Friday, March 30, 2012

Ketika BERTAHAN HIDUP saja tidaklah cukup!

"Apapun yang terjadi. Meski harus mati. Kita tidak boleh kalah. Ini hidup kita. Prinsip kita. Darah kita. Kita harus menaaaaang!!"

Anda tahu contoh langsung dari sikap tidak mau kalah? Sikap ini bisa kita lihat langsung pada pertandingan-pertandingan olahraga (apa pun jenis olahraganya)

Mereka tidak mau kalah pada pihak lawan. Jangankan lawan, bahkan mereka pun terkadang tidak mau kalah dengan dirinya sendiri dengan membuat rekor waktu terbaru.

Ada dua tipe tim, yang pertama adalah tim yang tidak mau kalah karena mereka harus memenangkan pertarungan/ pertandingan, atau bisa dibilang mereka berusaha lebih baik daripada lawan mereka.

Yang kedua adalah tim yang memilih untuk bermain aman dan berusaha tidak melakukan kesalahan fatal untuk menjaga sesuatu yang mereka sudah miliki. Mereka hanya bertahan.

Tentu saja tim yang kedua bisa kita bilang tidak memiliki mendekati kemenangan sesungguhnya. Mereka menang di beberapa pertandingan, tetapi mereka tidak bisa mendapatkan lebih daripada itu.

Saya rasa prinsip tidak mau kalah ini tidak hanya terjadi di pertandingan, tetapi juga di kehidupan kita. Menurut saya, kebanyakan kita memilih menjadi tipe orang yang kedua. Dengan kata lain, kebanyakan dari kita hanya menjaga apa yang kita miliki dengan berusaha tidak melakukan kesalahan fatal. Kita tidak mengembangkan potensi kita secara lebih dengan merasa cukup karena kantor menggaji kita. Kita bertahan pada apa yang kita miliki dan tidak mengembangkan kemampuan kita. Kita merasa nyaman dengan apa yang terjadi di zona nyaman kita, sehingga kita tidak terpacu untuk berbuat lebih daripada itu.

Biasanya kesalahan fatal yang kita alami dalam hidup berhubungan dengan keputusan-keputusan besar yang kita ambil secara sadar dan yakin. Mungkin Anda melakukan sesuatu kebodohan dari sisi keuangan Anda dan jatuh bangkrut. Atau mungkin anda melakukan kesalahan besar kepada orang lain, sehingga sisi personal Anda terganggu dan mengakibatkan Anda tidak bisa bekerja atau menghasilkan sesuatu secara efektif.

Kebanyakan dari kita begitu takut akan hal ini sehingga kita menghabiskan energi yang besar untuk tidak melakukan kesalahan fatal. Tidak ada dari kita yang mau melakukan kesalahan fatal. Dan jangan sampai terjadi, karena kita harus berhati-hati untuk tidak mengacaukan hidup yang telah diberikan kepada kita oleh Tuhan.

Tetapi lebih daripada itu, ada sesuatu yang lebih menakutkan dan jauh lebih parah daripada hanya sekedar bertahan dan tidak melakukan kesalaha, yaitu : hidup sia-sia atau hanya melewatkan waktu begitu saja.

Berapa banyak dari kita yang hidup seperti itu? Hidup dengan prinsip mengikuti arah saja, tidak memiliki visi atau tujuan atau rencana (baik jangka pendek dan jangka panjang) Kita hidup hanya untuk melewatkan waktu saja. Hanya bangun, makan, kerja, tidur. Kenyataannya, menghabiskan waktu hidup Anda begitu saja memiliki potensi untuk lebih merusak hidup Anda karena Anda tidak sadar hal tersebut terjadi sampai Anda telat menyadarinya.

Anda bangun suatu hari dan Anda menyesal hidup Anda sudah begitu telat. Anda MUNGKIN masih bisa melakukan sesuatu, tetapi penyesalan karena sudah begitu banyak waktu yang Anda habiskan untuk hal yang sia-sia akan terasa begitu besar. Anda akan menyesal karena Anda merasa Anda seharusnya melakukan sesuatu itu di masa lampau.

Tuhan tidak menempatkan Anda di dunia ini tidak hanya sekedar untuk bertahan dan berusaha tidak melakukan kesalahan fatal dalam hidup Anda.

Dia menaruh Anda disini untuk MELAKUKAN SESUATU BERDASARKAN PURPOSE ANDA
Sesuatu yang BESAR.
Sesuatu yang BERPENGARUH.
Sesuatu yang sifatnya ABADI/KEKAL.

Ingat bahwa hidup Anda tidak diukur dari seberapa besar kesalahan yang Anda buat, tetapi dari berapa besar pengaruh Anda kepada orang lain. Orang-orang yang tidak takut akan kemungkinan melakukan kesalahan fatal adalah orang-orang yang tidak menghabiskan waktu mereka begitu-begitu saja.

Thursday, March 29, 2012

Hidup di dalam kotak

"Masa sih kamu ngga bisa apa-apa, kamu ngga bisa diandalkan"
"Gimana mau naik pangkat dan gaji kalau ngurus hal begini saja tidak becus?"
"Kerja yang bener, jangan cuma ngimpi"

Berapa seringnya kita mendengar perkataan dan sindiran di atas? Saya rasa cukup sering. Kita hidup di dunia yang instan, semua harus serba cepat. Dan seringkali orang tidak memikirkan keterbatasan yang orang lain miliki.

Semua orang yang memiliki keterbatasan seringkali dipaksakan sama dengan orang yang superior.

Tetapi kenyataannya, setiap orang memiliki keterbatasan dirinya masing-masing, begitupun dengan saya.

Dan kebanyakan orang tidak bisa menerima hal ini yang berakibat pada cara pikirnya pun ikut berubah.

Apabila saya memiliki ............, maka saya akan ................
Apabila saya bisa ....................., maka saya akan .................

Jadi,
Apabila saya memiliki banyak uang, maka saya akan membeli rumah yang besar.
Apabila saya memiliki banyak uang, maka saya akan menambah perusahaan saya.
Apabila saya bisa bermain musik, maka saya akan menjadi rock star.
Apabila saya bisa menyanyi, maka saya akan menjadi seorang musisi atau penyanyi.
dan lain sebagainya..

Bukankah ini adalah pemikiran yang normal untuk manusia dari jaman dahulu hingga sekarang? Kita sebut pemikiran ini dengan berandai-andai. Dan pemikiran seperti ini di dalam dunia advertising dan periklanan disebut pemikiran diluar kotak (think outside the box).

Apa yang akan Anda lakukan kalau Anda memiliki uang yang banyak? Apa yang akan Anda lakukan apabila Anda bisa mendapatkan apa yang andai-andaikan? Kedengarannya keren apabila kita mendapat yang kita andaikan? Tapi pemikiran ini sebenarnya adalah dasar dari bentuk ke frustasian Anda. Kenapa?

Karena kenyataannya ....
Anda tidak memiliki banyak uang.
Anda tidak bisa menyanyi karena suara Anda tidak bagus.
Anda tidak bisa bermain musik.
Anda tidak memiliki banyak perusahaan.
Anda masih di titik dimana Anda berada sekarang.

Dengan kata lain, Anda terjebak dengan keterbatasan yang Anda miliki. Dan ketika Anda berpikir alangkah enaknya apabila Anda bisa terlepas dari semuanya itu, Sialnya, Anda masih berada disana, dan Anda harus terjebak dengan keterbatasan Anda. "Ah tre, kalau begitu, lebih baik tidak merencanakan dan tidak bermimpi apa-apa dong? Memang salah kalau berandai-andai?" ... sayangnya, bukan itu yang saya maksud.

Tentu saja perencanaan dan impian penting. Tetapi permasalahannya, kotak Anda tidak tidak akan pernah menjadi besar menjadi sebesar apa yang Anda impikan / andai-andaikan apabila Anda tidak belajar untuk hidup di dalam kotak tersebut. Saya tantang Anda untuk berpikir di dalam kotak keterbatasan Anda.

Berhentilah berdiam diri menunggu sesuatu akan terjadi dan lebih baik mulailah kerjakan apa yang menjadi pekerjaan Anda di depan mata.
Bekerja dan buatlah rencana sesuai dengan berapa banyak uang yang Anda miliki, talenta yang Tuhan telah berikan kepada Anda.
Berapa banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk memaksimalkan pelayanan atau mungkin aset perusahaan Anda dengan sumber yang Anda miliki saat ini?

Apabila Anda berpikir akan sangat indah dan enaknya apabila Anda bisa memiliki apa yang Anda andaikan sekarang, maka Anda tidak akan bisa melihat akan apa sebenarnya yang Tuhan sedang kerjakan dengan hidup Anda saat ini. Dan permasalahannya adalah, apapun yang Ia taruh di dalam hidup Anda saat ini, Dia hanya menginginkan Anda melewati semua itu proses demi proses, bahkan ketika Anda melihat proses itu terlalu besar, terlalu mustahil untuk Anda.

Tahukah Anda bahwa keterbatasan Anda adalah kesempatan terbesar untuk Tuhan?
Apabila Dia menginginkan Anda untuk memiliki ......, Dia akan menyediakannya untuk Anda.
Apabila Dia menginginkan Anda untuk melakukan ......., Dia akan membuat Anda bisa melakukannya.

Permasalahannya Dia tidak melakukan itu. Dia tidak memberikan Anda semua khayalan dan impian Anda secara instan. Jadi, pasti ada sesuatu yang lebih besar dari sekedar pemikiran Anda yang Ia inginkan Anda lewati terlebih dahulu dengan keterbatasan Anda saat ini karena Ia memiliki rencana dan rancangan tersendiri akan apa yang Ia ingin lakukan akan apa yang sedang Anda miliki dan apa yang sedang Anda bisa lakukan sesuai dengan talenta Anda.

Kebanyakan dari kita begitu terfokus akan sesuatu yang belum kita miliki, sehingga kita begitu buta dan tidak menghargai akan apa yang sedang kita miliki. Apabila Anda berpikir alangkah enaknya apabila Anda mendapatkan apa yang Anda andaikan saat ini, maka Anda sebenarnya sedang tidak bisa melihat apa yang sebenarnya Tuhan sedang kerjakan dalam hidup Anda. Dan apapun yang Ia taruh di dalam kehidupan Anda, uang yang sekian jumlahnya, gaji yang Anda dapatkan, talenta dan kemampuan Anda.

Itu semua adalah proses yang harus Anda lewati setahp demi setahap untuk mencapai apa yang menjadi rencana dan rancanganNya. Hanya itu yang ia butuhkan, Ia butuh Anda menjalani kotak keterbatasan Anda, karena Ia akan menemani dan membantu Anda membesarkan kotak Anda setahap demi setahap, masalah demi masalah .. meskipun terkadang bagi Anda, hal itu mustahil Anda lewati.

