Thursday, March 28, 2013

Terinspirasilah dan Kerjakan!

"There are years that ask questions and years that answers" ~ Zora Neale Hurston


Barusan saya membaca berita di detik dot kom dengan headline "Utak-utik Mainan Anak, Pria Ini Jadi Orang Terkaya di Negaranya". Anda mungkin tidak mengenal Kjeld Kirk Kristiansen, tetapi Anda pasti pernah mendengar produk buatannya yakni LEGO. LEGO telah menjadi inspirasi bagi banyak anak-anak (atau dewasa) yang memainkannya, termasuk saya.  

Saya jadi merenung sedikit akan kenyataan kebanyakan dari kita berpikir kita harus terinspirasi terlebih dahulu untuk bisa menciptakan sesuatu, Dan kalau kita tidak merasa memiliki ide atau belum terinispirasi, kita belum mau melaukannya.

Mungkin kita tidak menulis blog karena kita tidak tahu apa yang ingin kita tulis.
Kita tidak mendengarkan lagu-lagu baru karena lagu-lagu baru seakan tidak mengeluarkan nada-nada sebaik lagu-lagu lama.
Kita tidak mengerjakan pekerjaan kita dengan baik karena merasa begitu-begitu saja tanpa ada inspirasi baru.
Hal yang paling simpel adalah kita malas bekerja di hari Senin karena kita tidak merasa ingin bekerja di hari itu.

Benar bahwa inspirasi adalah hal yang penting dan hal tersebut bisa memotivasi kita. Tetapi berhati-hatilah karena inspirasi juga dapat menjatuhkan Anda kalau Anda menjadikan inspirasi semata sebagai penopang.

Kalau Anda menunggu datangnya inspirasi, Anda tidak akan mulai membuat blog.
Kalau Anda menunggu datangnya inspirasi, Anda akan tetap mendengarkan lagu yang itu-itu saja tanpa ada asupan inspirasi dari lagu baru.
Kalau Anda menunggu datangnya inspirasi, pekerjaan Anda akan tetap begitu-begitu saja.
Kalau Anda menunggu datangnya inspirasi, sial untuk Anda, hari Senin akan tetap datang setiap minggunya.

Cepat atau lambat, Anda harus mengerti bahwa walaupun inspirasi itu penting, Anda akan tetap harus mengerjakan semuanya menjadi kenyataan.

Anda beruntung apabila sedang merasa terinspirasi dan bersemangat karenanya. Bersyukurlah untuk itu tetapi juga mengertilah bahwa momen seperti itu tidak datang setiap hari. 
Terkadang Anda akan lebih sering bekerja di dunia nyata, menghadapi rutinitas sehari-hari dan membuat  inspirasi yang datang kepada Anda ditengah-tengah kepadatan jadwal Anda. 
Terkadang inspirasi datang secara tiba-tiba seperti cahaya dari surga tetapi di waktu lainnya, Anda harus duduk selama berjam-jam, mengerjakan pekerjaan Anda dan menyempurnakan pekerjaan Anda hingga hasilnya sempurna. 
Terkadang kalau saya sedang terinspirasi, saya bisa menulis thread-blog saya dalam waktu yang relatif singkat, tetapi kalau sedang tidak terinspirasi, saya bisa menulis hal tersebut seminggu lebih atau yang lebih parah, melupakannya.

Untuk saya inspirasi hanyalah sebuah momen dimana Anda terbantu untuk mengerjakan sesuatu secara lebih cepat, tetapi inspirasi tidak selalu memulai atau mempertahankan apa yang akan Anda kerjakan. Untungnya, inspirasi tidak akan menghentikan Anda (kecuali kalau Anda memiliki faktor-faktor X yang lebih besar atau lebih penting yang membuat Anda harus menciptakan sesuatu yang baru secara mendesak)

Saya melihat banyak kasus dan cerita teman-teman saya, kebanyakan dari mereka benar-benar merasa terpanggil untuk melakukan apa yang mereka lakukan sekarang. Inspirasi yang mereka dapatkan adalah fakta dimana Tuhan juga bekerja untuk mereka dan memperlengkapi mereka secara terus menerus dengan ide-ide. 

Jenius-jenius terbesar yang belum pernah Anda dengar adalah mereka yang masih menunggu inspirasi datang kepada mereka. Anda tidak akan pernah mendengar nama mereka karena mereka belum melakukan apa-apa. Mereka tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya menunggu akan datangnya inspirasi dan membuang hari demi hari.

Jangan biarkan jenius yang hanya menunggu tersebut adalah Anda. Tuhan telah memberikan Anda inspirasi lewat bakat-bakat dan talenta yang Anda miiki. Bakat dan talenta Anda tidak akan pernah hilang. Hal tersebut akan Anda miliki seumur hidup hingga Anda meninggal suatu hari nanti. Jadi, untuk minggu ini dan minggu-minggu yang akan datang. Mari kita kerjakan inspirasi itu menjadi nyata. 

