"Papa, aku nanti kalau sudah besar mau jadi pilot!"
"Mama, aku nanti kalau sudah besar mau jadi dokter!"

Waktu kita kecil, saya yakin banyak dari antara kita yang ditanyakan oleh guru, orang tua, sepupu, cicit, ncik, teteh, siapapun itu pertanyaan ini "Adik, nanti kalau sudah besar, mau jadi apa?"
Masih ingatkah Anda akan jawaban Anda akan pertanyaan ini? Saya pernah menjawab beberapa jawaban saat pertanyaan ini muncul. Saat SD, saya menjawab menjadi penerbang, saat SMP saya menjawab ingin menjadi pelukis, saat SMA jawaban saya lain lagi.
Menjelang kuliah saya tidak memikirkan itu, dan saat beranjak dewasa dan bisa bekerja boro-boro memikirkan apa mimpi saya, wong kerjaannya cuma cari duit.
Tapi sadarkah kita, semakin kita dewasa, kita menjadi punya dua sisi. Sisi pertama adalah sangat mengetahui apa mimpi kita karena mungkin mimpi kita tidak berubah, atau sisi yang kedua, kita menjadi tidak tahu apa hal-hal yang pernah menjadi mimpi kita karena kita sibuk memenuhi kebutuhan hidup kita seiring dewasanya kita.
Satu hal yang saya tahu pasti, mimpi itu tidak pernah mati. Saya terkadang iri dengan teman-teman saya atau siapapun yang memiliki mimpi dan berhasil meraihnya. Meskipun terkadang mimpi teman saya terkadang terdengar bodoh, seperti "Saya ingin menikahinya" (Ya, dia mengatakan hal ini sejak SMA dan yap! mereka menikah), atau teman-teman saya yang berhasil membuka usaha yang mereka inginkan.
Tetapi kenapa sepertinya sangat susah untuk menggapai mimpi saya? Saya tidak mengatakan saya hanya punya 1 mimpi, tidak. Mimpi saya banyak, saking banyaknya mungkin saya bisa dibilang pemimpi sejati. Salah satu mimpi saya adalah saya ingin memiliki rumah dengan fasilitas studio musik komplit di dalamnya. (A house with a BIG studio equipment? yeaph!). itu adalah salah satu mimpi saya.
Pertanyaannya, sudah dimanakah saya? Apakah saya masih jauh dari mimpi saya? Ataukah mendekat? Apakah semua yang saya kerjakan selama ini membawa saya ke arah mimpi saya, atau malah menjauhinya? Pertanyaan yang lebih sadis lagi, apakah mimpi saya bisa memuaskan keinginan tuhan dan sejalan dengan mimpiNya? Apabila Anda menemukan jawabannya adalah tidak, izinkan saya mengajukan satu pertanyaan lagi, menyesal-kah Anda?
Anda tentu tahu nama ini, Walt Disney. Siapa di dunia ini yang tidak mengetahui atau mendengar nama Walt Disney ini? Anda tentu tahu Walt Disney bisa menjadi besar karena dia bermimpi (yah, Walt Disney adalah nama seorang pria) dan dia tidak pernah menyesali mimpinya meskipun ada cerita sedih di belakangnya dimana dia sempat kehilangan semua yang ia miliki dan meskipun demikian, dengan kekuatan mimpi yang ia miliki, ia berjuang dan berhasil meraih mimpinya.
Saya yakin Mr.Walt Disney memiliki teman-teman yang membantu dan mendukung mimpinya. Kita hidup di dalam kondisi dimana dunia mendorong kita untuk memiliki mimpi yang besar. Perusahaan Apple bermimpi BESAR sehingga bisa menjadi seperti sekarang ini, dan untuk beberapa alasan, ada beberapa orang dan pihak yang mencela dan tidak mendorong kita untuk memiliki mimpi yang besar, karena mereka takut kita kecewa.
Tahukah Anda, apa yang dimiliki Walt Disney untuk menjadi besar seperti ini pada awalnya? mereka hanya memiliki seekor TIKUS bernama Mickey (yang bisa menari dan bertingkah lucu).
Sedangkan kita? Kita memiliki TUHAN, FIRMAN-NYA, ROH KUDUS, dan JANJINYA. Kita memiliki apa yang lebih cukup untuk bisa mendapatkan mimpi kita. Lalu kenapa kita berhenti bermimpi atau setidaknya memikirkan kembali apa yang menjadi mimpi kita? (for god's sake). Bukankah cukup memalukan melihat seekor tikus mengalahkan mimpi kita? Bagaimana mungkin kita bisa kalah dengan seekor tikus? Bayangkan betapa gilanya tikus kecil ini. Ia begitu besar namanya hingga dikenal di seluruh dunia. Tikus ini menggapai DUNIA dan lintas negara.
Bayangkan hasil buah mimpi Anda dikenal di seluruh dunia. Perlu kerja keras memang, namun bukankah semua hanya bermula dari mimpi? Satu hal yang belum nyata? Saya berharap mimpi Anda (apapun itu), akan seperti ini :
1. Menggapai bangsa-bangsa dan seluruh belahan dunia.
2. Memiliki tujuan untuk membantu orang lain.
3. Membuat orang-orang lain memiliki tujuan dan purpose yang lebih tinggi.
4. Memberikan dampak positif kepada siapapun.
Apabila Anda lupa atau tidak lagi ingat akan apa yang pernah menjadi mimpi Anda, berdoalah kepada Tuhan agar Dia menyalakan kembali api yang pernah ada di hati Anda soal mimpi Anda. Benar bahwa saya belum mendapatkan semua mimpi saya, namun bukan berarti saya berhenti dan meninggalkan mimpi saya, disaat saya menulis draft artikel blog ini, saya sudah satu langkah mewujudkan salah satu mimpi saya, yakni menerbitkan buku. Dan ya, masih banyak mimpi-mimpi besar lainnya yang ingin saya dapatkan.
Bagaimana dengan Anda? Siap bermimpi BESAR?
No comments:
Post a Comment