Monday, March 26, 2012

Sayap Ibu

"Memutuskan untuk berlibur ke Jogjakarta sepanjang liburan panjang kemarin sangat berkesan. Bukan karena hanya nikmatnya gudeg dan makanan-makanan enak nan murah dan juga pemandangan indah kota Jogja, tetapi juga karena saya belajar sesuatu yang penting."

Kejadiannya ketika saya dan teman-teman sedang bingung arah dan menanyakan alamat. Maklum, yang namanya turis lokal, kami tidak terlalu tahu arah dan juga kami tidak memakai tur guide lokal. Karena kami bingung arah mana yang kami akan tempuh, kami melihat sebuah plang papan nama. "Panti Asuhan Sayap Ibu", begitulah yang tertulis di papan masuk panti asuhan itu saat kami tersesat . Masuklah kami ke dalam Panti dengan tujuan menanyakan arah.

Saat saya dan teman-teman masuk ke panti asuhan, sayup-sayup terdengar suara-suara bayi, seorang ibu yang tampaknya menjadi pengelola panti menyadari kehadiran kami, "Silahkan Mas, Mbak. Monggo, apa yang bisa kami bantu?" Kami yang tadinya sekedar mau menanyakan arah, malah jadi mengobrol dengan ibu pengelola panti dan jadi penasaran dengan tempat ini. Ibu pengelola panti itu menjelaskan bahwa Panti Asuhan Sayap Ibu hanya fokus menampung bayi-bayi terlantar yang dibuang orang tuanya.

Kami diajak berkeliling dan melihat ada sekitar 20-an bayi mungil yang tidur dalam kasur yang dikelilingi pembatas. Bayi-bayi ini tidak tau siapa ayah ibunya. Ada yang tertidur ada yang berguling-guling menikmati botol susunya. Ada yang sedang dininabobokan. Saya yakin siapapun yang masih punya hati nurani akan merasa miris melihatnya. Ayah ibu mereka entah siapa.

Ibu Panti juga bercerita awalnya bayi-bayi cacat ini lahir karena gagal di aborsi. Ayah-ibunya tidak mengharapkan kehadiran mereka. Segala macam cara dilakukan, namun seperti di Alkitab dikatakan, bahwa Tuhan punya rencana untuk setiap orang bahkan sebelum mereka bakal janin, anak-anak ini tetap lahir mereka walau dalam kondisi cacat akibat ulah orangtuanya sendiri. Mereka pemuja kenikmatan dunia yang mau enak tapi tidak mau anak.

Ibu panti juga menjelaskan bahwa "Jatah biaya makan dari pemerintah hanya 2.500 rupiah per anak per hari. Bayangkan, dengan makanan burung saja lebih mahal makanan burung." Miris sekali kami mendengarnya. Kami yang biasa bersenang-senang, makan di restoran, jalan-jalan di mal bisa dengan cukup mudah mengeluarkan 100-200 ribu rupiah setiap minggu sementara bayi bayi ini hanya memiliki jatah Rp 2.500? Sungguh, di detik itu, kami merasa sangat malu.

Kami melihat ada bayi yang sedang tidur siang, ada beberapa yang terbangun terdiam menatap langit-langit kamar, mencari-cari sentuhan orang lain yang mau menggendong mereka, membelai mereka. Teman saya ikut menggendong dan gemas oleh beberapa bayi mungil yang sedang tidur dengan tutupan kelambu. Dalam 'tur singkat' itu, kami juga dikenalkan dengan seorang sukarelawan yang ikut menjaga panti. "Ini mas, mbak. Kenalkan namanya Lina. Dia paling pintar di sini, sekolahnya juga pintar, sudah lulus SMA, bisa komputer, bisa pakai jilbab sendiri. Mbak Lina yang membantu kami mengelola yayasan ini" lanjut ibu Panti.

Saya dan teman-teman memandang Lina. Nama aslinya Putri Herlina. Seorang gadis yang cantik, manis, berkulit putih, berambut panjang, dengan senyum yang mengembang … tetapi dia tidak memiliki sepasang tangan. Kami hanya bengong, tertegun dan malu sendiri melihat sosoknya.

Sosok bernama Lina ini jelas lebih muda dari kami, namun dia berdiri dengan semangat dan senyumnya menunjukkan bahwa dia yakin orang lain tidak akan menemukan kekurang di dirinya. Kami melanjutkan 'tur singkat' kami bersama Lina.

"Saya dulu seperti mereka. Saya cacat sejak lahir dan tinggal di panti ini, sekarang ada 30 bayi cacat yang dikumpulkan di Panti di Kadirojo Kalasan sana, semua nasibnya sama dengan saya. Sejak kecil tidak tau siapa orang tua kami" Lina mulai bercerita.
"Lina sekolah dimana dulu?" tanya teman saya.
"Saya sekolah di sekolah biasa, saya gak mau dikasihani. Saya SMP di sekolah Muhammadiyah biasa. SMA juga disana. Saya tidak minta meja khusus. Saya menulis semua dengan kaki. Sulit sih memang awalnya. Tapi lama-lama, bisa kok!" Lina bercerita dengan senyum cerahnya.

"Lagipula, siapa lagi yang mau merawat mereka? Kami disini bertekad menjaga mereka, ini sudah amanat Allah, mereka tetap manusia walau cacat diseluruh tubuhnya." kata Lina.
"Lina tiap hari datang kesini?" saya bertanya.
"Iya, saya bantu ibu-ibu pengelola yayasan ini. Saya bisa lakukan semuanya kok, ngetik, internet, pakai HP aku bisa semua pakai kakiku. Tuhan itu Maha Adil, di setiap kekurangan yang dimiliki manusia, pasti ada kelebihannya. Saya juga pernah kerja jadi MC lho, di Amplaz (Ambarukmo Plaza Jogja) untuk acara anak-anak penyandang cacat. Cuek aja saya maju di panggung, pokoknya saya tidak mau dibedakan dengan yang lain." katanya berbinar-binar. Senyumnya mengembang. Anak ini luar biasa. Jujur, saya malu karena kalah dengan semangatnya.

Putri Herlina. Di sekolah dia dipanggil Putri. Di panti dia dipanggil Lina. Gadis cantik ini tumbuh di dalam panti dengan semua keterbatasannya dan sekarang menjadi gadis yang cerdasdan mendedikasikan waktunya untuk mengurus bayi-bayi yang senasib dengannya. Kami semua melihat tiba-tiba melihat dia begitu sempurna. Seperti ada tangan yang tumbuh keluar dari hatinya. Tangan yang indah yang bisa memeluk bayi-bayi malang di dalam sana. Seperti sayap yang dimiliki ibu yang mengasihi anak-anaknya. Sungguh malu kami jika melihat semangatnya! Tangan-tangan fisik kami kalah tangkas dengan semangat yang keluar dari sosok yang tidak memiliki tangan itu.

Saat kami selesai mengikuti tur singkat itu, kami juga bertemu dengan Bapak Saptuari dengan istrinya. Mereka adalah rekan donatur yang juga secara rutin memberikan donasi dari para donatur dan hingga hari ini masih mencari donatur untuk Panti Asuhan Sayap Ibu ini. Akhir kata, kami akhirnya malahan bertanya arah kepada bapak Saptuari dan tidak diduga-duga, arah yang kami tuju searah dengan arah Bapak Saptuari. Jadinya, nebeng gratis deh. Setidaknya saya juga belajar bahwa jalan-jalan tidak harus selalu dengan ke tempat-tempat mewah. Mengunjungi panti secara 'tersesat' juga seru dan berkesan.

Saya jadi ingat nasib bayi yang ditelantarkan oleh orang tuanya juga di RS Efarina Etaham, Purwakarta. Bayi super lucu yang mirip saya. Kemana ya dia? Mudah-mudahan dia sehat dan jadi orang yang berguna untuk siapa pun yang mengadopsinya nanti. Amin.


-----------------------------------

Teman-teman,
Saat ini ada 18 bayi normal, dan 30 bayi cacat di Panti Asuhan Sayap Ibu. Mereka berjuang hidup hanya dengan bantuan pemerintah yang tidak seberapa (Rp 2.500/hari/anak) dan dari donatur. Saat ini hanya ada 2 donatur tetap di Panti ini, selebihnya adalah donatur tidak tetap yang datang silih berganti.

Mari kita bantu, kalian bisa mengirimkan donasi kalian lewat Bapak Saptuari di rekening BCA 4564921400 a/n Saptuari Sugiharto. Nantinya Bapak Saptuari sendirilah yang akan memberikan donasi tersebut ke Panti ini. Kalau masih ragu, bisa langsung follow twitter dari Bapak Saptuari untuk menanyakan seputar donasi di sini atau sekedar berbincang-bincang.

Oh ya, apabila ada teman-teman yang sedang ada di Jogja, berencana ke Jogja dan berminat untuk mengunjungi panti ini. Berikut alamatnya : Jl Rajawali 3A Pringwulung. Yogyakarta - Indonesia. Telp : (0274) 514068

Saya ingin mengajak teman-teman merenung. Seberapa pantasnya sih kita masuk surga jika kita masih nyaman makan di McD, KFC, Pizzahut, Hoka-Hoka Bento, Starbucks, Sushi Tei, dsb. Habis ratusan ribu sekali beli sementara kita hanya berdiam diri melihat tubuh-tubuh mungil itu mendapat jatah makan dari pemerintah yang harganya tidak lebih mahal dari makanan burung.

Kalian juga bisa menshare cerita ini ke teman-teman dengan cukup mengcopy link alamat tulisan ini ( http://trehaushinka.blogspot.com/2012/03/lost-then-found-mothers-wing.html ) ke teman-teman kalian agar lebih banyak orang yang tergugah hatinya. Terima kasih.

-----------------------------------
Foto-Foto Putri Herlina bersama adik-adik yang cacat di Panti Sayap Ibu
Putri dengan Selly (Bayi yang ditinggal begitu saja di rumah sakit) yang menderita cacat dalam sehingga tidak bisa menelan. Selly harus minum susu harus lewat hidung. Kakinya kaku dan hanya berbaring di tempat tidur. Lihatlah Putri yang sedang membelai Selly dengan 'tangan' bidadarinya. Mata kita tidak bisa secara fisik melihatnya.