Wednesday, March 27, 2013

Yang Sempurna Untuk Anda

"To improve is to change; to be perfect is to change often." ~ Winston Churchill


Apabila diberikan pilihan, mungkin semua orang ingin berada dalam jalannya Tuhan. Semua orang ingin menjalani hidup yang sesuai dengan arahanNya. Sadar tidak sadar, kita ingin menyenangkan Dia dengan menjalani semua kehendakNya yang sempurna. Sayang kenyataan berbicara lain karena terkadang kehendakNya yang sempurna itu terkadang tidak terlihat seperti yang kita pikiran.

Mungkin kita harus memahami lebih dalam tentang arti kata sempurna ini (karena tidak ada yang sempurna di dunia ini, bukan?) Kalau kita terlalu sibuk mengejar kesempurnaan yang datangnya dari kita, yang terjadi bisa saja kita malah kehilangan arah dari kehendakNya karena kita terlalu sibuk mengejar mimpi siang bolong kita.

Benar bahwa ide-ide yang berasal dari kita sangat cocok untuk kita.
Benar bahwa hari yang indah berarti semua berjalan sesuai dengan yang kita inginkan.
Benar bahwa sebuah hubungan yang sempurna adalah hubungan yang ringan dan tidak membawa stress ke tubuh dan jiwa kita.
Benar bahwa pekerjaan yang sempurna adalah ketika kita berada di titik piramida tertinggi dan memiliki banyak sekali uang.

Hal tersebut di atas tidaklah jelek, karena memang kenyataannya ada begitu banyak orang yang seperti itu, hanya saja semua hal di atas bukan berarti sudahlah sempurna menurutNya. Hal ini lebih penting karena apa yang menurutNya sempurna untuk kita, sudah pasti sempurna untuk kita. Keinginan terbesar Tuhan adalah untuk Anda menjadi semua yang Dia impikan agar supaya Anda dapat memuliakan Dia lewat cara yang seharusnya. Dan hal ini terkadang terjadi saat hidup kita berada di bawah atau kondisi kehidupan kita sedang di musim terbawah.

Terkadang keinginan Tuhan untuk menyempurnakan kita tidaklah datang dengan cara yang sempurna menurut ukuran mata kita. 

Di Alkitab, keinginanNya bagi Yusuf tidaklah sempurna untuk Yusuf. Dia dijadikan budak dan dipenjara. Tetapi semua itu menjadikan Yusuf sempurna. Melalui Dia, Tuhan menyelamatkan keluarganya dan bangsanya.

Di Alkitab, keinginanNya untuk Paulus mungkin tidak sempurna untuk sebagian besar orang. Hanya sedikit orang yang melalui kehidupan keras dalam menyebarkan Injil seperti Paulus. Tetapi semua penderitaan itu membuat Paulus sempurna. Kitab Paulus menjadi salah satu acuan gereja hingga saat ini.

Keinginan Bapa untuk Yesus mungkin tidak sempurna bagi murid-murid Yesus. Di taman Getsemani, bahkan Yesus sendiri tidak menyukai kondisinya. Tetapi lewat pengorbananNya di kayu Salib, rencana Allah menjadi sempurna. Yesus mengalahkan dosa dan membuat dosa malu dengan bangkit dari kematian dan memberikan keselamatan bagi semua bangsa.

Kita mungkin tidak menyukai pekerjaan kita sekarang. Tetapi melalui itu semua, Tuhan menyempurnakan karakter kita, kesabaran kita, dan iman kita.

Hubungan percintaan atau pertemanan yang baru saja hilang daripada Anda mungkin tidak terlihat sempurna bagi Anda, tetapi bisa jadi dengan kejadian tersebut, Tuhan sedang membersihkan area-area Anda dan mempersiapkan Anda untuk hubungan pertemanan baru yang jauh lebih baik untuk Anda.

Penyakit yang Anda hadapi sekarang mungkin tidaklah Anda inginkan. Tetapi Tuhan dapat menggunakan penyakit Anda sebagai dasar daripada iman untuk menggapai lebih banyak orang dan Dia menempatkan Anda dalam situasi yang sempurna untuk membuat orang lain yang sakit lebih tenang.

Tidaklah mudah menjalani itu semua.
Tetapi itu semua berarti untuk dijalani.
Semua itu memiliki tujuan.
Semua itu memiliki makna untuk dijalani.
Dan semua ketidaksempurnaan yang datangnya dari Allah-lah yang membuat Anda sempurna.

Tuesday, March 26, 2013

Realita Yang Berbeda

I think what is important is a beautiful life, and you are the creator and designer of that life." ~ Kirstie Alley 


Saya melihat sebuah iklan kemarin siang. Gambarnya seorang pria berjalan melewati sebuah jalanan dengan tembok bata di belakangnya dan ada seekor burung sedang terbang melintas  di atas pria tersebut. Dan bayangan di belakangnya membentuk bayangan pria adalah seorang ksatria yang sedang melawan seekor naga. 

Poster ini adalah sindiran bahwa terkadang kita hidup secara monoton. Namun sebenarnya kita menginginkan perubahan. Kita menginginkan sebuah petualangan seru dimana hidup kita berwarna. Kita ingin bertemu dengan orang-orang baru. Kita ingin kesana, kemari mengunjungi tempat-tempat baru. Kita tidak ingin menjalani hidup yang biasa-biasa saja. Jujur, poster tersebut menohok saya. Ya, saya memiliki banyak mimpi.

