Cewek : "Kita Putus!"
Cowok : "KENAPAA? Salah Aku Apa?"
Cewek : "Kita kan kakak-adik"
Cowok : "Oh iya! Bener juga!" #error
Teman kantor saya hari ini bercerita bahwa ada dua orang temannya yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan pasangannya karena alasan tertentu. Saya yakin Anda pernah mengalami peristiwa diputus oleh pasangan atau mengambil keputusan untuk memutuskan seseorang. Bukan sebuah keputusan yang mudah terkadang. Untuk mereka yang diputuskan, dunia serasa berhenti dan berakhir. Saya pun belasan kali memutuskan seseorang dan ratusan kali diputuskan (terkadang saya diputus oleh pasangan dengan alasan yang kurang masuk akal - biasanya sih alasan lazimnya masalah tinggi badan #tega)
Cowok : "KENAPAA? Salah Aku Apa?"
Cewek : "Kita kan kakak-adik"
Cowok : "Oh iya! Bener juga!" #error
Teman kantor saya hari ini bercerita bahwa ada dua orang temannya yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan pasangannya karena alasan tertentu. Saya yakin Anda pernah mengalami peristiwa diputus oleh pasangan atau mengambil keputusan untuk memutuskan seseorang. Bukan sebuah keputusan yang mudah terkadang. Untuk mereka yang diputuskan, dunia serasa berhenti dan berakhir. Saya pun belasan kali memutuskan seseorang dan ratusan kali diputuskan (terkadang saya diputus oleh pasangan dengan alasan yang kurang masuk akal - biasanya sih alasan lazimnya masalah tinggi badan #tega)
Putus cinta dapat menerpa siapa saja, baik dari anak ABG berusia belasan tahun hingga seorang profesor berusia tujuh puluhan tahun. Tanpa sadar, putus cinta sebenarnya adalah bagian dari cinta itu sendiri yang kita hindari sebisa mungkin. Mengalami dan mengatasi putus cinta adalah sesuatu yang tidak mudah. Saya yakin bahwa tidak semua hubungan memerlukan kejadian putus cinta yang berlebihan. Bisa jadi keputusan tersebut hanya memerlukan sedikit percakapan ringan dari hati ke hati. Belajar dari pengalaman saya dalam bidang percintaan, saya ingin me-review beberapa pelajaran dari putus cinta yang pernah saya alami.
1. Putuskan dengan Tatap Muka
Untuk Anda para cowok, Anda tentu mengutarakan isi hati Anda dengan tatap muka. Dan untuk Anda para wanita, Anda tentu menerima lamaran tersebut juga dengan tatap muka, bukan? Ya, saya tahu sekarang ini kita memiliki fasilitas nirkabel seperti social media, email, sms dan lainnya yang menjadikan kita semua tersambung dengan lebih mudah. Tetapi menurut saya sungguh sebuah tindakan pengecut untuk memutuskan pasangan dengan menggunakan fasilitas nirkabel.
Saya banyak menemukan teman dan kenalan saya yang memutuskan pasangannya lewat sms / telepon dengan alasan menghindari pertengkaran yang mungkin terjadi atau sudah malas melihat wajah pasangannya tersebut. Menurut saya hal tersebut omong kosong. Apakah mereka memeluk, mencium dan menggandeng tangan pasangan mereka secara virtual saat mereka masih berpacaran? Tidak!, Hormati hubungan Anda yang terakhir dengan bertatap muka meskipun Anda dan dia harus berpisah pada akhirnya.
2. Berikan Waktu Lebih
Ketika Anda mengutarakan niat Anda untuk berpisah kepadanya. Berikan waktu kepada dirinya untuk dapat mencerna keputusan tersebut. Banyak dari kita yang ingin pergi sesegera mungkin setelah kita menyampaikan kabar tersebut dan tidak peduli lagi dengan apa yang mungkin terjadi dengan pasangan kita. Adilkah? Tidak.
Ya, pasangan Anda mungkin kaget, menangis, melempar teleponnya ke muka Anda atau lainnya, tetapi saya rasa penting juga untuk memberikan waktu bagi mereka menanyakan dan memperoleh jawab atas keputusan yang Anda sampaikan. Saya selalu memperhatikan sentimen dan emosi yang terjadi saat saya memutuskan untuk berpisah dengan pasangan saya. Terkadang berat untuk melihat emosi yang terjadi, tetapi saya rasa hal tersebut adil untuk mereka.
