Monday, January 21, 2013

Mendadak Banjir di Januari 2013

"Kenapa cobaan ini begitu berat? Mereka tidak bersalah, Ya Tuhan. Dua korban banjir.  Bye my guitars. Biarlah apa yang dari alam kembali ke alam." - Mikemon


Setidaknya begitulah status teman saya, Mike, di Blackberry Messengernya yang cukup menggelitik saya  untuk ikut tersenyum di kala banjir.  Banjir yang terjadi sejak hari Rabu (16 Jan'13) memang tidak terduga meski memang curah hujan sangat tinggi. Kompleks perumahan saya pun tidak luput dari banjir. Puji Tuhan rumah saya tidak kemasukan banjir. Kesulitan yang dihadapi hanya listrik dan air bersih yang menyebabkan akhirnya papa saya harus membeli genset kecil untuk menarik air bersih untuk keperluan sehari-hari. 

Blog thread ini adalah untuk mengingatkan saya akan hal-hal menarik yang terjadi sepanjang banjir yang terjadi selama kurang lebih seminggu ini.
  • Saat banjir hari pertama terjadi, bisa dibilang ini adalah salah satu momen untuk saling bercengkrama dengan tetangga depan, samping, dan belakang. Saya juga sempat mengecek di instagram ada teman-teman yang berfoto dengan anak-anak tetangga mereka. Bahkan salah seorang teman saya sempat menyeletuk di twitnya bahwa dia berkenalan dengan tetangganya yang ternyata guanteng saat banjir. Apakah Anda juga bertemu dengan muka-muka baru selama banjir?
  • Ini adalah untuk pertama kalinya saya harus naik getek beserta motor saya untuk bisa keluar dari kompleks perumahan saya ke Kelapa Gading untuk mengungsi. Bayarannya? Limapuluh ribu saja.
  • Perjalanan menuju ke Kelapa Gading pun bisa dibilang cukup melelahkan namun menyenangkan karena senang rasanya bisa keluar dari kompleks rumah yang tergenang banjir. Rasanya cukup aneh melihat kota Jakarta lumpuh. Beberapa jalur yang saya lewati harus saya putari lagi karena tertutup air dengan banyak orang berkumpul di tempat-tempat penampungan. Beberapa orang menawarkan jasa ojek air dan lainnya.
  • Saya sempat mencari jalur alternatif namun karena tidak menemukannya, satu-satunya jalan adalah menerobos banjir. Saya agak takut motor saya mogok terendam banjir. Namun, puji Tuhan dan diluar dugaan, motor saya tidak mogok sekalipun saat menerobos banjir. Saya sangat salut dan kagum serta heran dengan daya tahan motor saya (meski motor tersebut motor keluaran tahun 2006) Saya melewati banjir beberapa kali dengan ketinggian yang bisa dibilang cukup tinggi, khususnya saat menerobos banjir di pinggir danau Sunter - depan Mall of Indonesia - Bundaran Kelapa Gading - Park View Residences, Kelapa Gading. Beberapa motor besar pun saya lihat akhirnya mogok saat mencoba menerobos banjir.
  • Setelah menitipkan motor di rumah teman saya di perumahan Park View Residences, saya juga menyempatkan diri mampir ke Mal Kelapa Gading saat banjir karena saya ingin membeli makanan (saya baru sadar bahwa saya sejak pagi belum makan dan minum). Akhirnya jalanlah saya menerobos banjir sepinggang menuju mal. Mal pun bisa dibilang lumpuh. Hanya beberapa gerai yang buka. Saya hanya ingat gerai yang buka hanya Jco, Farmers Market, A&W, Fiesta, Golden Egg.
  • Untungnya listrik di perumahan Kelapa Gading tidak turut dimatikan oleh PLN sehingga saya bisa menginap, makan, dan mencharge gadget-gadget saya selama dua malam sambil mengecek berita-berita tentang banjir.
  • Saya juga ikut membantu membersihkan rumah teman tempat saya menginap. Kami bahkan menangkap ikan kecil saat menyerok air banjir. Tidak jelas apa etnis dan ras ikan tersebut, perkiraan saya itu adalah semacam lele. Sayang ikan tersebut memutuskan untuk membunuh dirinya dengan melompat dari wadah tempat dia ditampung. Hingga hari ini, badan saya kaku. #butuhpijatshiatsu