Bapak Saptuari dengan Indah, umur 6 tahun buta sejak lahir. Indah tidak memiliki bola mata. Setiap hari hanya bisa berjalan dengan dituntun di sekitar panti. Di Sayap Ibu Kalasan lebih dari 30 anak-anak korban Aborsi. Gagal. Cacat. Dibuang dan ditinggalkan. Bisa jadi sampai tua mereka disana. Siapa yang mau mengurusnya? Ada yang tega membuang mereka begitu saja di pinggir jalan. Membiarkan mereka hilang, terluka dan tersiksa dihempaskan kelaparan.

Mereka Anak-Anak Manusia. Sudah tidak memiliki orang tua. Dibuang sejak lahir ditambah cacat mental dan raganya. Panti Asuhan yang mengurus mereka bebannya 2-3 kali lipat dari Panti Asuhan biasa yang anak-anaknya yatim tapi normal semua. Tinggal kita mau tidak, meringankan beban itu. Toh rejeki yang kita dapat juga titipan Tuhan. Bukankah justru kita bangga jika bisa jadi air pancuran Rejeki dari Tuhan?

Saturday, March 24, 2012

Seputar Kenaikan BBM

"Turunkan harga BBM! Rakyat sudah dan sedang susah! Pemerintah tidak mendukung wong cilik! Pemerintah jahat! Pemerintah lintah darat. Pemerintah galau ah, nggak asyik! (?)"

Setidaknya begitulah emosi rakyat di berbagai tempat menentang kenaikan harga BBM apabila saya membaca dari koran, melihat berita dan juga desas-desus keluhan yang terjadi nantinya.

Saya sendiri tidak menentang kenaikan BBM, karena walaupun (sebenarnya) terbebani dan akan ikut merasakan kenaikan harga BBM nantinya apabila jadi dinaikkan 1 April mendatang. Kalau bisa, saya juga tidak menginginkan harga bensin naik. Tetapi, setidaknya saya mengerti bahwa kenaikan harga BBM adalah hal yang mutlak harus dilakukan. Sialnya, kenaikan bensin ini selalu diikuti dengan kenaikan lainnya, misalnya kenaikan listrik, tarif transportasi seperti kereta, bus, kapal dsb, harga barang dan jasa.

Seperti yang kita tahu, demo menentang kenaikan BBM dilakukan hampir setiap hari, entah dari kaum buruh, pelajar, mahasiswa, ibu-ibu, hingga waria. Dari apa yang saya baca, dengar dan teliti, menurut saya kesalahan terbesar yang dilakukan pemerintah sejak tahun 1960-an adalah pemerintah menetapkan harga minyak secara tidak fluktuatif atau tidak mengikuti kisaran pasar dunia yang berlaku. Pemerintah melakukan kesalahan fatal dengan memukul harga minyak secara rata dan mensubsidi pula.

Saya rasa mungkin akan lebih baik kalau saja dari dahulu harga minyak disesuaikan setiap 15 hari (seperti Shell/Petronas/Total) Jadi ketika ada gejolak di dunia, harga minyak 'disesuaikan'. Jadi rakyat pun belajar, ketika harga naik, pasti ada sesuatu yang jelas dan pasti kenapa harga minyak bisa naik. Karena itu yang terjadi kepada saya ketika saya mengetahui harga bensin Shell menyentuh Rp.9.550 per liter, pasti ada sesuatu yang memanas di belahan dunia sebelah sana. Dan ternyata benar, terjadi perseteruan antara Iran dengan AS di belahan dunia lainnya.

Sedangkan yang terjadi di Indonesia adalah pemerintah meninabobokan rakyatnya dengan 'mensubsidi' minyak sedari dahulu, jadi wajar kalau rakyatnya manja. Rakyat tidak mau belajar dan peduli bahwa harga minyak ditentukan oleh Dunia. Bukan hanya pemerintah. Rakyat hanya tahu sedari jaman dahulu, harga harga bensin lebih murah daripada sekaleng Coca Cola.

Saya rasa, hanya di Indonesia harga bensin bisa lebih murah daripada Coca Cola. Bayangkan, 1 liter bensin premium hanya Rp 4.500. Bandingkan dengan India (Rp 12.000), Vietnam (Rp 10.000), Korea (Rp 16.000) Jadi, sekarang pemerintah kelabakan menghadapi rengekan jutaan para anak-anaknya yang manja di tanah air. Padahal jelas, pemerintah sendiri yang membesarkan anak-anak yang dimanjakan ini sedari dahulu demi alasan popularitas dan lainnya.

Latar Belakang

Perlu diketahui bahwa Indonesia sudah tidak lagi menjadi negara penghasil minyak meski kekayaan alam negara kita (katanya) berlimpah. Sejak jaman Orde Baru, kita tidak lagi menguasai, mengeksplorasi, mengilang, menyediakan dan mendistribusikan BBM dengan harga terjangkau. Sejak jaman Orde Baru-lah kita mengenal subsidi BBM. Bahkan ketika Indonesia menjadi anggota OPEC pun, subsidi masih terus dilakukan.

Kesalahan kita di Orde Baru adalah kita dililit oleh hutang luar negeri. Kita tetap mau ditekan oleh lembaga-lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia dan negara-negara Barat. Pada tahun 1960-an, kita dipaksa menyetujui megaproyek-megaproyek yang sebenarnya belum dibutuhkan oleh rakyat Indonesia, maka dibutuhkanlah pendanaan proyek yang bernama pinjaman luar negeri. Sialnya, pinjaman itu digelembungkan dan sebagian diberikan kepada penguasa sehingga otomatis pembangunan hanya menguntung pihak pusat.

Ketika hutang kita sudah banyak (saat ini 1.700 triliun rupiah), pemerintah kita dipaksa menjual aset-aset seperti konsesi migas dan tambang kepada perusahaan multinasional negara Barat untuk pelunasan hutang. Akibatnya? Indonesia pun harus membeli migas kepada perusahaan luar tersebut walaupun migas tersebut berasal dari bumi Indonesia. Dari 1.400 triliun anggaran belanja per tahun, sebagian besar digunakan untuk membiayai jalannya pemerintahan seperti membayar gaji PNS yang naik setiap tahun, membeli pesawat kepresidenan, mendanai studi banding DPR, dan lainnya. Sialnya lagi, anggaran itulah yang paling sering dikorupsi oleh pejabat dan politisi.

Indonesia bukan hanya Jawa, euy
Rakyat Indonesia (Khususnya di pulau Jawa) mungkin melakukan demo tetapi tidak cerdas. Rakyat tidak bisa menerima dan tidak mau tahu, bahwa keadaan di luar dunia Indonesia yang juga menjadi penyebab kenapa harga BBM pun naik. Rakyat Indonesia berpikir bahwa yang menggunakan BBM hanyalah Indonesia. Padahal, harga bensin di luar negeri jauh lebih mahal daripada di Indonesia. Rakyat tahunya dan hanya maunya harga bensin tetap Rp 4.500 sampai nanti dunia kiamat dan kalau bisa tidak ada kenaikan lagi. Padahal kita tahu, cadangan minyak dunia menipis dan sesuai permintaan pasar semakin sedikit kuantitas, harga semakin melambung.

Seperti yang saya bilang bahwa pemerintah memelihara anak-anaknya yang manja dan pemalas khususnya di pulau Jawa. Saya sendiri mendapat pesan berantai bahwa teman-teman kita yang berada di timur Indonesia setuju kenaikan bensin menjadi Rp 6500 / 7000 per liter. Kenapa? Karena di belahan timur Indonesia, sering didapati pom bensin kosong berminggu-minggu dan harga bensin mencapai Rp 70.000 per liter. Ingat bahwa Indonesia bukan hanya pulau Jawa. Teman-teman saya yang di Kalimantan pun mengeluhkan hal yang sama.

Apa yang bisa dilakukan?
Saya rasa banyak yang harusnya bisa dilakukan oleh pemerintah dalam mengantisipasi akibat dari kenaikan BBM yang tidak terelakkan ini. Bisa dengan tidak begitu mudah memberikan kredit kendaraan bermotor kepada masyarakat. Saya setuju pemerintah menaikkan Down Payment kendaraan bermotor menjadi 20-30 persen ketimbang dengan Rp 300.000 sudah bisa bawa pulang motor / mobil. Malah, kalau bisa DP dijadikan 50% saja untuk menekan jumlah kendaraan bermotor di Ibukota.

Menurut saya, lebih baik pemerintah menhgapus saja Busway / Transjakarta karena tidak efektif karena setelah beberapa tahun berjalan, sistem dan pelayanan yang ada makin menurun dan tidak membuat masyarakat mau pindah dari kendaraan pribadinya. Lebih baik pemerintah membangun transportasi massal yang bisa mengangkut banyak orang seperti Subway / MRT di Jakarta. Saya yakin Jakarta bisa memiliki kedua angkutan masal itu. Kalau Bangkok dan Singapore bisa, Jakarta juga bisa. Yang dibutuhkan hanyalah keseriusan dalam merintisnya. Sayangnya, bangsa kita bukanlah bangsa yang serius dalam merencanakan sesuatu dalam jangka panjang.

Kesimpulannya
  • Untuk Anda-Anda para pendemo penentang kenaikan BBM, sudahkah Anda menyadari bahwa kenaikan BBM ini harus dilakukan untuk menyelamatkan anggaran negara kita?
  • Sudahkah Anda menyadari kesusahan teman-teman kita yang berada di luar pulau Jawa yang harus mengantri berhari-hari bahkan bisa berminggu-minggu kiriman BBM? Itupun dengan harga yang sangat mahal? (Entah apa jadinya kalau di Jakarta harga bensin Rp 70.000 per liter atau misalnya BBM tidak ada selama berminggu-minggu seperti di belahan timur Indonesia)
  • Sudahkah Anda menyadari bahwa ada gejolak di luar bumi Indonesia (seperti di Iran) yang sekarang memegang kendali atas terjadinya pergolakan harga minyak karena perang?
  • Sudahkah Anda menyadari bahwa sebenarnya kenaikan harga minyak ini karena sebenarnya kesalahan kita sendiri sebagai negara yang tidak becus mengelola kekayaan alam sendiri sedari dahulu kala?

Dont ignored your talent(s), GROW with it.

"I'd rather have a lot of talent and a little experience than a lot of experience and a little talent. - John Wooden"

Saat ini saya dan beberapa teman sedang mencoba menyelesaikan sebuah proyek pribadi, sebuah video klip lagu rohani. Mungkin, tidak ada yang terlalu spesial dengan itu, karena lagu rohani yang dimainkan juga adalah lagu orang lain. Yang menjadi spesial adalah saya mencoba untuk melakukan video editing dan ini adalah pertama kalinya saya mencoba video editing, membuat video saya sendiri.