Ya, pasangan Anda mungkin kaget, menangis, melempar teleponnya ke muka Anda atau lainnya, tetapi saya rasa penting juga untuk memberikan waktu bagi mereka menanyakan dan memperoleh jawab atas keputusan yang Anda sampaikan. Saya selalu memperhatikan sentimen dan emosi yang terjadi saat saya memutuskan untuk berpisah dengan pasangan saya. Terkadang berat untuk melihat emosi yang terjadi, tetapi saya rasa hal tersebut adil untuk mereka.
Apa pun yang terjadi setelah kabar tersebut disampaikan, jangan lupa beritahu mereka bahwa Anda bersedia dihubungi dan membicarakan ulang alasan-alasannya serta mau meluangkan waktu untuk mendengarkan keberatan mereka ketika mereka sudah mulai dapat menerima keputusan tersebut. Mungkin susah dan tidak semua orang mau melakukan itu, tetapi hikmah yang saya dapat adalah kalau anda bisa secara elegan mengakhiri sebuah elegan, bukan tidak mungkin anda masih dapat menyelamatkan pertemanan Anda dengan dirinya.
3. Ambil Tanggung Jawab Atas Keputusan Tersebut
Kebanyakan orang memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan menyalahkan pasangan mereka. "Ini bukan salahku, tapi salahmu." adalah kalimat yang paling tidak mengenakkan untuk didengar. Dan apabila Anda seorang yang percaya Tuhan, tolong jangan katakan kalimat "Tuhan yang menyuruhku untuk memutuskanmu." Hal tersebut akan Anda pertanggungjawabkan langsung kepada Dia dan saya tidak mau ikut campur dalam urusan tersebut #Ooops
Gunakan kalimat yang dapat mewakili perasaan dan dasar keputusan Anda. Ambil waktu untuk meyakinkan diri Anda sendiri karena pasangan Anda juga butuh tahu setidaknya mereka bukanlah kesalahan atau bahan coba-coba atau korban keisengan Anda.
Carilah kalimat yang bersifat netral yang mungkin menjelaskan posisi Anda dan dia akan berbeda untuk jangka panjang, atau mungkin perkataan dimana tidak ada pihak yang salah, tetapi banyak perubahan yang harus dijalani atau lainnya dan Anda merasa tidak dapat menjalani perbedaan atau perubahan itu.
4. Perhatikan Alasan Berpisah yang Diajukan
Beberapa orang yang diputuskan membutuhkan alasan yang tepat sehingga mereka dapat menerima keputusan tersebut dan melanjutkan hidup mereka. Jangan lebih melukai mereka lebih dalam lagi karena alasan-alasan konyol yang Anda berikan. Anda harus sadar bahwa ketika seseorang diputuskan, ada semacam perasaan ditolak dan hina yang mereka rasakan sehingga Anda tidak perlu menyakiti mereka lebih dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal.
Tidak ada orang yang mau diputuskan dengan alasan sepele karena mereka tidak lagi cantik, mereka sudah mulai gendut, mereka pendek, mereka kurang kaya, tahi lalat mereka kurang banyak atau Anda tertarik kepada orang lain. Apabila benar hal tersebut yang Anda rasakan, ada baiknya mungkin pemikiran-pemikiran tersebut tidak diutarakan ke pasangan Anda. Apabila benar Anda memutuskan untuk berpisah, pikirkan apakah alasan-alasannya cukup kuat untuk dapat diterima oleh pasangan Anda.
5. Kita Perlu menjadi Jahat (Terkadang)
Saya ingat saya pernah tidak jadi memutuskan pasangan saya saat saya masih SMP karena saya takut akan kemungkinan hal yang terjadi. Saya takut mereka mulai menangis, saya takut mereka membenci saya. Saya merasa begitu jahat dan tidak berani melihat hal tersebut terjadi dan sehingga saya mengatakan "mungkin akan ada kesempatan untuk kita di masa depan tetapi sekarang ini, bukan waktu yang tepat!"
Saya rasa ucapan ini keliru terkadang. Memberikan harapan palsu tidak akan membuat mereka membaik atau dapat menyembuhkan luka. Apabila Anda tahu hubungan tersebut berakhir, mungkin Anda harus sedikit "jahat".
