Thursday, February 27, 2014

Petuah Bijak Tentang Hubungan Cintamu

Apabila kamu belum menikah, bagikan ini bersama teman-temanmu yang belum menikah. Apabila kamu sudah menikah, bagikan ini dengan pasanganmu atau pasangan lainnya yang sudah menikah dan renungkan hal ini.


Sebuah peribahasa Afrika berkata "Sebelum kamu menikah, buka kedua matamu, dan setelah kamu menikah, tutuplah satu matamu" (atau kedua mata dalam waktu yang bersamaan)
Sebelum kamu terlibat dan membuat komitmen kepada seseorang, jangan biarkan hawa nafsu, keputus-asaan, ketidakdewasaan, ketidaktahuan, tekanan dari pihak lainnya atau perasaan rendah diri, membuat kamu buta kepada tanda-tanda peringatan yang datang kepadamu.

Buka kedua matamu, dan jangan tipu dirimu sendiri dengan berkata bahwa kamu mampu merubah seseorang atau berkata bahwa apa yang kamu lihat sekarang bukanlah sesuatu yang penting nantinya.
Karena ketika kamu memutuskan untuk berkomitmen dengan seseorang, maka seiring dengan waktu berjalan, kamu akan melihat kelemahannya, kekurangannya, sikap buruknya, dan perbedaan-perbedaan yang ada akan terasa semakin jelas.

Apabila kamu mencintai pasanganmu dan menginginkan hubungan tersebut berkembang dan bertumbuh, kamu harus belajar untuk menutup satu matamu dan tidak membiarkan hal-hal kecil tersebut menganggumu.
Kamu dan pasanganmu akan memiliki banyak harapan yang berbeda, kebutuhan emosional yang berbeda, nilai dan mimpi yang berbeda, kelemahan dan kekuatan yang berbeda juga.
Kamu dan dia adalah dua makhluk unik ciptaan Tuhan yang telah memutuskan untuk berbagi dan menjalani hidup bersama-sama.
Bukan karena kamu telah sempurna, tetapi apakah kamu sempurna untuk satu sama lainnya?
Apakah kedua pihak telah benar-benar mengeluarkan yang terbaik dari diri mereka?
Apakah kamu memuji dan berkompromi satu sama lain? atau kamu malah berkompetisi, membandingkan dan mau menguasai satu sama lain?

Apa yang kamu bawa dalam hubungan tersebut?
Apakah kamu membawa hubungan masa lalu, kepahitan yang telah lewat, ketidakpercayaan yang telah pudar, kesakitan masa lalu?
Apabila iya, sadarilah bahwa kamu tidak dapat membawa membawa seseorang ke altar Tuhan untuk menggantikan orang yang memberikan kamu luka-luka tersebut.
Kamu tidak dapat membuat seseorang memutuskan mencintaimu atau tetap berada di sampingmu selamanya.
Apabila kamu mau dan berusaha mengembangkan diri, karakter, roh spiritual yang membantu kamu untuk dapat membedakan keputusan-keputusan untuk dirimu sendiri, kamu tidak akan menemukan dirimu menjadikan orang lain bertanggung jawab atas kebahagiaanmu atau bertanggung jawab atas rasa sakit yang datang menderamu.
Manipulasi, kontrol, cemburu, egois bukanlah bumbu dari hubungan yang berkembang, sehat, penuh kasih dan berumur panjang! Pencarian akan status, seks, kekayaan, dan keamanan pribadi adalah alasan yang sangat salah untuk masuk ke dalam sebuah hubungan.

Apa yang membuat hubungan menjadi kuat?
Komunikasi, intimasi, kepercayaan, humor yang sehat, berbagi tugas satu sama lain, waktu liburan bersama-sama tanpa unsur bisnis, serta melayani satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari (makanan, melakukan kegiatan bersama-sama, pelukan hangat, panggilan telepon, sentuhan mesra atau hanya sekedar memo berisi kalimat romantis)
Tinggalkan pesan yang baik untuk didengar di mesin penerima pesan atau kirimkan email yang enak untuk dibaca pasanganmu.
Berbagilah tujuan dan kepentingan yang sama.