Memang beberapa tahun belakangan saya menggeluti hobi fotografi meskipun tidak menjadikannya sebagai pekerjaan utama saya. Namun video editing? Its something new for me.

Seni memang menjadi bagian dari kehidupan saya. Terbukti dari beberapa tes talenta yang saya coba, hasilnya seni (musik, foto, desain, tulisan) memang menjadi point tertinggi dalam tes tersebut. Tetapi bukan saya satu-satunya yang memiliki talenta seni. Saya yakin ada jutaan orang lain di luar sana yang memiliki hasil tes yang kurang lebih sama dengan saya.

Jadi pertanyaannya, apa yang membedakan saya dengan orang-orang lain tersebut? Saya yakin ada orang yang bisa bermain musik lebih baik dari saya. Saya yakin ada orang yang bisa membuat video editing lebih baik dari saya. Saya yakin, ada orang yang bisa menulis lebih baik dari saya. Jadi, apa yang membedakan saya dengan mereka? Saya rasa jawabannya adalah jam terbang. Mungkin Anda dan mereka memiliki skill dan kemauan yang sama, namun Anda tidak melatih talenta yang Anda miliki. Ambil contoh talenta saya dalam bermusik.

Berapa jam sehari saya bermain musik?
Apa saja alat musik yang saya bisa mainkan?
Seriuskah saya menggunakan talenta saya?
Apakah ada orang lain yang mengetahui talenta saya?
Seberapa mengertinya sayatentang partitur, not balok, ritme, kolaborasi, improvisasi dll?
Seberapa mengertinya saya tentang alat-alat pendukung musik lainnya? Tentang recording? tentang mixing?Dan lain sebagainya?

Yang saya maksud jam terbang di sini adalah lebih dari sekedar berapa lama saya menghabiskan waktu untuk talenta saya, melainkan lebih daripada itu. Saya harus menghidupi talenta saya. Percuma berlatih musik tetapi tidak ada orang yang pernah memberikan kritik, saran, mendengarkan lagu saya. Atau mungkin saya tidak pernah menunjukkan kepada siapapun talenta yang saya miliki. Atau yang paling parah mungkin saya tidak mencoba membuat lagu sendiri.

Parahnya, cukup banyak orang yang mengatakan "Saya tidak bisa apa-apa .. saya tidak memiliki talenta apa-apa". Mereka mengatakan demikian karena mereka tidak mencari atau tidak berusaha mencari tahu bahkan mereka tidak peduli dengan dirinya sendiri. Padahal, Tuhan kita adalah Tuhan yang kreatif. Ibaratnya, Anda memiliki kamar baru yang kosong. Anda tidak mungkin tidak memiliki ide atau gambaran sama sekali untuk meletakkan apa pun disana, tidak mungkin Anda hanya menginginkan kamar itu kosong terus menerus.

Saya yakin apabila ketika Anda diberikan kamar kosong, pikiran-pikiran liar Anda sudah bermain.
"Nanti di pojok sini akan ada ...."
"Nanti di tengah sini ada ..."
"Nanti di bagian sebelah sini ada ..."

Itu baru awalnya, dan semua ini akan membawa Anda lebih lanjut dengan hal-hal yang lebih spesifik. Anggap saja Anda memilih untuk menaruh sofa di tengah kamar kosong Anda.
Sofa seperti apa yang cocok?
Modelnya seperti apa?
Motifnya apa?
Apa mereknya?
Berapa harganya?
Apa warnanya? dan lain sebagainya .. Ingat! itu baru sofa, belum pigura, rak, televisi, dan lainnya.

Begitu pula dengan Tuhan kita. Karena Dia terlalu kreatif, dia membuat jutaan bahkan milyaran manusia dengan jutaan dengan milyaran talenta untuk masing-masing kita. Bayangkan Anda harus mendekor milyaran kamar kosong. Capek? Mungkin! Tetapi semakin Anda sering mendekor kamar kosong tersebut, bukankah jam terbang Anda juga semakin tinggi? Dan itulah yang Tuhan lakukan kepada kita.

Tidak ada satu orang pun terlahir sia-sia. Sungguh menyedihkan apabila Anda mengatakan Anda tidak bisa apa-apa karena yang terjadi adalah Anda tidak pernah benar-benar mencari talenta Anda dan apa yang menjadi kekuatan Anda.

Saya menulis bahwa Anda harus berkembang dan mengembangkan talenta Anda. Banyak orang yang tidak peduli bertanya "Kenapa harus?" ... Karena talenta Anda adalah hadiah dari Tuhan untuk Anda tidak peduli apakah Anda mau atau tidak menggunakannya. Apapun alasan Anda, talenta itu khusus untuk Anda.

Banyak orang berpikir talenta adalah sebuah sesuatu yang harus terlihat "berbeda" atau "unik" atau "belum pernah ada" ... tahukah Anda bahwa apabila Anda mendengarkan cerita orang lain dalam masalah dan Anda bisa memberikan masukan yang bijak, instruksi yang jelas, hal tersebut juga talenta? Bukankah Raja Salomo juga hanya meminta kebijakan kepada Tuhan? Ia tidak meminta hal lain selain kebijaksanaan.

Hal lain yang menyedihkan adalah cukup banyak orang yang "menutupi" talentanya karena talentanya tidaklah mendatangkan uang. Jadi mereka lebih rela mengubur talentanya dalam-dalam demi uang yang bisa didapat. Saya percaya, ketika kita menjalani dan menghidupi talenta kita, uang akan mengikuti kita.

Tidak percaya? Berapa banyak orang yang sukses karena mereka menjalani talenta mereka? Semua dari mereka memiliki masalah, tantangan di jaman mereka sendiri, desakan, pergumulan, namun siapa dari kita yang tidak mengetahui nama Bill Gates, Mark Zuckenberg, Steve Jobs, dll? Mereka adalah orang-orang yang menghidupi talenta mereka. Bagaimana dengan mereka yang benar-benar menggunakan talenta mereka untuk Tuhan seperti seperti Bill Heyes, A R Bernard, Hillsong, dan lainnya? Semua dimulai dari menyadari talenta yang ada di dalam diri mereka.

Talenta Anda mungkin lebih dari satu, banyak orang di luar sana yang memiliki multitalenta. Namun percayalah, Anda pasti memiliki setidaknya SATU talenta. Tidak mungkin Anda tidak memiliki talenta sama sekali. Tuhan tidak sekejam itu. Sudah tugas Anda untuk mengetahui dan mencaritahu talenta Anda. Apabila Anda sudah mengetahui talenta Anda, saya ingin mengajak Anda untuk agar orang lain dapat terbantu dengan adanya talenta Anda.

Anda memiliki talenta di fotografi? Ada berapa banyak pasangan yang mau menikah yang akan terbantu dengan adanya talenta Anda?
Anda suka memberikan solusi kepada orang lain saat mereka mengalami masalah? Ada berapa banyak pasangan diluar sana yang akan terbantu dengan talenta Anda?
Apapun talenta Anda, banyak atau tidak, kecil atau besar. Percayalah, itu hanya milik Anda. Kembangkan itu di dalam Tuhan karena itu adalah milik Tuhan, dan Tuhan tidak menutup mata atas kita.

Thursday, March 22, 2012

Disiplin doa

Setelah dipikir-pikir, saya sepertinya sudah lama sekali tidak doa. Baik doa malam atau doa pagi. Saya hanya berdoa pada saat di gereja saja. Sepertinya susah sekali untuk bisa berdoa secara rutin setiap hari baik pagi dan malam. Saya tahu saya harus mengubah kebiasaan buruk ini padahal dulu saya pernah mencatat doa rutin sebagai to do list saya.

Saya sering menginginkan untuk bisa bangun pukul enam pagi, lalu doa selama setengah jam hingga jam pukul setengah tujuh pagi. (atau kalau bisa seperti Daud yang masih pagi-pagi buta sudah bangun untuk berdoa) Setelah ritual doa, dilanjutkan dengan treadmill sampai jam setengah delapan pagi.

Tetapi apa yang terjadi? Saya baru bangun pukul setengah sembilan pagi. (Oops!!) Benar bahwa kebiasaan buruk ini harus dirubah. Dan saya minta Anda mendoakan saya agar saya bisa merubah kebiasaan buruk ini.

Anda mungkin memiliki permasalahan yang sama dengan saya. Intinya mungkin Anda dan saya jarang berdoa meskipun kita ingin sekali. Mungkin banyak umat Kristen atau umat agama lainnya yang tidak berdoa secara cukup. Biasanya ada 2 masalah yang kita hadapi saat berdoa. Yakni masalah waktu dan frekuensi.

Mungkin saya butuh membutuhkan waktu selama 10-20 menit untuk berdoa. Atau mungkin dari segi frekuensi, saya butuh untuk berdoa 2 - 3 kali sehari atau lebih. Banyak orang berdoa dengan bingung karena mereka tidak tahu apa yang mau mereka doakan, dan berapa lama mereka mau berdoa. Terkadang saya pun begitu.

Mungkin kebanyakan dari kita tidak berdoa secara kualitas karena isi doa kita dipenuhi dengan penjelasan-penjelasan yang terjadi secara alamiah. Misalnya kita meminta hari ini menjadi hari yang baik. Kita meminta bonus, peningkatan gaji dan permintaan-permintaan lainnya. Saya rasa itu tidaklah cukup. Kenapa? Karena saya rasa, lewat doa, ada begitu banyak hal selain permintaan dan keinginan kita.

Efesus 3:20 mengatakan "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita," Ayat ini menerangkan betapa besarnya Tuhan kita. Ia adalah Tuhan yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari yang kita bayangkan. Tetapi sayangnya, kebanyakan dari kita merespon Tuhan kita yang besar, dengan doa yang KECIL. Apabila kita mundur sebentar ke ayat-ayat sebelumnya dikatakan, "Kita dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

Saya bukanlah peneliti Alkitab, jadi koreksi saya kalau saya salah. Tetapi tujuan kita berdoa adalah untuk dapat mengenal, memahami kasih yang datangnya dari Tuhan. Jadi, kalau kita berdoa hanya untuk menginginkan Tuhan mengabulkan doa kita, dimanakah Kasih? Dan ditulis bahwa Ia melampaui segala pengetahuan. Tidakkah ini agak menyeramkan mengetahui bahwa Tuhan kita melampaui segala pengetahuan? Kita menggantungkan hidup kita di dalam doa untuk sesuatu yang melampaui apapun yang bisa kita bayangkan. Mungkin menakutkan rasany untuk harus melompat kepada sesuatu yang Anda tidak bisa bayangkan.

