“Aku berjalan menyusuri rak-rak perpustakaan. Buku–buku tersebut memunggungiku. Tak seperti manusia yang ingin berjarak denganku, buku-buku itu malah menawarkan diri untuk memperkenalkan diri mereka. Bermeter-meter jajaran buku yang tak akan pernah mampu kubaca. Dan aku tahu, apa yang ada di sini adalah kehidupan yang merupakan pelengkap kehidupanku, yang menanti untuk dimanfaatkan.” (hlm. 234)
Saya dipinjami sebuah buku oleh sahabat baik saya. Sebuah buku terbitan Mizan berjudul Perpustakaan Ajaib : Bibbi Bokken. Sebuah buku yang menarik dan sangat enak dibaca karena tidak sampai 2 hari saya telah berhasil melahap buku tersebut.
Buku ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama tentang Buku Surat dan bagian kedua tentang Perpustakaan. Bagian pertama berisi tulisan-tulisan surat sepasang adik-kakak sepupuan, Berit Boyum dan Nils Boyum Torgersen. Berit Boyum dan Nils Boyum Torgersen menggunakan buku surat ini untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Sampai waktu yang lama pun seluruh arsip catatan tetap tersimpan rapi dan runtut.
Sejak awal hingga akhir bagian pertama, Kita dibuat penasaran terhadap berbagai pengalaman yang mereka tuliskan. Apalagi keduanya menambahkan dugaan-dugaan teori, imajinasi, serta fantasi mereka masing-masing untuk mendapatkan titik terang dari semua misteri yang mereka hadapi.
Sedangkan di bagian kedua diceritakan saat-saat di mana keduanya akhirnya berkumpul kembali untuk memecahkan misteri tersebut. Hingga akhirnya mereka berhasil menemukan dan memasuki perpustakaan bawah tanah milik Bibbi Bokken. Di bagian inilah akhirnya semua misteri tersebut diurai satu persatu.
Buku surat Berit Boyum dan Nils Boyum Torgersen, yang selama ini menjadi alat komunikasi keduanya, ternyata diincar seorang wanita misterius, yang tak dikenal sebelumnya. Bersama komplotannya perempuan misterius tersebut menjalankan sebuah rencana rahasia atas diri Berit Boyum dan Nilas Boyum Torgersen.
Buku imajinatif ini ditulis oleh Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup. Saya salut karena bahasa-bahasa mereka selalu piawai meramu banyak hal dalam aspeknya melalui sudut pandang anak-anak. Banyak sekali unsur yang dimasukkan dalam buku ini, mulai dari misteri, pengetahuan, dan filsafat. Di bukunya yang ini selama mengikuti petualangan Berit dan Nils tersebut, banyak wawasan mengenai perbukuan yang dapat disimak pembaca. Misalnya tentang klasifikasi Dewey yang sering digunakan untuk menandai buku-buku di perpustakaan. Selain itu, juga ada istilah kepustakaan yang diperjelas di dalamnya. Jelas, tidak salah sahabat baik saya mengidolakan karya-karya penulis Jostein Gaarder, dan mungkin saya pun menjadi salah satu pengagum beliau.

Buku ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama tentang Buku Surat dan bagian kedua tentang Perpustakaan. Bagian pertama berisi tulisan-tulisan surat sepasang adik-kakak sepupuan, Berit Boyum dan Nils Boyum Torgersen. Berit Boyum dan Nils Boyum Torgersen menggunakan buku surat ini untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Sampai waktu yang lama pun seluruh arsip catatan tetap tersimpan rapi dan runtut.
Sejak awal hingga akhir bagian pertama, Kita dibuat penasaran terhadap berbagai pengalaman yang mereka tuliskan. Apalagi keduanya menambahkan dugaan-dugaan teori, imajinasi, serta fantasi mereka masing-masing untuk mendapatkan titik terang dari semua misteri yang mereka hadapi.
Sedangkan di bagian kedua diceritakan saat-saat di mana keduanya akhirnya berkumpul kembali untuk memecahkan misteri tersebut. Hingga akhirnya mereka berhasil menemukan dan memasuki perpustakaan bawah tanah milik Bibbi Bokken. Di bagian inilah akhirnya semua misteri tersebut diurai satu persatu.
Buku surat Berit Boyum dan Nils Boyum Torgersen, yang selama ini menjadi alat komunikasi keduanya, ternyata diincar seorang wanita misterius, yang tak dikenal sebelumnya. Bersama komplotannya perempuan misterius tersebut menjalankan sebuah rencana rahasia atas diri Berit Boyum dan Nilas Boyum Torgersen.
Buku imajinatif ini ditulis oleh Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup. Saya salut karena bahasa-bahasa mereka selalu piawai meramu banyak hal dalam aspeknya melalui sudut pandang anak-anak. Banyak sekali unsur yang dimasukkan dalam buku ini, mulai dari misteri, pengetahuan, dan filsafat. Di bukunya yang ini selama mengikuti petualangan Berit dan Nils tersebut, banyak wawasan mengenai perbukuan yang dapat disimak pembaca. Misalnya tentang klasifikasi Dewey yang sering digunakan untuk menandai buku-buku di perpustakaan. Selain itu, juga ada istilah kepustakaan yang diperjelas di dalamnya. Jelas, tidak salah sahabat baik saya mengidolakan karya-karya penulis Jostein Gaarder, dan mungkin saya pun menjadi salah satu pengagum beliau.
No comments:
Post a Comment