Bertumbuh adalah hal yang penting. 
Bertumbuh bersama, bukan menjauh dari yang lainnya, berikan masing-masing pihak jarak untuk bertumbuh tanpa perlu merasa tidak aman.
Perbolehkan pasanganmu untuk memiliki ketertarikan di luar dirimu karena kalian tidak akan dapat selalu bersama-sama.
Berikan masing-masing pihak rasa saling memiliki dan keyakinan akan komitmen yang dijalani.
Jangan mencoba untuk mengontrol atau menguasai pihak lain.
Pelajari setiap situasi yang terjadi di dalam keluarga.
Hargai dan hormati orang tua mereka.
Jangan menaruh beban pada pasanganmu demi kepentingan material. Berjalanlah bersama dalam situasi kaya dan situasi sulit.
Apabila kualitas ini hilang, hubungan akan terkikis saat kebencian, penarikan diri, cacian, makian, umpatan, pengabaian, ketidakjujuran, dan rasa sakit akan menggantikan gairah yang ada.
Sadarilah bahwa perbedaan antara "United" dan "Untied" adalah letak dimana Anda meletakkan huruf "i"

Tuesday, February 18, 2014

The Man Who Losts His Way


“There are two tragedies in life. One is to lose your heart's desire. The other is to gain it.”  ― George Bernard Shaw, Man and Superman



Bertempat di Sushi Tei, saya meluangkan waktu dengan teman saya untuk mengobrol. Alasan saya bertemu dengannya karena sehari sebelumnya saya merasa saya memerlukan bantuan untuk visi misi hidup saya sehingga saya menyeletuk di WhatsApp grup bahwa rasanya saya perlu bantuan seseorang yang bisa menubuatkan sesuatu untuk saya karena saya merasa begitu tersesat dan lelah.

Pertanyaan-pertanyaan seperti :
"Bagaimana saya dapat mengetahui rencana Tuhan di dalam hidup saya" 
"Bagaimana saya dapat mengetahui perbedaan antara mimpi saya dengan mimpiNya" 
"Apa sebenarnya yang Dia inginkan saya lakukan?" 

Pertanyaan-pertanyaan ini sungguh mengganggu saya selama kurang lebih empat tahun terakhir. Ya, saya percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, tetapi ada masa dimana saya merasa hidup saya berputar-putar disitu-situ saja tanpa arah. Saya rasa pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan di atas adalah pertanyaan krusial dalam perjalanan rohani kita. Jawabannya saya rasa juga penting untuk kita cari tahu. Terkadang pertanyaan kita akan kehendak Tuhan berhubungan dengan keputusan kita rasa akan berpengaruh besar dalam hidup yang ingin kita ambil, atau masa depan kita, atau mungkin kegalauan panggilan hidup kita. Dari bincang-bincang saya dengan teman saya, saya mendapatkan beberapa poin dan saya ingin membagikan hal tersebut, siapa tahu berguna juga untuk Anda. 

1. Cari Arahnya Tuhan dalam doa dan pegang janjiNya
Saya angkat topi dengan teman saya yang memiliki ayat pegangan dalam hidupnya dan ayat itu muncul dalam hatinya saat ia memiliki masalah. Dia menanyakan apakah saya memiliki pegangan ayat yang sering muncul di kepala atau hati saya, jawaban saya ada yakni Yohanes 3:16 

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Saya tidak tahu kenapa ayat itu sering muncul ke pikiran saya dan saya merasa ayat itu tidak berarti apa-apa bagi saya. Tetapi saat itu saya sadar bahwa Alkitab tidak akan memberikan peringatan jelas akan keputusan yang akan kita ambil melainkan Alkitab akan membawa Anda ke banyak kejadian serupa dalam hidup sehingga hati Anda akan menuliskan ulang pemikiran baru dalam situasi yang Anda hadapi dengan dengan filter yang baru yaitu filter firmanNya. Akibatnya, Anda akan mengambil keputusan yang lebih bijak. Terkadang kemampuan kita untuk mengambil keputusan yang bijak di tengah-tengah situasi yang tidak menentu akan mengakibatkan perbedaan dan kebingungan yang besar. 

