Saya melihat sebuah iklan kemarin siang. Gambarnya seorang pria berjalan melewati sebuah jalanan dengan tembok bata di belakangnya dan ada seekor burung sedang terbang melintas di atas pria tersebut. Dan bayangan di belakangnya membentuk bayangan pria adalah seorang ksatria yang sedang melawan seekor naga.
Poster ini adalah sindiran bahwa terkadang kita hidup secara monoton. Namun sebenarnya kita menginginkan perubahan. Kita menginginkan sebuah petualangan seru dimana hidup kita berwarna. Kita ingin bertemu dengan orang-orang baru. Kita ingin kesana, kemari mengunjungi tempat-tempat baru. Kita tidak ingin menjalani hidup yang biasa-biasa saja. Jujur, poster tersebut menohok saya. Ya, saya memiliki banyak mimpi.
Saya ingin memiliki rumah sendiri dengan studio band di dalamnya.
Saya ingin menjadi seorang penulis yang bukunya dibaca banyak orang.
Saya ingin menjadi fotografer dimana hasil foto saya memberikan kepuasan untuk orang lain dan saya.
Saya ingin membuat album lagu bersama teman-teman bermain musik saya.
Saya ingin jalan-jalan menjelajah Indonesia. (gratiskalaubisa)
Masih banyak saya ingin-saya ingin lainnya. Namun kenyataannya? Saya masih saja berada di dunia realita yang sama. Bekerja dari 9-6 melototin monitor atau terkadang ke toilet mencari sang "ide" sembari jongkok #Oops. Petualangan saya hanyalah menghadapi kebosanan yang sama setiap hari. Tidak ada perubahan dan inovasi yang lain. Saya menginginkan ada perubahan. Sebenarnya saya tahu saya memiliki kekuatan dan pilihan dan keputusan untuk bisa melakukan itu.
Masih banyak saya ingin-saya ingin lainnya. Namun kenyataannya? Saya masih saja berada di dunia realita yang sama. Bekerja dari 9-6 melototin monitor atau terkadang ke toilet mencari sang "ide" sembari jongkok #Oops. Petualangan saya hanyalah menghadapi kebosanan yang sama setiap hari. Tidak ada perubahan dan inovasi yang lain. Saya menginginkan ada perubahan. Sebenarnya saya tahu saya memiliki kekuatan dan pilihan dan keputusan untuk bisa melakukan itu.
Ada beberapa kendala yang saya hadapi kenapa saya tidak mengubah hidup saya. Yang pertama adalah rasa pesimis dan takut gagal yang selalu saja menghantui saya yang sebenarnya kalau dipikir-pikir sebenarnya rasa takut itu tidak beralasan.
Yang kedua adalah rasa malas yang sudah melekat di dalam darah dan daging saya. Rasanya sungguh malas untuk keluar dari dalam zona nyaman saya. 'berkeringat' untuk memulai hal yang baru. Rasa malas untuk bertanggung jawab untuk sesuatu buruk yang mungkin terjadi. Saya jadi ingat ucapan guru SMA saya yang mengatakan bahwa kalau saja ada pil sebesar batu yang bernama Anti-Malas, mungkin saja pil tersebut yang bisa membuat bangsa ini menjadi maju. #KgkMalasGakIndonesiaBanget-toh?
Yang ketiga adalah modal. Untuk bisa menjadikan hidup saya menjadi se-menyenang-kan apa yang saya inginkan sudah pasti memiliki modal. Entah hal tersebut modal uang, koneksi, kreatifitas, sistem dan lainnya dan saya merasa saya tidak memiliki modal-modal diatas. Alasan? Bisa jadi.
Blog thread kali ini setidaknya mengingatkan saya bahwa waktu terus berjalan dan alasan tidak akan membuat saya kemana-kemana. Saya sudah cukup merasa benci kepada diri saya sendiri melihat teman-teman saya menjalani hidup sesuai dengan apa yang mereka inginkan dari dalam kepala mereka. Setidaknya quote "Cowards never start. The weak never finish. Winners never quit" yang dilemparkan oleh teman saya di dinding Facebooknya juga ikut menohok saya. Namun lagi-lagi saya masih bisa mengelak dengan mengatakan "penakut tidak pernah gagal. Wong, dia gak pernah coba" #Haizz
No comments:
Post a Comment