Saya ingin memiliki rumah sendiri dengan studio band di dalamnya.
Saya ingin menjadi seorang penulis yang bukunya dibaca banyak orang.
Saya ingin menjadi fotografer dimana hasil foto saya memberikan kepuasan untuk orang lain dan saya.
Saya ingin membuat album lagu bersama teman-teman bermain musik saya.
Saya ingin jalan-jalan menjelajah Indonesia. (gratiskalaubisa)

Masih banyak saya ingin-saya ingin lainnya. Namun kenyataannya? Saya masih saja berada di dunia realita yang sama. Bekerja dari 9-6 melototin monitor atau terkadang ke toilet mencari sang "ide" sembari jongkok #Oops. Petualangan saya hanyalah menghadapi kebosanan yang sama setiap hari. Tidak ada perubahan dan inovasi yang lain. Saya menginginkan ada perubahan. Sebenarnya saya tahu saya memiliki kekuatan dan pilihan dan keputusan untuk bisa melakukan itu. 

Ada beberapa kendala yang saya hadapi kenapa saya tidak mengubah hidup saya. Yang pertama adalah rasa pesimis dan takut gagal yang selalu saja menghantui saya yang sebenarnya kalau dipikir-pikir sebenarnya rasa takut itu tidak beralasan.

Yang kedua adalah rasa malas yang sudah melekat di dalam darah dan daging saya. Rasanya sungguh malas untuk keluar dari dalam zona nyaman saya. 'berkeringat' untuk memulai hal yang baru. Rasa malas untuk bertanggung jawab untuk sesuatu buruk yang mungkin terjadi. Saya jadi ingat ucapan guru SMA saya yang mengatakan bahwa kalau saja ada pil sebesar batu yang bernama Anti-Malas, mungkin saja pil tersebut yang bisa membuat bangsa ini menjadi maju. #KgkMalasGakIndonesiaBanget-toh?

Yang ketiga adalah modal. Untuk bisa menjadikan hidup saya menjadi se-menyenang-kan apa yang saya inginkan sudah pasti memiliki modal. Entah hal tersebut modal uang, koneksi, kreatifitas, sistem dan lainnya dan saya merasa saya tidak memiliki modal-modal diatas. Alasan? Bisa jadi.

Blog thread kali ini setidaknya mengingatkan saya bahwa waktu terus berjalan dan alasan tidak akan membuat saya kemana-kemana. Saya sudah cukup merasa benci kepada diri saya sendiri melihat teman-teman saya menjalani hidup sesuai dengan apa yang mereka inginkan dari dalam kepala mereka. Setidaknya quote "Cowards never start. The weak never finish. Winners never quit" yang dilemparkan oleh teman saya di dinding Facebooknya juga ikut menohok saya. Namun lagi-lagi saya masih bisa mengelak dengan mengatakan "penakut tidak pernah gagal. Wong, dia gak pernah coba" #Haizz

Monday, March 25, 2013

Selamat Paskah


Easter is the demonstration of God that life is essentially spiritual and timeless.  ~Charles M. Crowe


Manusia selalu menyesuaikan keinginan mereka sesuai dengan waktu dan keinginan yang mereka miliki. Pernahkah Anda melihat seseorang menikah tapi mereka naik metromini M37 atau bajaj, misalnya? Saya rasa hampir semua orang (kalau tidak sangat-sangat-sangat-terpaksa) akan lebih memilih  acara pernikahan mereka dengan menaiki Alphard, Camry atau mobil sejenis. Kita cenderung memilih penampilan dan juga tanggapan orang atas hidup kita.

Karena sebentar lagi kita akan menyambut Paskah, saya mencoba menyesuaikan keinginan kita dengan keadaan Yesus menjelang Paskah. Mari kita lihat Yesus yang datang dan disambut menaiki seekor kuda hitam yang gagah saat banyak orang melambai-lambaikan daun palma kepadanya! Ya, Yesus menaiki kuda! Bukaaan!! Yesus berada di atas seekor keledai. Ya, Keledai. 

Yesus tidak menaiki kuda yang seringkali dilambangkan sebagai keanggunan, kecepatan, kekuatan, peperangan, pertahanan dan lainnya. Keledai bisa dibilang adalah binatang kelas dua. Bahkan pepatah tentang keledai pun tidak enak untuk didengar karena keledai adalah binatang yang bodoh. Kalau dalam peperangan para tentara menunggangi keledai, bisa dipastikan pasukan itu akan kalah.

Meski demikian, kenyataannya adalah Yesus datang menaiki seekor keledai. Meski Yesus adalah seorang Raja, Ia adalah raja yang sedang dalam misi melayani. Misinya adalah menyebarkan kasih. Ia tidak membutuhkan tepuk tangan atau kekuasaan atau harta. 

Sayangnya kebanyakan dari kita lebih memilih untuk memuaskan keinginan kita akan tanggapan orang lain terhadap kita. Kita cenderung malu apabila kita dilihat sedang berada diatas seekor keledai. Kita lebih menginginkan dilihat sedang berada diatas seekor kuda hitam yang gagah. Kita cenderung ingin dilayani, bukan melayani. Kita tidak ingin berada di sebuah kehidupan kelas dua. Kita ingin berada dalam pihak VVIP. Kita ingin dianggap oleh orang-orang. 