2. Mendengar suaraNya
Saya berkata kepada teman saya bahwa terkadang saya ingin mendengar suara Tuhan langsung berbicara kepada saya. Apabila Dia dapat berkata-kata kepada orangNya di Perjanjian Lama, kenapa Dia tidak dapat melakukan itu sekarang? Saya katakan di awal thread ini bahwa saya mencari orang yang dapat melakukan nubuatan untuk saya agar saya dapat mendengar suaraNya. 

Saya lupa bahwa suara Tuhan artinya adalah mengerti arahNya dan mengetahui apa langkah Anda selanjutnya. Kebanyakan dari kita menginginkan arah dari Tuhan, padahal kita sendiri belum tahu apa langkah selanjutnya yang ingin kita jalankan. -bukan berarti Anda perlu mendengar suaraNya secara verbal, keras dan lantang, tetapi sebaliknya, Anda perlu mendengar bisikanNya yang mengarahkan kita kepada jalan yang menuju dan sesuai dengan firmanNya.

3. Berkenaan dengan kebutuhan orang lain
Terkadang saat kita mencari jalan yang menuju kepada arahNya, kita melupakan bahwa mungkin apa yang kita lakukan kepada orang lain menentukan arah kita. Seberapa banyak Anda menolong orang lain tanpa perlu orang lain minta? Jawaban saya, hanya sedikit. Teman saya mengatakan siapa tahu jalan yang saya cari berhubungan dengan orang lain? #bisajadi

Terkadang merasakan sebuah kebutuhan yang kuat dalam hati dan keinginan untuk memberikan solusi dapat menjadi sebuah petunjuk akan apa yang Tuhan inginkan untuk kita. Terkadang masalah-masalah orang lain yang membuat Anda resah, gelisah, kesal adalah bukti bahwa Anda peduli terhadap sesama dan Tuhan ingin agar Anda merespon panggilan itu.
Saya teringat teman saya yang akhirnya membuka praktek konsultasi untuk pasangan muda karena ia dan istrinya sadar dan resah gelisah melihat banyak anak muda yang bercerai di tengah pernikahan atau banyaknya anak muda yang hamil di luar nikah. Saya rasa saya perlu meneduhkan hati saya untuk membiarkan rasa frustasi saya menjadi semangat dan inspirasi yang akan membawa solusi -bukannya membuat saya bertindak gegabah. 

Jadi apa yang Anda resahkan bagi dunia saat ini? 
Perubahan apa yang dapat Anda lakukan?
Apa hal yang Anda lihat di dalam komunitas lingkungan Anda yang membuat Anda sedih?
Apakah Anda dapat membayangkan Anda melakukan sesuatu tentang hal tersebut?
Mungkin Anda tidak dapat merubah dunia, tetapi apakah ada hal yang dapat Anda lakukan untuk setidaknya membantu satu orang di luar sana?

Saya mendapatkan teguran dari ayat yang saya baca hari ini yang mengatakan bahwa "Dia tidak membuat mudah diriNya sendiri dengan menghindari masalah atau kebutuhan orang lain, tetapi justru datang dan membantu. "Aku mengambil beban dari orang yang memiliki beban" ujarNya." Meskipun hal ini ditulis ribuan tahun dalam Alkitab, hal ini masih berlaku untuk kita. Tuhan menginginkan kombinasi dari keteguhan hatinya, panggilan yang terus menerus Ia lakukan dan pertemuan personal di dalam Alkitab untuk membentuk karakter kita, membuat kita waspada akan hal-hal besar yang dapat Dia lakukan untuk kita berikutnya. (Roma 15:3-6 TRE)

Tips Kalo Mau Mutusin si Doi

Cewek  : "Kita Putus!"
Cowok : "KENAPAA? Salah Aku Apa?"
Cewek  : "Kita kan kakak-adik"
Cowok  : "Oh iya! Bener juga!" #error



Teman kantor saya hari ini bercerita bahwa ada dua orang temannya yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan pasangannya karena alasan tertentu. Saya yakin Anda pernah mengalami peristiwa diputus oleh pasangan atau mengambil keputusan untuk memutuskan seseorang.  Bukan sebuah keputusan yang mudah terkadang. Untuk mereka yang diputuskan, dunia serasa berhenti dan berakhir. Saya pun belasan kali memutuskan seseorang dan ratusan kali diputuskan (terkadang saya diputus oleh pasangan dengan alasan yang kurang masuk akal - biasanya sih alasan lazimnya masalah tinggi badan #tega)

