Saya : "Dari luarnya, lah, kalo luarnya kagak keliatan, setan dong?" #sillyanswer
Ya, benar saya mengatakan bahwa terkadang saya dan Anda melihat atau menilai orang dari luarnya dahulu. Kata 'luar' disini bisa berarti bermacam-macam, bisa dari melihat penampilannya, cara bicaranya, cara berjalannya, bahasa tubuhnya, gaya pakaian atau model rambutnya dan hal-hal fisikal lainnya. Kenapa? Karena kita melihat apa yang dipresentasikan oleh orang tersebut pada saat pertama kali kita melihatnya.
Benar bahwa presentasi awal bukanlah segalanya, tetapi itu adalah langkah awal. Hal tersebut adalah apa yang pertama kali orang lihat. Sama seperti Anda meluangkan waktu di mal, Anda secara tidak sadar pasti melihat logo dari toko tersebut untuk mengetahui secara pasti toko apa yang Anda masuki, bukan? (Bayangkan pusingnya kalau semua toko di mal tidak memasang logo)
Benar juga bahwa presentasi awal kita yang diterima bukanlah hasil akhir. Bukan berarti ketika saya melihat atau menyukai penampilan luar dari seseorang, saya pasti langsung jatuh cinta dengan orangnya, bukan? Diperlukan waktu untuk mengenal pribadi, cara pikir, karakter, kelemahan seseorang tersebut. Sama dalam membangun merek, akan ada pekerjaan yang harus kita kerjakan untuk mengerjakan detil untuk bisa menyelesaikan seluruh pekerjaan pembangunan identitas merek tersebut.
Anggap saja, presentasi awal mewakili 15 persen dari total 100 persen. Permasalahannya, meskipun hanya memiliki kadar 15 persen saja, kadar 15 persen tersebutlah yang dilihat oleh orang lain. Dan hal tersebut dapat memberikan gambaran kepada orang yang melihat apakah Anda orang yang berdikasi mengerjakan 85 persen sisanya atau tidak.
Sayangnya, kebanyakan dari kita menyepelekan presentasi awal kita yang sebesar 15 persen tersebut. Ketika kita memulai sebuah proyek, Anda harus memikirkan hal yang utama yakni : Apa yang ingin Anda presentasikan. Hal ini mencakup segala bidang, loh. Tidak hanya kepada bidang tertentu. Bisa saja mencakup bidang kuliner, jasa, produk, fashion, dokumen, bahkan pelayanan di gereja. Semuanya. Presentasi juga sering disalahartikan. Presentasi hanya diartikan tidak lebih dari sekedar tampil baik. Padahal presentasi berguna untuk menyampaikan pesan dari si pencipta produk.
Makanan yang tidak terpresentasi dengan baik dapat merusak nafsu makan Anda sebelum Anda memakannya.
Laporan yang tidak terpresentasi dengan baik dapat membuat Anda tidak mengerti arti / kontennya.
Penyembahan musik yang tidak terprensentasi dengan baik di gereja dapat mengalihkan perhatian Anda dari hadiratNya.
Ceramah / kotbah yang tidak terpresentasi dengan baik dapat mengacaukan pesan yang ingin disampaikan kepada pendengar.
Kalau dua contoh terakhir belum mengena untuk Anda, bacalah Perjanjian Lama dimana Allah menginstruksikan secara detail pembangunan Tabernakel dan apa saja yang harus dimasukkan ke dalamnya. Kenapa hal tersebut penting untuk Tuhan karena Tabernakel tersebut adalah representasi dari diriNya.
Bayangkan ketika Anda, seorang wanita atau pria single, tiba-tiba dikenalkan dengan seseorang yang ternyata membuat Anda kesengsem dan Anda hanya tampil biasa-biasa saja (bahkan dengan roll rambut di antara rambut Anda atau celana tidur pendek Anda), bisa jadi hilanglah sudah kesempatan orang tersebut mengenal Anda lebih jauh hanya karena Anda tidak mempresentasikan diri Anda dengan baik. Itulah alasan kenapa teman saya sering tampil "rapih" walau ke tempat-tempat biasa saja. Ada sebuah kebutuhan dalam dirinya untuk mempresentasikan dirinya dengan lebih baik lewat penampilan. Saya setuju dengan ucapan teman saya yang mengatakan bahwa kita tidak pernah tahu dengan siapa kita bertemu.
Jadi, jangan biarkan hasil kerja Anda atau pesan hebat yang ingin Anda sampaikan hilang dalam presentasi yang biasa-biasa saja. Kalau Anda mengutamakan kualitas dalam pekerjaan Anda, Anda mungkin juga harus bekerja keras mempresentasikannya juga.
No comments:
Post a Comment