
Mungkin ada beberapa orang yang memiliki problema dan pandangan yang negatif akan sebuah pernikahan karena mereka mendapatkan contoh dan gambaran dari orang-orang terdekat mereka yang memiliki pernikahan yang gagal.
Saya sendiri berharap Anda akan mendapatkan pasangan yang terbaik untuk Anda. Tetapi masa-masa pernikahan Anda yang baik juga dapat direncanakan dan dipersiapkan dengan baik di masa-masa singleness Anda, loh.
Jadi, untuk Anda yang masih single, saya ingin membagikan kepada Anda tentang beberapa pemikiran saya tentang kira-kira apa saja yang dapat menjadikan Anda seorang pribadi yang lebih baik sekiranya nantinya Anda akan berada di dalam sebuah hubungan baru bersama pasangan Anda nantinya.
1. Tidak ada yang salah dengan menjadi jomblo atau single
Menurut saya, kejomblo-an atau singleness bukanlah semacam penyakit yang harus kita obati atau sebuah kondisi terbawah dalam hidup kita. Saya mengerti bahwa terkadang kita akan mengalami kesepian, kita akan merasakan iri saat melihat orang lain berpasang-pasangan. Tetapi hei, cintai hidup Anda. Masa-masa jomblo ini adalah masa dimana Anda bisa belajar mencintai diri Anda sendiri.
Gunakan masa single ini untuk membuat perbedaan akan hal-hal yang terjadi di sekitar Anda dan usahakan mimpi Anda terkejar. Di masa single, Anda bisa lebih fokus mengejar mimpi Anda. Tentu Anda harus memisahkan mana mimpi-mimpi yang hanya sekedar fantasi belaka dan yang mana yang bernilai untuk Anda kejar.
Sekali lagi, masa jomblo bukanlah semacam penyakit yang harus diobati atau harus secepat mungkin dilewati. Lihatlah sekeliling Anda, buatlah semua indera Anda lebih peka. Semua ini akan membuat Anda menjadi orang yang lebih bahagia dan menjadi pribadi yang lebih menarik. Karena walaupun Anda jomblo, Anda memiliki nilai lebih dan arah yang lebih jelas. Karena kenyataannya, ada begitu banyak yang berharap mereka memiliki waktu lebih banyak seperti saat mereka masih menjomblo disaat mereka sudah menikah.
2. Usahakan menemukan orang yang tepat. Bukan cepat!
Adalah sebuah kesalahan fatal ketika Anda lebih menginginkan secepatnya berada dalam sebuah 'hubungan' ketimbang Anda menginginkan orang yang tepat. Anda bisa menjalani ribuan hubungan pacaran, tetapi belum tentu seribu orang itu adalah orang yang tepat untuk Anda.
Dedikasikan waktu, energi, usaha, dan doa Anda untuk menemukan orang yang tepat untuk Anda. Pastikan orang tersebut memenuhi beberapa syarat penting untuk Anda bisa mendapatkan hubungan yang berkualitas.
Ribuan tahun lalu (loh?), saya pernah menjalani sebuah hubungan dimana saya tahu sebenarnya hubungan saya dan pasangan saya tidak akan pernah bisa berjalan baik. Namun karena dalih 'rasa sayang', saya dan dia meneruskan hubungan tersebut. Hasil akhirnya? Kami saling menyakiti satu sama lain. Jadi, jangan jadikan emosi Anda mengikat Anda ke dalam sebuah hubungan hanya karena Anda takut untuk sendirian.
3. Tetap pertahankan nilai-nilai yang Anda pegang
Ketika Anda memiliki nilai-nilai tersendiri dalam hidup Anda dan Anda yakin dan percaya bahwa nilai-nilai penting untuk hidup Anda (seperti karakter, iman, agama, iman, moral, kejujuran, dan lainnya), tetapi pasangan Anda tidak memiliki nilai yang sama seperti Anda - saya menyarankan Anda untuk memiliki keberanian dan rasa hormat untuk perlahan menjauh. Kenapa? Karena saya menemukan'krisis nilai' ini menjadi bom waktu dalam kehidupan mereka.
4. Berhenti dan ambil nafas sejenak
Seperti di blog saya sebelumnya, saya tidak menyarankan Anda untuk langsung masuk ke persneling tercepat dalam sebuah hubungan. Sebaiknya mulailah dari gigi satu dan berpindah ke gigi-gigi berikutnya secara perlahan tetapi pasti.