Putus cinta dapat menerpa siapa saja, baik dari anak ABG berusia belasan tahun hingga seorang profesor berusia tujuh puluhan tahun. Tanpa sadar, putus cinta sebenarnya adalah bagian dari cinta itu sendiri yang kita hindari sebisa mungkin. Mengalami dan mengatasi putus cinta adalah sesuatu yang tidak mudah. Saya yakin bahwa tidak semua hubungan memerlukan kejadian putus cinta yang berlebihan. Bisa jadi keputusan tersebut hanya memerlukan sedikit percakapan ringan dari hati ke hati. Belajar dari pengalaman saya dalam bidang percintaan, saya ingin me-review beberapa pelajaran dari putus cinta yang pernah saya alami.

1. Putuskan dengan Tatap Muka
Untuk Anda para cowok, Anda tentu mengutarakan isi hati Anda dengan tatap muka. Dan untuk Anda para wanita, Anda tentu menerima lamaran tersebut juga dengan tatap muka, bukan? Ya, saya tahu sekarang ini kita memiliki fasilitas nirkabel seperti social media, email, sms dan lainnya yang menjadikan kita semua tersambung dengan lebih mudah. Tetapi menurut saya sungguh sebuah tindakan pengecut untuk memutuskan pasangan dengan menggunakan fasilitas nirkabel.

Saya banyak menemukan teman dan kenalan saya yang memutuskan pasangannya lewat sms / telepon dengan alasan menghindari pertengkaran yang mungkin terjadi atau sudah malas melihat wajah pasangannya tersebut. Menurut saya hal tersebut omong kosong. Apakah mereka memeluk, mencium dan menggandeng tangan pasangan mereka secara virtual saat mereka masih berpacaran? Tidak!, Hormati hubungan Anda yang terakhir dengan bertatap muka meskipun Anda dan dia harus berpisah pada akhirnya.

2. Berikan Waktu Lebih
Ketika Anda mengutarakan niat Anda untuk berpisah kepadanya. Berikan waktu kepada dirinya untuk dapat mencerna keputusan tersebut. Banyak dari kita yang ingin pergi sesegera mungkin setelah kita menyampaikan kabar tersebut dan tidak peduli lagi dengan apa yang mungkin terjadi dengan pasangan kita. Adilkah? Tidak.

Ya, pasangan Anda mungkin kaget, menangis, melempar teleponnya ke muka Anda atau lainnya, tetapi saya rasa penting juga untuk memberikan waktu bagi mereka menanyakan dan memperoleh jawab atas keputusan yang Anda sampaikan. Saya selalu memperhatikan sentimen dan emosi yang terjadi saat saya memutuskan untuk berpisah dengan pasangan saya. Terkadang berat untuk melihat emosi yang terjadi, tetapi saya rasa hal tersebut adil untuk mereka.

Apa pun yang terjadi setelah kabar tersebut disampaikan, jangan lupa beritahu mereka bahwa Anda bersedia dihubungi dan membicarakan ulang alasan-alasannya serta mau meluangkan waktu untuk mendengarkan keberatan mereka ketika mereka sudah mulai dapat menerima keputusan tersebut. Mungkin susah dan tidak semua orang mau melakukan itu, tetapi hikmah yang saya dapat adalah kalau anda bisa secara elegan mengakhiri sebuah elegan, bukan tidak mungkin anda masih dapat menyelamatkan pertemanan Anda dengan dirinya.

3. Ambil Tanggung Jawab Atas Keputusan Tersebut
Kebanyakan orang memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan menyalahkan pasangan mereka.  "Ini bukan salahku, tapi salahmu." adalah kalimat yang paling tidak mengenakkan untuk didengar. Dan apabila Anda seorang yang percaya Tuhan, tolong jangan katakan kalimat "Tuhan yang menyuruhku untuk memutuskanmu." Hal tersebut akan Anda pertanggungjawabkan langsung kepada Dia dan saya tidak mau ikut campur dalam urusan tersebut #Ooops

Gunakan kalimat yang dapat mewakili perasaan dan dasar keputusan Anda. Ambil waktu untuk meyakinkan diri Anda sendiri karena pasangan Anda juga butuh tahu setidaknya mereka bukanlah kesalahan atau bahan coba-coba atau korban keisengan Anda.

