Wednesday, December 12, 2012

Bertambah tua bukan berarti terlambat

Time is the wisest counsellor of all.  ~Pericles


Entah dengan Anda, namun saya rasa cukup banyak teman-teman saya yang baru mulai memikirkan arah hidup mereka ketika mereka menginjak usia 30-an. Seakan-akan mereka kepala mereka baru saja kepentok dengan sesuatu yang disebut waktu dan ketika mereka menengok ke belakang, mereka baru menyadari "Wow, gw ngapain aja ya selama ini?" 

Menyesal? Mungkin. Tetapi seperti biasanya, penyesalan selalu datang belakangan (sama seperti tagihan kartu kredit yang datang belakangan).

Saya pun terkadang merasa begitu apalagi ketika melihat teman-teman yang sudah sukses membangun bisnis dan usaha mereka, mengetahui perjalanan hidup mereka yang 'wow', mendengar cerita bahwa mereka keluar negeri kesana-kemari, menikah dengan pasangan yang mereka inginkan, memiliki anak yang lucu-lucu dan bertumbuh besar, saya berpikir "Saya tuh ngapain saja, sih?"

Saya merasa ketinggalan jauh dan seketika hidup merasa sangat datar seperti LED TV 42". Saya merasa sepertinya hidup saya begitu-begitu saja. Sepertinya tidak ada yang membanggakan dalam hidup saya. Benarkah? Tidak! Kenyataannya masih begitu banyak impian, cita-cita saya yang belum terwujud dan saya masih belum mengeluarkan yang terbaik dalam diri saya. Saya yakin bahwa tidak pernah terlambat untuk memulai sesuatu. Anda pun juga begitu.

Ya, mungkin Anda pun sama seperti saya. Mungkin sekarang Anda merasa sangat tua karena usia Anda kepala empat atau lebih, (Oh ya, saya baru mulai di kepala tiga tahun ini). Jadi, apa masalahnya? Tidak ada masalah.  Tahukah Anda masalah yang biasanya kita hadapi ketika kita berurusan dengan umur? Kebanyakan dari kita merasa tua sebelum waktunya. 

Umur hanyalah angka dan berkat dari Tuhan. Bersyukurlah untuk itu. Ketika Anda diberikan hidup dan umur, berarti ada sesuatu yang belum Anda kerjakan dan Tuhan belum selesai berurusan dengan Anda. Mungkin Anda merasa gagal atau takut dan merasa sudah sangat terlambat untuk memulai sesuatu (atau melanjutkan hal yang tadinya Anda sukai / kerjakan), Buang perspektif itu. Tidak pernah terlambat untuk memulai sesuatu (atau melanjutkan sesuatu), Anda adalah bejana Tuhan dan bejana dibentuk untuk sebuah tujuan.

Ketika Anda merasa lelah, tidak bersemangat, merasa tua, merasa terlambat, merasa usia Anda adalah masalah, dan Anda menyerah, saya ingin memberikan sesuatu kepada Anda untuk dipikirkan. Saya menemukan ini dalam sebuah artikel yang saya baca yang berasal dari Longfellow : 

Cato belajar bahasa Yunani saat berusia delapanpuluh tahun.
Sophocles menulis karya besarnya Oedipus saat berusia lebih dari delapanpuluh tahun.
Theophrastus memulai menulis tentang karakter manusia saat berusia sembilanpuluh tahun.
Chaucer berusia enampuluh tahun ketika menulis kisah Canterbury Tales.
Goethe, berusaha keras menyelesaikan karya 'Faust' saat berusia lebih dari delapanpuluh tahun.
Musa, berusia lebih dari seratus tahun ketika dia membawa bangsa Israel.

Jujur, saya tidak kenal dengan Cato / Sophocles, yang saya tahu hanya Musa. Dan saya yakin, kebanyakan dari Anda yang membaca tulisan ini belumlah berusia limapuluh tahun. Saya pun belum. Membaca kilasan artikel dari Longfellow diatas membuat saya berpikir bahwa saya sama sekali belum terlambat meskipun rasanya saya belum memulai apa-apa.

Sekarang saatnya untuk memulai sesuatu (apa pun itu) Sialnya, kebanyakan dari kita lebih memilih untuk duduk di kursi malas dan meratapi waktu-waktu yang ada. Ketahuilah teman, bahwa usia adalah kesempatan. Kesempatan agar kita bisa mendapat hal-hal yang bisa kita dapati dalam usia kita yang berjalan. Waktu membuat mengajar dan membuat kita semakin bijak dalam mengambil setiap kesempatan yang ada. Permasalahannya, maukah Anda menggunakan kesempatan itu? Keputusannya di tangan Anda.

No comments:

Post a Comment