Saya menyadari bahwa orang-orang jomblo biasanya terlibat secara fisik dan emosi ingin bergerak begitu cepat. Mereka ingin secepatnya mengakhiri masa jomblo mereka. Padahal, menurut saya ... sebuah hubungan yang (sedikit) lebih lama dan lebih perlahan adalah hubungan terbaik. Benar bahwa pilihan ini tidaklah sepopuler saran teman-teman Anda yang dengan riang hati menawarkan Anda 'calon-calon' baru kepada Anda, tetapi hei, memasuki sebuah hubungan kecepatan persneling tercepat adalah salah satu faktor kenapa banyak pernikahan yang gagal diluar sana (meskipun tidak semua pernikahan prematur berakhir buruk)
Tetapi sekali lagi saran saya tetap sama. Ambil waktu Anda. Jalani beberapa musim dengan pasangan Anda nantinya bersama-sama. Tidak cukup Anda berjalan bersamanya di satu musim (apalagi setengah musim).
5. Sopankah Anda?
Tre, nggak salah, nih? Masalah sopan juga masuk? Jawaban saya, Yap! Ketika Anda atau pasangan Anda tidak bisa bersikap sopan kepada pasangan atau kepada sesama. Ada sebuah tanda dibalik ketidaksopanan mereka yakni, entah itu keegoisan atau mereka tidak tahu bagaimana bereaksi dengan benar.
Kedua hal ini adalah masalah yang dapat mencuat ke permukaan dan tidak baik untuk kualitas hubungan Anda. Saya menemukan banyak pasangan yang mengeluh bahwa pasangannya tidak bisa memperlakukan mereka dengan benar. Ketika pasangannya marah, piring bertebaran, gelas dipecahkan, teriakan terdengar keras walaupun tempat tersebut adalah area publik, bahkan tidak jarang dari mereka main tangan terhadap pasangan.
Tahukah Anda bahwa dengan Anda sopan kepada pasangan dan sesama, Anda menjadi seseorang yang belajar untuk memiliki sifat melindungi dan memperhatikan kebutuhan pasangan atau orang lain?
Menjadi sopan artinya adalah memberikan respek dan memberikan nilai kepada orang lain. Dengan Anda sopan, Anda mengedepankan orang lain. Jadi, bayangkan ketika dua orang yang memiliki sifat yang sama-sama mau mengedepankan kebutuhan pasangannya, tidak egois dan mau memberikan secara terus menerus nilai-nilai positif kepada pasangannya secara bersama-sama? Hasilnya, damai ada di dalam hubungan mereka. (Kabar buruk untuk Anda, kedamaian harus diusahakan)
6. Hiduplah di dalam komitmen
Benar bahwa tidak ada satu pun manusia yang sebenarnya mau dikekang atau dikurung atau dibatasi pergerakannya. Tetapi dalam sebuah hubungan, sangatlah penting untuk memegang atau memiliki komitmen. Dan yang tidak kalah lebih penting lagi adalah menjalani komitmen tersebut. Menurut saya, komitmen bukanlah hilangnya kebebasan - tetapi komitmen adalah sebuah kebebasan dimana Anda bisa memilih kepada siapakah Anda akan menginvestasikan hidup Anda bersama dirinya.
Untuk sebagian besar pria, pemikiran bahwa mereka harus membuat sebuah komitmen kepada satu wanita saja sepanjang seumur hidup mereka adalah sebuah absurditas. Komitmen untuk mereka adalah mengkompromian kebebasan, hilangnya kebebasan dan juga berhentinya variasi seksual mereka. Ada beberapa alasan yang suka dikemukakan kenapa baik pria atau wanita tidak menyukai komitmen, yakni : pernah terluka sebelumnya, tidak bisa mempercayai pasangan. Terlalu banyak beban pikiran dan fisik yang harus mereka tanggung. Takut dan paranoid bahwa pernikahan mereka tidak akan berhasil. Memang tidak siap saja untuk menjalani komitmen.