Yang saya tahu adalah saat Yesus disambut di pintu gerbang, lima hari kemudian dia disambit habis-habisan di kayu salib.
Yang saya tahu adalah saat ribuan orang menyambut Dia saat di pintu gerbang, akhirnya hanya tersisa empat orang yang masih tinggal saat Dia mati di kayu salib.

Ketika seorang raja rela mati untuk kita, masihkah kita merasa malu akan tanggapan orang lain? 
Satu hal yang saya tahu adalah seharusnya kita tidak perlu mengikuti keinginan kita. Tidak selalu enak berada di dalam kelas VVIP. Tidaklah selalu enak menunggangi kuda hitam. 
Kita tidak perlu merasa malu atau mencoba mengikuti tanggapan semua orang atas kita,
... asalkan kita tahu siapa diri kita di dalam Kristus. 

NB : Ya saya ikut melambai-lambaikan daun palma saya yang kecil saat di gereja, namun saya berdoa walau daun palma saya kecil, iman saya besar namun entah kenapa, saya merasa iri dengan penjahat yang berada di samping kayu salib Yesus yang kini berada di Firdaus bersama Yesus. 
Selamat Paskah semuanya. 

Tuesday, March 19, 2013

Affair In Jakarta Nightlife


"We all become great explorers during our first few days in a new city, or a new love affair."
Mignon McLaughlin 


Saya jadi teringat ketika suatu hari saya menikmati es krim dan kopi hangat di Bakerzin sambil berbincang-bincang dengan beberapa teman-teman saya yang wanita dan masih tergolong maniak dugem walau usia mereka tidak lagi bisa dikatakan muda. Ngalor-ngidul kami entah kenapa jadi menggosipkan salah satu teman mereka yang menjadi salah satu simpanan seorang pengusaha ekspatriat di Jakarta. Jadilah hal yang kami bahas adalah soal perselingkuhan yang dilakukan oleh para pria.

Menurut saya, pria-pria Indonesia beruntung karena walaupun mereka tidak tampan atau pintar, secara garis besar banyak wanita menarik yang bisa mereka dapatkan di sekeliling mereka. Apalagi kalau pria tersebut adalah seorang ekspatriat. Orang-orang ekspatriat ini bisa pergi ke Bali untuk berlibur dengan jangkwa waktu lama dan mendapatkan impian semua pria yakni, gaji besar, tekanan hidup rendah dan wanita-wanita cantik.

Sebaliknya, hidup terasa lebih sulit untuk para istri ekspatriat atau wanita-wanita yang jomblo. Untungnya (atau sialnya?) kebanyakan dari para istri ini tidak tahu apa yang sedang terjadi di belakang mereka. Kebanyakan dari para ekspatriat yang teman-teman saya kenal, bisa dibilang 80-90% dari mereka memiliki hubungan asmara dengan wanita lain atau bersleingkuh dengan wanita Indonesia setidaknya satu kali.

Untuk pria ekspatriat yang masih memegang komitmen pernikahan biasanya mulai berhenti berpesta sedikit demi sedikit, atau benar-benar memutuskan untuk mencintai istrinya seorang. Teman saya yang memiliki teman ekspatriat kewarganegaraan Perancis mengatakan bahwa teman prianya tampan, keren, dan mereka bisa saja berselingkuh di Perancis. Tetapi dia tidak melakukan hal tersebut di Perancis. Padahal dia melakukan hal tersebut di Jakarta. Jadi pertanyaannya, kenapa seorang ekspatriat memiliki kencenderungan untuk berselingkuha dengan wanita lain begitu mereka di Jakarta?  Saya melihat ada 3 alasan untuk itu.

Hal pertama, Di Indonesia, banyak pria ekspatriat dapat mendapatkan wanita yang lebih atraktif ketimbang wanita yang ada di negara asal mereka. Tidak hanya yang lebih cantik, bisa juga wanita tersebut lebih muda (atau terlihat lebih muda). Sebaliknya, wanita-wanita Indonesia ini biasanya tertarik dengan pria asing karena beberapa alasan klise yaitu kemapanan finansial, ketertarikan dengan pria kulit putih (bisa juga untuk alasan memiliki bayi bule), dan tentu saja keinginan untuk bersama dengan pria yang tidak lebih konservatif ketimbang pria Indonesia. Teman saya mengatakan selama orang asing itu cukup tampan atau baik, dia akan populer di mata wanita-wanita Jakarta. Dan untuk pria ekspatriat itu, hal tersebut berarti mereka memiliki kemungkinan untuk berkencan dengan wanita-wanita yang mengagumi mereka. 

Hal kedua, teman-teman saya mengatakan bahwa dari pengalaman mereka melanglang buana dari klub yang satu ke klub yang lain, dunia malam di Jakarta penuh dengan kegembiraan dan menyenangkan. Mungkin ada begitu banyak klub malam di belahan Eropa, tetapi hanya sedikit yang se-terbuka dan memiliki banyak ragam seperti di Jakarta dengan fasilitasnya. Apabila Anda seorang ekspatriat di Jakarta, Anda sangat jarang harus mengantri, Anda akan selalu disambut hangat, Anda juga menjadi pusat perhatian, dan Anda akan selalu bisa memesan meja dan membuka sebotol sampanye. Hal ini yang membuat semua peristiwa dunia malam terasa lebih menyenangkan untuk orang-orang ekspatriat.