  • Saat saya pulang dari Kelapa Gading, saya melihat 2 kali motor terjungkal akibat lubang menganga di jalanan. Saya pun nyaris terjatuh saat melewati lubang besar di jalanan sekitar Sunter akibat gelap. #untungjagobawamotornya
  • Banjir tidak menghentikan kreatifitas manusia. Hal ini terbukti dari banyaknya profile Blackberry lucu yang beredar. Mulai dari marinir yang naik balon paus Free Willy, Tamrin Sudirman yang diserang oleh Godzilla dan kemudian ada Ultraman + Son Goku + Gundam yang ikut membantu memberantas Godzilla, mobil Ferrari yang terendam banjir dan lainnya.
  • Saya juga mendengar berita bahwa banyak hewan yang dititipkan di Pluit Village terjebak banjir. Benar atau tidaknya berita ini saya tidak tahu pasti dan saya mau menjaga mulut saya agar tidak menghakimi siapa pun. Saya hanya berdoa agar binatang-binatang yang dititipkan di sana selamat meski banjir parah. Omong-omong binatang, sepertinya banyak binatang seperti ular, biawak, buaya, tikus, cacing, lipan terlihat di dalam genangan banjir #OMG
  • Kemarin saya masih bisa pergi ke gereja. I miss church so much. Dan tebak siapa yang ada di gereja? Its Darlene Zschech and her team. Dia ada di Jakarta karena sedang ada konferensi dari Joyce Meyer di Senayan. Pujian-pujian yang dilantunkan oleh Darlene dan timnya seakan-akan membuat saya berada di alam lain. Lagu-lagu yang dimainkan adalah Running-Hillsong Live, Your Presence is Heaven To Me - Israel Houghton dan lagu baru berjudul Victor's Crown buatan Darlene. Saat pujian, saya mensyukuri apa pun berkat yang saya dapat selama satu minggu banjir ini. Kotbah yang dibawakan oleh suami Darlene, Mark juga sangat mengagumkan untuk saya dimana saya menyadari bahwa BREAD IS BEAUTIFUL!!
  • Betapa doa Mama saya dijawab oleh Tuhan. Mama saya memiliki toko usaha di salah satu mal di Bekasi. Karena banjir cukup besar terjadi di Mal tersebut, Mama saya dibuat stress memikirkan barang-barang toko namun untungnya saat memindahkan barang-barang, ada pihak mal yang menawarkan untuk menampung barang-barang tersebut ke kios lantai atas tanpa dipungut bayaran. 
  • Hingga hari ini, banjir masih terjadi di daerah Kota, Pluit, dan Daan Mogot. Meski nampaknya yang terparah adalah Pluit. Saya juga salut dengan para relawan banjir yang tanpa banyak omong langsung turun ke lapangan membantu para korban banjir. Barusan saya membaca di yahoo! News, ibu-ibu dari Vihara Satyra Dharma tak surut  untuk memasak nasi bungkus bagi para pengungsi di Teluk Gong, Pluit, Jakarta Utara. Segenap volunteer dan leader dari gereja tempat saya bernaung, JPCC, juga masih membantu para korban banjir dan di blackberry group Date komsel kami pun masih dibutuhkan volunteer-volunteer untuk membantu para korban banjir. Untuk Anda yang ingin membantu meringankan beban para korban banjir dan ingin menyumbang dalam bentuk uang dapat mengirimkan bantuan Anda ke rekening gereja tempat saya bernaung, yaitu di rekening BCA 319-303-6364 a/n Yayasan JPCC dengan berita : Banjir Jakarta. 
Apa pun carut marutnya penanganan banjir yang terjadi, saya hanya berharap bahwa banjir ini adalah banjir terakhir yang akan dialami oleh ibukota Jakarta. Berharap agar pihak-pihak pemerintah terkait dapat lebih memikirkan program-program anti banjir dan merealisasikannya dalam waktu dekat. Dan benar-benar berdoa agar karakter bangsa ini yang suka membuang sampah sembarangan dapat diubah total. Lets Pray for (A Better) Jakarta.

No comments:

Post a Comment