Saya rasa tidak apa-apa untuk tetap menaruh komunikasi yang baik setelah keputusan tersebut diambil ... apabila tidak terlalu sering. Beberapa orang "dewasa" yang memutuskan untuk berpisah, saya temui masih dapat berkomunikasi dalam situasi tertentu.
Apabila Anda menelepon dan mengecek situasi mereka beberapa minggu sekali tidak akan membantu siapa-siapa Hal tersebut hanya membuat kebingungan bertambah dan membuat pasangan Anda tidak dapat melanjutkan hidup mereka. Saya rasa tidak masalah Anda menghubungi mereka apabila mereka sedang berulang tahun, Anda dapat menelpon mereka untuk mengucapkan ulang tahun.
NB : Saran lainnya, apabila Anda menelepon mereka, jangan mengontak mereka untuk merencanakan sebuah rencana atau mendiskusikan hal-hal yang sensitif atau berbicara dengan mereka hingga berjam-jam.
6. Putuskan segala sesuatu dengan cara yang benar sebelum Anda mulai pacaran lagi
Apabila Anda tidak melakukan hal diatas, kemungkinan besar Anda akan dianggap berselingkuh. Apabila Anda menyebutkan nama orang lain di saat Anda mengajukan keputusan berpisah kepada pasangan Anda akan membuat Anda tidak dapat dipercaya dan berarti Anda mudah tergoda.
Saran saya jangan terlalu cepat untuk masuk ke dalam hubungan baru setelah Anda berpisah dengan seseorang. Jangan kompromikan kesepian atau kepedihan Anda dengan orang yang baru. Hal tersebut tidaklah adil untuk kedua belah pihak. Berikan waktu agar Anda dapat fokus pada hidup Anda. Melompat dari hubungan yang satu ke hubungan yang lain dalam waktu yang cepat adalah kebiasaan buruk. Berikan waktu untuk Anda dapat sembuh, dapat mengevaluasi apa yang salah, dan bangunlah hubungan dengan Tuhan lebih dekat lagi agar Anda dapat ditunjukkan kepada orang yang lebih baik untuk Anda.
Teman saya pernah menyentil saya dengan mengatakan bahwa orang-orang yang tidak terlalu pandai menjadi "single" dan merasa harus selalu berada "di dalam" sebuah hubungan seringkali bukan orang yang cukup baik di dalam pernikahan nantinya. #Glek
7. Evaluasi hubungan tersebut untuk mencapai hubungan berikut yang lebih berkualitas
Saya percaya setiap hubungan, entah berapa banyak waktu yang dihabiskan, akan selalu memberikan pelajaran tertentu. Hargai hubungan tersebut dengan baik, ambil hikmah yang terjadi dalam setiap kejadiannya dan jadikan semua hal baik terjadi di hubungan sekarang juga terjadi hubungan berikutnya dan juga sebaliknya, usahakan agar Anda belajar dari semua hal yang tidak baik agar hal tersebut tidak terulang lagi di hubungan berikutnya.
Mungkin di saat seperti ini Anda seringkali memberikan alasan kepada diri Anda sendiri untuk dapat menelepon atau bertemu dengan mantan Anda, jangan lakukan ini. Sebaiknya Anda membuat diri Anda sibuk dengan aktifitas baru, teman baru atau hal-hal positif lain yang dapat mengalihkan Anda.
Berikan waktu misalnya enam bulan tanpa komunikasi dengan mantan Anda. Anda perlu membersihkan diri dan jiwa Anda untuk dapat melanjutkan hidup Anda. Karena apabila Anda menelpon dia sebagai "teman" dalam rentang cukup sering, hal tersebut hanya membuat luka tersebut tetap menganga dan harapan palsu tetap hidup.
Ya, benar. Saya masih berteman baik dengan beberapa mantan saya. Beberapa orang mungkin tidak dapat menjadikan mantan mereka sebagai teman. Apabila Anda bertanya apakah "saya harus menjadikan mantan saya teman?" itu adalah sebuah pertanyaan yang sulit dijawab. Tetapi bukan berarti hal tersebut tidak dapat terjadi, saya rasa semua itu tergantung dari perasaan dan keputusan dan alasan berpisah yang diambil di penghujung akhir hubungan tersebut.