Terdengar sepertinya doa hanya membuang waktu kita saja. Hal tersebut bisa saja terjadi apabila Anda berdoa kepada Tuhan yang bisa diukur dan terbatas. Tetapi Tuhan Yesus Kristus bukanlah Tuhan yang seperti itu. Ia tidak terbatas, tidak terukur, dan melampaui semuanya. Kenapa? Karena Paulus mengetahui kebenaran ini saat ia menulis kitab Efesus.

Salah satu perbedaan paling mencolok dalam segi doa adalah kita mengukur Tuhan berdasarkan ukuran doa kita. Saya rasa Tuhan ingin kita berdoa dalam waktu yang lebih lama dan frekuensi yang lebih sering agar kita lebih sering mengingatkan diri kita sendiri akan ketidakterbatasan Tuhan. Saya rasa dengan berdoa kepadaNya, Tuhan ingin mendorong kita maju ke area atau batasan yang tidak pernah kita bayangkan atau kita pikirkan sebelumnya.

Jadi, kenapa tidak berdoa lebih lama? Kenapa tidak berdoa lebih sering? Tidak perduli apakah Anda berdoa hanya 5 menit atau sepuluh menit. Tidaklah masalah ketika Anda berdoa sekali atau hanya dua kali setiap hari. Karena doa membutuhkan kedispilinan dan proses. Dan setiap proses doa yang kita lakukan setiap hari akan membawa kita kepada kualitas doa yang lebih dewasa juga.

Salah satu perbedaan yang mencolok yang saya rasakan saat saya berdoa adalah dahulu, saya hanya berdoa untuk diri saya sendiri. Mungkin bukan doa yang saya lakukan, tetapi merengek kepada Tuhan, saya 'memaksa' Tuhan untuk mengabulkan semua rengekan saya.

"Tuhan, saya ingin ini ..."
"Tuhan, saya ingin itu..."
"Tuhan, kenapa sih bukan ini / itu yang terjadi?" dan lain sebagainya.

Tetapi seiring dengan pelajaran yang saya dapat dari teman-teman dan gereja, ternyata keinginan kita saja tidak cukup memuaskan Tuhan. Dia juga menginginkan kita mendoakan orang lain, kota kita, negara kita, dunia, orang-orang yang mengalami sakit atau musibah, para narapidana, dan lain sebagainya. Dia juga menginginkan ucapan syukur kita atas segala yang kita miliki. Banyak orang kurang bersyukur atau malah jarang sekali bersyukur, karena mereka merasa tidak ada yang perlu mereka syukuri. Mereka merasa apa yang mereka punya sudah menjadi hak mereka sejak mereka lahir. Padahal, semua yang kita punya adalah berkat kasih Tuhan kepada kita. Saya akan membantu Anda tentang beberapa hal yang bisa kita syukuri :

Bersyukur memiliki Tuhan Yesus Kristus sebagai juru selamat,
Bersyukur atas kesehatan, teman, sahabat, udara yang kita hirup,
Bersyukur atas pekerjaan, makanan dan minuman, orang tua, kakak atau adik,
Bersyukur atas tabungan yang kita miliki, perencanaan yang kita sedang buat,
Bersyukur atas talenta atau bakat atau ide. Visi dan misi dalam hidup Anda,
Bersyukur atas kegagalan, kesusahan yang kita hadapi atau pernah lalui,
Bersyukur atas kendaraan, rumah dan harta benda yang kita boleh nikmati,
Bersyukur atas pakaian, telepon genggam Anda, barang-barang elektronik Anda,
Bersyukur atas hubungan Anda dengan suami/istri / pacar,
Bersyukur atas musik, pengajaran, binatang piaraan Anda, penglihatan Anda, organ tubuh Anda, udara yang Anda hirup dan masih banyak lagi.

Karena pada akhirnya, saya menemukan bahwa doa bukanlah tentang kita, tetapi tentang Tuhan. Doa adalah tentang menyerahkan seluruh harapan kita dengan bergantung kepada kekuasaan tidak terbatas yang Ia miliki. Dan tahukah Anda bahwa doa membuat kita rendah hati, karena kita mengakui, kita bukanlah siapa-siapa di hadapan Tuhan. Kita mengakui, kita tidaklah sehebat yang kita kira, karena kita membutuhkan lagi kekuatan yang lebih besar yang bisa membuang beban yang kita sedang pikul. Setidaknya, dengan menulis ini, mengingatkan saya untuk berdoa dan lebih sering lagi.

Tuesday, March 20, 2012

S.A.R.A

"Loe tau kagak sih, kalo agama lo itu gak bener. Liat tuh kitab agama loe, isinya gak bener semua. Yang bener itu agama gw. (Oye?)"

Blog saya kali ini mungkin akan sedikit sensitif, namun saya sangat lelah melihat begitu banyaknya perdebatan yang terjadi di Jakarta ataupun Indonesia akan betapa sensitifnya masalah ini.

Begitu banyak orang menggemakan "No SARA" di berbagai tempat namun sering saya melihat pembahasan di forum-forum atau artikel-artikel di berita-berita online ujung-ujungnya berakhir dengan SARA.

Saya juga sering menemui orang-orang dan juga komunitas-komunitas agama fanatik yang ujung-ujungnya tidak bisa menerima perbedaan hanya karena agama mereka berbeda.

Menurut saya, agama bukan warna kulit, bukan bentuk mata, ataupun berbagai gen bawaan lainnya. Hal tersebut adalah ras. Ketika Anda tidak bisa menerima orang lain berbeda warna kulit, berbeda bentuk mata, berbeda logat, berbeda etnis, berbeda agama dengan Anda. Tahukah bahwa Andalah yang membuat perbedaan itu ada?

Menyedihkan, menyebalkan dan sekaligus mencengangkan bahwa (beberapa atau lebih) manusia bisa menjadi sedemikian jahatnya karena membela agamanya sendiri. Mereka mengatasnamakan agamanya-lah yang paling benar, paling suci, paling sempurna. Padahal, tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang sempurna dan agama hanyalah sebuah media untuk kita menyatukan iman kepada Tuhan.

Alasan membela Tuhan pun tidak dapat saya terima ketika membela Tuhan dilakukan dengan kekerasan, pemerasan, pembunuhan, pengeroyokan, pemerkosaan, dan lainnya. Kalau benar kita membela Tuhan, maka kita harus membela Dia dengan menunjukkan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Karena tidak ada agama atau aturan yang menentang hal-hal tersebut di atas.

Saya yakin tidak ada seorang pun di antara kita yang mengaku memiliki Tuhan yang jahat apapun jenis agama Anda. Ketika seseorang atau sekelompok orang mengatasnamakan agama atau Tuhannya untuk melakukan kekerasan, saya yakin yang sedang mereka bela bukanlah Tuhan tetapi adalah ego, harga diri, keras kepala dan juga ketidakbisaan mereka dalam menerima perbedaan.

Saya berasal dari keluarga yang multi agama, mulai dari Islam - Katolik - Kristen - Buddha ada di keluarga saya dan saya percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Tuhan satu-satunya. Terlepas apakah Anda mempercayai Yesus atau tidak sebagai juru selamat Anda, itu adalah hak Anda dan saya tetap menghormati pilihan Anda. Saya sendiri menghormati orang-orang lain yang berbeda agama dengan saya. Saya tidak memaksakan kehendak saya kepada orang lain untuk menganut agama saya.

Yang saya sungguh ingin tanyakan kepada orang-orang atau kelompok-kelompok yang berpikiran sempit dan suka menindas orang lain dengan mengatasnamakan agama tertentu atau membawa Tuhan mereka adalah untuk menekan umat kristiani adalah dengan menanyakan pertanyaan ini, "Dapatkah Anda memberitahukan satu saja tindakan kejahatan yang pernah dilakukan oleh Tuhan saya (Yesus Kristus?) kepada Anda, terhadap hidup Anda, atau apa pun itu? Karena di Alkitab sendiri dikatakan, tidak ada seorang pun yang dapat menemukan satu pun kesalahan pada diriNya."

Ketika Anda tidak bisa memberikan jawabnya, ketahuilah bahwa yang sedang Anda bela adalah ketidaktahuan, harga diri, keegoisan dan juga keras kepala Anda dan cara pikir Anda. Untuk saya pribadi, ketika ada seseorang atau kelompok atau pihak-pihak yang terus menerus meneror, menekan, menindas, memfitnah agama lain, dan menjelek-jelekkan Tuhan yang lain. Saya cukup yakin bahwa mereka adalah penakut dan hidup penuh dengan kekhawatiran, tidak bisa berlaku sportif dan juga kekanak-kanakan.

Mereka takut bahwa ajaran lain (mungkin) lebih benar.
Mereka khawatir pengikut mereka (mungkin) menjadi tertarik dan pindah ke agama sebelah.
Mereka takut bahwa pengikut ajaran lain (mungkin) akan memojokkan mereka.
Mereka penuh dengan kekhawatiran.

Kenapa mereka khawatir? Kenapa mereka takut? Apakah ada agama yang mengajarkan apabila umat melakukan banyak kekerasan, semakin besar pintu surga yang terbuka untuk mereka? Saya rasa tidak. Bukankah kita harus mencintai sesama, barulah pintu surga terbuka lebar untuk kita?

Saya setuju dengan prinsip yang ada di agama Islam bahwa "Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku." Ketika Anda beragama tertentu dan Anda menemukan diri Anda bersama rekan-rekan sejawat Anda tidak bisa menerima kehadiran agama lainnya, belajarlah dari rekan-rekan agama Anda lainnya yang bisa menerima kehadiran agama lainnya karena saya yakin seberapa ketatnya pengikut agama yang Anda anut, akan ada sekelompok orang baik besar atau kecil yang moderat, yang bisa menerima perbedaan, dan bisa hidup damai dengan agama lainnya. Yang perlu Anda lakukan adalah menemukan kelompok itu dan belajar dari mereka.

Tidak ada agama yang tidak baik. Semua agama mengajarkan kebaikan. Yang ada hanyalah kumpulan orang yang tidak melaksanakan kebaikan yang diajarkan kepada mereka. Jadi, untuk dunia yang lebih baik, terimalah perbedaan itu. Karena tidak peduli seberapa keras Anda menyama-ratakan manusia di sekeliling Anda, sidik jari Anda dan orang lain tidak akan pernah sama. Perbedaan akan selalu ada.

Harga dari uang

"Bapak X, Apabila Anda diterima masuk ke perusahaan ini, berapa nilai Anda?
Ibu Y, berapakah harga Anda untuk menjalankan kontrak Anda untuk proyek ini?"