Begitu banyaknya orang yang menggemari dunia malam di Jakarta hal tersebut berarti lebih besar kemungkinan untuk bertemu dengan lebih banyak orang baru. Sebagai orang ekspatriat, artinya kemungkinan besar Anda akan berada jauh dari keluarga, atau jauh dari istri atau kalau pun istri Anda ikut, dia hanya ikut untuk beberapa saat. Waktu-waktu kosong ini lah yang berbahaya karena dapat membuat pria lebih banyak berpesta, dan mereka memiliki lebih banyak peluang untuk berselingkuh. Atau mungkin bahasa halusnya, lebih banyak godaan yang datang kepadanya. Untuk pria yang menggemari dunia malam, godaan berselingkuha sangatlah banyak. Mulai dari kecantikan puluhan wanita yang ada di sana, bentuk tubuh para wanita yang aduhai, usia mereka yang masih muda, tawaran hubungan singkat yang terkadang susah (dan sayang) untuk untuk ditolak.

Hal ketiga adalah karakter dari wanita Indonesia itu sendiri. Kebanyakan orang mungkin akan mengatakan wanita-wanita di Indonesia sangatlah beragam. Perilaku mereka tidak semandiri wanita di luar negeri. Wanita Indonesia lebih menyukai pria yang dapat memimpin mereka. Karena cara pikir seperti ini lah, para ekspatriat akan bertemu dengan wanita yang cara pikirnya lebih akurat tentang ide-ide mereka tentang istri yang sempurna dimana mereka memiliki para pria peran lebih besar dan lebih memiliki otoritas atas istrinya. Hal ini bisa membuat mereka jatuh cinta dengan cepat ketimbang dengan istri mereka yang memiliki cara pikir "modern".

3 Hal ini yang membuat saya berpikir kenapa begitu banyak ekspatriat di Jakarta yang melakukan perselingkuhan ketika mereka berada di Jakarta. Mungkin ada lebih banyak lagi alasan untuk dikemukakan, Ya, kembali lagi, benar bahwa bukan urusan saya siapa berselingkuh dengan siapa. Atau klub mana yang paling 'panas' di Jakarta, mengingat saya tidak tertarik untuk masuk ke dunia malam atau menyambangi tempat-tempat dunia malam, (wong ketemu asap rokok saja mau pingsan rasanya) tetapi tampaknya menarik betapa Jakarta benar-benar dapat merubah perilaku, sifat dan tabiat seseorang dan betapa kota besar ini dapat memberikan transformasi yang begitu besar kepada seseorang. 

Monday, March 18, 2013

Penginapan Murah di Singapura


“He who does not travel does not know the value of men.” - Moorish proverb


Kalau biasanya saya menulis tentang leadership, atau hal-hal rohani, kali ini saya mencoba menulis tentang travel. Saya berencana untuk pergi (lagi) ke Singapura untuk satu malam namun saya memiliki kendala soal tempat menginap. 

Ada beberapa pemikiran yang sempat terlintas dalam pikiran saya. Pilihan pertama adalah  tidur saja di bandara atau di taman, tetapi mengingat umur yang semakin tua dan kondisi fisik yang tidak lagi semuda dulu, tampaknya pilihan tersebut tidak saya ambil. Pilihan ini gugur.

Pilihan kedua adalah menginap di rumah kenalan saya yang tinggal di Singapura, tetapi rasanya saya sendiri yang tidak enak menginap di tempat mereka mengingat saya sendiri jarang kontak ke mereka dan tiba-tiba nongol untuk menginap.. mmm, harga diri saya seakan terkoyak. Belum lagi ada beberapa dari mereka yang sudah menikah dan memiliki anak. Pilihan ini pun gugur.

Pilihan ketiga adalah mencari tempat menginap murah meriah alias hostel/backpacker. Yap! Ini adalah pilihan yang sebelumnya tidak saya pikirkan. Berarti ini pertama kalinya saya akan tidur ala backpacker di Singapura. Bisa saja sih saya menginap di hotel mewah macam Marina Bay Sands, tetapi untuk apa? Toh, saya sendirian dan saya hanya satu malam dan tidak membawa bagasi apa-apa. Biasanya saya menginap di apartemen apabila saya mengunjungi singapura namun itu pun sekitar 80-150 dollar semalam, sedangkan saya mencari tempat dengan harga dibawah 50 dollar saja.

Jadilah saya search di internet dan saya menemukan beberapa tempat lokasi yang menjadi kawasan backpacker di Singapura lewat situs lonely planet.  Untuk Anda, yang membutuhkan info ini, berikut adalah tempat-tempatnya:

1. Backpackers Cozy Corner
Penginapan ini termasuk yang paling murah di sana karena memiliki harga mulai dari SGD 12 (Rp 90.000) hingga SGD 60 (Rp 450.000). Untuk yang belasan dollar adalah jenis dormitori atau kamar barak dan campur. Kamar campuran ini dilengkapi dengan kipas angin. Bagi perempuan yang tak ingin tidur dengan lawan jenis bisa memilih dormitori khusus wanita. Bagi Anda yang kurang nyaman tidur bersama orang lain, bisa juga memilih kamar privat.

