"Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." ~ Matius 19:24
Pada ayat di atas Yesus menggunakan kata 'sekali lagi' Mungkin kita berpikir bahwa Yesus, sebagai sang Anak, Juru Selamat, tidak perlu mengulang-ulang perkataannya kepada murid-murid atau orang-orang yang mendengarkannya. Sekali seharusnya cukup. Toh, ia adalah anak Allah.
Kalau Anda membaca Alkitab, mungkin Anda akan menemukan beberapa perumpamaan yang mirip-mirip atau kalimat-kalimat yang bersifat repetitif (pengulangan). Kalimat 'sekali lagi' yang diucapkan Yesus pada kitab Matius ini memberikan arti ada jarak tertentu dimana Yesus pernah mengatakan sesuatu dan Dia merasa ada kepentingan untuk mengucapkannya lagi (Mungkin Ia mengulang dengan perumpamaan atau cara yang berbeda, tetapi memiliki inti yang sama).
Dari ayat ini saya belajar bahwa Yesus sepertinya mengerti akan tabiat para pemimpin dunia yang seperti kita tahu, kebanyakan dari mereka tidak suka mengulang-ulang apa yang mereka perintahkan, paparkan, atau ucapkan. Kebanyakan dari mereka berpikir bahwa bawahan mereka bisa langsung mengerti semua visi, misi dan perintah mereka dengan hanya satu kali bicara. Para pemimpin seperti ini lupa bahwa ada kemungkinan bahwa walaupun beberapa kali visi misi, perintah tersebut dipaparkan, akan ada orang-orang di luar sana yang mungkin belum mengerti benar atau mungkin tidak mengerti sama sekali.
Secara tidak sadar, banyak orang mengerjakan apa yang seharusnya mereka kerjakan tanpa mengerti kenapa mereka mengerjakan hal tersebut. Mereka hanya seperti robot yang hanya tahu bahwa pekerjaan itu harus selesai pada deadline tertentu. Mereka kehilangan antusiasme mereka ketika visi itu segar di dalam pikiran mereka. Sayangnya, para atasan pun tidak ambil peduli dengan hilangnya antusiasme tersebut. Para atasan hanya mementingkan hasil-hasil dan hasil.
Saya yakin hal tersebut terjadi kepada murid-murid Yesus yang telah mengikuti Yesus siang malam selama beberapa tahun.Jadi, hal tersebut pasti juga terjadi kepada kita dalam jangka waktu tertentu. Hal ini bukan berarti Anda hanya perlu secara lisan menyatakan visi atau misi berulang-ulang kepada orang lain. Anda dapat mengulang visi misi Anda tanpa harus menjadi seorang yang repetitif. Ada banyak cara yang baru dan segar untuk mengulang visi yang sama. Eksplorasilah sudut pandang baru yang membuat Anda lebih nyaman mengkomunikasikan permasalahan yang ingin Anda sampaikan.
Ya, Anda juga harus belajar untuk melakukan hal ini. Dengan melakukan hal ini, Anda mungkin lebih memperkuat visi Anda lebih dari sebelumnya sehingga kali ini visi yang luar biasa itu memiliki lebih banyak potensi untuk memicu gairah dalam jiwa manusia dan memudahkan mereka untuk masuk ke dalam tindakan.Jadi, gembiralah saat melakukan proses pengulangan itu. Berterima kasihlah untuk kesempatan itu. Jangan sia-siakan momen tersebut.
Yesus pun melakukan hal yang sama. Kalau Yesus, sang Penebus melakukan beberapa kali pengulangan, apa yang membuat kita berpikir kita tidak perlu melakukan pengulangan kepada bawahan kita? Tidak peduli seberapa besar visi, misi, perintah tersebut, tidak ada salahnya untuk mengatakannya lagi.
No comments:
Post a Comment