Monday, October 22, 2012

Jangan bekerja seperti telur mata sapi

"Kurang uaaajaaaar" ... Setidaknya itu balasan BBM ketika membalas cerita yang temannya ceritakan kepada dia tentang atasannya. 


Ceritanya? Simpel. Saya rasa Anda dan saya pasti pernah mengalami atau bisa jadi berada di dalam posisi itu. Begini gosipnya ... 

Mari kita samarkan dan sebut atasan teman saya dengan huruf X yang bisa dibilang sudah cukup lama bekerja sehingga akhirnya mendapatkan sebuah posisi yang cukup tinggi di perusahaan tersebut. Bisa dikatakan X membutuhkan posisi yang cukup tinggi karena ia ingin dipandang dan terpandang di perusahaan tersebut dan bisa dibilang iming-iming gaji besar karena posisi tinggi adalah incarannya. Karena jabatannya cukup tinggi, X sering menggunakan "wewenang"nya untuk mendelegasikan pekerjaan kepada bawahannya. Terdengar normal, bukan? 

Tunggu dulu, pendelegasian tugas yang diberikan oleh X kepada teman saya cenderung melewati batas ruang dan waktu. Pendelegasian tugas biasanya baru diberikan sore hari dimana teman saya cenderung sudah mau pulang. Anda tentu bertanya, "Loh, kenapa tidak diberikan pagi atau siang hari?" Jawabannya karena X bisa dikatakan sibuk dengan dunianya sendiri, yakni browsing, menonton film, bermain game, mendownload lagu, dan lain sebagainya. Anggap saja 'kebiasaan' ini seringkali dilakukan sebagai pemanasan sebelum X bekerja (yang sialnya untuk teman saya, si X panas selalu menjelang pulang kantor) Akibatnya? Tentu teman saya sering lembur akibat 'pemanasan' si X tadi.

Sebagai bawahan, teman saya tentu tidak mungkin bisa menegur X karena istilah bos selalu benar terjadi di dunia kerja. Jadi, yang bisa dilakukan teman saya adalah menekuk muka saat bekerja. Saya yakin ada banyak orang atau atasan yang bekerja seperti X. Lalu Tre, apa maksud kata "kurang uaaaajaar di awal thread blog ini? Anggap saja X pernah berbincang-bincang di masa lalu dengan salah seorang rekan kerjanya, sebutlah Y dimana pada saat  itu si X menanyakan jabatan si Y. Mari kita buat ilustrasinya percakapannya :

X : "Y, jabatanmu apa ya?"
Y: "Wah, saya assisten staff, X!" (lebih rendah ketimbang staff ... #parah)
X : "Wah. hebat juga. Gimana, enak?"
Y: "Wah, saya sih inginnya seperti Anda, X. Posisi oke, gaji oke. Saya pengennya punya gaji besar dan tinggal suruh anak buah kerja aja, saya gak perlu kerja."
X : "Wah, saya dong?"
Y: ".. (doeeeng)"

Anda bisa mengira-ngira sendiri seperti apa cara kerja X untuk seterusnya. Mungkin Anda juga sering menemui orang yang mendelegasikan pekerjaan kepada bawahan atau orang lain, namun yang mendapat pujian adalah orang tersebut di bawah sorot sinar lampu.

Kita seringkali bekerja seperti telur mata sapi. Maksudnya? Anda tentu sadar bahwa sapi tidak bertelur. Yang mempunyai telur adalah ayam. Namun yang menjadi terkenal adalah si sapi dengan nama telur mata sapi. Entah siapa yang memberikan nama pada menu tersebut (mungkin dunia persilatan para ayam juga mengutuk orang yang memberikan nama menu itu) karena jelas-jelas yang memberikan nama untuk menu itu melecehkan sekali pengorbanan telur para ayam.

Pertanyaannya adalah apakah kita menghargai pengorbanan para ayam yang telah memberikan telurnya kepada kita? Jawabannya kita cenderung tidak. Kita tetap memberikan apresiasi lebih tinggi kepada si sapi, yaitu diri kita sendiri, padahal sang sapi tidak mengorbankan apa-apa atau mungkin porsinya hanya secuil. Wong, mengerami telur saja si sapi pun tidak.

Saya berharap agar kita semua bekerja jangan seperti X, tetapi kita bekerja sesuai dengan apa yang seharusnya menjadi tugas kita. Saya tidak mengatakan tidak dibutuhkan team-work dalam etos kerja. Tentu team-work dibutuhkan. Namun apa yang sudah seharusnya menjadi pengorbanan Anda sebagai ayam, lakukanlah pengorbanan Anda. Ketika Anda harus menelurkan telur, telurkanlah telur tersebut. Ketika Anda harus mengerami telur agar menetas, eramilah telur tersebut. Lakukanlah apa yang menjadi tugas Anda. Sebagai atasan, pendelegasian tugas perlu dilakukan karena untuk saya, pendelegasian tugas adalah tanggung jawab dan bentuk kepercayaan. Tetapi pendelegasian tugas juga bukan berarti yang mustahil menjadi tidak mustahil.Ada etika yang perlu diperhatikan.

Dalam Galatia 4:6 edisi Aramaic Bible in Plain English berkata "But a man should prove his work and then he will have pride in himself and not in others." Jadi, dapatkan harga diri Anda dengan benar-benar membuktikan bahwa reputasi yang Anda dapatkan benar adalah hasil kerja keras Anda. Ketika Anda mendapatkan reputasi berdasarkan hasil kerja keras Anda, reputasi Anda pun orisinil dan orang lain akan menaruh respek kepada Anda. Jangan memanipulasi, mengintimidasi, menipu dan memperdayai para ayam demi nama baik sapi Anda.

No comments:

Post a Comment