Tersedia sarapan dan akses internet, namun Anda harus bergantian untuk menggunakan komputer yang ada di sana. Penginapan ini berada di kawasan Bugis, beralamat North Bridge Road No 490. Namun harga akan sedikit lebih mahal saat sedang musim liburan. Anda bisa mengecek tempat ini di http://www.cozycornerguest.com/Index.html

2. Summer Tavern
Penginapan ini memiliki beberapa jenis kamar antara lain dormitori, kamar standar dan kamar eksklusif. Harga kamar di sini berkisar dari SGD 25 (Rp 180.000) hingga SGD 60 (Rp 450.000). Harga di atas sudah termasuk sarapan jadi Anda tak perlu kuatir masalah makan pagi. Penginapan ini berada di kawasan Colonial District dengan alamat Carpenter Street No 31, dekat dengan Clark Quay. Cek websitenya di www.summertavern.com atau pesan tempat di reservations@summertavern.com

3. Fernloft
Penginapan Fernloft akan mengajak tamunya merasakan rasanya membaur dengan masyarakat Singapura. Penginapan ini berada di komplek perumahan tradisional Singapura. Alamatnya ada diBlk 5 Banda Street #02-92 Singapore. Berada di kawasan Chinatown, penginapan ini dikelilingi warung dan restoran murah. Meski begitu, Fernloft tidak terlalu besar dan hanya memiliki satu kamar mandi. Harga yang ditawarkan mulai dari SGD 20 (Rp 150.000) hingga SGD 60 (Rp 450.000), harga tersebut sudah termasuk sarapan. 

4. Inn Crowd
Jika ingin menginap di kawasan Little India, maka salah satu pilihannya adalah Inn Crowd. ( Beralamat di 73 Dunlop Street, Historic Little India Conservati Singapore) Penginapan tipe backpacker ini termasuk bersih dan pelayanannya baik. Tersedia loker gratis bagi para tamu dan internet gratis di beberapa komputer yang disediakan di sana. Penginapan ini juga menyediakan tiket yang lebih murah untuk masuk ke beberapa kawasan destinasi wisata di Singapura. Harga menginap di sini mulai dari SGD 20 (Rp 150.000) hingga SGD 80 (Rp 600.000).

5. Prince of Wales
Penginapan ini memiliki konsep yang lebih anak muda. Tersedia pub bergaya Australia di sini. Meski terlihat hingar-bingar, penginapan ini memiliki kamar dormitori yang bersih dan luas. Ada 2 kamar privat dengan kamar mandi di luar. Prince of Wales berada di kawasan Little India dengan alamat Dunlop Street No 101. Harga yang ditawarkan untuk menginap di sini mulai dari SGD 20 (Rp 150.000) hingga SGD 60 (Rp 450.000). Cek websitenya di www.pow.com.sg/

6. Fragrance Backpackers Hostel
Fragrance memiliki banyak cabang yang bergerak dalam penginapan dan Fragrance Backpackers Hostel salah satunya. Ruangan yang bersih dan keamanan yang terjamin jadi daya tarik bagi banyak turis. Kasurnya terbilang nyaman dan ada loker seukuran tas backpacker yang disediakan bagi para tamu yang menginap di dormitori. Penginapan ini berada di Dunlop Street No 63, di kawasan Little India. Harga menginap per malam mulai dari SGD 22 (165.000) hingga SGD 25 (Rp 190.000).

7. Hangout @ Mt Emily
Satu lagi penginapan murah di Singapura yaitu Hangout @ Mt Emily. Letaknya cukup strategis karena berada dekat dengan Orchard Road, Colonial District dan Little India. Ada 7 kasur yang tersedia untuk menginap di kamar dormitori. Kasurnya cukup bersih dan empuk. Penginapan ini juga memiliki rooftop, perpustakaan, cafe, akses internet gratis, dan ruang santai yang luas lengkap dengan plasma TV. Hangout @ Mt Emily beralamat di Upper Wilkie Road No 10A. Harga yang ditawarkan mulai dari SGD 40 (Rp 300.000) hingga SGD 200 (Rp 1,5 juta). 
Cek penginapan ini di : www.hangouthotels.com/singapore/


Apabila Anda memiliki tempat backpacker tambahan, jangan ragu untuk menambahkan di bagian komentar. Duuh, jadi tidak sabar untuk mencicipi pengalaman tidur ala backpacker. Siapa tau saya ketemu jodoh saya ketika menginap ala backpacker. #curcol #ngarepbangetsih .. Selamat berlibur.

Wednesday, March 13, 2013

Yuk, Goreng Buruan Kita!!