Anda mengenal pertanyaan-pertanyaan di atas pastinya. Saya rasa bisa dibilang bahkan setiap orang memiliki harganya masing-masing. Anda bekerja dengan kisaran gaji yang Anda dapatkan atau Anda inginkan. Anda membeli barang berdasarkan kualitas dari merek barang yang Anda beli. Anda dinilai dari seberapa mahal barang yang Anda kenakan atau miliki.

Anda melakukan banyak hal untuk mendapatkan uang dengan beberapa pekerjaan diluar pekerjaan utama Anda. Semua semata-mata untuk mendapatkan uang.

Saya yakin ada begitu banyak orang di luar sana yang bisa memberikan begitu banyak pelajaran tentang uang, entah itu tentang investasi, saham, tabungan, pekerjaan yang lebih baik dan lain sebagainya dibandingkan dengan saya. Namun yang ingin saya bahas adalah sifat mencintai uang yang ada pada seseorang menurut pandangan saya.

Saya menemui begitu banyak orang yang menempatkan uang sebagai nomor satu dalam hidupnya. Ya, saya tahu kita semua membutuhkan uang, termasuk saya. Hanya saja terkadang orang terlalu melebih-lebihkan uang dalam hidupnya. Uang atau harta benda menjadi komoditas nomor satu. Tuhan Yesus pun mengetahui hal ini, bahwa Mamon (uang dan harta benda), menjadi pengikat terbesar dalam kehidupan manusia.

Dalam kitab Lukas 16:13 dikatakan bahwa "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Sadarkah Anda bahwa, seringkali kita berpikir bahwa musuh Tuhan adalah Iblis? Jawabannya adalah tidak. Iblis secara pasti tidak akan dapat menang melawan Allah. Tetapi Iblis bisa mengambil jiwa kita lewat Mamon. Kita tidak memuja Iblis, tetapi dalam hati kita, kita memuja Mamon. Kita memuja harta benda duniawi. Kenapa? Karena Mamon membuat kita melupakan Tuhan.

Berapa banyak dari kita yang ingin mengusir Iblis dari kehidupan kita, bahkan cukup banyak orang yang datang ke paranormal ataupun orang pintar dengan tujuan mengusir Iblis? Tetapi apakah Anda pernah mendengar ada seseorang di dunia ini yang mau mengusir kekayaan? Saya tidak pernah mendengar ada orang yang pergi ke paranormal untuk mengusir kekayaan. Jadi kekayaan sebenarnya jauh lebih mengikat daripada Iblis. Kita tidak memuja Iblis secara terbuka mungkin, tetapi secara tidak langsung, kita mendua-kan Tuhan dengan sesuatu yang fana.

Saya melihat orang-orang dewasa ini sangat berorientasi kepada uang.
Seorang suami yang keluarganya berantakan karena dia berjudi, sang suami berpikir satu-satunya cara untuk memperbaiki keuangan keluarganya adalah lewat judi.
Istri yang tidak lagi taat kepada suami karena sang suami tidak lagi mau memberikan dirinya uang untuk foya-foya
Anak-anak yang tidak taat kepada orang tuanya karena tidak dibelikan barang yang diinginkannya.
Orang-orang yang memiliki jabatan melakukan korupsi saat mereka masih menjabat.
Orang membanding-bandingkan harta yang dimiliki dengan harta orang lain.

Saya rasa, mereka-mereka yang memiliki opini bahwa uang adalah segalanya, akan sangat mungkin melakukan segalanya untuk uang. Untuk saya, orang-orang yang mementingkan uang dalam hidupnya tidak menghargai talenta yang telah diberikan kepada dirinya. Mereka mementingkan uang karena mereka takut.
Takut hari esok tidaklah cerah tanpa uang,
takut diejek oleh sesama karena tidak memiki harta benda yang sedang trend.
Permasalahannya adalah, terkadang Anda harus membayar harga yang lebih mahal daripada uang yang Anda impikan.

Anda harus rela bekerja lebih keras ...
Anda harus rela melakukan beberapa pekerjaan sekaligus ...
Anda tidak bisa lagi memiliki waktu bersama teman atau keluarga ...
Anda tidak lagi memiliki tidur yang cukup ...
Anda was-was dengan uang Anda ...

Tujuan utama Tuhan menaruh Anda di dunia ini bukanlah untuk menjadi kaya semata, tetapi untuk bertumbuh dewasa dan berkembang. Bukankah Anda juga bertumbuh dalam masalah keuangan? Saat Anda di bangku sekolah dasar anda diberikan uang jajan sekian rupiah. Saat Anda mulai kuliah, uang jajan yang Anda dapat bukan lagi sebesar yang Anda dapatkan waktu Anda masih di bangku sekolah dasar kan? Kenapa Anda mendapatkan porsi yang berbeda-beda? Karena Anda terus bertumbuh. Begitu juga dengan gaji Anda. Saat Anda pindah perusahaan baru, Anda tentu menginginkan memiliki gaji yang lebih besar dibandingkan perusahaan sebelumnya, bukan?

Benar bahwa Tuhan menginginkan Anda dewasa dan bukan berarti Anda tidak boleh kaya, kekayaan akan mengikuti Anda apabila Anda mengembangkan talenta yang Anda miliki berdasarkan rencana yang Tuhan telah sediakan dari uang. Karena pemilik kekayaan sebenarnya adalah Tuhan.

Ingatlah bahwa Anda mungkin mencintai uang begitu dalam, tetapi uang tidak akan bisa mencintai Anda balik. Yudas juga mencintai uang, dan kita semua tahu bahwa dia menggantung dirinya sendiri karena ia menyesal mencintai uang dibanding Yesus. Uang perak yang dia begitu idamkan, yang dia kira akan membantu dirinya, yang dia kira akan mencintai balik dirinya tidaklah lebih dari sampah saat dia menjual Yesus. Jadi, dimanakah Anda berada? Dalam pelukan Tuhan, atau pelukan Mamon?

Wednesday, March 14, 2012

Ketika Semua Orang Kaya

"Desember tahun 2011, sebuah desa kecil di Spanyol, bernama Sodeto berhasil memangkan sebuah lotre dengan jumlah $950 juta (sekitar Rp 8,5 triliun). Penduduk desa yang terdiri dari petani dan pekerja bangunan itu masing-masing menikmati bayaran $130 ribu atau sekitar Rp 1,1 miliar."

Anda mungkin pernah berpikir, kenapa sih bisa sampai ada orang miskin di dunia?
Apakah Tuhan tidak melihat mereka yang miskin?
Apa gunanya orang miskin di dunia?
Kenapa Tuhan tidak menjadikan mereka kaya?

Kalau Anda baca di awal tulisan blog ini, kalau saya menyuruh Anda untuk membayangkan, apa yang Anda lakukan kalau Anda penduduk desa kecil itu dan tiba-tiba kaya mendadak? Bahkan, setiap orang dari desa itu menjadi kaya. Tidak ada lagi yang miskin atau setidaknya penghasilannya dibawah rata-rata.

Saya rasa Anda akan memuaskan keinginan Anda terlebih dahulu. Anda akan membeli rumah, mobil, perhiasan, kapal pesiar, barang-barang yang Anda inginkan. Selebihnya berfoya-foya. Tidak salah memang dengan semua itu.

Namun yang ingin saya tekankan untuk Anda adalah, apa yang terjadi kalau semua orang di dunia ini menjadi kaya seperti para penduduk desa itu? Bagaimana kalau di dunia ini tidak ada orang yang miskin satupun? Semuanya kaya. Jawaban saya adalah, kalau semua orang di dunia ini kaya, maka tidak ada orang yang mau melayani orang lain.

Kenapa? Karena orang yang memiliki banyak uang atau kaya cenderung ingin dilayani. Bukan melayani. Karena dengan uang yang begitu banyak, mereka bisa membeli (hampir) apapun. Kalau Anda seorang Trilyuner, Anda tentu tidak mau repot-repot mengurus taman, membersihkan rumah Anda, menyapu lantai rumah Anda dan lainnya, bukan? Anda tinggal menyewa orang untuk melakukan semua itu untuk Anda.

Tetapi bayangkan;
Bayangkan kalau ternyata pembantu Anda sama kayanya dengan Anda.
Bayangkan kalau orang yang menggunting rumput di kebun Anda sama kayanya dengan Anda.
Bayangkan kalau pembantu yang biasanya mengepel rumah Anda sama kayanya dengan Anda.
Bayangkan kalau semua orang yang ada di dunia ini sama kayanya seperti Anda.
Mereka semua seorang trilyuner.
Masih adakah yang mau melayani Anda?

Saya rasa hanya sebagian kecil saja orang kaya yang memiliki hati untuk melayani. Dalam tulisan sebelumnya, saya menulis bahwa kekayaan yang kita miliki seharusnya menjadikan berkat untuk orang lain dan kita harus tetap melayani orang lain.
Tetapi bagaimana kita tahu apa itu melayani kalau tidak ada orang yang harus dilayani?
Bagaimana cara melayani kalau kita tidak tahu bagaimana melayani?
Bagaimana cara melayani kalau kata 'melayani' tidak dikenal oleh dunia?

Saya yakin Tuhan bisa saja menjadikan kita semua kaya, seimbang, sama-rata. Kita dapat dijadikan trilyuner hanya dengan hentakan jemariNya. Tetapi saya juga yakin dan percaya, Tuhan kita adalah Tuhan yang jenius, kreatif dan inovatif dan mencintai perbedaan (secara positif) Oleh karena itu, ia memberikan setiap orang rejeki dan berkat yang berbeda-beda. Kenapa?

Agar kita bisa belajar kepada mereka yang lebih sukses dari kita.
Agar kita bisa bersyukur kekayaan yang kita miliki masih lebih baik dari orang lain.
Agar kita tahu bagaimana caranya mendapatkan kekayaan secara benar.
Agar kita mengerti apa arti dari sebuah perjuangan dan kerja keras untuk mencapai kekayaan.
Agar kita sadar bahwa kita pun bisa menjadi kaya seperti orang lain
Agar kita memiliki hati yang sabar, tekun dan rendah hati ketika melayani orang lain walaupun kita kaya raya.
Dan yang paling penting adalah dengan kita mencapai kekayaan lewat proses yang terkadang susah dan berat dan tidak masuk diakal, kita sadar dan tahu betul bahwa kekayaan itu datangnya dari Tuhan.

Bayangkan kalau kita semua terlahir sama rata kayanya. Bagaimana dunia?
Jadinya tidak ada yang lebih sukses.
Semua kekayaan kita sama.
Kita tidak mengerti apa itu kekurangan.
Kita tidak mengerti apa arti dari kerja keras.
Kita menjadi malas dan manja karena cenderung ingin dilayani.
Kita memiliki hati yang malas dan tinggi hati.
Dan kita tidak mengenal Tuhan karena kita hanya tahu, kekayaan itu sudah ada bersama dengan kita sejak kita lahir hingga kita meninggal.
Mungkin, kita tidak butuh Tuhan.

