Berapa banyak dari kita yang mengilustrasikan masalah-masalah yang kita hadapi atau problema yang datang kepada kita adalah seperti tembok besar yang tidak terjangkau?

Ya, setiap orang memiliki masalah, saya sendiri juga memiliki masalah tentunya.
Terkadang masalah-masalah itu - apakah itu situasi kita, halangan, musuh kita, kelemahan kita - serasa seperti tembok yang tidak bisa kita robohkan dengan tangan kita.
Tembok ini terasa seperti ada untuk menghalangi jalan kita, untuk membuat kita berhenti berjalan, meskipun terkadang secara tidak sadar kita sendirilah yang membuat tembok kita sendiri.
Apapun tembok penghalang kita, secara natural kita berusaha menghindari tembok-tembok tersebut. Dan tiba-tiba BAM! Tembok itu datang, kita sebisa mungkin mencari jalan putar balik atau menghindari runtuhan tembok itu, karena hei.. siapa yang mau memanjat tembok? Khususnya tembok ini seperti tembok yang tidak bisa engkau lihat ujungnya?
Dalam hal ini, diperlukan PERSPEKTIF yang lebih baik. Saya akan coba mengajak Anda merubah sedikit perspektif Anda tentang tembok Anda. Bagaimana kalau saya mengatakan bahwa tembok anda sebenarnya adalah PINTU?
Masalah Anda adalah sebenarnya pintu yang membawa Anda dalam hubungan yang lebih besar dengan Tuhan. Masalah Anda adalah pintu yang memimpin Anda kepada cara pandang yang lebih besar atas kehendak Tuhan. Pintu-pintu ini adalah jalan penghubung yang (sialnya) pintu-pintu ini harus Anda lewati untuk bisa sampai ke tempat dimana Tuhan menginginkan Anda berada. Dan (sialnya lagi), sebelum Anda membuka dan melewati pintu itu, Anda tidak akan kemana-mana.
Anda bisa mengecek kebenarannya akan hal ini di Alkitab :
- Dijadikan budak dan dimasukkan penjara adalah PINTU untuk Yusuf sebelum akhirnya ia bisa menyelamatkan jutaan jiwa.
- Saat Daud melawan Goliath, itu adalah PINTU dimana nama Daud mulai dikenal dan digunakan oleh Tuhan.
- Salib dimana Yesus mati adalah PINTU dimana ia menyelamatkan dunia.
Bayangkan kira-kira apa jadinya kalau mereka-mereka ini tidak membuka dan melewati pintu mereka? Dan bayangkan mereka tertegun dengan tembok mereka sendiri dimana akhirnya mereka menghindari tembok ini dan berlari menjauh dari tembok tersebut.
Bayangkan Yusuf mengutuk tuhan karena dia diperbudak dan ia kabur karena dari perbudakan dan waktu dia digoda oleh istri Potifar, ia menerima godaan itu, apa jadinya? Akan ada jutaan jiwa yang jatuh kelaparan di Mesir saat itu.
Bayangkan kalau Daud tidak belajar memanah, kerjaannya hanya tidur, dan pada saat Goliath datang, Daud ketakutan dan akhirnya kabur?
Bayangkan Yesus yang tahu dia harus disalib, akhirnya ia menolak dan kembali ke surga saja? Kita akan tetap berada dengan dosa kita.
Untungnya semua itu hanyalah khayalan karena semua itu benar terjadi. Saya harap yang sama pun bisa terjadi kepada tembok-tembok Anda, apapun itu. Saya lebih senang Anda membayangkan apa yang akan terjadi ketika Anda dan saya membuka pintu-pintu kita , ketimbang kita hanya menengok ke atas, melihat tembok kita, dan akhirnya berlari menjauh.
Apapun situasi, masalah, ketakutan, keraguan, musuh yang Anda hadapi, kecanduan yang Anda miliki, JANGAN MENJAUH DAN BERLARI DARI ITU!! Karena Tuhan memiliki sesuatu untuk Anda di sisi yang jauh lebih baik daripada yang Anda miliki sekarang, dan "Sesuatu" itu tidak akan pernah bisa Anda rasakan KALAU ANDA TIDAK PERNAH MEMBUKA DAN MELEWATI PINTU ITU.
Yeap! mungkin Anda akan kelelahan membuka pintu itu, karena mungkin pintu itu sangat berat. Jadi, siapkan tenaga Anda.
Yeap! mungkin akan sangat susah membuka pintu itu, karena pintu itu belum pernah terbuka dan masih sangat rapat. Jadi, siapkan semangat Anda.
Yeap! mungkin Anda akan harus mencoba berkali-kali membuka pintu itu, karena pintu itu memiliki beberapa lapisan. Jadi, siapkan mental Anda.
Tetapi, semua halangan itu tidak menjadikan pintu itu tidak bisa dibuka. Dan pintu itu akan bisa mulai dibuka ketika Anda berpikir bahwa itu bukanlah tembok, melainkan pintu saja. Dan Anda membayangkan apa yang akan Anda dapat setelah membuka pintu itu akan JAUH lebih berharga dibanding ketika Anda belum membuka pintu itu. Tuhan ada di balik setiap pintu yang Anda buka dan ia tersenyum bangga ketika melihat Anda mau untuk membuka pintu itu dan datang kepadaNya.
Sadar tidak sadar, sebenarnya Anda sudah ratusan, atau mungkin ribuan kali saya dan Anda membuka pintu itu sejak kecil. Perlu saya segarkan kembali kepada Anda?
Kita belajar untuk berjalan sejak kecil untuk membuka pintu agar kita bisa berlari.
Kita belajar untuk berbicara sejak kecil untuk membuka pintu agar kita bisa berkomunikasi.
Kita belajar untuk menyelesaikan pendidikan tingkat bawah untuk membuka pintu agar kita bisa melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi.
Kita belajar untuk membaca Alkitab dan mendengarkan Firman Tuhan untuk membuka pintu agar kita dapat mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Dan ada begitu banyak ribuan pintu yang telah Anda buka hingga saat ini. Lihatlah ke belakang dan tersenyumlah untuk pintu-pintu yang Anda buka, karena Tuhan memampukan Anda untuk bisa membuka pintu itu. Dan untuk pintu besar yang sedang Anda hadapi, saya tantang Anda untuk mencoba membukanya ... dan saya menunggu Anda mengatakan kembali kepada saya dengan ucapan ini "Saya senang saya membuka dan melewati pintu berat itu".
No comments:
Post a Comment