"Man who waits for roast duck to fly into mouth must wait very, very long time." Jules Renard 


Iseng-iseng saya mengetikkan ayat secara asal, dan ayat yang saya ketik adalah Amsal 12:27, dan saya melihat berbagai macam versi Alkitab yang muncul dan ada satu yang menarik perhatian saya, yakni versi Terjemahan Lama yang berbunyi "Bahwa seorang pemalas tiada akan menggoreng perburuannya, tetapi harta benda orang rajin itu amat limpah adanya." (Versi Toba-nya berbunyi: Ndang dapotan na binuru anggo halak sigurbak ulu, alai dapotan arta apala na arga do anggo jolma na padot) #susahbacanya

Dalam cerita Amsal ini, setidaknya si pemalas ini sudah mengambil inisiatif untuk pergi berburu. Dia mengintai, mempersiapkan senjata dan bahkan si pemalas ini sudah membunuh buruannya. Tetapi mungkin karena kemalasannnya, setelah itu dia berhenti dan tidak melakukan apa-apa. Dia senang buruannya mati dan kemudian pergi pulang untuk tidur. Kalau kita pikir, apa gunanya membunuh buruan apabila buruan itu tidak dimasak dan dimakan? Kalau memang dia tidak akan memakan buruannya, untuk apa dia pergi berburu dari awal, toh? (Baru pertama kali saya menemukan pemburu macam ini)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun tanpa sadar terkadang sama seperti si pemalas dalam cerita Amsal ini. Banyak dari kita yang sukses mengambil langkah pertama untuk berburu informasi dan pengetahuan dari internet, seminar, orang lain, dan lainnya tetapi kita gagal untuk menerapkan dan memanfaatkan semua pengetahuan dan informasi itu. Dengan kata lain, kita berburu informasi namun kita tidak 'menggoreng' informasi yang kita terima.

Apa gunanya kita menghadiri seminar-seminar dan konferens tetapi kita tidak melakukan perubahan besar berdasarkan informasi yang kita kumpulkan?

Apa gunanya kita meminta saran, kritik, masukan dari orang lain atau sahabat kita tetapi semua masukan itu keluar dari kuping kita lagi tanpa kita pernah mencoba untuk melakukan latihan untuk melakukan perubahan.

Apa gunanya kita datang ke gereja, membaca Alkitab, mendengar kotbah tetapi akhir-akhirnya semua pengetahuan itu hanya tersimpan di buku catatan dan tidak memiliki efek apa-apa dalam kehidupan kita?  Jadi, apa gunanya kita berburu kalau kita pada akhirnya sama seperti si pemalas di cerita Amsal yang tidak menggoreng buruannya? Ingat bahwa kemalasan akan mengakibatkan dua hal. Si pemalas iri akan kesuksesan orang lain atau si pemalas menyalahkan hidupnya sendiri.

Pelan Tapi Pasti


" Slow but steady wins the race." ~ Aesop


Beberapa hari terakhir ini saya merasa kalah dengan teman-teman saya. 
Kemarin saya menghadiri peresmian rumah baru teman saya @endro dan @cieyanaty. 
Beberapa hari sebelumnya saya juga melihat teman saya @learryhanata sukses dalam bidang yang dia tekuni. 
Masih banyak teman-teman saya yang tidak dapat saya sebutkan satu-satu bisa dikatakan berhasil dalam pekerjaan dan usaha yang mereka bangun. 
Sedangkan saya? Sepertinya memulai pun belum. #haiss

Pemikiran negatif seperti ini menghantui saya selama beberapa hari. Rasanya hidup saya hanya dipenuhi dengan membuang-buang waktu. Saya teringat bahwa Alkitab menulis terkadang kita harus belajar dari binatang. (Amsal 30:24-28) Namun, yang terngiang-ngiang di dalam hati saya adalah saya harus belajar dari kura-kura kali ini.

Anda tentu tahu bahwa kura-kura berjalan lambat. Tetapi walaupun kura-kura berjalan lambat, kura-kura juga berjalan dengan mantap. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ingin bergerak seperti cheetah, melakukan start dengan cepat dan wussh! mencapai  tujuan sesegera mungkin. Saya pun begitu, namun rasanya kali ini saya harus mundur dan bergerak seperti kura-kura. Lambat namun mantap. 

Mungkin hari ini saya diajari dan diingatkan bahwa kalau orang lain bisa, saya pun memiliki kesempatan yang sama untuk bisa. 
Ya, mungkin perjalanan saya tidaklah mudah, tetapi saya harus terus berjalan.
Ya, mungkin perjalanan saya akan terguncang sana dan sini, tetapi saya harus lebih memantapkan diri.
Ya, mungkin permulaan saya tidaklah mengesankan, tetapi saya ingin menyelesaikan semuanya dengan baik.
Saya belajar dari kura-kura bahwa walaupun dia berjalan lambat, dia selalu berhasil menyelesaikan perjalanannya dengan baik.

Mungkin Anda sedang berada dalam posisi yang sama seperti saya, dimana Anda merasa Anda tidaklah kuat dan kalah apabila dibandingkan dengan orang lain. Tidak bisa apa-apa. 
Mungkin Anda merasa tersesat dan tidak tahu harus berbuat apa. Tidak bisa apa-apa. 
Mungkin Anda tidak pernah menjadi person of the month atau meraih penghargaan lainnya. Mungkin perhitungan dan hasil yang Anda dapatkan tidak mendapatkan perhatian dari orang lain atau orang terdekat Anda. Tidak bisa apa-apa. 
Mungkin Anda merasa kesepian, kecil dan terbatas ketika Anda membandingkan diri Anda dengan orang lain. Tidak bisa apa-apa. 