Carilah kalimat yang bersifat netral yang mungkin menjelaskan posisi Anda dan dia akan berbeda untuk jangka panjang, atau mungkin perkataan dimana tidak ada pihak yang salah, tetapi banyak perubahan yang harus dijalani atau lainnya dan Anda merasa tidak dapat menjalani perbedaan atau perubahan itu.

4. Perhatikan Alasan Berpisah yang Diajukan
Beberapa orang yang diputuskan membutuhkan alasan yang tepat sehingga mereka dapat menerima keputusan tersebut dan melanjutkan hidup mereka. Jangan lebih melukai mereka lebih dalam lagi karena alasan-alasan konyol yang Anda berikan. Anda harus sadar bahwa ketika seseorang diputuskan, ada semacam perasaan ditolak dan hina yang mereka rasakan sehingga Anda tidak perlu menyakiti mereka lebih dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal.
Tidak ada orang yang mau diputuskan dengan alasan sepele karena mereka tidak lagi cantik, mereka sudah mulai gendut, mereka pendek, mereka kurang kaya, tahi lalat mereka kurang banyak atau Anda tertarik kepada orang lain. Apabila benar hal tersebut yang Anda rasakan, ada baiknya mungkin pemikiran-pemikiran tersebut tidak diutarakan ke pasangan Anda. Apabila benar Anda memutuskan untuk berpisah, pikirkan apakah alasan-alasannya cukup kuat untuk dapat diterima oleh pasangan Anda.

5. Kita Perlu menjadi Jahat (Terkadang)
Saya ingat saya pernah tidak jadi memutuskan pasangan saya saat saya masih SMP karena saya takut akan kemungkinan hal yang terjadi. Saya takut mereka mulai menangis, saya takut mereka membenci saya. Saya merasa begitu jahat dan tidak berani melihat hal tersebut terjadi dan sehingga saya mengatakan "mungkin akan ada kesempatan untuk kita di masa depan tetapi sekarang ini, bukan waktu yang tepat!"

Saya rasa ucapan ini keliru terkadang. Memberikan harapan palsu tidak akan membuat mereka membaik atau dapat menyembuhkan luka. Apabila Anda tahu hubungan tersebut berakhir, mungkin Anda harus sedikit "jahat".

Saya rasa tidak apa-apa untuk tetap menaruh komunikasi yang baik setelah keputusan tersebut diambil ... apabila tidak terlalu sering. Beberapa orang "dewasa" yang memutuskan untuk berpisah, saya temui masih dapat berkomunikasi dalam situasi tertentu.

Apabila Anda menelepon dan mengecek situasi mereka beberapa minggu sekali tidak akan membantu siapa-siapa Hal tersebut hanya membuat kebingungan bertambah dan membuat pasangan Anda tidak dapat melanjutkan hidup mereka. Saya rasa tidak masalah Anda menghubungi mereka apabila mereka sedang berulang tahun, Anda dapat menelpon mereka untuk mengucapkan ulang tahun.

NB : Saran lainnya, apabila Anda menelepon mereka, jangan mengontak mereka untuk merencanakan sebuah rencana atau mendiskusikan hal-hal yang sensitif atau berbicara dengan mereka hingga berjam-jam.

6. Putuskan segala sesuatu dengan cara yang benar sebelum Anda mulai pacaran lagi
Apabila Anda tidak melakukan hal diatas, kemungkinan besar Anda akan dianggap berselingkuh. Apabila Anda menyebutkan nama orang lain di saat Anda mengajukan keputusan berpisah kepada pasangan Anda akan membuat Anda tidak dapat dipercaya dan berarti Anda mudah tergoda.

