
Keluaran 4:10-14
4:10 Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."
4:11 Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN?
4:12 Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan."
4:13 Tetapi Musa berkata: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus."
4:14 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Musa dan Ia berfirman: "Bukankah di situ Harun, orang Lewi itu, kakakmu? Aku tahu, bahwa ia pandai bicara; lagipula ia telah berangkat menjumpai engkau, dan apabila ia melihat engkau, ia akan bersukacita dalam hatinya.
Pernahkah Anda mendengar pepatah mengatakan "Apabila Anda ingin membuat Tuhan tertawa, beritahu kepadaNya rencana Anda", sebaliknya, kalau Anda ingin membuat Tuhan marah, beritahu kepadaNya tentang keterbatasan Anda. Dari perikop ayat diatas, Allah mendekati Musa dengan sebuah tugas yang sudah Tuhan rencanakan untuk Musa yaitu Tuhan berencana untuk memilih sebuah pemimpin dari sebuah bangsa yang sangat kuat pada waktu itu untuk membebaskan umatNya dari perbudakan, dan Musa-lah yang akan menjadi perwakilan dari Allah.
Respon awal Musa tampaknya menunjukkan ketidakpercayaan dirinya sendiri, sehingga ia berkata "Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir? (Kel 3:11). Respon Tuhan akan perkataan Musa ini adalah "Aku akan bersamamu". Tidak ada petunjuk lain ataupun perkataan lanjutan.
Tetapi Musa terus bertanya pertanyaan-pertanyaan yang masuk akal, Tuhan merespon semua pertanyaan itu dengan mengatakan bahwa Tuhan sudah mempersiapkan semua dan tidaklah perlu Musa untuk khawatir tanpa marah. Tetapi yang terjadi kemudian adalah Musa melewati batas kesabaran Tuhan, Ia mengatakan dan menegaskan kepada Tuhan bahwa kemampuan komunikasinya yang buruk karena ia gagap, maka akan mengurangi kemuliaan Tuhan ketika nantinya Musa menjadi wakilNya. Kita mungkin tergoda untuk berpikir bahwa Musa menunjukkan kerendahan hatinya. Kenyataannya, yang terjadi adalah sebaliknya. Itu adalah harga diri.
Problema Musa adalah bukan karena ia terlalu rendah hati atau tidak terlalu percaya dengan dirinya sendiri. Tetapi harga dirinya lah yang membuat Tuhan marah karena ia berpikir kemampuan tuhan akan jatuh nantinya karena keterbatasan yang ia miliki. Semua kemuliaan Tuhan akan 'rusak' karena ia gagap.
Kita seringkali berpikir bahwa harga diri berarti kepercayaan diri yang berlebih atas kemampuan kita atau dikatakan sombong. Atau mungkin kita mengandalkan diri atas kemampuan dan kekuatan kita sendiri. Tapi ada sisi lain dari kesombongan yang sering diabaikan yaitu ketika Anda percaya keterbatasan Anda merupakan sebuah masalah dan kekuasaan Allah dan tujuan dalam hidup Anda tidak dapat memperbaiki keterbatasan Anda.
Kita terkadang tanpa sadar menjadi begitu sombong karena kita berpikir bahwa kita memiliki kemampuan untuk menggagalkan apa yang Tuhan ingin lakukan dalam dan melalui hidup kita. Kali ini Tuhan tidak lagi bersabar atau baik kepada Musa. Dia tidak merespon dengan perkataan "Kamu hanya harus percaya kepada dirimu, kamu lebih baik dari yang kamu kira" dan perkataan-perkataan motivasi lainnya.
Tuhan jelas menjadi marah karena sudut pandang Musa meremehkan dan menghina Tuhan. Allah yang memiliki kemampuan dan kekuatan yang tidak terbatas tampaknya tidak perlu mendengarkan apa keterbatasan orang pilihanNya keluhkan. Karena Ia tahu persis semua kekuatan dan kemampuan ciptaanNya saat Ia membuatnya.
Kerendahan hati yang sejati tidak dimulai dengan memiliki pandangan yang akurat tentang diri kita sendiri. Tapi dimulai dari pengertian dan pandangan yang akurat dari sudut pandang Tuhan. Kenapa? Karena dari sudut pandang Tuhan, kita akan mengerti bahwa kita adalah kecil di mataNya dan dia ingin membuat kita sadar bahwa Tuhan begitu besar sehingga kita dapat mengandalkanNya sekecil apa pun kita. Ini termasuk Anda!
Mungkin Anda berpikir Anda terkutuk menjadi orang tua yang buruk karena Anda memiliki orangtua yang buruk.
Mungkin Anda berpikir karena Anda tidak mendapatkan pengajaran yang baik, Anda tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan dalam hidup Anda.
Mungkin Anda berpikir bahwa respon teman-teman Anda saat Anda memberikan pengajaran tentang Injil akan berhenti hanya sebatas kepada seberapa sempurnanya Anda menghafal ayat.
Mungkin ...
Mungkin ...
Anda tidak sebesar itu dan Tuhan mengetahui keterbatasan Anda jauh sebelum Anda menyadarinya. Jadi jangan berfokus kepada diri Anda semata. Jangan mengecilkan diri Anda sendiri. Ingat bahwa Tuhan menggunakan orang gagap, pembunuh, gembala untuk membebaskan sebuah bangsa dan menjadi berkat untuk bangsa-bangsa lain. Bayangkan apa yang Ia bisa lakukan dengan Anda. (Yang tidak gagap, bukan pembunuh dan bukan gembala)
No comments:
Post a Comment