Saya mendorong Anda untuk tidak sekedar membuat komitmen. Tetapi buatlah komitmen kepada seseorang yang benar, seseorang yang memiliki tujuan besar dan bersedia untuk menjalani komitmen itu bersama-sama dengan Anda. Carilah orang yang memiliki komitmen untuk membuat sebuah hubungan pernikahan yang hebat dan tidak terlupakan. (Bukan sekedar pesta pernikahan yang hebat dan tidak terlupakan)
7. Berhubungan dengan orang yang salah
Orang bijak berkata bahwa hati bagaikan penjara. Sudah tugas Anda sebagai sipir penjara hati Anda sendiri untuk tidak sembarangan membuka penjara hati Anda ke sembarangan orang. Ingat bahwa penjara juga ditujukan untuk orang-orang yang memang pantas masuk ke dalamnya. Saya menganjurkan Anda untuk bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan nilai-nilai positif ke dalam kehidupan hubungan Anda.
Saya yakin akan ada orang-orang di sekitar Anda yang memiliki track-record sebagai orang yang hubungannya sering tidak berhasil. Mungkin Anda tahu mereka seringkali bergonta-ganti pasangan dalam waktu yang relatif berdekatan. Berhati-hatilah akan orang tersebut karena kalau Anda mengikat hubungan dengan orang-orang yang lemah terhadap sebuah hubungan jangka panjang, ada kemungkinan pandangan mereka, ketidak-amanan mereka akan hubungan dan komitmen jangka panjang dapat memberikan efek negatif terhadap hubungan yang Anda jalani nantinya.
Temukan dan perdalam hubungan Anda dengan orang-orang yang memiliki cara pikir positif tentang hubungan. Orang-orang yang memiliki visi untuk hubungan masa depan. Cari orang-orang yang tahu bagaimana nikmatnya menjalin hubungan baik dengan orang lain.
8. Terlalu sering mengkritik
Mungkin Anda adalah seorang yang tidak tahan untuk mengkritik segala sesuatunya. Tetapi berhati-hatilah akan ucapan Anda saat Anda mengkritik segala sesuatunya (terlepas apakah Anda pria atau wanita) khususnya ketika Anda melihat sesuatu yang tidak Anda sukai. Sikap yang suka mengkritik dapat membuat pasangan Anda meninggalkan Anda karena mereka tidak tahan. Pasangan akan tertarik kepada orang yang bisa menerima mereka apa adanya ketika mereka bersama Anda.
Apakah pasangan Anda merasa stress ketika Anda mengkritik segala sesuatunya ketika sedang berbicara tentang orang lain, tentang keluarga, tentang hidup? Kalau iya, bagaimana mereka bisa nyaman dan jujur akan dirinya sendiri ketika Anda begitu susah untuk dipuaskan? Ketika Anda melihat segala sesuatu dari hal yang negatif.
9. Adanya kecocokan
Sangatlah penting untuk Anda untuk memiliki area dimana Anda memiliki kecocokan dan juga kemiripan. Karena akan sangat telat kalau Anda baru menyadari bahwa Anda dan pasangan ternyata tidak memiliki banyak kecocokan setelah Anda menikah. Beberapa kecocokan yang saya maksud adalah :
- Kecocokan spiritual (memiliki kapasitas spiritual yang sama tentang iman)
- Kecocokan karakter (memiliki nilai yang sama, misalnya nilai tentang kejujuran, kesetiaan)
- Kecocokan kecerdasan (Akan sukar untuk berkomunikasi apabila yang seorang lulusan SD dan yang satunya lagi adalah profesor, bukan?)
- Tujuan dan target dalam hidup (Apakah Anda mengejar tujuan yang sama dalam hidup:)
Ya, setiap orang memiliki masa lalu. Mungkin Anda disakiti oleh beberapa orang di masa lalu Anda. Saran saya, maafkan mereka dan diri Anda sendiri. Lepaskan pengampunan itu. Lepaskan perasaan yang tidak lagi berguna itu karena hal tersebut hanya menyakiti Anda. Dan perasaan itu dapat menyakiti orang lain kalau Anda tidak membereskan itu ke Tuhan dan diri Anda sendiri.
Perasaan tidak bisa mengampuni sendiri atau luka batin yang masih berasal dari masa lalu Anda akan mempersulit hubungan Anda berikutnya karena sialnya, sikap Anda akan berasal dari sisa-sisa masa lalu yang secara tidak sadar masih Anda bawa. Membawa perasaan terluka dan sikap yang terluka ke dalam hubungan baru yang Anda jalani dapat menyebabkan hubungan baru yang Anda jalani tidak akan berbeda banyak.
No comments:
Post a Comment