Jadi, apapun posisi Anda, berapa pun penghasilan Anda, tetaplah miliki hati yang mau melayani orang lain. Tetaplah rendah hati berapapun kayanya Anda. Tetaplah berpegang kepada Tuhan. Jadikanlah kekayaan Anda berkat untuk orang lain. Karena seberapa kayanya pun Anda saat ini, Anda tidak bisa membeli umur. Anda suatu hari akan "hilang" dari dunia ini. Dan siapa yang akan mengingat Anda sebagai seorang trilyuner, ketika semua orang di dunia ini trilyuner.

Saya menutup artikel blog ini dengan lanjutan potongan berita tentang desa Sodeto di atas agar Anda mengerti apa yang saya maksud dengan penggambaran apa yang terjadi ketika semua orang menjadi kaya raya.

"Penduduk Sodeto kini dikabarkan terganggu oleh banyaknya orang yang berusaha menjual barang kepada mereka. Bahkan karena semua orang sudah kaya, tidak ada yang mau melayani sesama. Seperti yang dikatakan Walikota Rosa Pons, “Beberapa wanita bilang mereka ingin pergi ke salon. Tapi tukang salon itu juga menang lotre. Dan tukang salon bilang, ‘Saya tidak bekerja hari ini."

Tuesday, March 13, 2012

Tugas Seorang Pacar

"Cewek: Gila juga lo, bro. Masa cewek lo kagak lo anterin balik, sih? Itu kan udah tugas lo sebagai cowoknya dia.
Cowok: Gila juga lo, sis. Masa lo kagak bantuin dia? Itu kan udah tugas lo sebagai ceweknya dia."

Saya yakin Anda sering melontarkan pernyataan nan pertanyaan model sejenis di atas ke teman-teman Anda ketika Anda merasa teman Anda sedang tidak menjalankan "tugasnya" sebagai seorang pacar.

Masa-masa pacaran memang masa-masa yang bisa dibilang daerah abu-abu karena terkadang terlalu banyak batasan yang dilanggar dan terlalu banyak aturan yang membuat rancu.

Beberapa hari kemarin saya melemparkan survei acak iseng ke beberapa teman wanita saya dengan pertanyaan seperti ini "Seandainya 2 orang (cowok-cewek loh, bukan cowok-cowok/cewek-cewek) yang pacaran berencana bepergian ke luar negeri, apakah sang pria sebagai cowoknya harus membayari tiket dan penginapan sang cewek selama mereka bepergian ke luar negeri?"

Jawabannya ternyata terbagi dua. Sebagian besar mengatakan bahwa sang pria seharusnya membayari (setidaknya) tiket. Dan jawaban lainnya adalah bayar sendiri-sendiri. Untuk para wanita yang menjawab pria sudah seharusnya membayari mereka tiket / penginapan / tiket + penginapan, ada sebuah jawaban yang menurut saya menarik yakni, "Itu sudah tugas dia sebagai pacar saya."

Oke, untuk saya pribadi, jelas bahwa dalam konteks suami-istri, ada batasan yang jelas antara tugas masing-masing misalnya sang istri bertugas mengatur keuangan, mengurus rumah tangga, menjaga anak dan sang suami mencari nafkah, menjadi kepala keluarga, mengambil keputusan dan lainnya. Setidaknya tugas-tugas suami istri sudah didengungkan cukup lama oleh orang tua dan juga lingkungan kita. Tetapi, bagaimana dengan pacar? Apakah tugas seorang pacar?

Terkadang saya cukup menggaruk-garuk kepala kepada para wanita yang terkesan tidak mau susah karena tampaknya semua beban ditujukan ke pacarnya si pria. Mulai dari mengantarkan dirinya kemana-mana, meminta bayari semua keperluan shoppingnya, menemani dan menunggui ke salon dan lainnya. Tidak masalah kalau pacarnya sang pria bilyuner, milyuner dan juga memiliki banyak waktu senggang. Tapi, bagaimana kalau sang pacar masih karyawan? gaji masih belumlah cukup besar, dan mungkin masih harus memberikan sebagian gajinya kepada orang tuanya?

Saya setuju dengan teman saya @Gaby bahwa ada etika dimana selayaknya seorang pria memberikan porsi yang 'sedikit' lebih besar ketimbang sang wanita karena ada masalah harga diri dan pengakuan untuk si pria dan juga bahwa sudah sewajarnya . Namun ketika sang wanita menggunakan haknya dengan mengatakan bahwa 'sudah tugas pria' membayari semua keperluan wanita ... eits, tunggu dulu.

Sadarkah Anda para wanita bahwa sebenarnya Anda tidak menghargai diri Anda sendiri apabila Anda mengatakan hal ini? Salah besar kalau Anda berpikir hanya karena Anda seorang wanita, Anda tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun karena toh, nantinya ada pasangan Anda yang membayari Anda nantinya. Kenapa? Karena para pria pun bisa menilai apakah Anda mencari semata uang saja dalam hubungan yang mereka jalani.

Saya yakin Anda juga berpenghasilan. Dan saya rasa tidaklah salah kalau Anda juga ikut mengeluarkan uang dalam masa pacaran dengan porsi yang tentunya lebih sedikit dari sang pria tapi masih di dalam kategori wajar. Saya rasa para pria akan lebih merasa menghargai Anda ketika mereka mengetahui bahwa Anda ikut andil dalam masalah keuangan meskipun harga diri mereka terkadang lebih tinggi dan gengsi kalau Anda ikut membayar. Tetapi, pria juga tidak buta dan bisa melihat effort Anda. Karena kalau dari masa pacaran saja Anda mau memberikan andil, para pria akan merasa lebih merasa bahwa ke depannya setidaknya Anda bisa diajak bekerjasama.

Kalau kepada wanita saya menggaruk-garuk kepala, kepada pria saya terkadang mengelus-elus dada. Karena saya banyak juga menemui pria yang menganggap remeh pasangan wanitanya mulai dari 'habis manis sepah dibuang' (Anda tahu maksud saya), tidak menghargai sang wanita sebagai pasangan dalam hal kecil (misalkan tidak menyimak pembicaraan), tidak menepati waktu janjian dan lain sebagainya.

Kalau pepatah mengatakan wanita adalah makhluk lemah, saya cukup setuju untuk itu karena wanita memperhatikan hal-hal kecil seperti apakah pasangannya sering memuji dia atau tidak, apakah pasangannya menyimak pembicaraan yang diajukan atau tidak ketimbang hanya mendengar, apakah pasangannya memberikan pengetahuan yang lebih luas atau tidak dan lain sebagainya. Kalau jawabannya adalah tidak atau jarang, wanita biasanya akan lebih merasa rentan dan akibatnya wanita menjadi lemah karena merasa dirinya tidaklah berharga. Jadi, Anda sebagai pria, hargailah wanita.

Balik lagi ke pertanyaan di atas, jadi tugas seorang pacar apa? Menurut saya pribadi, tidak ada batasan jelas antara apa tugas seorang pria kepada wanita dan apa tugas seorang wanita kepada seorang pria dalam konteks hubungan pacaran. Kenapa? Karena tujuan daripada pacaran adalah saling mengenal, saling berkomunikasi, mencari kecocokan dan menerima perbedaan serta mencari jalan keluar untuk beberapa perbedaan yang terkadang mencolok, membuat pondasi awal untuk rumah tangga nantinya, mengenal karakter masing-masing, menumbuhkan kedewasaan, mencari solusi untuk masalah, mengenal latar belakang keluarga, membuat sistem toleransi dan masih banyak lainnya. Jadi, menurut saya pribadi, tugas Anda selama masa pacaran adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.

Pacaran bukan hanya sekedar senang-senang dan foya-foya semata, menghabiskan uang dan setiap minggu hanya sekedar pergi hangout bersama pasangan, tetapi lebih kepada kualitas diri, menjadikan diri sendiri dan pasangan menjadi orang yang lebih baik lagi karena hidup tidak selalu berada diatas. Bukan berarti ketika Anda pacaran, tanggalan akan merah selalu. Akan ada masa-masa dimana Anda berkelahi, bertengkar, ribut besar dan hari-hari gelap lainnya. Dan disaat inilah sudah menjadi tugas Anda dan pasangan untuk mulai sadar bahwa ada tugas lainnya yang harus Anda lakukan ketimbang sekedar berfoya-foya dan menikmati nikmatnya masa pacaran.

Jadi untuk pertanyaan diatas, apakah seorang pria harus membayari sang wanita tiket / penginapan, saya cukup setuju dengan jawaban teman saya @Gaby bahwa dalam masa pacaran tidak ada kewajiban atau tugas dari seorang pria bahwa pria harus membayari ini itu dan akan lebih baik ketika masa pacaran berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Dalam artian akan lebih baik ketika dicari jalan tengah bayar sendiri-sendiri atau satu pihak membayari tiket dan satu pihak membayari penginapan.

Toh, tujuan dari pacaran adalah belajar memikul beban bersama-sama dan bekerjasama untuk belajar meningkatkan kualitas diri ketika masalah datang menerpa hubungan, bukan untuk memeras keuntungan dari apa fasilitas yang pasangan Anda miliki. Saya setuju dengan ucapan pendeta senior saya di gereja @JeffreyRachmat, kalau Anda tidak membiasakan anak / pasangan Anda belajar untuk hidup susah. Maka suatu saat nanti, Anda yang akan susah.

Selamat berpacaran.

Thursday, March 8, 2012

Hillsong United : Live in Miami

"I don't know how it is you came to be here, but we're grateful, we're glad that you made it. Maybe you knew exactly what you were coming to, maybe somebody dragged you along and you're trying to work out what's happening but i want to say tonight that you're in the right place - Joel Houston (Hillsong United : Live in Miami)"


Dari semua band grup rohani yang ada di muka bumi, menurut saya, salah satu grup musik rohani terbaik yang pernah ada di muka bumi ini adalah Hillsong.

Entah sudah berapa banyak jiwa yang terberkati karena musik yang mereka mainkan, lirik yang mereka ciptakan. Entah sudah berapa banyak jiwa yang terberkati dan berubah karena datang ke pertunjukkan Hillsong dimanapun mereka mengadakan konser.

Mereka menunjukkan bahwa musik dapat merubah hidup seseorang dan mereka mengajarkan bahwa musik adalah bagian dari hidup yang dapat memberikan influence besar dalam hidup kita.