Saran saya jangan terlalu cepat untuk masuk ke dalam hubungan baru setelah Anda berpisah dengan seseorang. Jangan kompromikan kesepian atau kepedihan Anda dengan orang yang baru. Hal tersebut tidaklah adil untuk kedua belah pihak. Berikan waktu agar Anda dapat fokus pada hidup Anda. Melompat dari hubungan yang satu ke hubungan yang lain dalam waktu yang cepat adalah kebiasaan buruk. Berikan waktu untuk Anda dapat sembuh, dapat mengevaluasi apa yang salah, dan bangunlah hubungan dengan Tuhan lebih dekat lagi agar Anda dapat ditunjukkan kepada orang yang lebih baik untuk Anda.

Teman saya pernah menyentil saya dengan mengatakan bahwa orang-orang yang tidak terlalu pandai menjadi "single" dan merasa harus selalu berada "di dalam" sebuah hubungan seringkali bukan orang yang cukup baik di dalam pernikahan nantinya. #Glek

7. Evaluasi hubungan tersebut untuk mencapai hubungan berikut yang lebih berkualitas
Saya percaya setiap hubungan, entah berapa banyak waktu yang dihabiskan, akan selalu memberikan pelajaran tertentu. Hargai hubungan tersebut dengan baik, ambil hikmah yang terjadi dalam setiap kejadiannya dan jadikan semua hal baik terjadi di hubungan sekarang juga terjadi hubungan berikutnya dan juga sebaliknya, usahakan agar Anda belajar dari semua hal yang tidak baik agar hal tersebut tidak terulang lagi di hubungan berikutnya.

Mungkin di saat seperti ini Anda seringkali memberikan alasan kepada diri Anda sendiri untuk dapat menelepon atau bertemu dengan mantan Anda, jangan lakukan ini. Sebaiknya Anda membuat diri Anda sibuk dengan aktifitas baru, teman baru atau hal-hal positif lain yang dapat mengalihkan Anda.
Berikan waktu misalnya enam bulan tanpa komunikasi dengan mantan Anda. Anda perlu membersihkan diri dan jiwa Anda untuk dapat melanjutkan hidup Anda. Karena apabila Anda menelpon dia sebagai "teman" dalam rentang cukup sering, hal tersebut hanya membuat luka tersebut tetap menganga dan harapan palsu tetap hidup.

Ya, benar. Saya masih berteman baik dengan beberapa mantan saya. Beberapa orang mungkin tidak dapat menjadikan mantan mereka sebagai teman. Apabila Anda bertanya apakah "saya harus menjadikan mantan saya teman?" itu adalah sebuah pertanyaan yang sulit dijawab. Tetapi bukan berarti hal tersebut tidak dapat terjadi, saya rasa semua itu tergantung dari perasaan dan keputusan dan alasan berpisah yang diambil di penghujung akhir hubungan tersebut.

-------------

Saya teringat akan lagu Chris Brown - Say Goodbye dimana salah satu penggalan liriknya adalah kalimat dimana tidak pernah akan ada waktu yang tepat untuk mengatakan berpisah. Terlepas dari apa pun alasan, perasaan dan pertimbangan Anda, tidak pernah akan ada waktu yang tepat untuk dapat mengatakan keputusan berat tersebut.
Saya berharap beberapa saran ini dapat membantu Anda berpikir dan mengambil keputusan terbaik untuk Anda dan pasangan Anda. Ingat bahwa apabila Anda memutuskan untuk jatuh cinta, Anda juga harus siap dengan patah hati karena mereka satu paket. Sayangnya banyak orang di luar sana yang tidak sadar akan hal ini sehingga mereka berteman dengan Mr. Jack Daniels atau mencoba kekuatan lompat mereka dari balkon lantai apartemen tertinggi. (saya kalau mau bunuh diri lompatnya dari P2 saja, lantai basement) #takutmati

Monday, February 17, 2014

Bukan Mantra, sayangnya

How well God must like you— you don’t hang out at Sin Saloon, you don’t slink along Dead-End Road, you don’t go to Smart-Mouth College. Instead you thrill to God’s Word, you chew on Scripture day and night.


