pengikut ajaran lain (mungkin) akan memojokkan mereka.
Mereka penuh dengan kekhawatiran.
Kenapa mereka khawatir? Kenapa mereka takut? Apakah ada agama yang mengajarkan apabila umat melakukan banyak kekerasan, semakin besar pintu surga yang terbuka untuk mereka? Saya rasa tidak. Bukankah kita harus mencintai sesama, barulah pintu surga terbuka lebar untuk kita?
Saya setuju dengan prinsip yang ada di agama Islam bahwa "Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku." Ketika Anda beragama tertentu dan Anda menemukan diri Anda bersama rekan-rekan sejawat Anda tidak bisa menerima kehadiran agama lainnya, belajarlah dari rekan-rekan agama Anda lainnya yang bisa menerima kehadiran agama lainnya karena saya yakin seberapa ketatnya pengikut agama yang Anda anut, akan ada sekelompok orang baik besar atau kecil yang moderat, yang bisa menerima perbedaan, dan bisa hidup damai dengan agama lainnya. Yang perlu Anda lakukan adalah menemukan kelompok itu dan belajar dari mereka.
Tidak ada agama yang tidak baik. Semua agama mengajarkan kebaikan. Yang ada hanyalah kumpulan orang yang tidak melaksanakan kebaikan yang diajarkan kepada mereka. Jadi, untuk dunia yang lebih baik, terimalah perbedaan itu. Karena tidak peduli seberapa keras Anda menyama-ratakan manusia di sekeliling Anda, sidik jari Anda dan orang lain tidak akan pernah sama. Perbedaan akan selalu ada.
Couldn't agree more tre...gw pernah loh ditolak kerja gara2 gw sipit. katanya gw China, padahal di akte gw jelas2 ditulis "WNI"...hanya orang2 yang berpikiran sempit masi pusing soal kaya gitu...
ReplyDelete