Saya teringat akan lagu Chris Brown - Say Goodbye dimana salah satu penggalan liriknya adalah kalimat dimana tidak pernah akan ada waktu yang tepat untuk mengatakan berpisah. Terlepas dari apa pun alasan, perasaan dan pertimbangan Anda, tidak pernah akan ada waktu yang tepat untuk dapat mengatakan keputusan berat tersebut.
Saya berharap beberapa saran ini dapat membantu Anda berpikir dan mengambil keputusan terbaik untuk Anda dan pasangan Anda. Ingat bahwa apabila Anda memutuskan untuk jatuh cinta, Anda juga harus siap dengan patah hati karena mereka satu paket. Sayangnya banyak orang di luar sana yang tidak sadar akan hal ini sehingga mereka berteman dengan Mr. Jack Daniels atau mencoba kekuatan lompat mereka dari balkon lantai apartemen tertinggi. (saya kalau mau bunuh diri lompatnya dari P2 saja, lantai basement) #takutmati
Gunakan kalimat yang dapat mewakili perasaan dan dasar keputusan Anda. Ambil waktu untuk meyakinkan diri Anda sendiri karena pasangan Anda juga butuh tahu setidaknya mereka bukanlah kesalahan atau bahan coba-coba atau korban keisengan Anda.
Carilah kalimat yang bersifat netral yang mungkin menjelaskan posisi Anda dan dia akan berbeda untuk jangka panjang, atau mungkin perkataan dimana tidak ada pihak yang salah, tetapi banyak perubahan yang harus dijalani atau lainnya dan Anda merasa tidak dapat menjalani perbedaan atau perubahan itu.
4. Perhatikan Alasan Berpisah yang Diajukan
Beberapa orang yang diputuskan membutuhkan alasan yang tepat sehingga mereka dapat menerima keputusan tersebut dan melanjutkan hidup mereka. Jangan lebih melukai mereka lebih dalam lagi karena alasan-alasan konyol yang Anda berikan. Anda harus sadar bahwa ketika seseorang diputuskan, ada semacam perasaan ditolak dan hina yang mereka rasakan sehingga Anda tidak perlu menyakiti mereka lebih dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal.
Tidak ada orang yang mau diputuskan dengan alasan sepele karena mereka tidak lagi cantik, mereka sudah mulai gendut, mereka pendek, mereka kurang kaya, tahi lalat mereka kurang banyak atau Anda tertarik kepada orang lain. Apabila benar hal tersebut yang Anda rasakan, ada baiknya mungkin pemikiran-pemikiran tersebut tidak diutarakan ke pasangan Anda. Apabila benar Anda memutuskan untuk berpisah, pikirkan apakah alasan-alasannya cukup kuat untuk dapat diterima oleh pasangan Anda.
5. Kita Perlu menjadi Jahat (Terkadang)
Saya ingat saya pernah tidak jadi memutuskan pasangan saya saat saya masih SMP karena saya takut akan kemungkinan hal yang terjadi. Saya takut mereka mulai menangis, saya takut mereka membenci saya. Saya merasa begitu jahat dan tidak berani melihat hal tersebut terjadi dan sehingga saya mengatakan "mungkin akan ada kesempatan untuk kita di masa depan tetapi sekarang ini, bukan waktu yang tepat!"
Saya rasa ucapan ini keliru terkadang. Memberikan harapan palsu tidak akan membuat mereka membaik atau dapat menyembuhkan luka. Apabila Anda tahu hubungan tersebut berakhir, mungkin Anda harus sedikit "jahat".
Saya rasa tidak apa-apa untuk tetap menaruh komunikasi yang baik setelah keputusan tersebut diambil ... apabila tidak terlalu sering. Beberapa orang "dewasa" yang memutuskan untuk berpisah, saya temui masih dapat berkomunikasi dalam situasi tertentu.
Apabila Anda menelepon dan mengecek situasi mereka beberapa minggu sekali tidak akan membantu siapa-siapa Hal tersebut hanya membuat kebingungan bertambah dan membuat pasangan Anda tidak dapat melanjutkan hidup mereka. Saya rasa tidak masalah Anda menghubungi mereka apabila mereka sedang berulang tahun, Anda dapat menelpon mereka untuk mengucapkan ulang tahun.
NB : Saran lainnya, apabila Anda menelepon mereka, jangan mengontak mereka untuk merencanakan sebuah rencana atau mendiskusikan hal-hal yang sensitif atau berbicara dengan mereka hingga berjam-jam.