Mungkin saat ini Anda dan saya keluar dari lintasan kita. Saya ingin mengajak diri saya sendiri dan Anda untuk kembali ke dalam lintasan. Mengatur kembali strategi Anda dan secepatnya kembali kepada pelatih Anda, yakni Tuhan. Saya berharap bahwa ketika kita meminta saran dan masukan dari 'pelatih' kita, hadiah medali emas akan diberikan kepada orang-orang yang terus berjalan walaupun berjalan lambat dan tinggal di perlombaan. 

Mungkin Anda merasa perkembangan Anda lambat. Langkah Anda terhenti. Kaki Anda terasa berat. Prioritas Anda kacau-balau. Semuanya seperti berantakan dan tidak beraturan. Mungkin pikiran Anda meminta Anda berjalan terlalu cepat. Pelankan ritme kehidupan AndaSaatnya kembali melangkah.

Tuesday, March 5, 2013

Penjaring Manusia, Bukan Penjaga Akuarium


Terkadang ketika saya mengantri untuk mengikuti kebaktian, saya sempat berpikir, berapa kira-kira jumlah total umat yang datang ke gereja @JPCC. (Perkiraan saya mungkin ribuan). Saya sering mendengar kotbah tentang bahwa kita harus menjamah orang-orang yang belum pernah mengenal Yesus. Bahwa kita seharusnya lebih terfokus kepada orang-orang yang bisa kita raih, ketimbang orang-orang yang bisa kita simpan (Yesus sendiri menyuruh kita untuk menjadi penjaring manusia)


Tetapi dari ribuan orang yang datang ke gereja setiap Minggu, adakah orang-orang yang benar-benar belum pernah datang atau mengenal Yesus? Atau jangan-jangan semua yang datang adalah mereka yang telah mengenal Yesus? 
Adakah ikan-ikan baru di akuarium Anda yang bernama gereja? 
Atau jangan-jangan isi Akuarium gereja hanyalah ikan yang itu-itu saja?

Dulu, dari beberapa gereja yang saya datangi, saya melihat kebanyakan gereja lebih senang menjadi pengumpul ikan yang itu-itu saja di akuarium mereka. Mereka mengatakan mereka ingin meraih jiwa-jiwa dan lainnya, tetapi yang mereka lakukan hanya sekedar mengeluarkan strategi bertahan ketimbang strategi ekspansi. 

Mereka lebih senang didikte oleh umat mereka.
Mereka membiarkan umat mendiktekan gaya. 
Mereka membiarkan umat mendikte fokus mereka. 
Mereka membiarkan umat mendikte visi dari gereja.
Dengan satu syarat, pundi-pundi uang masuk ke kas mereka.

Yang terjadi adalah gereja penuh dengan orang-orang yang telah diselamatkan. Gereja menjadi tidak berfungsi jadi tempat yang menyelamatkan orang-orang baru. Kenapa? Karena orang-orang yang ingin diselamatkan oleh gereja tidak tertarik kepada gereja yang lebih terfokus menyenangkan orang-orang yang sudah diselamatkan. 

Untuk saya pribadi, semua gereja sebenarnya baik tujuannya, tetapi tidak semua gereja cocok dengan saya. Saya tidak cocok dengan gereja Mama saya, karena pengajaran gereja Mama saya lebih ke arah mukjizat dan penyembuhan. Saya tidak mengatakan bahwa ajaran gereja Mama saya tidak bagus. Ajarannya bagus, namun sebagai orang yang masih muda, saya lebih membutuhkan pengajaran dengan porsi lebih besar tentang relationship, pengembangan diri, motivasi, visi, misi, musik dan lainnya. Dan hal tersebut saya dapatkan di gereja saya sekarang ini.

Saya percaya bahwa tugas gereja yang baik seharusnya adalah membuat umatnya mengalami perkembangan rohani ketimbang mempertahankan mereka di gereja tersebut tetapi umat tersebut tidak berkembang sama sekali. Untuk saya, kedewasaan rohani Kristiani bukanlah orang-orang yang berkumpul dalam sebuah tempat untuk bisa melestarikan preferensi pribadi mereka sendiri dan kemudian menguduskan tempat tersebut dengan gereja. 

Tetapi, bisakah kita melakukan keduanya? Tentu bisa. Kita bisa fokus kepada orang yang ingin kita gapai tetapi juga terfokus kepada orang-orang yang telah berada di akuarium gereja kita. Sisanya biarkan Tuhan yang mengatur. Kalau mereka tidak cocok dengan gereja Anda dan memutuskan untuk keluar, jangan hardik mereka dan mengatakan mereka pendosa dan lainnya, sebaliknya, doakan agar mereka segera mendapatkan gereja yang dapat membuat mereka berkembang.

Keinginan saya untuk gereja saat ini adalah akan selalu ada tempat-tempat kosong untuk muka-muka baru yang ingin mengenal Yesus dan mendengar firmanNya. Karena, orang-orang tersebut bisa jadi adalah orang-orang yang benar-benar membutuhkan firmanNya. 

NB : Tahun ini adalah tahun ketiga saya berada di gereja lokal saya @JPCC meski ya, beberapa kali saya skip datang ke gereja karena malas dan lainnya. Tetapi saya bersyukur bahwa saya berada di gereja yang dapat membuat saya bertumbuh.