Wednesday, October 16, 2013

Anda Begitu Berpengaruh

"Think twice before you speak, because your words and influence will plant the seed of either success or failure in the mind of another. - Napoleon Hill"


Beberapa hari kemarin saya mendengarkan acara TawCo dari 101 JakFm. Untuk Anda yang tidak mengetahui siaran acara ini, inti acara ini adalah si host menawarkan sebuah tawaran yang cukup ngaco kepada si korban yang biasanya si korban bereaksi lucu saat tahu dia sedang dikerjai. Saya cukup sering mendengarkan siaran ini saat saya dalam perjalanan ke kantor karena selain menghibur, reaksi si korban dan cara penyajian siaran ini menarik. 

Kebetulan kemarin kru TawCo "mengerjai" korban yang adalah seorang staff Human Resources, dimana sang host mengatakan bahwa mereka berasal dari SeHaRi (Serikat HRD Seluruh Indonesia) yang ingin mengangkat sang korban menjadi kepala divisi mereka, memang siaran ini hanyalah guyonan, tetapi ketika si host mengatakan bahwa mereka ingin mengangkat sang korban menjadi kepala divisi SeHaRi karena menurut mereka, si korban telah berpengaruh besar kepada HRD Indonesia.

Memang acara ini hanyalah guyonan, tetapi bayangkan ini. Bayangkan ketika saya atau Anda (tanpa sadar) ternyata memiliki influence atau pengaruh yang positif yang ternyata satu bangsa ini mengapresiasinya. Untuk saya, pikiran itu wow sekali. Atau bayangkan juga kalau benar si korban ini ternyata memang benar memiliki pengaruh besar untuk HRD Indonesia yang notabene kebijakannya membela karyawan (seperti hari senin dan jumat libur mungkin? #ngarep), siapkah Anda menerima pujian itu? Kebanyakan dari kita berpikir, kalaupun kita bekerja di kantor, kita tidak berpengaruh apa-apa, kita tidak mempengaruhi orang lain, kita hanya bekerja untuk gaji semata atau sehabis kuliah, ya kerja, kita bekerja hanya untuk sebatas "bertahan hidup" saja. Pertanyaannya, benarkah demikian? Bagaimana kalau Anda ternyata berarti banyak bagi orang lain? Anda lebih daripada yang Anda bayangkan?

Saya teringat dengan seorang pembicara di gereja saya yang berasal dari luar negeri. Dia memiliki banyak influence besar kepada dunia dan gereja. Ia menanyakan banyak pertanyaan yang menggugah pemikiran saya tentang influence. Pertanyaannya adalah "Seberapa besar kontribusi yang telah Anda berikan dalam hidup Anda selama Anda hidup? 
Apakah Tweets yang Anda kicaukan memberikan influence kepada orang lain? (Ya, ada aplikasi untuk mengukur apakah Tweets Anda memberikan pengaruh besar untuk orang lain atau tidak) 
Apakah status Facebook yang Anda posting menyelamatkan jiwa orang lain? 
Apakah foto yang Anda gugah di Instagram berfokus kepada diri Anda sendiri atau juga memberikan pengaruh kepada orang lain?
Atau jangan-jangan semua tindakan Anda hanya berfokus untuk, dari, dan hanya untuk Anda sendiri?" Jawaban akan pertanyaan itupun dia jawab bahwa dia merasa masih belum berkontribusi banyak. Lah, kalau dia saja merasa belum memberikan pengaruh besar untuk dunia, apalagi saya? 

Detik berikutnya adalah saya bertanya kepada diri saya sendiri, apakah saya memberikan kontribusi atau pengaruh positif kepada orang lain. Lupakan sejenak skala nasional atau internasional, kita bisa bertanya hal tersebut dalam skala RT/RW. Apakah influence yang dapat kita berikan? Apa effort yang dapat kita lakukan? Apa terobosan yang dapat kita jalani? Jawaban saya adalah jauh dari sudah. Saya sendiri merasa belum melakukan apa-apa untuk dapat 'layak' mengatakan saya sudah sanggup memberikan influence. Tetapi alangkah gilanya apabila nanti, entah kapan, saya dapat memberikan pengaruh yang besar kepada orang lain, bangsa ini, atau negara ini. 

Saya jadi ingat lagu yang dibawakan oleh choir gereja saya minggu kemarin dari Michael Jacksonyang liriknya berbunyi :
I'm starting with the man in the mirror, asking him to change his ways
And no message could have been any clearer, If you want to make the world a better place
Take a look at yourself, and then make a change.

NB : Saya berharap saya dapat memberikan pembaharuan, restorasi, inspirasi, motivasi yang berujung pada eksekusi positif yang mumpuni. (Bukan pengaruh aneh seperti Vickysisasi. Amin)

No comments:

Post a Comment