Setelah entah berapa banyak Hillsong United mengadakan worship entah di gereja, stadion ataupun lapangan terbuka di berbagai belahan penjuru bumi, mereka mengeluarkan album rekaman live mereka berjudul United: Live in Miami. Lagu ini berisi 22 track, yang kesemuanya merupakan hasil live concert mereka di Miami. Setelah tur "Aftermath" yang mereka lakukan tahun lalu, rasanya tur mereka kali ini lebih fresh baik dari segi aransemen, performance, visual, lagu-lagu yang dibawakan dan juga multimedianya.

Anda bisa melihat betapa kreatif dan bertalentanya orang-orang yang berada di belakang layar pada lagu berjudul "Bones" dimana awal lagu mereka merupakan cuplikan mereka latihan dengan nuansa hitam putih hanya menggunakan gitar dan juga iPad sebagai synthetizer-nya dan kemudian di bait kedua dilanjutkan secara live. Its really-really nice to see it in a visual view.

Rasanya di setiap konser yang Hillsong lakukan, entah melihat atau mendengar atau datang langsung ke pertunjukkannya benar-benar membuat ada sesuatu di hati yang rasanya segar. Ada beberapa lagu yang menjadi lagu favorit saya di album ini rasanya lebih membuat saya terenyuh dari aransemen. Bahkan ada beberapa lagu yang membuat saya merinding karena saya merasa benar-benar terbawa oleh performance Hillsong United ini.

Bisakah Anda bayangkan kalau Anda menjadi personel Hillsong? Anda berada di atas panggung yang penuh dengan ribuan orang mengangkat tangannya dan mereka bersedia menerima Tuhan. Dan Anda tahu Anda bisa merubah hidup mereka dengan lagu dan pujian. Anda mungkin tidak mengenal mereka, bahkan mungkin Anda tidak mengetahui nama setiap orang yang datang ke konser itu. Tetapi setiap yang datang saya yakin diberkati.

Saya tahu dan yakin bahwa setiap personel dari Hillsong United memiliki talenta musik yang sangat besar. Namun saya sangat-sangat-sangat menyukai worship leader dari Hillsong United yakni Joel Houston.

Benar-benar orang yang sangat berbakat dari segi musik, atraktif, dan giving me a lot of influence. Meskipun terkadang terlihat urakan karena memiliki tato dan kadang terlihat seperti Yesus (Akibat rambut dan juga janggutnya dari beberapa sudut angle kamera), saya salut dengan Joel Houston dari segi talentanya. Semua lagu dan aransemen yang dia buat, rasanya benar-benar wow. Menyadarkan saya bahwa terkadang penampilan menipu.

Untuk kalian yang mencari pilihan lagu rohani modern yang lagu-lagunya best-selling. Rasanya tepat untuk memiliki dan membeli album ini, khususnya DVD-nya agar bisa melihat dan merasakan sendiri atmosfer dan juga personel-personelnya. Saya sendiri sempat merinding ketika mendengar lagu "With Everything" yang mana ribuan orang ikut bernyanyi dalam kidung yang dibawakan di tengah-tengah lagu.

Akhir kata, setelah selesai menonton Hillsong United : Live in Miami ini membuat saya ingin lebih mengasah kemampuan bermusik saya, menciptakan lagu-lagu yang lebih baik lagi, menulis lebih baik dan menggunakan talenta saya dengan lebih baik lagi dan tidak lupa, ingin menonton lagi konser mereka. Karena terakhir saya menonton konser Aftermath mereka di Jakarta 31 Mei 2011, saya sangat menikmati semua lagu, atmosfer, dan juga euforia yang ada. Hasilnya? Suara saya sempat hilang selama dua hari karena selama acara berlangsung saya tanpa henti ikut bernyanyi. Oops.

Berikut adalah daftar lagu yang ada di dalam album Hillsong United : Live in Miami
  1. "Go"
  2. "Break Free"
  3. "You"
  4. "Search My Heart"
  5. "Mighty To Save"
  6. "Hosanna"
  7. "All I Need Is You"
  8. "Bones"
  9. "Nova"
  10. "Aftermath"
  11. "Freedom Is Here/Shout Unto God"
  12. "Like An Avalanche"
  13. "Rhythms Of Grace"
  14. "Oh You Bring"
  15. "The Stand"
  16. "From The Inside Out"
  17. "A Song To Sing..."
  18. "With Everything"
  19. "Your Name High"
  20. "Take It All"
  21. "Yours Forever"
  22. "Take Heart"

Pengetahuan Anda = Spons Kehidupan Anda.

"Manusia memang rakus dan terkadang tidak mengetahui apa yang menjadi kebutuhannya. Cenderung manusia menginginkan apa yang menjadi kemauannya. Terlepas dari itu, mereka ingin menguasai semuanya - entah siapa"

Percayakah Anda kalau saya mengatakan Anda tidak akan pernah bisa menguasai semua hal di dunia ini (Kecuali Anda Tuhan, tentunya).

Anda tentu mengerti dalam pelajaran kimia bahwa setiap zat memiliki titik jenuh dimana zat itu tidak lagi mampu untuk menambah apapun lagi ke dalamnya.

Anda pun tidak bisa memaksa zat itu untuk menyerap sedikitpun lagi zat apabila zat tersebut sudah mencapai titik jenuhnya. Begitu juga dengan hidup Anda. Anda tidak bisa menguasai / mengendalikan semuanya. Kita bisa melihat sejarah dimana penguasa-penguasa dapat menguasai dunia. Namun apakah benar mereka menguasai seluruh dunia? Rasanya tidak. Sebagian besar dunia, mungkin iya. Tapi seluruh dunia? Rasanya belum. Hitler pun belum menguasai Indonesia. Genghis Khan belum menguasai Eropa saat itu. Musolini belum menguasai Asia. Jadi akan ada bagian-bagian yang tidak akan bisa Anda kuasai. Kenapa? Karena Anda seorang manusia yang memiliki titik batas tertentu.

Anda tidak bisa mengendalikan semua orang, karena tidak semua orang akan setuju dengan Anda. Anda tidak bisa memiliki semua kekayaan di dunia, karena umur Anda terbatas. Anda tidak bisa memiliki semua jabatan (Anda tidak mungkin memiliki jabatan CEO tapi sekaligus bekerja sebagai OB dan Staff secara bersamaan, bukan?)

Kita semua sama seperti spons. Anda tentu mengerti bahwa spons hanya bisa menyerap sekian banyak air walaupun spons itu Anda taruh di laut. Kehidupan kita pun begitu ketika kita menyerap pengetahuan. Kita bisa mendapatkan dari banyak tempat soal pengetahuan.

Bisa dari pengalaman orang lain. Bisa karena kita mengalaminya sendiri. Bisa karena kita diajarkan oleh orang lain. Bisa dari CD-CD kotbah. Bisa dari buku-buku yang kita baca. Bisa dari blog-blog orang lain. Bisa dari retreat yang Anda ikuti. Bisa dari manapun, bahkan dari tempat / orang yang Anda tidak pernah pikirkan sebelumnya.

Tentu saja saya tidak mengatakan bahwa kita akan sampai ke titik dimana kita sama sekali tidak bisa menyerap dan mengingat pengetahuan yang baru. Tetapi saya percaya bahwa akan ada titik dimana setiap pengajaran yang kita dapat akan berhenti memberikan efek positif ke dalam hidup yang kita inginkan.

Karena kita tidak boleh lapar atau haus akan pengajaran. Mungkin kita sampai ke sebuah titik / kejadian dimana seseorang mengatakan sesuatu yang dapat memutarbalikkan paradigma kita. Tetapi karena kita sedang tidak lapar untuk menerima pengajaran baru, bukan berarti kita boleh tidak mengatur paradigma kita sendiri.

Saya rasa banyak dari kita, khususnya orang Kristen yang telah mencapai titik jenuh mereka namun mereka tidak menyadarinya. Banyak dari kita yang hanya bersifat dan bertingkah "hanya mau menerima". Kita menginginkan semua pengajaran terdalam, terbesar dan yang memiliki efek paling besar dalam hidup kita. Kita bahkan men-tweet best quote terbaik di akun twitter kita setiap hari, mungkin.

Yang perlu kita lakukan saat kita sudah mencapai titik jenuh kita adalah kita mengeluarkan semua yang telah kita serap. Semua pemikiran "besar" yang telah kita terima tidak akan menjadi dasar perubahan hidup seseorang sampai orang tersebut mau menjadikan pemikiran "besarnya" menjadi kenyataan. Pengajaran terbaik yang Anda dapatkan adalah pengajaran terakhir yang Anda dengar dan Anda terapkan sekarang ini. Pengajaran yang "dalam" adalah pengajaran yang menembus pemikiran Anda menjadi lebih baik, menembus hati Anda dan juga menembus tangan Anda untuk mau mengerjakan pemikiran tersebut.

Saya percaya ada pengajaran yang baik dan ada juga pengajaran yang tidak baik. Mudah-mudahan Anda mendapat pengajaran yang baik saat Anda membaca tulisan saya ini. Ada seorang teman saya yang mengikuti 3-4 kebaktian gereja dalam sehari demi untuk mendapatkan pengajaran tentang Alkitab. Belum ditambah teman saya tersebut juga mengikuti Study Bible secara intens dan secara konstan membaca buku-buku pengajaran Akitab lainnya. Saya tidak mengatakan itu salah. Saya senang dengan semua itu.

Tetapi diluar semua pengajaran yang Anda dapat (sebanyak apapun itu), Anda bisa mengambil pengajaran terbaik yang Anda bisa. Anda bisa mendengarkan semua kotbah yang Anda bisa dengar. Anda bisa pergi ke seminar-seminar terbaik di dunia. Anda bisa membaca puluhan blog setiap harinya. Anda bisa belajar dari orang-orang yang lebih berpengalaman dari Anda dalam hidup sesering mungkin. Permasalahannya hanya satu. Dari semua pengajaran yang telah Anda dapat tersebut, Anda juga harus mengeluarkan semua pengajaran itu untuk menjadi berkat untuk orang lain yang membutuhkan.

Setelah Anda menyerap semua air yang bisa diserap oleh spons Anda, peras spons Anda, biarkan semua airnya keluar, jadikan air yang ada di dalam spons Anda menjadi berkat untuk orang lain. Dan biarkan spons kosong Anda menyerap air lagi. Begitu seterusnya. Karena apabila Anda hanya menyerap air saja. Maaf kalau saya mengingatkan saya, tidak akan ada ruang lebih dalam spons Anda untuk bisa menyerap / menampung air lagi ... Sedangkan posisi Anda sekarang adalah bagaikan spons yang berada di laut lepas.