Anda pernah mendapatkan kabar yang membuat Anda kaget, tercengang, jantung Anda berdebar-debar dan tidur Anda tidak nyenyak? Ya, beberapa hari lalu saya mendengar kabar model seperti itu dan membuat saya sedikit terpukul dan tercengang yang berakibat hidup saya seakan menjadi tidak fokus. Rasa resah, amarah, kesal, kecewa, takut, khawatir berlawanan dengan pemikiran logika dimana saya tahu masalah tersebut tidak lagi seharusnya muncul, bahwa masalah tersebut sudah lama lewat dan keputusan sudah diambil, tetapi entah kenapa perasaan seakan mengalahkan logika saya.

Saya tidak tahu dengan Anda, tetapi saya mencoba untuk mengandalkan Tuhan untuk setidaknya menyerahkan beban pikiran saya kepadaNya meski saya tahu tidak sekejap langsung masalah tersebut hilang. Mungkin hal tersebut akan meninggalkan bekas di hati dan jiwa kita tetapi Dia mungkin memperbolehkan hal tersebut terjadi kepada kita (meski kita tidak tahu kenapa kita harus menjalankan hal tersebut)

Disaat-saat lemah seperti ini, banyak manusia mencari Tuhan. Mereka berharap bahwa Tuhan akan membukakan jalan untuk mereka. Berharap ada sedikit celah bagi kita untuk dapat masuk menggapai jawabannya. Untuk saya pribadi, saya mencoba mencari penguatan di dalam Alkitab, saya mencari ayat-ayat yang sekiranya akan membantu saya melupakan masalah ini. Tetapi sayangnya, tidak akan ada ayat yang membantu saya melupakan hal ini. Dari kitab Matius hingga ke Wahyu, saya sungguh berharap ada cara agar saya dapat melupakan kabar yang saya dengar. Tetapi saya lupa bahwa Firman Tuhan bukanlah kumpulan mantra yang dapat mengabulkan kehendak kita.

Tidak akan ada mantra yang membuat Anda menjadi super penyabar ketika Anda membesarkan Anak Anda di Alkitab.
Tidak akan ada mantra yang membawa Anda langsung ke tempat dimana Anda inginkan dimana pada kenyataannya
Tidak akan ada mantra pelupa yang akan Anda temukan ketika Anda mengalami putus cinta di Alkitab.

Seandainya saja benar bahwa kita dapat mencomot firman Tuhan dan dapat memberikan kita kekuatan ajaib dimana kita dapat men-skip waktu. Dapat men-skip pencobaan. Dapat men-skip penderitaan. Sayangnya, itu hanyalah angan-angan. Tetapi demikian, anehnya. Selalu saja ada kekuatan ajaib yang akan kita dapatkan ketika kita mencoba mengandalkan firmanNya. 

Firman Tuhan akan memberikan Anda pondasi untuk dapat berjalan melewati semua ketakutan, masalah, kecemasan, kekuatiran yang harus Anda jalani.
FirmanNya akan memberikan peneguhan ketika Anda merasa jalan Anda tertutup. 
FirmanNya akan memberikan harapan ketika Anda melihat tidak ada harapan. 
FirmanNya akan memberikan penghiburan ketika Anda bersedih.

Tidak mudah, memang. Saya pun harus berjalan melewati prosesnya. Terkadang saya lupa bahwa kekristenan bukanlah sebuah agama, melainkan sebuah hubungan yang romantis antara manusia dengan Tuhan Allah. Alkitab tidak ditulis oleh ahli sihir atau begundal-begundal bebal melainkan Dia sendiri yang menuliskan lewat orang-orang yang dipilihNya. Meskipun bukan sebuah kumpulan mantra, ajaibnya, kata-kata di dalam Alkitab dapat memberikan efek berbeda-beda untuk setiap orang. Sama seperti kalimat yang Anda baca di awal blog ini, kata-katanya memberikan efek penguatan dan peneduhan hati yang mendalam untuk saya.

Seandainya benar kita dapat mencomot sebuah mantra yang memiliki kekuatan besar, maka ingin rasanya saya menyulap semua orang di Indonesia menjadi tidak ada yang pemalas agar bangsa ini menjadi besar. Sekali lagi, sayangnya, tidak akan Anda temukan mantra tersebut di dalam Alkitab.