A man travels the world over in search of what he needs and returns home to find it. ~George Moore
Dimulai dari kesal kepada Tuhan karena rasanya begitu susah untukNya mengatakan kepada saya secara gamblang arah mana sebenarnya yang perlu saya tuju dalam hidup saya.
Dilanjutkan dengan pekerjaan dadakan tanpa briefing dari atasan saya.
Ketiadaan internet di agency video ketika mau mengirim dan men-download file kerjaan.
Barang pesanan yang tidak jelas kapan datangnya.
Pekerjaan presentasi yang dimajukan deadlinenya dan lainnya.
Betapa sebuah hari yang tidak menyenangkan untuk saya. Namun dari semua hal itu, yang membuat saya agak gusar adalah hal pertama. Saya merasa kenapa Tuhan begitu pelitnya untuk menunjukkan arah kepada saya.
Mungkin para Rasul di jaman terdahulu, Anda yang membaca tulisan ini atau mungkin hampir semua orang menanyakan hal yang sama dengan saya.
Bagaimana caranya menemukan apa yang menjadi keinginan Tuhan dalam hidup kita?
Bagaimana kita bisa membedakan impian kita dengan apa yang menjadi impian Tuhan untuk kita? Apa yang Dia inginkan untuk kita berikutnya?
Bagaimana caranya menemukan apa yang menjadi keinginan Tuhan dalam hidup kita?
Bagaimana kita bisa membedakan impian kita dengan apa yang menjadi impian Tuhan untuk kita? Apa yang Dia inginkan untuk kita berikutnya?
Semua orang yang menanyakan hal ini saya yakin adalah orang-orang yang mau berkembang secara spiritual karena jawaban yang kita terima sangatlah penting dan krusial akan kebutuhan dan pemenuhan batin kita. Mengetahui apa yang menjadi rencana Tuhan seharusnya menjadi pemikiran utama dari setiap pengikut Tuhan. Permasalahannya tidak sering juga pertanyaan kita tentang apa kemauan Tuhan seringkali bentrok dengan satu atau banyaknya keputusan yang harus kita ambil. Misalkan keputusan yang mungkin akan berpengaruh akan masa depan kita, keputusan besar yang resikonya besar, atau bisa jadi panggilan dalam hati kita.
Saya selalu kagum akan Rasul Paulus dalam usahanya mengejar kemauan Tuhan. Rasul idaman saya berdoa untuk saya dan Anda dalam Kolose 1: 9-10 seperti ini :
1:9 Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,
1:10 sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.
1:10 sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.
Tentu ketika kita ingin mengetahui rencana Tuhan atas kita tidak mungkin bisa diketahui kalau kita tidak mengenalNya. Kejarlah arahan langsung dari Tuhan itu sendiri dengan berdoa dan membaca firmanNya. Mungkin benar bahwa Alkitab tidak akan secara langsung menunjukkan kepada Anda jawaban yang Anda butuhkan. Tetapi dengan membaca Alkitab, hal tersebut akan mengantar kita kepada banyak sekali permasalahan-permasalahan atau kondisi yang serupa. Dan juga, membaca firmanNya akan mempengaruhi nilai-nilai dan pemikiran Anda sehingga hati dan pikiran Anda akan diperbaharui sehingga Anda akan melihat dari sudut pandang yang berbeda dengan filter yang baru, yakni filter yang berdasarkan kata-kataNya. Akibatnya? Tentu saja, Anda akan mendapatkan hikmat dan kebijaksanaan dalam segala ketidakpastian yang ada di sekeliling Anda.
Kemampuan kita untuk memutuskan sebuah keputusan yang penuh dengan hikmat dan kebijaksanaan ketika kita dihadapkan oleh situasi dan kondisi yang serba tidak jelas akan membuat membuat perbedaan besar antara maju melangkah berdasarkan firman Tuhan dalam hidup kita ketimbang hanya menjalani hidup penuh kebingungan.Saya belajar bahwa terkadang menemukan kehendak-Nya adalah cukup dengan melihat prinsip yang sama dalam FirmanNya dapat diterapkan pada situasi yang unik yang kita hadapi sekarang.
Mungkin saya dan Anda berpikir bahwa mendengar suara Tuhan adalah dengan adanya ungkapan verbal yang dapat kita dengar. Tetapi saya rasa saya harus merubah pemikiran saya bahwa hanya orang-orang yang penuh dengan anugerah tertentu yang dapat mendengar suara Tuhan secara langsung. Tetapi saya tidak menyerah, saya rasa dalam versi saya, mendengar suara Tuhan artinya adalah tidak hanya sekedar mengerti arah yang Ia inginkan untuk saya (berdasarkan firmanNya) tetapi juga mengetahui apa langkah selanjutnya yang harus saya ambil.
Mungkin Tuhan tidak berkata secara lantang sehingga telinga saya dapat mendengar, tetapi bisa jadi Dia sebenarnya sedang berbisik secara perlahan kepada hati saya, untuk mengarahkan saya kepada sebuah arah yang untuk bersekutu denganNya melalui tulisan-tulisan firmanNya.
No comments:
Post a Comment