Tuesday, September 18, 2012

Catur Tunanetra

Berkaca dari artikel di koran yang saya baca tadi pagi berjudul "Catur Tunanetra" membuat saya sedikit berpikir, bukankah saya ini beruntung?

Kurang apa saya ini apabila dibandingkan dengan mereka? Saya tidak kekurangan apapun dari segi jasmani saya, penglihatan, pendengaran, organ dalam dan luar saya bekerja dengan baik, saya pun memiliki pendidikan yang lebih apabila dibandingkan dengan mereka.

Mungkin satu hal yang kurang dalam saya adalah semangat. Yah, semangat untuk bersyukur akan segala hal.

Kalau mereka disuruh memilih, tidak akan ada dari mereka yang mau lahir dengan tidak bisa melihat. Namun kenyataannya mereka terlahir dengan kekurangan penglihatan, dan apakah saya dan mereka yang bisa melihat bersyukur akan penglihatan ini? Yang saya kagum adalah semangat mereka untuk bisa terus menjalani hidup bahkan berkarya dengan mengikuti turnamen catur. Mungkin terdengar sepele bagi kita yang tidak berkekurangan secara fisik, namun bagi mereka, bisa jadi ini adalah taruhan yang terbaik yang pernah mereka lakukan?

Pilihannya pun tidak tanggung-tanggung, Catur. Olahraga yang mengasah otak, mereka berpikir tentang strategi. Dan menurut saya, yang menjadi pahlawan adalah mereka yang berada di balik layar dari hidup-hidup orang ini, yaitu keluarganya, pelatih catur mereka, orang-orang yang mau meng-customize bidak-bidak catur ini agar dapat digunakan untuk para tunanetra ini, penyelenggara turnamen catur ini.

Mari kita menghentikan waktu sebentar dan berpikir, apabila Anda dalam posisi mereka - anda tidak dapat melihat - apakah yang akan Anda lakukan kira-kira?

Jujur, saya sendiri tidak tahu jawabannya. Mungkin saya akan berakhir sebagai gelandangan dan pengemis? Mungkin saya hanya akan diam saja dirumah dan membebani orang tua saya. Saya yakin dalam diri orang-orang yang memiliki kekurangan secara fisik, akan ada masa dimana mereka merasa tidak berharga, tidak memiliki tujuan hidup, dan mungkin menyalahkan Tuhan juga. "kenapa begini, kenapa begitu?", kalau kita saja yang memiliki jasmani yang 'lengkap' mengeluh kepada tuhan kenapa begini, kenapa begitu ... apalagi mereka?

Saya jadi ingat kitab Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." ... kalau saya dalam posisi memiliki kekurangan fisik seperti tidak memiliki penglihatan, tidak memiliki tangan atau kaki, mungkin saya akan menghardik Tuhan dan berkata "Kalau aku sama dan segambar dengan Engkau, berarti Engkau "cacat" juga dong Tuhan?"

Seiring dengan pengetahuan yang saya dapat, maksud serupa disini adalah kita memiliki perasaan yang sama dengan tuhan, kita memiliki emosi, kita memiliki kasih, kita memiliki perasaan. Mungkin secara fisik kita berkekurangan, tetapi bukankah kita ini adalah rancangan Tuhan. Dan bukankah rancanganNya sempurna? Pertanyaannya, sudahkah kita bersyukur untuk kesehatan kita hari ini dan ikut berdoa untuk mereka yang memiliki kekurangan secara fisik?

No comments:

Post a Comment