6. Putuskan segala sesuatu dengan cara yang benar sebelum Anda mulai pacaran lagi
Apabila Anda tidak melakukan hal diatas, kemungkinan besar Anda akan dianggap berselingkuh. Apabila Anda menyebutkan nama orang lain di saat Anda mengajukan keputusan berpisah kepada pasangan Anda akan membuat Anda tidak dapat dipercaya dan berarti Anda mudah tergoda.
Saran saya jangan terlalu cepat untuk masuk ke dalam hubungan baru setelah Anda berpisah dengan seseorang. Jangan kompromikan kesepian atau kepedihan Anda dengan orang yang baru. Hal tersebut tidaklah adil untuk kedua belah pihak. Berikan waktu agar Anda dapat fokus pada hidup Anda. Melompat dari hubungan yang satu ke hubungan yang lain dalam waktu yang cepat adalah kebiasaan buruk. Berikan waktu untuk Anda dapat sembuh, dapat mengevaluasi apa yang salah, dan bangunlah hubungan dengan Tuhan lebih dekat lagi agar Anda dapat ditunjukkan kepada orang yang lebih baik untuk Anda.
Teman saya pernah menyentil saya dengan mengatakan bahwa orang-orang yang tidak terlalu pandai menjadi "single" dan merasa harus selalu berada "di dalam" sebuah hubungan seringkali bukan orang yang cukup baik di dalam pernikahan nantinya. #Glek
7. Evaluasi hubungan tersebut untuk mencapai hubungan berikut yang lebih berkualitas
Saya percaya setiap hubungan, entah berapa banyak waktu yang dihabiskan, akan selalu memberikan pelajaran tertentu. Hargai hubungan tersebut dengan baik, ambil hikmah yang terjadi dalam setiap kejadiannya dan jadikan semua hal baik terjadi di hubungan sekarang juga terjadi hubungan berikutnya dan juga sebaliknya, usahakan agar Anda belajar dari semua hal yang tidak baik agar hal tersebut tidak terulang lagi di hubungan berikutnya.
Mungkin di saat seperti ini Anda seringkali memberikan alasan kepada diri Anda sendiri untuk dapat menelepon atau bertemu dengan mantan Anda, jangan lakukan ini. Sebaiknya Anda membuat diri Anda sibuk dengan aktifitas baru, teman baru atau hal-hal positif lain yang dapat mengalihkan Anda.
Berikan waktu misalnya enam bulan tanpa komunikasi dengan mantan Anda. Anda perlu membersihkan diri dan jiwa Anda untuk dapat melanjutkan hidup Anda. Karena apabila Anda menelpon dia sebagai "teman" dalam rentang cukup sering, hal tersebut hanya membuat luka tersebut tetap menganga dan harapan palsu tetap hidup.
Ya, benar. Saya masih berteman baik dengan beberapa mantan saya. Beberapa orang mungkin tidak dapat menjadikan mantan mereka sebagai teman. Apabila Anda bertanya apakah "saya harus menjadikan mantan saya teman?" itu adalah sebuah pertanyaan yang sulit dijawab. Tetapi bukan berarti hal tersebut tidak dapat terjadi, saya rasa semua itu tergantung dari perasaan dan keputusan dan alasan berpisah yang diambil di penghujung akhir hubungan tersebut.
-------------
Saya teringat akan lagu Chris Brown - Say Goodbye dimana salah satu penggalan liriknya adalah kalimat dimana tidak pernah akan ada waktu yang tepat untuk mengatakan berpisah. Terlepas dari apa pun alasan, perasaan dan pertimbangan Anda, tidak pernah akan ada waktu yang tepat untuk dapat mengatakan keputusan berat tersebut.
Saya berharap beberapa saran ini dapat membantu Anda berpikir dan mengambil keputusan terbaik untuk Anda dan pasangan Anda. Ingat bahwa apabila Anda memutuskan untuk jatuh cinta, Anda juga harus siap dengan patah hati karena mereka satu paket. Sayangnya banyak orang di luar sana yang tidak sadar akan hal ini sehingga mereka berteman dengan Mr. Jack Daniels atau mencoba kekuatan lompat mereka dari balkon lantai apartemen tertinggi. (saya kalau mau bunuh diri lompatnya dari P2 saja, lantai basement) #takutmati
No comments:
Post a Comment