"Dogs are not our whole life, but they make our lives whole." ~ Roger Caras

Sepertinya belum lepas beberapa saat setelah kami sekeluarga kehilangan Owen, kini kami harus juga kehilangan satu lagi anggota keluarga kami, Chelsea. Anjing Pomeranian yang senyumnya paling menyegarkan, lucu, baik (diapain aja mau), tidak berisik dan penurut dan memiliki bulu hitam di punggungnya.
Chelsea meninggal tanggal 20 Feb 2012 sore hari, sekitar pukul 5 sore karena terjadi pendarahan. 3 hari sebelumnya, memang Chelsea berbeda keadaannya dengan hari-hari biasanya. Kencingnya sangat sedikit, nafsu makannya berkurang dan tidak terlalu banyak bergerak dan napasnya pun sepertinya sulit. Meskipun tampak sekali dia tidak bisa banyak bergerak, berdiripun hanya berdiri diam di tempat, susah untuk berjalan.
-------------------------------------
Bergegas kami membawanya ke salah satu dokter hewan langganan kami esok paginya. Memang Chelsea terakhir menjalani operasi karena hamil, tetapi anaknya meninggal semua. Setelah dokter mengecek, ternyata isi perut Chelsea berantakan (saya juga kurang mengerti berantakan ini apa, karena sebenarnya ini ada istilah kedokterannya) dan lengket sekali. Bahkan pada saat bekas operasinya dibuka, darah langsung memuncrat yang menandakan ada masalah dengan bekas operasian terakhir. Ditemukan juga ada satu mayat anak Chelsea yang masih berada di dalam perutnya yang mati dalam posisi U seperti magnet karena tergencet oleh isi perutnya. Otomatis, dokter langganan keluarga kami pun marah, ngomel dan memaki siapapun dokter yang pada saat mengoperasi Chelsea karena tidak memasukkan isi perutnya secara benar. Maklum, dokter langganan kami ini juga sedari dulu menyukai Chelsea juga.
-------------------------------------
Karena isi perut Chelsea yang berantakan dan juga ada mayat anaknya yang tersisa di dalam perutnya, rupanya hal tersebut yang menjadikan perutnya menjadi sakit dan pencernaannya kurang bagus. Dokter meminta agar Chelsea dititipkan selama 2 hari agar bisa diinfus supaya nafsu makannya bertambah.
-------------------------------------
Setelah 2 hari dititipkan di dokter, paginya sekitar pukul 8 pagi, Chelsea sudah lumayan tampak baikan, meskipun dia jadi lebih pendiam, tatapan matanya pun sedih seperti menahan sakit dan badannya tidak bisa terlalu banyak bergerak. Dokter bilang harus tetap dikontrol supaya kencingnya lancar terlebih dahulu. Di rumah, kami menyiapkan tempat khusus untuk Chelsea agar dia tidak diganggu oleh anjing-anjing lainnya terlebih dahulu, tidak lupa kami juga menyiapkan beberapa makanan kaleng berisi daging untuk merangsang nafsu makannya.
-------------------------------------
Esoknya, di pagi hari saya sempat melihat Chelsea dan dia pun tampak baikan, saya juga sempat mengelus-elus punggungnya dan dia tidur nyenyak. Malam hari setelah saya selesai mengikuti kelas di gereja, saya iseng melihat status update di Blackberry saya dan sangat terkejut melihat status update dari mama saya yang menulis "Akhirnya Chelsea pergi." Saya kaget dan panik, langsung saya menelepon mama saya dan menanyakan apakah Chelsea meninggal. Jawabannya iya, ternyata Chelsea meninggal di sore hari karena kondisi tubuhnya terus melemah. Sontak, saya yang tadinya mau menikmati kwetiaw bersama teman gereja, jadi tidak nafsu makan sama sekali karena semua memori tentang Chelsea serasa diputar lagi.
Semua fun time bersama dia, senyumnya dia, gonggongannya, betapa lucunya tingkah dia, betapa manjanya dia karena selalu minta dielus-elus punggungnya. Kalau saya sudah sedih, kakak saya sampai sembab karena menangisi kepergian Chelsea. Saya sendiri tidak sempat melihat mayat Chelsea karena saya sudah sangat larut malam pulang dari acara gereja sehingga tidak sempat memberikan pelukan terakhir untuk Chelsea.
Sekarang Chelsea sudah tiada. Mungkin sudah sekitar 5-6 tahun lebih Chelsea bersama kami sekeluarga. Begitu banyak memori yang terjadi bersama Chelsea. Saya pun masih menangis kalau melihat video-video memori dari Chelsea. Tidak bisa lagi saya memanggil nama "Ezi..ezi". biasanya kalau saya memanggil nama Chelsea dengan itu, dia pasti langsung berpose "Siaga 1" untuk minta dielus dan senyum.
-------------------------------------
Terima kasih Chelsea, sudah mampir ke keluarga kami. Memberikan kami sekeluarga keceriaan dan memori yang indah. Kami tidak akan pernah melupakanmu. Kami yakin engkau sedang bermain di surga bersama Tuhan Yesus dan Tuhan menjaga engkau lebih baik lagi daripada kami sekeluarga. Kami tidak akan melupakanmu Chelsea, kami akan merindukan senyummu dan semoga kami dapat melihatmu kembali ketika kami pulang ke rumah Bapa nantinya. Selamat jalan Chelsea. Kami sekeluarga menyayangimu.
-------------------------------------
Berikut adalah beberapa foto Chelsea dalam kenangan (nanti diupdate)


No comments:
Post a Comment